Anda di halaman 1dari 2

RESUME MAKALAH KELOMPOK 2

AKHLAK TERCELA KEPADA ALLAH SWT (RIYA DAN NIFAQ)

A. Riya’

Riya’ dalam Bahasa arab artinya memperlihatkan atau memamerkan,

secara istilah riya’ yaitu memperlihatkan sesuatu kepada orang lain, baik barang

maupun perbuatan baik yang dilakukan, dengan maksud agar orang lain dapat

melihatnya dan akhirnya memujinya. Hal yang sepadan dengan riya’ adalah

sum’ah yaitu berbuat kebaikan agar kebaikan itu didengar orang lain dan

dipujinya, walaupun kebaikan itu berupa amal ibadah kepada Allah Swt.

Alangkah meruginya orang-orang yang bersifat riya’ dan sum’ah, karena

mereka bersusah payah mengeluarkan tenaga, harta dan meluangkan waktu,

tetapi Allah tidak menerima sedikitpun amal ibadah mereka, bahkan azab yang

mereka terima sebagai balasannya. Allah memberikan ancaman bagi pelaku

riya’ termasuk ketika melaksanakan ibadah shalat. Orang yang melakukan

perbuatan riya’ diancam sebagai pendusta Agama Islam ini, bahkan diancam

dengan suatu sangsi yaitu neraka wail.

Salah satu contoh perbuatan riya’ yaitu: ada seseorang yang menyantuni

anak yatim dihadapan banyak orang dengan maksud agar ditayangkan di TV

atau radio.

1
B. Nifaq

Kata nifaq berasal dari kata: nafiqa al-yarbu’, artinya lubang hewan sejenis

tikus. Artinya nifaq adalah perbuatan menyembunyikan kekafiran dalam hatinya

dan menampakkan keimanannya dengan ucapan dan tindakan. Perilaku seperti

ini pada hakikatnya adalah ketidak sesuaian antara keyakinan, perkataan, dan

perbuatan. Atau dengan kata lain, tindakan yang selalu dilakukan adalah

kebohongan, baik terhadap hati nuraninya, terhadap Allah Swt maupun sesama

manusia, pelaku perbuatan nifaq disebut muafik.

1. Ada dua kategori dalam nifaq, yaitu nifaq i’tiqadi dan nifaq ‘amali.

Nifaq i’tiqadi adalah suatu bentuk perbuatan yang menyatakan dirinya

beriman kepada Allah Swt., sedangkan dalam hatinya tidak ada keimanan

sama sekali. Sedangkan Nifaq ‘Amali adalah kemunafikan berupa

pengingkaran atas kebenaran bentuk perbuatan.

2. Ciri-ciri perbuatan yan masuk kategori nifaq

a. Tidak mampu menegakkan shalat kecuali dengan malas-malasan.

b. Ia merasa ragu terhadap balasan Allah di akhirat.

c. Hanya berfikir jangka pendek yaitu kekayaan duniawi semata

d. Terbiasa dengan kebohongan, ingkar janji, dan khianat.

e. Tidak mampu ber-amar ma’ruf nahyi munkar.

f. Sering sekali dalam pembicaraannya menyindir dan menyakiti Nabi atau

Islam.

Anda mungkin juga menyukai