STATISTIK DESKRIPTIF
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Statistik Penelitian Pendidikan
: Dosen Pengampu
Bagus Hidayatullah, M.Pd
:Disusun Oleh
1. Arikah Mayari (D97218068)
2. Azmi Tahmidah (D97218074)
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Pengertian Statistik Deskriptif........................................................................2
B. Penyajian Data Statistik Deskriptif.................................................................3
1. Penyajian Data Melalui Tabel....................................................................3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah
data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam
analisis data meliputi mengelompokkan data berdasarkan variable dan jenis
responden, mentabulasi data berdasarkan variable dari seluruh responden,
menyajikan data dari tiap variable yang diteliti, melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah, dan melakukan penghitungan untuk menguji
hipotesis yang diajukan.
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik.
Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk menganalisis data yang
digunakan dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Pada makalah ini, penulis akan membahas tentang statistik deskriptif.1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan statistik deskriptif?
2. Bagaimana penyajian data statistik deskriptif dalam bentuk tabel, grafik,
diagram lingkaran, dan pictogram?
C. Tujuan
1. Untuk memahami definisi statistic deskriptif.
2. Untuk mengetahui bentuk penyajian data statistik deskriptif dalam bentuk
tabel, grafik, diagram lingkaran, dan pictogram.
1
Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2017) hlm. 207
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Dalam statistik deskriptif, tidak haruskan untuk membuat kesimpulan
yang melibatkan analisis di dalamnya, melainkan hanya sekedar
menyederhanakan dan menata data untuk memperoleh gambaran secara
keseluruhan dari perubah atau karakteristik yang dipelajari atau diamati.
Yang termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian
data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictorgram, perhitungan modus,
median, mean, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data
melalui perhitungan rata-rata dan standar devasi, perhitungan persentase.6
6
Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2017) hlm. 208
7
Ir. Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2014),
hlm.6
8
Ibid, hlm.6
3
Secara garis besar terdapat dua macam tabel yang digunakan dalam
penyajian data yaitu tabel biasa dan tabel distribusi frekuensi.9 Setiap
tabel berisi judul tabel, judul setiap kolom, nilai data, dan sumber data
yang diperoleh.
a. Tabel biasa (searah dan silang)
1) Tabel searah
Tabel searah berfungsi mengelompokkan data berdasarkan satu
informasi atau satu kriteria tertentu. Misalnya, tabel komposisi
responden berdasarkan gender.
No. Gender Jumlah Responden
1. Laki-laki 12
2. Perempuan 8
Total 20
9
Ibid. hlm. 6
10
Dr. Rusyadi Ananda, M.Pd, Statistik Pendidikan Teori dan Praktik dalam Pendidikan, (Medan:
CV. Widya Pustaka, 2018), hlm. 51
4
Berikut adalah contoh penyajian data tabel distribusi frekuensi.
Nilai ujian statistika 65 orang mahasiswa adalah sebaga berikut:
30, 25, 90, 42, 50, 45, 26, 80, 70, 70, 60, 45, 46, 50, 40, 78, 55, 43, 56,
58, 42, 52, 53, 68, 50, 40, 78, 36, 42, 35, 60, 85, 30, 68, 82, 27, 25, 75,
76, 74, 71, 72, 63, 63, 62, 65, 61, 50, 50, 51, 56, 58, 57, 64, 60, 65, 74,
70, 72, 90, 88, 88, 94, 75, 75.
Langkah-langkah pembuatan distribusi frekuensi adalah sebagai
berikut:
1) Urutkan data dari yang terkecil sampai yang terbesar
25, 25, 26, 27, 30, 30, 35, 36, 40, 42, 42, 42, 42, 43, 45, 46, 50, 50,
50, 50, 50, 51, 52, 53, 55, 56, 56, 57, 58, 58, 60, 60, 60, 61, 62, 62,
63, 63, 64, 65, 65, 68, 68, 70, 70, 70, 71, 72, 72, 74, 74, 74, 75, 75,
75, 76, 78, 78, 80, 82, 85, 88, 88, 90, 90, 94.
2) Menghitung jarak atau rentangan (R)
Rumus:
R = data tertinggi - data terkecil
R = 94 - 25 = 69
3) Menghitung jumlah kelas K
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 65
= 1 + 3,3 (1,8129)
= 6,98 = 7
4) Hitung panjang interval kelas P
P = R/K
= 69/7
= 9,8 = 10
5) Hitung batas panjang interval kelas P
Panjang batas interval = tepi bawah kelas + (P – 1)
25 + (10 – 1) = 34
35 + (10 – 1) = 44
45 + (10 – 1) = 54
55 + (10 – 1) = 64
5
65 + (10 – 1) = 74
75 + (10 – 1) = 84
85 + (10 – 1) = 94
6) Membuat tabel distribusi frekuensi dengan cara memindahkan
hasil langkah ke-5 ke dalam kolom interval kelas dan mengisi
kolom frekuensi dengan jumlah frekuensi setiap interval kelas
diambil dari langkah ke-1.
Kelas Interval kelas Frekuensi
1 25-34 6
2 35-44 8
3 45-54 11
4 55-64 14
5 65-74 12
6 75-84 8
7 85-94 6
Jumlah 65
6
Frelatif kelas ke-5 = 12/65 × 100% = 18%
Frelatif kelas ke-6 = 8/65 × 100% = 12%
Frelatif kelas ke-7 = 6/65 × 100% = 9%
Interval Kelas Frekuensi Presentase %
25-34 6 9
35-44 8 12
45-54 11 17
55-64 14 22
65-74 12 18
75-84 8 12
85-94 6 9
Total 65 100
7
Distribusi frekuensi relatif kumulatif (fkum(%)) adalah distribusi
frekuensi yang mana nilai frekuensi kumulatif diubah menjadi nilai
frekuensi relatif atau dalam bentuk presentase (%).12
Rumus: fkum(%) kelas – i = fkum(%) kelas – i/ n × 100%
a) Distribusi frekuensi relatif kumulatif (fkum(%)) kurang dari:
fkum(%) kelas – 1 = 0/65 × 100% = 0%
fkum(%) kelas – 2 = 6/ 65 × 100% = 9%
fkum(%) kelas – 3 = 14/65 × 100% = 22%
fkum(%) kelas – 4 = 25/65 × 100% = 38%
fkum(%) kelas – 5 = 39/65 × 100% = 60%
fkum(%) kelas – 6 = 51/65 × 100% = 78%
fkum(%) kelas – 7 = 59/65 × 100% = 91%
fkum(%) kelas – 8 = 65/65 × 100% = 100%
b) Distribusi frekuensi relatif kumulatif (fkum(%)) lebih dari:
fkum(%) kelas – 1 = 65/65 × 100% = 100%
fkum(%) kelas – 2 = 59/65 × 100% = 91%
fkum(%) kelas – 3 = 51/65 × 100% = 78%
fkum(%) kelas – 4 = 39/65 × 100% = 60%
fkum(%) kelas – 5 = 25/65 × 100% = 38%
fkum(%) kelas – 6 = 14/65 × 100% = 22%
fkum(%) kelas – 7 = 6/65 × 100% = 9%
fkum(%) kelas – 8 = 0/65 × 100% = 0%
No Kurang dari Lebih dari
Nilai Fkum Nilai fkum
1 <25 0 ≥25 100
2 <34 9 ≥34 91
3 <44 22 ≥44 78
4 <54 38 ≥54 60
5 <64 60 ≥64 38
6 <74 78 ≥74 22
7 <84 91 ≥84 9
8 ≤94 100 ≥94 0
12
Ibid, hlm. 11
8
2. Penyajian Data Melalui Grafik
Grafik adalah lukisan pasang surutnya suatu keadaan dengan garis
atau gambar. Selain dengan tabel, penyajian data yang cukup populer dan
komunikatif adalah dengan grafik. Suatu grafik selalu menunjukkan
hubungan antara “jumlah” dengan variabel lain. Grafik yang sering
digunakan pada umumnya yaitu grafik garis (polygon) dan grafik batang
(histogram). 13
Berikut adalah contoh penyajian data “Jumlah Mahasiswa PGMI UINSA
selama 4 Tahun Terakhir” dalam bentuk grafik.
Tahun Jumlah Mahasiswa
Laki-laki Perempuan
2017/2018 100 200
2018/2019 120 240
2019/2020 130 260
2020/2021 150 300
Total 500 1000
13
Ibid, hlm. 11
14
Statistika Pendidikan, http://www.statistikaonline.com/2017/01/grafik.html, diakses pada
20/03/2021
9
Dari data yang disajikan, dapat diketahui bahwa jumlah
mahasiswa baik laki-laki maupun perempuan selama empat tahun
terakhir terus mengalami kenaikan.
Grafik garis mempunyai beberapa kelebihan, yaitu dapat
mengetahui secara langsung perkembangan data dari pola yang
tergambar serta dapat membandingkan dua atau lebih grafik garis
untuk menentukan perbedaan dari beberapa data, biasanya masing-
masing grafik diberi warna yang berbeda.
Sedangkan kekurangan yang dimiliki grafik garis adalah hanya
digunakan untuk data yang bersifat kontinu dan perlu ketelitian dalam
membaca grafik ini.15
b. Grafik Batang (Histogram)
Selain grafik garis, diagram grafik dapat disajikan dalam bentuk
grafik batang. Kelebihan dari grafik batang visualisasinya lebih
menarik, karena grafik batang menggunakan gambar 2 dimensi.
Perbedaan antara grafik garis dengan grafik batang terletak pada
visualisasi datanya. Jika pada grafik garis visualisasi gambar
difokuskan pada garis grafik, maka pada grafik batang visualisasi
difokuskan pada luas batang (panjang dan lebarnya). Dalam
penyajian data kebanyakan lebar batang dibuat sama, sedangkan yang
bervariasi adalah tingginya.16
15
Kekurangan dan Kelebihan Penyajian Data Statistik, https://maths.id/kekurangan-dan-kelebihan-
diagram-penyajian-data-statistik, diakses pada 20/03/2021
16
Statistika Pendidikan, http://www.statistikaonline.com/2017/01/grafik.html, diakses pada
20/03/2021
10
Data “Jumlah Mahasiswa PGMI UINSA selama 4 Tahun Terakhir”
jika disajikan dalam bentuk grafik batang adalah sebagai berikut.
11
Sedangkan kekurangan yang dimiliki grafik batang adalah hanya
menyajikan data yang telah di kelompokkan menurut kategori.17
Contoh:
Hari senin (hari ke-1) = 25
TF = 145
BL1 = (Fke-i) /TFi × 100%
= (25/145) × 100%
17
Kekurangan dan Kelebihan Penyajian Data Statistik, https://maths.id/kekurangan-dan-kelebihan-
diagram-penyajian-data-statistik, diakses pada 20/03/2021
18
Ir. Syofian Siregar, Statistika Deskriptif…., hlm. 14
12
= 17,2%, dibulatkan menjadi 17%
Hari selasa (hari ke-2) = 20
BL2 = (Fke-i) /TFi × 100%
= (20/145) × 100%
= 13,8%, dibulatkan menjadi 14%
Hari rabu (hari ke-3) = 30
BL3 = (Fke-i) /TFi × 100%
= (30/145) × 100%
= 20,7%, dibulatkan menjadi 21%
Hari kamis (hari ke-4) = 15
BL4 = (Fke-i) /TFi × 100%
= (15/145) × 100%
= 10,3%, dibulatkan menjadi 10%
Hari jum’at (hari ke-5) = 10
BL5 = (Fke-i) /TFi × 100%
= (10/145) × 100%
= 6,9%, dibulatkan menjadi 7%
Hari sabtu (hari ke-6) = 45
BL6 = (Fke-i) /TFi × 100%
= (45/145) × 100%
= 31,1%, dibulatkan menjadi 31%
13
Kelebihan dari diagram lingkaran adalah menghemat space, karena
diagram lingkaran tidak memerlukan tempat yang banyak dan secara
langsung dapat memperlihatkan secara langsung perbandingan masing-
masing ukuran data melalui besar sektornya. Sedangkan kekurangan dari
diagram lingkaran adalah tidak dapat memperlihatkan ukuran data atau
frekuensi masing-masing data.19
19
Kekurangan dan Kelebihan Diagram Penyajian Data Statistik, https://maths.id/kekurangan-dan-
kelebihan-diagram-penyajian-data-statistik, diakses pada 20/03/2021
14
gambar tersebut. Oleh karenanya, penyajian data dengan menggunakan
piktogram agak jarang digunakan.20
Berikut adalah contoh penyajian data “Peminjam Buku di
Perpustakaan SD Nusantara 01 selama 1 minggu”
No. Hari Jumlah Siswa yang meminjam
1. Senin 25
2. Selasa 20
3. Rabu 30
4. Kamis 15
5. Jum’at 10
6. Sabtu 45
Total Siswa 145
Data tersebut jika disajikan dalam bentuk pictogram adalah sebagai
berikut.
20
Menyajikan Data dalam Bentuk Piktogram, http://rumusnih.blogspot.com/2015/09/penyajian-
data-menggunakan-piktogram.html, diakses pada 20/03/2021
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Statistik merupakan salah satu alat yang sangat penting yang digunakan
untuk dalam menentukan cara mengumpulkan data, menyajikan,
menganalisa, dan menyimpulkan hasil dari data tersebut.
Sedangkan statistik deskriptif adalah statistik yang bekenaan tentang
bagaimana cara mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau
menguraikan data sehingga mudah dipahami.
Statistik deskriptif hanya berhubungan dengan hal menguraikan atau
memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data atau keadaan atau
fenomena. Dengan kata lain, statistik deskriptif berfungsi menerangkan
keadaan, gejala, atau persoalan.
Yang termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian
data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictorgram, perhitungan modus,
median, mean, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data
melalui perhitungan rata-rata dan standar devasi, perhitungan persentase.
Beberapa cara penyajian data statistik deskriptif yang dikemukakan dalam
makalah ini adalah penyajian data dengan tabel, grafik, diagram lingkaran,
dan pictogram.
B. Saran
Proses menghitung dengan cara manual sangat membutuhkan kecermatan
serta ketelitian agar tidak terjadi kesalahan dalam data yang dihitung. Karena
itu untuk meminimalisir kemungkinan dalam kesahan menghitung dapat
menggunakan statistik untuk menganalisis dan menyajikan data berdasarkan
suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam suatu
pembelajaran yang sedang dikaji.
Dalam proses penyusunan makalah ini tentu tak lepas dari banyaknya
hambatan dan tantangan yang dilalui, sehingga besar harapan kami kepada
pembaca agar memberi saran dan kritik yang membangun untuk
menyempurnakan dan memperbaiki kesalahan dan kekurangan yang ada pada
makalah ini.
16
DAFTAR PUSTAKA
Ananda, Rusyadi dan Muhammad Fadhil. 2018. Statistik Pendidikan Teori dan
Praktik dalam Pendidikan. Medan: CV. Widya Pustaka.
Hasan, Iqbal. 2001. Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferentif), Edisi
kedua. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Purwanto, Suharyadi. 2001. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern .
Jakarta: Salemba Empat.
Siregar, Syofian. 2016. Statistik Deskriptif Untuk Penelitian: Dilengkapi
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D,. Bandung: Alfabeta.
Wiratna Sujarweni,Wiratna. 2012. SPSS Untuk Paramedia. Yogyakarta: Gava
Media.
https://maths.id/kekurangan-dan-kelebihan-diagram-penyajian-data-statistik
http://rumusnih.blogspot.com/2015/09/penyajian-data-menggunakan-piktogram.html
http://www.statistikaonline.com/2017/01/grafik.html
17