Anda di halaman 1dari 7

Kajian Mengenai Manajemen Bisnis

DOSEN PENGAJAR

Sigit Santosa SE., MM

DISUSUN OLEH

Artha Glory Romey Manurung (1194005)

KELAS 2A

PROGRAM DIPLOMA IV TEKNIK INFORMATIKA

POLITEKNIK POS INDONESIA

BANDUNG

2021
Pengertian UMKM

UKM (Usaha Kecil dan Menengah) atau yang bias juga diartikan sebagai
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah aktivitas usaha yang dilakukan oleh
perorangan atau individu rumah tangga dan badan usaha ukuran kecil.
Perbedaannya dengan usaha besar dapat dilihat dari jumlah kekayaan bersih pelaku
usaha dan hasil penjualan tahunan. Penggolongan UMKM lazimnya dilakukan
dengan batasan omset per tahun, jumlah kekayaan atau aset, serta jumlah
karyawan.
Sedangkan usaha yang tak masuk sebagai UMKM dikategorikan sebagai
usaha besar, yakni usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari usaha
menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, usaha patungan,
dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.
Jenis UMKM :
A. Usaha Mikro
Usaha mikro UMKM adalah usaha produktif milik perorangan atau
badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro
sebagaimana diatur dalam UU. Penjualan atau omzet dari usaha mikro
dalam setahun paling banyak Rp 300 juta dan jumlah aset bisnisnya
maksimal Rp 50 juta (di luar aset tanah dan bangunan). Bukan menjadi
hal yang langka jika dalam pengelolaan keuangan usaha mikro masih
tercampur dengan keuangan pribadi pemiliknya. Contoh UMKM mikro
adalah pedagang kecil di pasar, pedangang warung, pedangan asongan,
dan sebagainya.

B. Usaha Kecil
Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil yang
dimaksud dalam UU. Arti UMKM kategori usaha kecil yakni memiliki
kekayaan bersih antara Rp 50 juta sampai dengan Rp 500 juta, lalu
penjualan per tahun antara Rp 300 juta sampai Rp 2,5 miliar.
Pengelolaan keuangan usaha kecil juga sudah lebih profesional jika
dibandingkan dengan usaha mikro. Contoh UMKM kecil adalah restoran
kecil, bengkel motor, katering, usaha fotocopy, laundry dan sebagainya.

C. Usaha Menegah
Sementara usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang
dimiliki, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih
atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam UU. Kekayaan
bersih usaha menengah di luar tanah dan bangunan sudah mencapai di
atas Rp 500 juta per tahun. Usaha menengah juga memiliki kriteria omzet
penjualan sebesar lebih dari Rp 2,5 miliar sampai Rp 50 miliar per tahun.
Selain pengelolaan keuangan yang sudah terpisah, usaha menengah
juga sudah memiliki legalitas. Contoh UMKM menengah adalah
perusahaan pembuat roti skala rumahan, restoran besar, hingga toko
bangunan toko furniture dan lain sebagainya.

1. Latar belakang
Usaha kecil menengah (UKM) dari waktu ke waktu mengalami
perkembangan bagus. Para pelaku bisnisnya pun menghasilkan jenis produk yang
beragam. Usaha kecil menengah menjadi salah satu terobosan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi di tengah-tengah masyarakat untuk mencapai kesejahteraan
hidup yang memadai. Usaha kecil menengah menjadi penopang perekonomian di
Indonesia, karena membantu pertumbuhan perekonomian masyarakat. Kemandirian
masyarakat seperti para pelaku bisnis UKM ini diharapakan akan mampu
mengurangi angka pengangguran jika melihat fakta lapangan pekerjaan yang
semakin terbatas dengan jumlah tenaga kerja yang belum terserap terus bertambah.
Keberadaan para pelaku bisnis UKM ikut memberikan andil yang cukup
signifikan bagi pembangunan perekonomian. Dalam hal ini usaha yang mereka
bangun menyerap tenaga kerja di derahnya masing-masing. Hal tersebut sangat
membantu pemerintah dalam upaya mengurangi angka pengangguran kemiskinan.
Diharapkan perkembangan bisnis UKM dari waktu ke waktu mengalami peningkatan
yang stabil. Namun, di dalam perjalananya untuk berkembang lebih maju, para
pelaku bisnis UKM sering kali berhadapan dengan beberapa kendala kendala-
kendala.

2. Pembahasan
Para pelaku bisnis UKM di Indonesia tersebar, contohnya terdapat pada
salah satu daerah di Indonesia yang berhasi mencuri perhatian masyarakat dalam
dan luar negeri terkait mutu dan kualitas produk yang dihasilkan adalah kerajinan
tembaga dan kuningan hasil pengrajin Desa Tumang. Desa Tumang adalah sentra
kerajinan tembaga dan kuningan, sebagian besar masyarakatnya sebagai pelaku
bisnis UKM yang menghasilkan produk UKM berupa kerajinan. Keberadaan mereka
ini dipengaruhi faktor peninggalan atau warisan dari leluhurnya (pendahulunya). Jadi,
para pengrajin yang ada saat ini berusaha mempertahankan nilai budaya dan
warisan luhur desa Tumang sebagai desa para pengrajin yang membuat produk-
produk dari tembaga dan kuningan.
Berbagai upaya dilakukan oleh mereka para pengrajin secara mandiri
maupun campur tangan Pemerintah daerah Boyolali dalam menjaga eksistensi Desa
Tumang sebagai pusat kerajinan tembaga dan kuningan. UKM yang berkembang
membutuhkan perhatian dari pemerintah, tanpa bantuan dari pemerintah hambatan
yang dialami para pelaku bisnis UKM perlahan-lahan akan menghapus keberadaan
mereka, seperti yang terjadi di Desa Tumang, tidak sedikit pengrajin yang menutup
usahanya karena kekurangan modal maupun sulit dalam memasarkan produknya. Ini
menjadi perhatian serius Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali sehingga para
pengrajin di Desa Tumang ini diajak untuk kembali bangkit melalui wadah klaster.
Wadah tersebut diberi nama Klaster Logam, sekalipun dalam perkembanganya
klaster Logam ini banyak mengalami hambatan tetapi prestasinya membanggakan.
Produk-produk kerajinan tembaga hasil para pengrajin Tumang berhasil
menembus pasar luar negeri. ini semakin menguatkan pengakuan atas eksistensi
mereka. Prestasi tersebut sangat membanggakan bagi mereka sendiri. Pasang surut
yang dialami menjadi modal untuk belajar dari pengalaman dan menatap masa
depan Klaster Logam untuk lebih maju dan terus berkembang, dengan semakin
berkembangnya klaster logam tentu akan menyumbang bagian yang besar bagi
daerah dalam penyerapan tenaga kerja. Dalam upaya tersebut, untuk berkembang
banyak hal yang sudah dilakukan Klaster Logam melalui kerjasama dengan dinas
daerah dan stakeholder lain. Salah satu usaha yang dilakukan adalah melalui usaha
bauran pemasaran.
McCarthy dalam Kotler dan Lane 2009: 24, menyebut bauran pemasaran
dengan 4P yaitu :
 Produk (product)
 Harga (price)
 Tempat (place)
 Promosi (promotion)

Bauran komunikasi pemasaran ini sering disebut sebagai komunikasi


pemasaran terpadu (integrated marketing communications/IMC). IMC adalah proses
pengembangan dan implementasi berbagai bentuk program komunikasi persuasif
kepada pelanggan dan calon pelanggan secara berkelanjutan (Shimp, 2003:24).
Pengertian lainnya yang disampaikan oleh Stanton dalam swastha promotional mix
sebagai kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan,
personal selling dan alat promosi lain, yang pada semuanya direncanakan untuk
mencapai tujuan program penjualan. Dalam bauran komunikasi pemasaran meliputi
beberapa saluran, yaitu: komunikasi dalam bentuk periklanan, promosi penjualan,
penjualan personal, pemasaran langsung dan humas.

Di dalam promosinya, Klaster Logam Desa Tumang mengintegrasikanya ke


dalam bauran komunikasi pemasaran, yaitu sarana dimana perusahaan berusaha
untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung
maupun tidak langsung tentang produk dan merk yang dijual (Kotler dan Lane, 2009:
172). Berbagai upaya promosi untuk mendongkrak tingkat penjualan terus dilakukan.
Salah satu usaha promosi yang secara terus menerus dilakukan yaitu dengan cara
mengikuti event pameran. Melalui usaha promosi diharapkan permintaan pasar
terhadap produk-produk tembaga yang dihasilkan semakin meningkat. Untuk
memaksimalkan usaha promosi tersebut para pengrajin memperhatikan salah satu
aspek bauran pemasaran yaitu produk, bentuk perhatianya dengan peningkatan
mutu dan kualitas produk. Upaya penting lain dalam kegiatan pemasaran yang
dilakukan adalah melalui komunikasi pemasaran. Yang dilakukan untuk
menyampaikan pesan kepada konsumen maupun calon konsumen.
Untuk memudahkan dalam penelitian, mengacu pada penelitian terdahulu
oleh Amelia Ari Crisnayani pada 2009 yang berjudul “Integrated Marketing
Communications (Komunikasi Pemasaran Terpadu) Kampoeng Batik Laweyan
Surakarta”, yang mengangkat bagaimana implementasi komunikasi pemasaran
Kampoeng Batik Laweyan oleh Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan.
Dengan kesimpulan bahwa dalam memasarkan Kampoeng Batik Laweyan, Forum
Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan menggunakan sarana komunikasi
pemasaran berupa personal selling, promosi penjualan, public relations, eksibisi,
coporate identity, internet melalui website dan media promosi lainnya. Objek dari
penelitian tersebut adalah Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan yang
melakukan beberapa strategi komunikasi pemasaran terpadu untuk mengangkat
potensi Kampoeng Batik Laweyan yang memiliki banyak potensi wisata dengan
tujuan semakin mengenalkan potensi tersebut. Komunikasi pemasaran merupakan
salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan oleh seorang pelaku usaha dalam
kaitanya menyebarluaskan informasi agar produk yang ditawarkan memiliki tempat di
pasar sasaran.

3. Solusi yang ditawarkan


A. Yang harus disiapkan untuk menghadapi keberlangsungan disrupsi
Disrupsi dapat diartikan sebagai gangguan yang mengakibatkan industri tidak
berjalan seperti biasanya karena munculannya kompetitor baru yang jauh lebih
efisien dan efektif, serta penemuan teknologi baru yang mengubah pola bisnis.
Banyak organisasi atau bisnis yang khawatir akan mengalami kebangkrutan
karena disrupsi teknologi. Dalam dua dekade terakhir, evolusi teknologi informasi
dan komunikasi telah menghadirkan perubahan yang fundamental di berbagai
aspek kehidupan, termasuk dalam praktik bisnis modern.   Perubahan yang
cepat dari lingkungan bisnis serta kebutuhan pelanggan, membuat tantangan
baru bagi para pelaku bisnis agar dapat beradaptasi dan bertransformasi dengan
lingkungan baru. 
Bagaimana cara menghadapi era disrupsi seperti yang sedang terjadi
sekarang , yaitu dengan cara :
 Menungkatkan kualitas SDM
 Adaptasi teknologi digital
 Melakukan inovasi
 Bersiap menghadapi perubahan

B. Pengaruh teknologi informasi terhadap bisnis UMKM


Pada era industri 4.0 memberikan efek pada perkembangan teknologi dalam
berbagai bidang di Indonesia. Cara pandang pada bisnis telah berubah semenjak
perusahaan-perusahaan digital mulai menguasai bisnis digital. Berikut ini
merupakan pengaruh teknologi informasi terhadap bisnis UMKM antara lain
adalah :
 Mendapat informasi lebih cepat, sebagai pelaku usaha yang baik
harus mengikuti perkembangan informasi yang terjadi. Dalam hal ini,
seorang pengusaha harus peka akan perkembangan teknologi serta
tren yang ada. Hal ini juga berpengaruh terhadap inovasi sebuah
produk yang membuat perusahaan lebih cepat dikenal.Karena itu,
setiap UMKM harus segera menerapkan teknologi digital untuk bisnis
mereka.
 Menghemat biaya pemasaran, Penerapan teknologi digital dalam
kegiatan pemasaran dapat memberikan dampak yang lebih efektif.
Pada saat ini sudah banyak tools atau aplikasi yang dapat
dimanfaatkan sebagai media pemasaran sebuah bisnis, seperti
google dan beberapa social media lainnya. Dan untuk memenangkan
persaingan, setiap perusahaan dituntut untuk membuat konten yang
menarik dan original untuk dapat menarik perhatian banyak orang
dengan mudah.

 Mempermudah operasional, penggunaan teknologi dapat


mempermudah kegiatan operasional perusahaan dengan membawa
beberapa manfaat seperti, memangkas dana operasional,
mempercepat kerja, dan mengurangi beban perusahaan secara
keseluruhan. Dengan begitu, pembagian waktu dan pekerjaan bisa
berjalan lebih efisien dan efektif.

C. Yang harus dilakukan untuk kemandirian dalam bisnis sendiri sebagai


mahasiswa Teknik Informatika

Dengan cara memanfaatkan ilmu teknik informatika dengan sebaik baiknya


karena, pemanfaatan Teknologi Informasi mampu meningkatkan pembentukan
kemandirian usaha melalui minat berwirausaha, artinya apabila pemanfaatan
teknologi informasi semakin baik maka dapat meningkatkan tumbuhnya
minat berwirausaha yang akhirnya mampu menciptakan peningkatan
kemandirian usaha bagi pelaku usaha mahasiswa. Peningkatan pemanfaatan
teknologi informasi yang dibentuk oleh para pelaku usaha mahasiswa tidak
mampu secara langsung meningkatkan terbentuknya peningkatan
kemandirian usaha, dikarenakan pemahaman tentang teknologi infomasi
yang didasari dengan. ketidaktahuan terhadap sistem yang baru dapat
menyebabkan kegagalan dalam menggunakan teknologi informasi dalam dunia
usaha.
Untuk mencapai kebebasan/kemandirian dalam bidang wirausaha
mahasiswa maka perlu ditanamkan motivasi berwirausaha, dimana salah
satunya dengan memberikan pengetahuan yang baik secara teori ataupun dalam
praktek. Sehingga apabila seseorang mahasiswa dapat melakukan keinginan
untuk bekerja secara independent dengan baik tanpa adanya ketergantungan
pada pihak lain dalam bertindak atau mengambil sebuah keputusan. Jadi pada
prinsipnya seorang wirausaha harus memiliki sikap kemandirian dalam
melakukan setiap kegiatan usahanya. Usaha-usaha dalam memotivasi
berwirausaha mahasiswa jangan berhenti, namun harus tetap diteruskan dan
lebih ditingkatkan pembinaannya agar siswa justru menjadi wirausahawan yang
lebih tangguh. Hal ini memberi petunjuk bahwa mahasiswa di kampus telah
mempunyai motivasi untuk menjadi wirausahawan. Keadaan seperti ini akan
menguntungkan bagi pembanguan di tingkat provinsi ataupun nasional sehingga
nantinya, jumlah pengangguran akan terus berkurang.
Penguatan inovasi produk mampu menimbulkan dampak pada
peningkatan kemandirian usaha, baik secara langsung ataupun tidak
langsung. Semakin kuat inovasi produk yang diciptakan maka akan
semakin kuat pula minat berwirausaha yang terbentuk, dan akan
berdampak pada terbentuknya kemandirian usaha yang dilakukan oleh para
pelaku usaha mahasiswa.

Daftar Pustaka

1. https://money.kompas.com/read/2021/03/26/153202726/apa-itu-umkm-pengertian-
kriteria-dan-contohnya?page=all
2. http://eprints.ums.ac.id/31177/2/04._BAB_I.pdf
3. https://biz.kompas.com/read/2020/03/11/230918328/tips-tips-agar-siap-menghadapi-
era-disrupsi
4. https://www.paper.id/blog/tips-dan-nasihat-umkm/manfaat-perkembangan-teknologi-
bagi-umkm/
5. https://docplayer.info/194545363-Analisis-kemandirian-usaha-mahasiswa-melalui-
inovasi-produk-pemanfaatan-teknologi-informasi-dan-minat-berwirausaha.html

Anda mungkin juga menyukai