Anda di halaman 1dari 14

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

“Isu Sosial dan Etika Dalam Sistem Informasi”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4 (KELAS F3)

1. Tjok Istri Putri Kinara Pamayun (1907521193)


2. I Putu Andika Prawira Wikan (1907521194)
3. Tasya Husna Alfareza (1907521198)
4. Putu Dian Pradnyasari (1907521199)

DOSEN PENGAMPU:

I Wayan Santika, ST., MM.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya
makalah dengan judul “Isu Sosial dan Etika Dalam Sistem Informasi” dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.

Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen. Dalam penyusunan makalah ini, Penulis mendapatkan banyak bantuan, masukan,
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, Untuk itu penulis menyapaikan rasa terimakasi
yang tulus iklas kepada bapak I Wayan Santika, ST., MM. selaku dosen pengampu mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
menyusun makalah ini. Selain itu, penulis memberikan rasa terimakasi kepada rekan – rekan
yang telah memberikan banyak bantuan, masukan, dan dukungan terkait penyusunan makalah
ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan perlu pendalaman
lebih lanjut, karena kesempurnaan hanya milik Tuhan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang bersifat konstruktif. Akhir kata, penulis berharap makalah
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Denpasar, 2 Oktober 2021

penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 2

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................. 2

1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 3

2.1 Masalah Sosial dan Etis yang Berhubungan dengan Sistem .............................................. 3

2.2 Etika dalam Kemasyarakatan Informasi ............................................................................ 6

2.3 Dimensi Moral Sistem Informasi ....................................................................................... 8

BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 10

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 10

3.1 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era sekarang ini manusia berada pada era informasi, hal itu berarti bahwa
informasi sudah menyentuh seluruh segi kehidupan dan penghidupan, baik pada tingkat
individu, tingkat kelompok bahkan sampai tingkai organisai. Terdapat banyak manfaat
dengan adanya sistem informasi melalui teknologi – teknologi yang canggih seperti era saat
ini, tetapi terdapat banyak juga dampak negatif untuk masyarakat. Sistem informasi
menimbulkan pertanyaan etika yang baru baik individu maupun masyarakat karena sistem
informasi menciptakan kesempatan untuk perubahan sosial yang sangat besar dan juga
membahayakan distribusi kekuatan, uang, dan kewajiban yang ada. Seperti teknologi (mesin
uap, listrik, telepon, dan radio) teknologi informasi dapat digunakan untuk kemajuan sosial
lainnya.
Masyarakat mulai memperhatikan perubahan terhadap etika, terutama karena
kesadaran bahwa teknologi dapat mengganggu hak privasi dalam dunia bisnis, salah satunya
adalah pembajakan. Namun, subjek etika komputer lebih dalam daripada sekedar masalah
privasi dan pembajakan. Untuk itu, isu sosial yang menyebabkan etika berubah negatif maka
harus di cegah dari individu atau kelompok yang tidak bertanggung jawab.
Pada perkembangannya, beberapa faktor negatof terjadi berkaitan dengan penggunaan
sistem informasi oleh manusia. Mengingat dalam penggunaan teknologi, pengguna dapat
berhubungan meski jarak yang jauh. Dibalik kecepatan, kecermatan dan keotomatisan
dalam memproses pekerjaan. Ternyata teknologi informasi memuat dilema-dilema etis
sebagai akibat sampingan dari adanya unsur manusia sebagai pembuat, operatos dan
sekaligus pengguna.
Dari hali ini dapat dilihat apapun teknologi, ia hanyalah alat. Manusia sebagai pembuat,
operator, dan sekaligus pengguna teknologi tersebutlah yang akhirnya menjadi faktor yang
menentukan kelancaran dan keamanannya. Hal – hal inilah kemudian memunculkan unsur
etika sebagai faktor yang sangat penting kaitannya dengan penggunaan teknologi informasi.
Keadaan seperti itu baik secara langsung maupun tidak langsung akan dapat
mempengaruhi kelangsungan hidup usaha yang dirintis oleh para pelaku yang terlibat di
dalamnya, di lain pihak perusahaan di dalam usahanya memasarkan suatu produk yang

1
dihasilkan terkadang mengalami kesulitan dalam menyalurkan produknya kepada
konsumen, hal ini memaksa perusahaan untuk lebih pro-aktif dalam mengantisipasi situasi
tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan kajian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat diungkap
dalam makalah ini antara lain :
1.2.1 Bagaimana mendalami masalah sosial dan etis yang berhubungan dengan sistem?
1.2.2 Bagaimana etika dalam kemasyarakatan informasi?
1.2.3 Bagaimana dimensi moral sistem informasi?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan kajian latar belakang di atas, maka tujuan penulisan yang dapat diungkap
dalam makalah ini antara lain :
1.3.1 Untuk mengetahui bagaimana masalah sosial dan etis yang berhubungan dengan sistem.
1.3.2 Untuk mengetahui etika dalam kemasyarakatan informasi.
1.3.3 Untuk mengetahui dimensi moral sistem informasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Masalah Sosial dan Etis yang Berhubungan dengan Sistem

Etika mengacu pada prinsip-prinsip benar dan salah bahwa individu, bertindak
sebagai agen moral bebas yang digunakan untuk membuat pilihan untuk memandu perilaku
mereka. Sistem informasi menimbulkan pertanyaan etis baru bagi individu dan masyarakat
karena mereka menciptakan peluang untuk perubahan sosial yang intens, dan dengan
demikian mengancam distribusi kekuasaan, uang, hak, dan kewajiban yang ada. Seperti
teknologi lainnya, seperti mesin uap, listrik, telepon, dan radio, teknologi informasi dapat
digunakan untuk mencapai kemajuan sosial, tetapi juga dapat digunakan untuk melakukan
kejahatan dan mengancam nilai-nilai sosial yang dijunjung tinggi. Perkembangan teknologi
informasi akan menghasilkan manfaat bagi banyak orang dan biaya bagi orang lain.

Isu etika dalam sistem informasi telah diberikan urgensi baru dengan munculnya
Internet dan perdagangan elektronik. Internet dan teknologi perusahaan digital membuatnya
lebih mudah dari sebelumnya untuk merakit, mengintegrasikan, dan mendistribusikan
informasi, melepaskan kekhawatiran baru tentang penggunaan yang tepat dari informasi
pelanggan, perlindungan privasi pribadi, dan perlindungan kekayaan intelektual. Isu etika
mendesak lainnya yang diangkat oleh sistem informasi termasuk menetapkan akuntabilitas
atas konsekuensi sistem informasi, menetapkan standar untuk menjaga kualitas sistem yang
melindungi keselamatan individu dan masyarakat, dan melestarikan nilai dan institusi yang
dianggap penting bagi kualitas hidup dalam masyarakat informasi.

A. Model Pemikiran Tentang Isu Etika, Sosial dan Politik

Isu etika, sosial, dan politis saling berkaitan erat. Dilema etika yang mungkin sering
dihadapi sebagai seorang manajer sistem informasi biasanya tercermin pada debat dan
sosial politik. Salah satu cara memikirkan hubungan-hubungan ini dapat diperhatikan pada
gambar berikut ini :

3
Gambar 1 Model untuk Pemikiran Tentang Isu Etika, sosial dan Politik

Setiap individu paham bagaimana harus berperilaku karena institusi social


(keluarga, pendidikan, dan organisasi) telah mengembangkan aturan berperilaku yang
telah teruji dengan baik. Kita dapat menggunakan model ini untuk mengilustrasikan
dinamika yang berhubungan dengan isu etika, sosial, dan politis.
B. Lima Dimensi Moral di Era Informasi

Isu etika, sosial, dan politis yang diangkat oleh sistem informasi, tercakup dalam 5
dimensimoral diantaranya yaitu :
1. Hak dan Kewajiban Informasi

Berkaitan dengan perlindungan privasi seorang individu dengan tidak


mendampuriatau membatasa kebebasan individu tersebut, dengan mencari informasi
seperti data-data melalui teknologi tanpa seizin dan sepengetahuan individu yang
bersangkutan.
2. Hak dan Kewajiban terkait dengan kepemilikan

Berkaitan dengan perlindungan kekayaan dan intelektual pribadi, kekayaan


intelektual sebagai kekayaan yang tidak berwujud yang diciptakan oleh seorang
individu atau organisasi. Dengan adanya teknologi informasi membuat perlindungan
terhadap karyawan intelektual sulit untuk dilakukan, karena informasi yang
terkomputerisasi dapat dengan mudah menggandakan atau mendistribusikan pada
jaringan yang luas jangkauannya. Kekayaan intelektual yang dilindungi meliputi
rahasia dagang, hak cipta, dan hak paten.
3. Akuntabilitas dan Pengendalian

Berkaitan dengan undang-undang privasi individu, dimana teknologi


informasi baru yang membawa tantangan bagi undang-undang liabilitas dan praktik
social untuk menuntut tanggungjawab perorangan dan organisasi, atas bahaya-bahaya
yang terjadi dari informasi individu serta hak-hak pribadi.

4
4. Kualitas Sistem

Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus dipenuhi untuk
menghindari kesalahan dari sistem yang diterapkan untuk melindungi data dalam
suatu perusahaan agar tidak menyebabkan kekacauan dan kerugian dalam bisnis.
5. Kualitas Hidup.

Komputer dan teknologi informasi mungkin dapat merusak elemen yang


berharga dari kebudayaan yang ada di dalam masyarakat, meskipun di sisi lain juga
dapat memberikan manfaat bagi kehidupan, seperti kasus internet yang bisa menjadi
teman atau musuh bagi anak-anak. Dari segi positif, internet menawarkan begitu
banyak hal seperti mereka dapat menggunakan internet untuk tugas sekolah atau
mengirim email.
C. Tren Teknologi Utama yang Meningkatkan Masalah Etika

Masalah etika telah lama mendahului teknologi informasi. Namun demikian, teknologi
informasi telah meningkatkan masalah etika, membebani pengaturan sosial yang ada, dan
membuat beberapa undang-undang menjadi usang atau sangat lumpuh. Ada lima tren
teknologi utama yang bertanggung jawab atas tekanan etika.

Kecenderungan Dampak

Daya komputasi berlipat ganda setiap 18 Lebih banyak organisasi bergantung pada
bulan sistem komputer untuk operasi kritis

Penyimpanan data menurun dengan cepat Organisasi dapat dengan mudah memelihara
database rinci para individu

Kemajuan analisis data Perusahaan dapat menganalisis sejumlah besar


data yang dikumpulkan pada individu untuk
mengembangkan profil terperinci perilaku
individu

Kemajuan jaringan Biaya pemindahan data membuatnya dapat


diakses dari mana saja turun secara
eksponensial

5
Dampak pertumbuhan perangkat seluler Ponsel individu dapat dilacak tanpa
persetujuan atau sepengetahuan pengguna.

2.2 Etika Dalam Kemasyarakatan Informasi

Etika merupakan perhatian bagi manusia yang memiliki pilihan. Etika adalah tentang
pilihan seseorang. Ketika berhadapan dengan bebarapa alternatif tindakan, apa pilihan moral
yang paling terlibat.

a. Konsep dasar: responsibilititas, akuntabilitas, dan liabilitas

Pilihan etika adalah keputusan-keputusan yang dibuat oleh invidu yang bertanggung
jawab terhadap konsekuensi tindakannya. Responsibility (pertanggung jawab) adalah
elemen utama dari tindakan etika. Responsibility mengandung arti bahwa anda menerima
kemungkinan biaya yang akan timbul, tugas dan kewajiban atas keputusan yang akan di
buat.

Akuntabilitas (accountability) adalah fitur dari sistem dan institusi sosial. Hal tersebut
berarti ada mekanisme yang sesuai untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab
mengambil tindakan dan siapa yang bertanggung jawab terhadap keputusan tersebut.
Liabilitas (liability) merupakan perluasan konsep dari responsibility yang mengarah lebih
jauh ke bidang hukum.

Liability merupakan fitur dan sistem politik dimana suatu dan hukum di suatu tempat
mengizinkan seseorang untuk menerima perbaikan kerusakan yang terjadi pada dirinya yang
disebabkan oleh orang lain, sistem, mapun organisasi. Proses hukum (due process) adalah
fitur yang berhubungan dengan masyarakat yang berbadan merupakan sebuah proses
dimana hukum di pahami dan di mengerti, serta ada mengajukan perkara ke pihak
berwenang yang lebih tinggi untuk menjamin hal dengan benar.

b. Analisis Etika

Ketika berhadapan dengan situasi yang memperlihatkan isu-isu etika, terdapat lima
langkah proses berikut yang akan membantu, yaitu:

1. Identifikasi dan gambarkan fakta secara jelas. Temukan siapa yang melakukan dan
untuk siapa tindakan tersebut dilakukan di mana, kapan, dan bagaimana contohnya.
Dimana seseorang akan bereaksi terkejut pada kesalahan-kesalahan pada fakta yang

6
akan di temukan fakta lebih mudah pada saat membantu mendefenisikan, melibatkan
pihak yang bertentangan dalam dilema etika untuk menyetujui yang akan membantu.
2. Definisikan konflik atau dilema dan identifikasikan nilai-nilai yang lebih tinggi isu
etika. Sosial dan politik selalu mewakili nilai-nilai yang lebih tinggi. Kelompok yang
berselisih semuanya mengklaim mengusung nilai-nilai yang lebih tingkat
kebebasan, privasi, perlindungan hak.
3. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingan. Setiap isu etika, sosial, dan politis
pihak-pihak yang berkempentingan seperti para pemain yang memiliki kepentingan
pihak-pihak yang telah berupaya dalam situasi tersebut, dan biasanya pihak pendapat
yang vokal.
4. Identifikasi pilihan-pilihan beralasan yang kuat yang bisa di ambil. Di mana dapat
menemukan tidak adanya pilihan yang dapat memuaskan semua pihak, namun
pilihan lebih baik ketimbang yang liannya.
5. Identifikasi konsekuensi-konsekuensi yang mungkin terjadi dari pilihan yang
beberapa pilihan mungkin besar secara etika, namun membawa malapetaka pandang
yang lain.
c. Beberapa Dilema Etika dalam Dunia Nyata

Sistem informasi telah menciptakan dilema etika yang baru, yang salah satunya berupa
kepentingan yang saling berseteru satu sama lain. Sebagai contohnya banyak perusahaan
yang berskala besar di Amerika Serikat menggunakan teknologi informasi untuk
menggunakan tenaga kerja mereka. Banyak perusahaan mengawasi apa yang dilakukan
karyawan untuk mencegah mereka membuang-buang sumber daya perusahaan padahal
tidak ada hubungannya dengan bisnis. Karyawan yang digantikan oleh oleh sistem informasi
mungkin pemilik perusahaan bertanggung jawab terhadap kesejahteraan mereka. Pemilik
perusahaan merasa berkewajiban mengawasi penggunaan internet dan surel untuk
mencegah produktifitas.

d. Prinsip – prinsip Utama Etika


Menurut Laudon (dalam buku Kenneth, Laudon (2019) Sistem Informasi Manajemen).
Prinsip-prinsip utama etika sebagat berikut:
a. Perlakukan orang lain seperti perlakuan orang lain yang di inginkan oleh diri
sendiri atau (golden rule-aturan emas). Selain itu, berpikir dan mengambil
keputusan yang adil.

7
b. Jika suatu tindakan tidak pantas bagi setiap orang, itu tidak pantas bagi seseorang
atau (Immanuel Kant’s categorial imperative- imperatif kategoris Immanuel
Kant).
c. Ambil tindakan yang memberi nilai lebih tinggi atau lebih besar (Utilitarian
Principle- Prinsip utilitarian).

2.3 Dimensi Moral Sistem Informasi


a. Hak Informasi : Privasi dan Kebebasan di Era Internet
Privasi (privacy) adalah hak seseorang untuk tinggal seorang diri, bebas dari
pengaruh campur tangan pihak lain ataupun organisasi, termasuk negara. Hak atas
privasidi tempat kerja: jutaan karyawan merupakan subjek pengawasan elektronis
bertema teknologi sistem infomasi mengancam hak atas privasi individu dengan
melakukan pelanggaran privasi secara murah, efektif, dan menguntungkan.
Hak terhadap privasi dilindungi oleh konstitusi di AS, Kanada, dan Jerman
dengan berbagai negara yang berbeda serta di negara lainnya melalui berbagai
undang-undang. Sebagian undang-undang yang mengatur hak-hak privasi di Ameria
dan Eropa tersusun berdasarkan urutan hidup yang disebut praktik informasi yang
adil.
b. Instruksi eropa mengenai data
Di Eropa, perlindungan terhadap privasi lebih ketat daripada di Amerika
Serikat. Tidak seperti di AS, negara-negara Eropa tidak mengizinkan perusahaan
untuk menggunakan informasi pribadi seseorang tanpa sepengetahuan orang tersebut.
Konsumen harus secara resmi memberikan persetujuan sebelum perusahaan dapat
secara resmi menggunakan data tersebut, dan mereka memiliki akses untuk informasi
tersebut, memperbaikinya dan meminta penghentian pengumpulan data. Izin
sepengetahuan (informed consent) adalah persetujuan yang menyertakan
pengetahuan terhadap setiap aspek yang diperlukan guna membuat keputusan yang
masuk akal. Anggota-anggota Uni Eropa harus menerjemahkan prinsip-prinsip
tersebut ke dalam hokum mereka masing- masing dan tidak dapat memindahkan data
pribadi ke Negara lain, seperti AS yang tidak memiliki aturan perlindungan privasi
yang serupa. Pada 2009, Parlemen Eropa menyetujui aturan baru yang mengatur
penggunaan cookies oleh pihak ketiga yang bertujuan melakukan pelacakan perilaku.
Peraturan tersebut diimplementasikan pada Mei tahun 2011 dan mensyaratkan
pengunjung situs untuk memberikan persetujuan yang jelas, sebelum dilacak oleh

8
cookies.

Cookies adalah teks kecil tersimpan pada hard disk ketika pengguna
mengunjungi suatu situs web. Cookies mengidentifikasi perangkat lunak yang
digunakan oleh pengunjung dalam melakukan browsing internet dan memantau
kunjungan pada situs web. Ketika seorang pengunjung kembali ke sebuah situs yang
telah menyimpan sebuah cookie, perangkat lunak pada situs web akan mencari
computer pengunjung, menemukan cookie- nya dan mengetahui apa saja yang sudah
dilakukan sebelumnya.
c. Tantangan internet terhadap privasi
Teknologi internet telah menghadirkan tantangan baru bagi perlindungan
privasi seseorang. Informasi yang dikirim pada jaringan yang luas ini, akan
melewati berbagai macam sistem berbeda yang dapat memantau, menangkap, dan
menyimpan setiap pertukaran informasi.

Pelacakan web yang telah terjadi pada situs web dan laman web yang telah
dikunjungi, konten online yang sudah diakses seseorang dan item yang dibeli
seseorang melalui internet. Pengawasan dan pelacakan tersebut dilakukan tanpa
sepengetahuan pengunjung. Hal tersebut dilakukan bukan hanya oleh sistus web
perorangan, namun juga jaringan perusahaan periklanan seperti Microsoft
Advertising, Yahoo, dan DoubleClick yang dapat melacak perilaku seseorang dalam
beraktivitas di dalam dunia maya pada ribuan situs web.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penyimpangan dalam penilaian etika dan bisnis terjadi di berbagai industri secara
meluas. Dalam lingkungan baru yang berdasarkan hukum seperti sekarang, manejer hukum
dan dinyatakan bersalah, akan menghabiskan waktunya dipenjara. Etika merupakan
perhatian bagi manusia yang memiliki pilihan. Etika adalah tentang pilihan seseorang:
ketika berhadapn dengan bebarapa alternatif tindakan, apa pilihan moral yang paling
terlibat.
Manajer adalah pembuat aturan bagi organisasinya. Mereka harus menetapkan
kebijakan dan prosedur dalam hal etika, termasuk penggunaan sistem informasi secara etis.
Manajer juga bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan
dilema-dilema etika sewaktu mereka berusaha menyeimbangkan kebutuhan dan minat.
Perubahan pesat yang disebabkan oleh teknologi informasi menciptakan situasi-situasi
baru dimana aturan-aturan dan hukum terkait tidak relevan lagi. Muncul berbagai macam
“gray area” dimana standar etika belum ditetapkan dan disosialisasikan. Diperlukan sistem
etika yang baru untuk era informasi sebagai penuntun individu dan organisasi dalam
mengambil tindakan.
Teknologi informasi menghadirkan perubahan-perubahan yang menciptakan isu-isu
etika baru bagi masyarakat untuk dibahas dan dicari jalan keluarnya. Meningkatkan
kekuatan komputasi, penyimpanan data, dan kemampuan jaringan trmasuk internet bisa
memperluas jangkauan tindakan individu dan organisasi dan memperbesar dampaknya.
Kasus dan aninimitas dimana informasi dikomunikasikan, digandakan, dan diatur dalam
lingkungan online, mengedepankan tantangan-tantangan atas aturan-aturan tradisional
mengenai perilaku benar salah.

10
DAFTAR PUSTAKA

Laudon, Kenneth C. dan Jane, Kenneth P. 2019. “Sistem Informasi


Manajemen”, Jakarta: Salemba Empat.
Laudon, Kenneth C. and Jane, Kennert P. 2016. “Management Information Systems:
Managing The Digital Firm Ed 14”, Global Edition, Person Education Limited.

Laudon, K.C dan Laudon, J.P. 2017. Sistem Informasi Manajemen: Mengelola
PerusahaanDigital. Jakarta: Salemba Empat.

11

Anda mungkin juga menyukai