OLEH
MUHAMMAD YORDI
JULMANSYAH
18002021
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang..............................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................2
C. Tujuan penelitian..........................................................................................2
D. Manfaat penelitian........................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22
DAFTAR GAMBAR
1
pembatasan sosial MUTIARA BENING)”.
berskala besar.
2
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam penulisan laporan kasus ini, penulis perlu membatasi masalah-
masalah yang akan dibahas, penulis menyajikan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud Social Distancing?
2. Apakah yang dimaksud Online Shop?
3. Apakah Social Distancing berpengaruh terhadap pendapatan Online
Shop?
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Maksud dari Social Distancing.
2. Maksud dari Online Shop.
3. Pengaruh Social Distancing terhadap pendapatan Online Shop.
D. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat penelitian ini diuraikan sebagai berikut :
1. Bagi penulis
Penelitian skripsi ini diharapkan dapat memberi wawasan dan pengetahuan
baru bagi peneliti tentang informasi keseluruhan seberapa perbandingan
pendapatan pedagang online sebelum dan sesudah social distancing.
2. Bagi STIKes Awal Bros Pekanbaru
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan kepustakaan dan menjadi
pengetahuan untuk pengajar di lingkungan STIKes Awal Bros Pekanbaru
bagi akademis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORITIS
1. Tinjauan tentang Social Distancing
a. Pengertian Social Distancing
Menurut Katie Pearce dari John Hopkins University, social distance adalah
sebuah praktek dalam kesehatan masyarakat untuk mencegah orang sakit
melakukan kontak dengan orang sehat guna mengurangi peluang penularan
penyakit. Tindakan ini bisa dilakukan dengan cara seperti membatalkan acara
kelompok atau menutup ruang publik, serta menghindari keramaian.
Mengutip dari laman resmi Center for Disease Control dan Prevention
(CDC) AS, social distancing adalah menjauhi perkumpulan, menghindari
pertemuan massal, dan menjaga jarak antar manusia. Jarak yang dianjurkan
oleh pemerintah AS adalah sekitar dua meter.
b. Bentuk Social Distancing
Social distancing dapat dilakukan oleh setiap individu maupun dikoordinir
langsung oleh pemerintah setempat. Bentuk social distancing oleh individu
adalah tidak mendatangi tempat keramaian seperti pusat perbelanjaan, food
court, acara besar yang dihadiri banyak orang, ruang publik, tempat
pariwisata, dan lainnya.
Selain itu, social distancing dapat dipraktekkan dengan menjaga jarak
minimal dua meter dengan orang lain. Dengan jarak tersebut, maka dianjurkan
tidak melakukan jabat tangan atau berpelukan saat bertemu satu sama lain.
Sementara, social distancing yang diatur langsung oleh pemerintah seperti
penangguhan acara besar dan menutup ruang publik.
c. Efektivitas Social Distancing
Kota-kota di Spanyol yang mempraktekkan social distancing seperti
melarang pertemuan di tempat publik hingga menutup sekolah, berhasil
menekan tingkat kematian secara signifikan. Merujuk pada pengalaman
pandemi influenza di Spanyol, terdapat potensi besar bahwa praktik social
distancing dapat menekan penularan virus corona.
4
2. Tinjauan tentang Pendapatan
a. Pengertian Pendapatan
Menurut M. Munandar ( 1981 : 16 ) yang mengemukakan bahwa
pendapatan adalah “Sutau pertambahan assets yang menjadikan
bertambahnya Owner’s Equity, tetapi bukan lantaran panambahan modal
dari pemiliknya, dan bukan pula merupakan pertambahan assets yang
disebabkan lantaran betambahnya liabilities”
b. Pengukuran Pendapatan
Ikatan Akuntan Indonesia (2002:23) memperlihatkan ketentuan
mengenai pengukuran pendapatan yang dinyatakan dalam Standar Akuntansi
Keuangan yang isinya sebagai “Pendapatan harus diukur dengan nilai masuk
akal imbalan yang sanggup diterima, jumlah pendapatan yang imbul dari
suatu transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antra perusahaan
pembeli atau pemakai perusahaan tersebut. Jumlah tersebut, sanggup diukur
denga nilai masuk akal imbalan yang diterima atau yang sanggup diterima
perusahaan dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat volume yang
diperbolehkan perusahaan”. Pendapatan sanggup diukur dengan nilai tukar,
ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam nilai tukar ini yaitu sebagai
berikut:1. Potongan pembayaran dan pengurangan lain dari harga
menyerupai rugi [iutang ragu-ragu perlu diubahsuaikan untuk menghitung
net cash yang sebenarnya.
2. Untuk transaksi bukan dengan kas., apabila nilai dari barang yang
diserahkan dianggap sama dengan nilai pasar masuk akal dari barang yang
akan diterima maka nilai tukarnya ialah nilai buku barang yang akan
diterima lebih atau kurang dari nilai buku barang yang akan diserahkan
maka selisihnya nilai pasar barang yang diterima dengan nilai buku barang
yang diserahkan merupakan keuntungan.
c. Sumber-sumber Pendapatan
Soemarso SR menyampaikan pendapatan dalam perusahaan sanggup
diklasifikasikan sebagai pendapatan opeerasi dan non operasi. Pendapatan
operasi ialah pendapatan yang diperoleh dari acara uama perusahaan.
Sedangkan, pendapatan non opearsi ialah pendapatan yang diperoleh bukan
dari kegiatan utama perusahaan.
Jumlah nilai nominal aktiva sanggup bertambah melalui aneka macam
transaksi tetapi tidak semua transaksi mencerminkan timbulnya pendapatan.
Dalam penentuan keuntungan ialah membedakan kenaikan aktiva yang
memperlihatkan dan mengukur pendapatan kenaikan jumlah nilai nominal
aktiva sanggup terjadi dari:
B. KERANGKA TEORI
Kerangka teori adalah suatu gambaran tentang hubungan variabel dalam
suatu penelitian yang diuraikan oleh jalan pikiran menurut kerangka yang logis.
Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut
Sebelum Social
Distancing
(Variabel X1 -
Independen)
Pendapatan
Pedagang Online
(Varibel Y –
Dependen)
Sesudah Social
Distancing
(Variabel X2 -
Independen)
2. Sample
Sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat
perumahan Mutiara Bening yang memiliki online shop sebanyak 10 Orang.
C. DEFINISI OPERASIONAL
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah perumahan Mutiara Bening.
2. Waktu Penelitian
Pelaksanaan waktu penelitian dilakukan pada bulan April 2020.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data primer dan data
sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data yang digunakan
dalam penelitian ini, adapun teknik atau cara yang ditempuh oleh peneliti yaitu sebagai
berikut: 1. Library research, yaitu mencari dan mengumpulkan data dari literature yang
ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.
2. Field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan, adapun data yang
diperoleh yaitu dengan cara
a. Observasi
Pengamatan atau observasi adalah cara pengumpulan data dengan terjun dan
melihat ke lapangan objek yang diteliti. Observasi dapat dilakukan dalam berbagai macam
bentuk, baik bentuk yang kuno maupun bentuk yang lebih modern, mencakup juga
kegiatan di laboratorium. Teknik dalam melakukan observasi salah satunya yaitu dengan
observasi langsung pada objek yang diobservasikan. Hal ini dimaksud bahwa peneliti
secara langsung melihat atau mengamati apa yang terjadi pada objek penelitian.
b. Angket
Menurut Soeratno dan Lincolyn Arsyad, “angket (kuisioner atau daftar
pertanyaan) merupakan cara pengumpulan data dengan memberikan beberapa
pertanyaan kepada responden untuk diisi.”17 Secara umum, angket dapat memuat
pertanyaan tentang fakta dan pertanyaan yang memuat tentang pendapat (opini) atau
sikap.
F. TEKNIK ANALISIS DATA
1. Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan dalam
suatu model regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah
distribusi data normal atau mendekati normal. Uji ini dilakukan untuk
mengetahui apakah data yang akan dianalisis tersebut berdistribusi normal
atau tidak, sebagai salah satu syarat dari pengolahan data dengan metode
parametrik. Bila data yang digunakan tidak berdistribusi normal, maka metode
yang digunakan adalah statistik nonparametrik.
2. Uji T(T-test)
T-test ini bertujuan untuk mengetahui besarnya masing- masing
variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen.
Adapun nilai taraf signifikannya sebesar a= 0,01 sampai dengan 0,05. Untuk
melakukan uji hipotesis, ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan,
yaitu merumuskan hipotesis alternatif (Ha), seperti berikut :
Variabel Distancing Social (X)
A. DESKRIPSI DATA
Setelah dilakukannya penelitian, dengan menyebar kuisioner ke 10 pedagang
online yang ada di perumahan Mutiara Bening, maka diperoleh rata-rata pendapatan
sebelum dan sesudah social distancing sebagai berikut:
Tabel 1. Rata-rata total biaya pedagang online shop
Omset penjualan perbulan
No Nama Respondent
sebelum social distancing sesudah social distancing
1 Hadi Rp1.249.500 Rp1.283.500
2 Nisa Rp1.499.500 Rp1.516.500
3 Tomi Rp1.349.500 Rp1.371.500
4 Imey Rp1.399.600 Rp1.428.600
5 Alda Rp1.325.000 Rp1.445.000
6 Andi Rp1.344.375 Rp1.372.375
7 Salsa Rp1.220.500 Rp1.257.500
8 Dewa Rp1.534.600 Rp1.558.600
9 Eka Rp1.424.750 Rp1.441.750
10 Reni Rp1.350.000 Rp1.388.000
Sumber: Data primer yang diolah tertera pada lampiran 1.
Tabel 1 adalah data yang diperoleh dari hasil menyebar kuisioner. Data tersebut diambil
secara random sehingga menghasilkan 10 responden yang bekerja sebagai pedagang
online dari sebelum sampai sesudah Social Distancing. Dari data tersebut diketahui bahwa
pendapatan pedagang sebelum Social Distancing paling kecil Rp. 1.220.500 Dan paling
besar Rp. 1.534.600 dan sesudah Social Distancing pendapatnnya paling kecil Rp.
1.257.500 Paling besar Rp. 1.558.600.
B. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Sebelum dilaksanakan analisis terlebih dahulu penulis akan mengklasifikasikan
responden ke dalam beberapa karakter yaitu berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan
terakhir dan lamanya berjualan.
Tabel 2. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
1 Laki-laki 4 40%
2 Perempuan 6 60%
Jumlah 10 100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah pedagang online di perumahan
Mutiara Bening yang sekaligus menjadi responden berjumlah 10 orang meliputi jenis
kelamin laki-laki berjumlah 4 orang dengan presentase 40% dan perempuan berjumlah 6
orang dengan presentase 60%.
Tabel 3. Karakteristik responden berdasarkan Usia
No Usia Frekuensi Persentase
1 18-23 Tahun 7 70%
2 24-30 Tahun 3 30%
Jumlah 10 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden dari laki-laki maupun perempuan yang
dijadikan sebagai sampel dalam populasi yaitu berusia 18-23 tahun sebanyak 7 orang
dengan persentase 70% kemudian pada usia 24-30 tahun sebanyak 3 orang dengan
persentase 30%.
Tabel 4. Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan Terakhir
No Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase
1 SMP 1 10%
2 SMA 7 70%
3 Perguruan Tinggi 3 30%
Jumlah 10 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden dari pendidikan terakhir SMP
berjumlah 1 orang dengan persentase 10% SMA berjumlah 7 orang dengan persentase
70% Perguruan Tinggi berjumlah 3 orang dengan persentase 30%.
Tabel 5. Karakteristik responden berdasarkan lama berdagang
No Lama Berdagang Frekuensi Persentase
1 1-2 Tahun 7 70%
2 3-4 Tahun 3 30%
Jumlah 10 100%
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa responden dari laki-laki maupun perempuan yang
dijadikan sampel dalam populasi dalam lamanya berdagang/bekerja antara 1-2 tahun
sebanyak 7 orang dengan persentase 70% dan lama bekerja antara 3-4 tahun sebanyak 3
orang dengan persentase 30%.
Tabel 6. Nama-nama Responden
Data di atas adalah data yang diperoleh dari hasil menyebar kuisioner. Data tersebut
diambil secara random sehingga menghasilkan 10 responden yang bekerja sebagai
pedagang online dari sebelum sampai sesudah Social Distancing di perumah Mutiara
Bening.
C. ANALISIS DATA
1. Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan dalam suatu
model regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau
mendekati normal. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis
tersebut berdistribusi normal atau tidak, sebagai salah satu syarat dari pengolahan data
dengan metode parametrik. Bila data yang digunakan tidak berdistribusi normal, maka
metode yang digunakan adalah statistik nonparametrik.
Tabel 7. Hasil Uji Normalitas
Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa dari pendapatan sebelum social distancing
memiliki rata-rata 1369732.5, standar deviasi 98943.759, standar kesalahan rata-rata 31288.763.
Banyaknya sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 10 sampel. Dari pendapatan sesudah social
distancing didapat rata-rata 1406332.5 , standar deviasi 93398.261, standar kesalahan rata-rata
29535.123, bayaknya sampel yaitu 10. Paired samples statistics merupakan korelasi pendapatan
pedagang sebelum dan sesudah social distancing. Besarnya korelasi antara pendapatan pedagang
sebelum dan sesudah social distancing adalah 0.952 , dengan signifikansi 0.000. Dari data tersebut
terdapat hubungan antara pendapatan pedagang sebelum dan sesudah social distancing (ketentuan
penerimaan dan penolakan hipotesis apabila signifikansi di bawah atau sama dengan 0,05 maka
Ha diterima dan Ho ditolak). Bila koefisien korelasi dikonsultasikan melalui tabel dengan taraf
kesalahan 5% dengan n=10, maka diperoleh r tabel sebesar 0.632. adapun ketentuan apabila r
hitung lebih besar dari r tabel maka hipotesis kerja (Ha diterima. 0.952>0.632. sehingga terjadi
hubungan antara pendapatan pedagang sebelum dan sesudah social distancing. Tingkat perbedaan
jumlah omset penjualan sebelum dan sesudah social distancing berdasarkan hasil uji t. Omset rata-
rata setelah social distancing sebesar 1406332.5, lebih besar dari pada sebelum social distancing
yaitu sebesar 1369732.5, dan diperkuat pada hasil paired sample corelation pada tabel dibawah
dengan hasil 0.952, nilai signifikan 0.000. maka tingkat perbedaan jumlah omset penjualan
sebelum dan sesudah social distancing dapat disimpulkan lebih besar dari pada sebelum social
distancing.
Pada paired samples statistics di bawah merupakan hasil analisis uji-t. Rata-rata pendapatan
pedagang sebelum dan sesudah social distancing sebesar -36600.00 dengan standar kesalahan
rata-rata adalah 9566.376, simpangan baku atau standar deviasi sebesar 30251.538. T-hitung
sebesar -3.826 dengan derajat kebebasan 9 pada taraf kesalahan 5% . Pada pengujian dua
perbedaan yang signifikan antara pendapatan pedagang sebelum dan sesudah social distancing.
(ketentuan penerimaan dan penolakan hipotesis jika signifikansi di bawah atau sama dengan 0,05
maka hipotesis alternatif diterima dan hipotesis nihil ditolak).
Pengujian apakah hipotesis diterima atau ditolak. Harga t-hitung dapat dibandingkan dengan tabel.
Untuk melihat harga tabel, maka didasarkan pada (dk) derajat kebebasan yang besarnya adalah n-
Besarnya adalah 10-1=9 dengan derajat kesalahan 5%, sedangakan pengujian dilakukan dengan
menggunakan dua fihak didapat t tabel sebesar 0.703. Nilai t hitung lebih besar dari t tabel
(3.826>0.703). Dapat disimpulkanbahwa Ha diterima dan Ho ditolak, (signifikansi di bawah atau
sama dengan 0,05 maka Ha diterima). Berarti terdapat perbedaan antara pendapatan pedagang
sebelum dan sesudah social distancing.
3. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (r2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Koefisien determinasi adalah suatu pengujian yang
digunakan untuk menguji pengaruh antar variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama
sama. Besarnya koefisien determinasi dari 0 sampai dengan 1. Semakin mendekati nol besarnya
koefisien determinasi suatu persamaan regresi maka semakin kecil pengaruh variabel independen.
Sebaliknya semakin mendekati satu, maka semakin besar pengaruh semua variabel independen
terhadap variabel dependen.
(Determinsi) Berdasarkan tabel di atas menunjukkan nilai R Square sebesar 1.00 atau
menunjukkan 100 % dapat dikatakan bahwa pendapatan sebelum relokasi pasar berpengaruh
terhadap pendapatan sesudah social distancing sebesar 100%.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya,
maka dapat ditarik beberapa kesimpulan terkait analisis perbandingan pendapatan online
shop sesudah dan sebelum social distancing pada tahun 2020. Adapun kesimpulannya
yaitu sebagai berikut:
1. Social distancing adalah sebuah praktek dalam kesehatan masyarakat untuk
mencegah orang sakit melakukan kontak dengan orang sehat guna mengurangi
peluang penularan penyakit. Tindakan ini bisa dilakukan dengan cara seperti
membatalkan acara kelompok atau menutup ruang publik, serta menghindari
keramaian.
2. Online Shop adalah suatu proses pembelian barang atau jasa dari mereka yang menjual
barang atau jasa melalui internet dimana antara penjual dan pembeli tidak pernah bertemu
atau melakukan kontak secara fisik yang dimana barang yang diperjualbelikan ditawarkan
melalui display dengan gambar yang ada di suatu website atau toko maya.
3. Tingkat perbedaan jumlah omset penjualan sebelum dan sesudah social distancing
berdasarkan hasil uji t. Omset rata-rata setelah social distancing sebesar 1406332.5, lebih
besar dari pada sebelum social distancing yaitu sebesar 1369732.5, dan diperkuat pada hasil
paired sample corelation pada tabel dibawah dengan hasil 0.952, nilai signifikan 0.000. maka
tingkat perbedaan jumlah omset penjualan sebelum dan sesudah social distancing dapat
disimpulkan lebih besar dari pada sebelum social distancing.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan skripsi ini, penulis dapat memberikan
saran-saran yang mudah-mudahan bisa memberikan kontribusi dalam meningkatkan
pendapatan pedagang
Adapun saran-saran tersebut sebagai berikut:
1. Sebaiknya sebelum memulai untuk membuka online shop para pedagang harus sudah
bisa memprediksi target pasar mereka.
2. Para pedagang membuat sebuah iklan yang menarik dalam mempromosikan produknya
3. Bagi pembaca diharapkan penilitian ini bisa dijadikan refferensi yang bisa menambah wawasan
dan mengembagkannya apabila nantinya juga akan membuat penelitian yang berkenaan dengan
penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Basuki, Agus Tri. 2014. Penggunaan Spss Dalam Statistik. Cetakan ke-1.
Yogyakarta : Danisa Media.
Kasmir. 2017. Customer Service Excellent Teori Dan Praktik. Cetakan ke-1.
Jakarta : Rajawali Pers.
Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua Belas. Jakarta : Pt.
Indeks.
Soemarsono. SR, (2000) Akuntansi Suatu Pengantar, Jilid 2, Edisi 4, Jakarta PT.
Rineka Cipta.