Anda di halaman 1dari 4

Nama : Azmi Tahmidah

NIM : D97218074
Smt/Kelas : 6-C

TUGAS STATISTIK ANALISA UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Identitas Jurnal : Aisahsari, R., & ERMAWATI, F. U. (2019). VALIDITAS DAN


RELIABILITAS INSTRUMEN FOUR-TIER DIAGNOSTIC TEST UNTUK MATERI ARUS
LISTRIK SEARAH. Inovasi Pendidikan Fisika, 8(2).
Link : https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/inovasi-pendidikan-fisika/article/view/27495

1. Uji Validitas
Teknik analisis data yang dilakukan peneliti meliputi perhitungan validitas internal dan
eksternal. Penilaian validitas internal meliputi perhitungan persentase validitas isi, konstruk
dan bahasa yang dilakukan oleh dua Dosen Ahli Jurusan Fisika. Dalam jurnal penelitian
tersebut telah dipaparkan pengujian validitas konstruk menggunakan pendapat dari ahli,
dimana setelah instrument dikonstruksikan dengan aspek-aspek yang akan diukur dengan
berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli untuk meminta
pendapat mereka terkait instrument yang telah disusun. Jadi sebelum instrumen four-tier
diagnostic test diujicobakan ke lapangan, instrumen tersebut divalidasi terlebih dahulu oleh
dua Dosen Validator ahli untuk mengetahui persentase validitas internal.
Rumus : Keterangan : P = persentase validitas internal,
𝑆𝑅 = jumlah skor dari validator,
N = skor maksimum pada aspek validitas,
PA = jumlah indikator dalam aspek validitas,
R = jumlah validator
Setelah pengujian konstruk dari ahli dan berdasarkan pengalaman empiris di lapangan
selesai, diteruskan dengan uji coba instrument yang di uji cobakan pada sampel dimana
populasi tersebut diambil. Kemudian, dilakukan validitas eksternal yang meliputi validitas
empiris isi dan validitas empiris konstruk (per butir soal dan keseluruhan instrumen).
Validitas eksternal diperoleh dengan cara mengujicobakan instrumen yang sudah divalidasi
kepada 55 peserta didik kelas XII MIA 2 dan XII MIA 4. Data yang diperoleh dai hasil uji
coba tersebut selanjutnya dianalisis oleh Penulis untuk ditentukan validitas empiris isi dan
validitas empiris konstruk instrumen yang telah dikembangkan.
Analisis validitas empiris isi dilakukan dengan menghitung persentase false positives
(FP) dan false negatives (FN). Validitas empiris isi akan terpenuhi apabila persentase nilai FP
dan FN yang diperoleh dari hasil uji coba < 10 %.
Rumus :
Keterangan : ΣFP = jumlah FP,
ΣFN = jumlah FN,
Σsoal = jumlah soal,
Σsiswa = jumlah siswa.

Validitas empiris konstruk baik untuk tiap butir soal maupun keseluruhan instrumen
dihitung dengan menggunakan persamaan korelasi pearson product moment (rxy). Instrumen
dikatakan valid secara empiris apabila nilai rxy > rtabel.
Rumus :

Keterangan :
𝑟𝑥𝑦 = korelasi antara variabel x dan y,
X = selisih antara jumlah skor jawaban benar tiap butir soal pada tier pertama dan ketiga
dengan rata-rata skor jawaban benar pada semua butir soal
Y = selisih antara jumlah skor jawaban yakin tiap butir soal pada tier kedua dan keempat
dengan rata-rata skor jawaban benar pada semua butir soal.

Berdasarkan Tabel 5, dapat diketahui bahwa terdapat lima butir soal yang tidak valid
karena nilai rxy < rtabel. Kelima butir soal yang tidak valid tersebut terdapat pada Nomor 2,
11, 13, 17, dan 18 sehingga tidak digunakan dalam perhitungan reliabilitas.
2. Uji Reliabilitas
Penguji reliabilitas dihitung dengan menggunakan persamaan rumus Alpha Cronbach
yaitu r11. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila nilai r11 > rtabel.
Rumus :

Keterangan :
𝑟11 = koefisien reliabilitas instrumen yang dikembangkan,
k = jumlah soal,
𝜎𝑏 2 = varian skor tiap butir soal,
𝜎𝑡 2 = varian total,
𝑋𝑖 = jawaban siswa untuk setiap butir soal,
𝛴𝑋 = jumlah jawaban siswa untuk setiap butir soal dan
n = jumlah siswa.
Reliabilitas instrumen (r11) dihitung dengan menggunakan persamaan rumus Alpha
Cronbcah. Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus tersebut diperoleh nilai r11 sebesar
0,685. Hasil ini berarti bahwa nilai r11 > rtabel sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen
yang dikembangkan bersifat reliabel.

Anda mungkin juga menyukai