Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

LINGKUNGAN-LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok
Mata Kuliah Pedagogika
Dosen Pengampu : Nika Cahyati, M.Pd.

Disusun oleh :

Kelompok 4

ELI KARTINI
RIFA FAUZIYAH
MAYA FATIMAH DURROTUL MUKARROMAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA


DINI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP MUHAMMADIYAH KUNINGAN
Jl. R.A. Moertasiah Soepomo No. 28 B, Kuningan Kec. Kuningan Kab.
Kuningan Jawa Barat 45511
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim,

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmatnya berupa kesehatan, kesempatan, serta pengetahuan sehingga makalah mata
kuliah “Pedagogika” tentang “Lingkungan Pendidikan” ini bisa selesai sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.

Kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan
rekan – rekan khususnya dan pembaca umumnya tentang “Lingkungan Pendidikan”
Mudah – mudahan makalah sederhana yang telah berhasil kami susun ini mudah
dipahami oleh siapapun yang membacanya.

Sebelumnya kami meminta maaf bilamana terdapat kesalahan kata atau kalimat
yang kurang berkenan. Serta tak lupa kami juga berharap adanya masukan serta kritikan
yang membangun dari anda demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi.

Kuningan, Oktober 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................. 1
Daftar Isi.......................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN
2.1. Latar belakang ................................................................................... 3
2.2. Rumusan Masalah............................................................................... 3
2.3. Tujuan ................................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Lingkungan Pendidikan ................................................... 4
2.2. Jenis Lingkungan Pendidikan ............................................................ 5
A. Lingkungan Pendidikan Keluarga .............................................. 5
B. Lingkungan Pendidikan Sekolah ................................................ 7
C. Lingkungan Pendidikan Masyarakat........................................... 8
2.3. Hubungan Antara Lingkungan Pendidikan Dengan Proses Pendidikan
Manusia ............................................................................................. 8
2.4. Fungsi Lingkungan Pendidikan Terhadap Proses Pendidikan
Manusia ............................................................................................. 9
2.5. Pengaruh Timbal Balik Antara Ketiga Lingkungan Pendidikan
Terhadap Perkembangan Peserta Didik ............................................. 12

BAB III PENUTUP


Kesimpulan....................................................................................................... 13
Saran................................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA.................................................................... 14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia.
Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi
manusia menurut ukuran normatif. Disisi lain proses perkembangan dan
pendidikan manusia tidak hanya terjadi dan dipengaruhi oleh proses pendidikan
yang ada dalam sistem pendidikan formal (sekolah) saja. Manusia selama
hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat
luas. Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan.
Dengan kata lain proses perkembangan pendidikan manusia untuk mancapai
hasil yang maksimal tidak hanya tergantung tentang bagaimana sistem pendidikan
formal dijalankan. Namun juga tergantung pada lingkungan pendidikan yang
berada di luar lingkungan formal.
Dalam permasalahan ini, kami akan menjelaskan Lingkungan-lingkungan
Pendidikan yang teridiri atas tiga pusat pendidikan (pendidikan keluarga,
pendidikan sekolah, pendidikan masyarakat).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian lingkungan pendidikan?
2. Apa saja jenis lingkungan pendidikan?
3. Apa fungsi lingkungan pendidikan?
4. Apa fungsi keluarga dalam pendidikan?

1.3 Tujuan
1. Untuk memhami pengertian lingkungan pendidikan.
2. Untuk mengetahui jenis lingkungan pendidikan.
3. Untuk memahami dan mengetahui fungsi lingkungan pendidikan.
4. Untuk mengetahui dan memahami fungsi keluarga dalam pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Lingkungan Pendidikan


Dalam konteks pendidikan pengertian lingkungan adalah segala sesuatu
yang berada disekitar terjadinya kegiatan mendidik dan berpotensi memberikan
pengaruh terhadap proses dan hasil pendidikan. Pengertian lingkungan
mengandung konotasi dalam segi positifnya dan ada yang menyebut dengan
istilah milleu, artinya belum menampakkan pengaruhnya terhadap proses dan
hasil pendidikan, baru berstatus sebagai faktor pendidikan. Namun kalau sudah
masuk dalam proses maka lingkungan dapat berubah menjadi alat pendidikan.
Lingkungan dalam kaitan dengan pendidikan adalah segala sesuatu yang
berada diluar diri anak dalam alam semesta ini (Depdikbud, 1981:85). Pengertian
ini sejalan dengan pandangan Imam Bardani, MA, yang mengatakan bahwa
lingkungan adalah segala keadaan yang ada disekitar anak didik. Proses
pendidikan dapat berlangsung bila ada wadahnya, lapangan atau lingkungannya.
Sutan Zanti Arbi, Syahniar Syahrun (1991/1992:31) juga memberikan
pengertian bahwa “Lingkungan pada hakikatnya merupakan sesuatu yang ada
diluar diri individu walaupun ada yang menyatakan bahwa ada lingkungan yang
terdapat dalam diri individu” .
Drs. Suwarno (1974: 55) yang mengutip pendapat M.J. Langeveld dan Ki
Hajar Dewantara, memandang lingkungan sebagai badan atau wadah
berlangsungnya proses pendidikan.
Dengan demikian dari berbagai pendapat diatas, jelaslah bahwa yang
dimaksud dengan lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada diluar
diri peserta didik,dalam alam semesta ini yang menjadi wadah atau wahana, yang
nyata dapat diamati, seperti tumbuhan, binatang, orang-orang , dsb.
Pendidik merupakan bagian dari lingkungan juga, tetapi karena sifat
pengaruhnya berbeda dengan pengaruh yang diberikan oleh lingkungan lainnya
maka pendidik dipisahkan dari lingkungannya.
Pengaruh pendidik merupakan pengaruh yang mengandung unsur tanggung
jawab, sedangkan pengaruh lingkungan hanya merupakan pengaruh belaka, tidak
tersimpul unsur tanggung jawab di dalamnya.(Sutari Imam Barnadib,1987:117)

2.2. Jenis Lingkungan Pendidikan


Lingkungan pendidikan dapat dibedakan menjadi 3 macam lingkungan, yaitu :
A. lingkungan pendidikan keluarga
B. lingkungan pendidikan sekolah
C. lingkungan pendidikan masyarakat
Dan biasa disebut tripusat Oleh KI Hajar Dewantara lingkungan ketiga disebut
sebagai perkumpulan pemuda.
A. Lingkungan Pendidikan Keluarga
Keluarga sebagai lembaga pendidikan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
(1) Sebagai pendidikan pertama
sebelum anak memasuki lembaga pendidikan yang lain, ia diberikan pendidikan
oleh keluarganya. Sebagai pendidikan pertama artinya pendidikan yang diberikan
oleh keluarga merupakan pendididkan yang pertama kali diberikan kepada anak.
Maka keluarga memberikan dasar-dasar pendidikan kepada anak untuk
selanjutkan dikembangkan disekolah dan masyarakat.
(2) Sebagai pendidik utama
Utama, artinya pendidikan yang diberikan oleh keluarga sangat penting, karena
anak sepanjang hidupnya paling banyak waktu dihabiskan dalam keluarga bila
dibandingkan dengan lembaga yang lain. Oleh karena pengaruh keluarga terhadap
perkembangan anak sangat besar, baik dalam perkembangan jasmani maupun
rokhani. Di dalam keluarga anak-anak mendapatkan pendidikan tentang
keutamaan/etika. Dasar-dasar keagamaan, kesosialan, moralitas dan sebagainya.
(3) Sebagai lembaga pendidikan informal
Ciri pendidikan keluarga yang ketiga ialah informal artinya bahwa dalam keluarga
tidak terdapat tujuan yang spesifik tanpa kurikulum tanpa jenjang seperti
peraturan secara tertulis lembaga pendidikan formal. pendidikan informal adalah
jalur pendidikan keluarga dan lingkungan (UU No.20:2003 pasal 1).
Pendidikan dalam keluarga tidak didasarkan pada aturan-aturan yang ketat,
pelaksanaannya secara prakis, dan hubungan antara orang tua sebagai pendidik
dengan anak-anak sebagai peserta didik adalah hubungan darah atau kodrati.
Pendidikan keluarga dapat dibedakan menjadi dua yakni :
a) Pendidikan prenatal (pendidikan sebelum lahir)
Merupakan pendidikan yang berlangsung selama anak belum lahir atau masih
dalam kandungan. Pendidikan prenatal lebih dipengaruhi kepada kebudayaan
lingkungan setempat. Sebagai contoh dalam masyarakat jawa dikenal berbagai
macam upacara adat selama anak masih ada dalam kandungan seperti neloni,
mitoni. Selain upacara-upacara adat untuk menyelamati anak yang masih dalam
kandungan dalam masyarakat jawa dikenal juga berbagai macam sirikan (hal-hal
yang harus dihindari) selama anak masih dalam kandungan.
Dalam kehidupan yang lebih modern sekarang ini, terdapat pula model
pendidikan prenatal. Seperti mendengarkan lagu-lagu klasik selama anak masih
dalam kandungan, melakukan pemerikasaan rutin ke dokter kandungan atau
mengkonsumsi nutrisi yang baik bagi si jabang bayi adalah contoh-contoh
pendidikan prenatal dalam kehidupan modern.
Secara sederhana pendidikan prenatala dalam keluarga bertujuan untuk menjamin
agar si jabang bayi sehat selama dalam kandungan hingga nanti pada akhirnya
dapat terlahir dengan proses yang lancer dan selamat.
b) Pendidikan postnatal (pendidikan setelah lahir)
Merupakan pendidikan manusia dalam lingkungan keluarga di mulai dari manusia
lahir hingga akhir hayatnya. Segala macam ilmu kehidupan yang diperoleh dari
keluarga merupakan hasil dari proses pendidikan keluarga postnatal. Dari manusia
lahir sudah diajari bagaimana caranya tengkurap, minum, makan, berjalan hingga
tentang ilmu agama.
Sama seperti pendidikan prenatal yang tujuan adalah menjamin manusia lahir ke
dunia, pendidikan postnatal ditujukan sebagai jaminan agar manusia dapat
menjadi manusia yang baik dan tidak mengalami kesulitan berarti selama proses
manusia hidup.
Bagaimana manusia bersikap tentang segala macam lingkungannya di luar
lingkungan keluarga sangat tergantung pada bagaimana proses pendidikan
keluarga berlangsung. Dalam dunia modern seperti sekarang, bagaimana
pendidikan keluarga berlangsung tidak sepenuhnya tergantung pada orang tua
namun bisa juga dipengaruhi oleh orang lain yang notabene bukan bagian dari
keluarga. Ini bisa terjadi karena kesibukan orangtua maka orangtua lebih
cenderung untuk menyewa orang lain untuk merawat (mengasuh) anaknya.
B. Lingkungan Pendidikan Sekolah
Selain keluarga, sekolah juga tak kalah penting dalam perkembangan
anak. Sejak lama, sekolah telah menjadi bagian dari kehidupan anak-anak. Selama
kurang lebih lima sampai enam jam pada hampir setiap hari, umumnya anak-anak
berada di sekolah. Keterbatasan keluarga dalam menyediakan faslitas untuk
belajar dan pengetahuan orang tua akan ilmu-ilmu yang harus dipelajari anak
merupakan faktor yang mempengaruhi petingnya peran sekolah bagi anak.
Di sekolah anak diajari berbagai ilmu pendidikan dan berbagi pengetahuan
serta ketrampilan-keramilan, keberadaan anak di sekolah mempengaruhi perilaku
anak. Struktur dan iklim kelas juga merupakan salah satu unsur pokok yang akan
turut mewarnai perilaku anak. Guru yang berperan sangat dominan dalam
merancang, mengatur, dan mengisi aktivitas kelas. Sedangkan anak lebih
cenderung mengikuti apa yang dikehendaki atau ditugaskan oleh guru. Pola
kegiatan seperti itu diprediksikan akan sangat membosankan dan menyiksa anak-
anak, karena kegiatan mereka lebih terbatas pada memperhatikan dan mencatat
pembicaraan dan tulisan guru.
Karena sekolah itu sengaja disediakan atau dibangun khusus untuk tempat
pendidikan, maka tak heran jika kita golongkan sekolah sebagai tempat atau
lembaga pendidikan kedua sesudah keluarga, lebih-lebih mempunyai fungsi
melanjutkan pendidikan kelurga dengan guru sebagai ganti orang yang harus
ditaati.
C. Lingkungan Pendidikan Masyarakat
Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan lingkungan
keluarga dan sekolah.
Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah mulai ketika anak-
anak untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar
dari pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut
tampaknya lebih luas.
Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat
banyak sekali, ini meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan,
pembentukan pengertia-pengertian (pengetahuan), sikap dan minat, maupun
pembentukan kesusilaan dan keagamaan.

2.3. Hubungan Antara Lingkungan Pendidikan dengan Proses Pendidikan


Manusia
Setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberikan kontribusi yang
besar dalam ketiga kegiatan pendidikan, yakni:
a) pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi yang berbudaya
b) pengajaran dalam upaya penguasaan pengetahuan
c) pelatihan dalam upaya pemahiran keterampilan.
Antara lingkungan yang satu dengan lingkungan yang lain tidak mungkin
untuk berdiri sendiri. Terdapat hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi
antar lingkungan pendidikan.
Lingkungan keluarga sebagai dasar pembentukan sikap dan sifat manusia.
Lingkungan sekolah sebagai bekal skil dan ilmu pengetahuan, sedangkan
lingkungan masayarakat merupakan tempat praktek dari bekal yang diperoleh di
keluarga dan sekolah sekaligus sebagai tempat pengembangan kemampuan diri.
Melihat hal diatas maka sudah selayaknya terdapat koordinasi antar
lingkungan sehingga terjadi keselarasan dan keserasian dalam menjadikan
manusia yang berpendidikan dan berkepribadian unggul.

2.4. Fungsi Lingkungan Pendidikan Terhadap Proses Pendidikan Manusia


Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik
dalam interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya, utamanaya berbagai
sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan
yang optimal.
A. Fungsi Keluarga Dalam Pendidikan
Ruang lingkup tanggung jawab pendidikan dalam lingkungan keluarga
ditentukan atas fungsi-fungsi. Menurut Nur’aeni (2010) ada 8 fungsi keluarga
dalam tanggung jawab pendidikan, yaitu :
1) Fungsi Edukasi
Fungsi edukasi terkait dengan pendidikan anak secara khusus dan pembinaan
anggota keluarga pada umumnya. Ki Hajar Dewantara menyebutkan bahwa
“keluarga adalah pusat pendidikan yang utama dan pertama bagi anak”. Fungsi
pendidikan amat fundamental untuk menanamkan nilai-nilai dan sistem perilaku
manusia dalam keluarga.
2) Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi bertujuan untuk mempersiapkan anak menjadi anggota
masyarakat. Anak adalah pribadi yang memiliki sifat kemanusiaan sebagai
makhluk individu dan juga sebagai makhluk sosial. Menarik untuk memaknai
pendapat Karl Mannheim yang dikutip oleh MI Soelaeman (1994), bahwa “anak
tidak didik dalam ruang dan keadaan yang abstrak, melainkan selalu di dalam dan
diarahkan kepada kehidupan masyarakat tertentu.”. Dengan demikian anak
memiliki prinsip sosialitas, disamping prinsip individualitas. Prinsip sosialitas,
mengharuskan anak dibawa dan diarahkan untuk mengenali nilai-nilai sosial
lingkungannya oleh orang tuanya.
3) Fungsi Proteksi
Tujuan dari fungsi proteksi yaitu untuk melindungi anak bukan saja secara fisik,
melainkan pula secara psikis. Secara fisik fungsi perlindungan ditujukan untuk
menjaga pertumbuhan biologisnya sehingga dapat menjalankan tugas secara
proporsional.
Disamping itu fungsi proteksi psikis dan spiritual yaitu dengan mengendalikan
anak dari pergaulan negatif dan sikap lingkungan yang cenderung menekan
perkembangan psikologinya.
4) Fungsi Afeksi
Fungsi ini terkait dengan emosional anak. Anak akan merasa nyaman apabila
mampu melakukan komunikasi dengan keluarganya dengan totalitas seluruh
kepribadiannya. Kasih sayang yang dicurahkan kepada anak akan memberi
kekuatan, dukungan atas kehiduapn emosionalnya yang berpengaruh pada kualitas
hidupnya di masa depan.
5) Fungsi Religius
Yang dimaksud adalah fungsi keluarga untuk mengarahkan anak ke arah
pemerolehan keyakinan keberagamaannya yang benar. Keluarga menjadi kendali
utama yang dapat menunjukkan arah menjadi Islam yang kaffah atau sekuler.
6) Fungsi Ekonomis
Fungsi ini berkaitan dengan pemenuhan selayaknya kebutuhan yang bersifat
materi. Secara normatif anak harus dipersiapkan agar kelak memikul tanggung
jawab ekonomi keluarga, membangun kepribadian yang mandiri bukan menjadi
objek pemaksaan orang tua.
7) Fungsi Rekreasi
Memberikan wahana dan situasi yang memungkinkan terjadinya kehangatan,
keakraban, kebersamaan dan kebahagiaan bersama seluruh anggota keluarga.
8) Fungsi Biologis
Faktor biologis adalah faktor alamiyah manusia. Faktor ini meliputi perlindungan
kesehatan, termasuk juga memperhatikan pertumbuhan biologisnya serta
perlindungan terhadap hubungan seksualnya.
B. Fungsi sekolah
(1) Sekolah sebagai pusat, lembaga, lingkungan pendidikan, wiyata mandala,
dengan wawasan ini diharapkan sekolah benar-benar berfungsi yang tepat dan
tidak disalah gunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Ada pengertian pokok bahwa sekolah mempunyai tugas atau fungsi untuk
menyelenggarakan proses belajar mengajar yang dilaksanakan secara
terencana, tertib, dan teratur, sehingga menghasilkan tenaga-tenaga terdidik
yang senantiasa diperlukan bagi pembangunan nusa dan bangsa.
(2) Sekolah berfungsi sosialisasi di masyarakat.
Sosialisasi adalah suatu proses untuk mempelajari cara-cara hidup
bermasyarakat. Demikian pula di sekolah anak-anak dipersiapkan dengan
berbagai ketrampilan dan bersiakp untuk hidup nantinya (Saleh
Sugiato,1989;86).
(3) Sekolah berfungsi sebagai konservatori dan transmisi nilai-nilai budaya.
Hasil kebudayaan masyarakat yang bernilai tinggi berusaha untuk
dikembangkan kemudian diwarisakan kepada generasi penerus. Sehingga
nilai budaya itu tidak lenyap, misalnya ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian
dikembangkan disekolah, dipelajari untuk diwariskan kepada generasi
berikutnya.
(4) Sekolah sebagai miniatur masyarakat, artinya sekolah hendaknya
menggambarkan kehidupan masyarakat, karena sekolah juga sebagai
persiapan kehidupan masyarakat. Misalnya kehidupan masyarakat
demokratis, maka kehidupan masyarakat harus demokratis.
(5) Sekolah sebagai masyarakat yang ideal, artinya bahwa dalam masyarakat
terdapat corak kehidupan, yaitu ada yang mempunyai nilai baik, namun ada
pula yang memiliki nilai buruk. Sekolah merupakan bentuk masyarakat
ukuran kacil, nilai kehidupan yang rendah yang terdapat dalam masyarakat,
misalnya penyakit masyarakat (percurian, perjudian, pelacuran,minum-
minuman keras) yang istilah jawabnya “ma lima”, dikenal disekolah untuk
dihindari, yang dikembangkan disekolah nilai-nilai kehidupan yang tinggi,
seperti: seni tari, seni drama, dsb.

C. Fungsi Masyarakat
Masyarakat sebagai lembaga pendidikan non formal antara lain berfungsi
membantu sekolah dan keluarga. Warga masyarakat yang tidak dapat kesempatan
memperoleh pendidikan formal di sekolah dapat ditampung pada lembaga
pendidikan non formal, misalnya membantu warga masyarakat mengambil
program kejar paket A (setara SD), paket B (setara SMP), dan paket C (setara
SMA). (Tim:2008)

2.5 Pengaruh Timbal Balik Antara Ketiga Lingkungan Pendidikan


Terhadap Perkembangan Peserta Didik
Setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberikan kontribusi yang
besar dalam ketiga kegiatan pendidikan, yakni sebagai berikut.
1. Pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi yang berbudaya
2. Pengajaran dalam upaya penguasaan pengetahuan
3. Pelatihan dalam upaya pemahiran keterampilan.
Dengan kontribusi tripusat pendidikan (keluarga, sekolah, dan masyarakat)
yang saling memperkuat dan melengkapi akan memberi peluang mewujudkan
sumber daya manusia terdidik dan bermutu. Kerja sama seperti ini dituangkan
dalam UUSPN No. 20 Tahun 2003 yang berbunyi “Komite sekolah/madrasah
adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua/wali peserta didik,
komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan. (Tim:2008)
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada diluar diri peserta
didik dan berpotensi memberikan pengaruh terhadap proses dan hasil pendidikan.
Adapun jenis lingkungan pendidikan ada 3 macam yaitu : Lingkungan
pendidikan keluarga, lingkungan pendidikan sekolah, dan lingkungan pendidikan
masyarakat.
Lingkungan pendidikan keluarga, sebagai pendidikan pertama, sebagai
pendidikan utama, dan sebagai lembaga pendidikan informal.
Dilingkungan pendidikan sekolah anak didik akan diajarkan berbagai ilmu
pendidikan dan berbagai pengetahuan serta keterampilan keterampilan.
Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat
meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan, pembentukan pengetahuan
sikap dan minat, maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan.

SARAN
Mahasiswa dituntut untuk lebih dalam mempelajari tentang apa itu
lingkungan pendidikan, karena sebagian besar mahasiswa nantinya akan menjadi
seorang pendidik, yang pastinya akan memerlukan adaptasi terhadap lingkungan
pendidikan yang tidak mudah, oleh karena itu dengan mempelajari tentang
lingkungan pendidikan akan memudahkan seseorang untuk memasuki dunia
pendidik dengan mudah.
DAFTAR PUSTAKA
http://ginatulis.blogspot.com/2014/04/lingkungan-pendidikan-dalam-
pedagogik.html?m=1

http://rizkapratiwijaya.blogspot.com/2012/05/makalah-lingkungan-
pendidikan.html?m=1

http://rikiputrafisika.blogspot.com/2012/05/resume-pp-lingkungan-
pendidikan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai