DISUSUN OLEH:
DOSEN PENGAMPU:
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya
makalah dengan judul “Isu Sosial dan Etika Dalam Sistem Informasi” dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen. Dalam penyusunan makalah ini, Penulis mendapatkan banyak bantuan, masukan,
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, Untuk itu penulis menyapaikan rasa terimakasi
yang tulus iklas kepada bapak I Wayan Santika, ST., MM. selaku dosen pengampu mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
menyusun makalah ini. Selain itu, penulis memberikan rasa terimakasi kepada rekan – rekan
yang telah memberikan banyak bantuan, masukan, dan dukungan terkait penyusunan makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan perlu pendalaman
lebih lanjut, karena kesempurnaan hanya milik Tuhan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang bersifat konstruktif. Akhir kata, penulis berharap makalah
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
penulis
i
DAFTAR ISI
2.1 Masalah Sosial dan Etis yang Berhubungan dengan Sistem .............................................. 3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dihasilkan terkadang mengalami kesulitan dalam menyalurkan produknya kepada
konsumen, hal ini memaksa perusahaan untuk lebih pro-aktif dalam mengantisipasi situasi
tersebut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Etika mengacu pada prinsip-prinsip benar dan salah bahwa individu, bertindak
sebagai agen moral bebas yang digunakan untuk membuat pilihan untuk memandu perilaku
mereka. Sistem informasi menimbulkan pertanyaan etis baru bagi individu dan masyarakat
karena mereka menciptakan peluang untuk perubahan sosial yang intens, dan dengan
demikian mengancam distribusi kekuasaan, uang, hak, dan kewajiban yang ada. Seperti
teknologi lainnya, seperti mesin uap, listrik, telepon, dan radio, teknologi informasi dapat
digunakan untuk mencapai kemajuan sosial, tetapi juga dapat digunakan untuk melakukan
kejahatan dan mengancam nilai-nilai sosial yang dijunjung tinggi. Perkembangan teknologi
informasi akan menghasilkan manfaat bagi banyak orang dan biaya bagi orang lain.
Isu etika dalam sistem informasi telah diberikan urgensi baru dengan munculnya
Internet dan perdagangan elektronik. Internet dan teknologi perusahaan digital membuatnya
lebih mudah dari sebelumnya untuk merakit, mengintegrasikan, dan mendistribusikan
informasi, melepaskan kekhawatiran baru tentang penggunaan yang tepat dari informasi
pelanggan, perlindungan privasi pribadi, dan perlindungan kekayaan intelektual. Isu etika
mendesak lainnya yang diangkat oleh sistem informasi termasuk menetapkan akuntabilitas
atas konsekuensi sistem informasi, menetapkan standar untuk menjaga kualitas sistem yang
melindungi keselamatan individu dan masyarakat, dan melestarikan nilai dan institusi yang
dianggap penting bagi kualitas hidup dalam masyarakat informasi.
Isu etika, sosial, dan politis saling berkaitan erat. Dilema etika yang mungkin sering
dihadapi sebagai seorang manajer sistem informasi biasanya tercermin pada debat dan
sosial politik. Salah satu cara memikirkan hubungan-hubungan ini dapat diperhatikan pada
gambar berikut ini :
3
Gambar 1 Model untuk Pemikiran Tentang Isu Etika, sosial dan Politik
Isu etika, sosial, dan politis yang diangkat oleh sistem informasi, tercakup dalam 5
dimensimoral diantaranya yaitu :
1. Hak dan Kewajiban Informasi
4
4. Kualitas Sistem
Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus dipenuhi untuk
menghindari kesalahan dari sistem yang diterapkan untuk melindungi data dalam
suatu perusahaan agar tidak menyebabkan kekacauan dan kerugian dalam bisnis.
5. Kualitas Hidup.
Masalah etika telah lama mendahului teknologi informasi. Namun demikian, teknologi
informasi telah meningkatkan masalah etika, membebani pengaturan sosial yang ada, dan
membuat beberapa undang-undang menjadi usang atau sangat lumpuh. Ada lima tren
teknologi utama yang bertanggung jawab atas tekanan etika.
Kecenderungan Dampak
Daya komputasi berlipat ganda setiap 18 Lebih banyak organisasi bergantung pada
bulan sistem komputer untuk operasi kritis
Penyimpanan data menurun dengan cepat Organisasi dapat dengan mudah memelihara
database rinci para individu
5
Dampak pertumbuhan perangkat seluler Ponsel individu dapat dilacak tanpa
persetujuan atau sepengetahuan pengguna.
Etika merupakan perhatian bagi manusia yang memiliki pilihan. Etika adalah tentang
pilihan seseorang. Ketika berhadapan dengan bebarapa alternatif tindakan, apa pilihan moral
yang paling terlibat.
Pilihan etika adalah keputusan-keputusan yang dibuat oleh invidu yang bertanggung
jawab terhadap konsekuensi tindakannya. Responsibility (pertanggung jawab) adalah
elemen utama dari tindakan etika. Responsibility mengandung arti bahwa anda menerima
kemungkinan biaya yang akan timbul, tugas dan kewajiban atas keputusan yang akan di
buat.
Akuntabilitas (accountability) adalah fitur dari sistem dan institusi sosial. Hal tersebut
berarti ada mekanisme yang sesuai untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab
mengambil tindakan dan siapa yang bertanggung jawab terhadap keputusan tersebut.
Liabilitas (liability) merupakan perluasan konsep dari responsibility yang mengarah lebih
jauh ke bidang hukum.
Liability merupakan fitur dan sistem politik dimana suatu dan hukum di suatu tempat
mengizinkan seseorang untuk menerima perbaikan kerusakan yang terjadi pada dirinya yang
disebabkan oleh orang lain, sistem, mapun organisasi. Proses hukum (due process) adalah
fitur yang berhubungan dengan masyarakat yang berbadan merupakan sebuah proses
dimana hukum di pahami dan di mengerti, serta ada mengajukan perkara ke pihak
berwenang yang lebih tinggi untuk menjamin hal dengan benar.
b. Analisis Etika
Ketika berhadapan dengan situasi yang memperlihatkan isu-isu etika, terdapat lima
langkah proses berikut yang akan membantu, yaitu:
1. Identifikasi dan gambarkan fakta secara jelas. Temukan siapa yang melakukan dan
untuk siapa tindakan tersebut dilakukan di mana, kapan, dan bagaimana contohnya.
Dimana seseorang akan bereaksi terkejut pada kesalahan-kesalahan pada fakta yang
6
akan di temukan fakta lebih mudah pada saat membantu mendefenisikan, melibatkan
pihak yang bertentangan dalam dilema etika untuk menyetujui yang akan membantu.
2. Definisikan konflik atau dilema dan identifikasikan nilai-nilai yang lebih tinggi isu
etika. Sosial dan politik selalu mewakili nilai-nilai yang lebih tinggi. Kelompok yang
berselisih semuanya mengklaim mengusung nilai-nilai yang lebih tingkat
kebebasan, privasi, perlindungan hak.
3. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingan. Setiap isu etika, sosial, dan politis
pihak-pihak yang berkempentingan seperti para pemain yang memiliki kepentingan
pihak-pihak yang telah berupaya dalam situasi tersebut, dan biasanya pihak pendapat
yang vokal.
4. Identifikasi pilihan-pilihan beralasan yang kuat yang bisa di ambil. Di mana dapat
menemukan tidak adanya pilihan yang dapat memuaskan semua pihak, namun
pilihan lebih baik ketimbang yang liannya.
5. Identifikasi konsekuensi-konsekuensi yang mungkin terjadi dari pilihan yang
beberapa pilihan mungkin besar secara etika, namun membawa malapetaka pandang
yang lain.
c. Beberapa Dilema Etika dalam Dunia Nyata
Sistem informasi telah menciptakan dilema etika yang baru, yang salah satunya berupa
kepentingan yang saling berseteru satu sama lain. Sebagai contohnya banyak perusahaan
yang berskala besar di Amerika Serikat menggunakan teknologi informasi untuk
menggunakan tenaga kerja mereka. Banyak perusahaan mengawasi apa yang dilakukan
karyawan untuk mencegah mereka membuang-buang sumber daya perusahaan padahal
tidak ada hubungannya dengan bisnis. Karyawan yang digantikan oleh oleh sistem informasi
mungkin pemilik perusahaan bertanggung jawab terhadap kesejahteraan mereka. Pemilik
perusahaan merasa berkewajiban mengawasi penggunaan internet dan surel untuk
mencegah produktifitas.
7
b. Jika suatu tindakan tidak pantas bagi setiap orang, itu tidak pantas bagi seseorang
atau (Immanuel Kant’s categorial imperative- imperatif kategoris Immanuel
Kant).
c. Ambil tindakan yang memberi nilai lebih tinggi atau lebih besar (Utilitarian
Principle- Prinsip utilitarian).
8
cookies.
Cookies adalah teks kecil tersimpan pada hard disk ketika pengguna
mengunjungi suatu situs web. Cookies mengidentifikasi perangkat lunak yang
digunakan oleh pengunjung dalam melakukan browsing internet dan memantau
kunjungan pada situs web. Ketika seorang pengunjung kembali ke sebuah situs yang
telah menyimpan sebuah cookie, perangkat lunak pada situs web akan mencari
computer pengunjung, menemukan cookie- nya dan mengetahui apa saja yang sudah
dilakukan sebelumnya.
c. Tantangan internet terhadap privasi
Teknologi internet telah menghadirkan tantangan baru bagi perlindungan
privasi seseorang. Informasi yang dikirim pada jaringan yang luas ini, akan
melewati berbagai macam sistem berbeda yang dapat memantau, menangkap, dan
menyimpan setiap pertukaran informasi.
Pelacakan web yang telah terjadi pada situs web dan laman web yang telah
dikunjungi, konten online yang sudah diakses seseorang dan item yang dibeli
seseorang melalui internet. Pengawasan dan pelacakan tersebut dilakukan tanpa
sepengetahuan pengunjung. Hal tersebut dilakukan bukan hanya oleh sistus web
perorangan, namun juga jaringan perusahaan periklanan seperti Microsoft
Advertising, Yahoo, dan DoubleClick yang dapat melacak perilaku seseorang dalam
beraktivitas di dalam dunia maya pada ribuan situs web.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyimpangan dalam penilaian etika dan bisnis terjadi di berbagai industri secara
meluas. Dalam lingkungan baru yang berdasarkan hukum seperti sekarang, manejer hukum
dan dinyatakan bersalah, akan menghabiskan waktunya dipenjara. Etika merupakan
perhatian bagi manusia yang memiliki pilihan. Etika adalah tentang pilihan seseorang:
ketika berhadapn dengan bebarapa alternatif tindakan, apa pilihan moral yang paling
terlibat.
Manajer adalah pembuat aturan bagi organisasinya. Mereka harus menetapkan
kebijakan dan prosedur dalam hal etika, termasuk penggunaan sistem informasi secara etis.
Manajer juga bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan
dilema-dilema etika sewaktu mereka berusaha menyeimbangkan kebutuhan dan minat.
Perubahan pesat yang disebabkan oleh teknologi informasi menciptakan situasi-situasi
baru dimana aturan-aturan dan hukum terkait tidak relevan lagi. Muncul berbagai macam
“gray area” dimana standar etika belum ditetapkan dan disosialisasikan. Diperlukan sistem
etika yang baru untuk era informasi sebagai penuntun individu dan organisasi dalam
mengambil tindakan.
Teknologi informasi menghadirkan perubahan-perubahan yang menciptakan isu-isu
etika baru bagi masyarakat untuk dibahas dan dicari jalan keluarnya. Meningkatkan
kekuatan komputasi, penyimpanan data, dan kemampuan jaringan trmasuk internet bisa
memperluas jangkauan tindakan individu dan organisasi dan memperbesar dampaknya.
Kasus dan aninimitas dimana informasi dikomunikasikan, digandakan, dan diatur dalam
lingkungan online, mengedepankan tantangan-tantangan atas aturan-aturan tradisional
mengenai perilaku benar salah.
10
DAFTAR PUSTAKA
Laudon, K.C dan Laudon, J.P. 2017. Sistem Informasi Manajemen: Mengelola
PerusahaanDigital. Jakarta: Salemba Empat.
11