0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1K tayangan2 halaman
Metode yang digunakan dalam membina pramuka penggalang adalah pembelajaran berkelompok dan model learning by doing dengan metode proyek, dimana siswa dibagi menjadi beberapa regu untuk mempelajari materi secara langsung dan menyelesaikan tugas bersama-sama. Melalui metode ini diharapkan siswa dapat memperoleh pengetahuan secara lebih mendalam karena mereka terlibat secara aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan
Metode yang digunakan dalam membina pramuka penggalang adalah pembelajaran berkelompok dan model learning by doing dengan metode proyek, dimana siswa dibagi menjadi beberapa regu untuk mempelajari materi secara langsung dan menyelesaikan tugas bersama-sama. Melalui metode ini diharapkan siswa dapat memperoleh pengetahuan secara lebih mendalam karena mereka terlibat secara aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan
Metode yang digunakan dalam membina pramuka penggalang adalah pembelajaran berkelompok dan model learning by doing dengan metode proyek, dimana siswa dibagi menjadi beberapa regu untuk mempelajari materi secara langsung dan menyelesaikan tugas bersama-sama. Melalui metode ini diharapkan siswa dapat memperoleh pengetahuan secara lebih mendalam karena mereka terlibat secara aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan
disajikan saat penyampaian materi dan tugas, dimana terlihat pembina dan siswa yang membentuk beberapa regu yang sedang mempelajari materi tali temali. Metode yang digunakan adalah pembelajaran berkelompok dan model learning by doing dengan metode proyek. Metode berkelompok tercermin dari terbentuknya regu-regu dan kerja sama siswa dalam satu regu tersebut untuk menyelesaikan tugas yang diberikan pembina. Sedangkan model learning by doing dengan metode proyek tercermin saat siswa tidak hanya sekedar menerima materi saja, melainkan juga mempraktekkannya secara langsung. Melalui metode learning by doing, saya yakin bahwa pemahaman siswa akan lebih sempurna karena mereka mengkonstruksi pengetahuannya dan mendapatkan pengalaman belajar mereka sendiri. Dalam pelaksanaanya, metode proyek memposisikan guru sebagai fasilitator yang harus menyediakan alat dan bahan untuk melaksanakan proyek yang berorientasi pada kebutuhan siswa untuk mencurahkan segala kemampuan, keterampilan serta kreativitasnya. Di samping itu, keterlibatan siswa melalui metode-metode tersebut tidak hanya sebatas fisik saja, tetapi juga mencakup keterlibatan mental dan emosional, keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam pencapaian dan perolehan pengetahuan, penghayatan dan internalisasi nilai- nilai dalam pembentukan sikap dan nilai, serta pembentukan keterampilan.