B. Syarat-sayarat :
Dapat mudah dieleminasi atau meluruh didalam tubuh dengan jangka waktu
yang pendek
C. Sifat-sifat :
Sifat Fisika : Mudah untuk diproduksi, pemancar energi gamma atau beta
berkisar antara 100-400 KeV, waktu paroh (Half-life) rendah.
Sifat Kimia : Dapat diserap oleh organ atau jaringan yang ditargetkan,
ikatannya stabil
D. Berikan sifat-sifat radiofarmaka yang digunakan untuk diagnosa dan terapi
1. Diagnosa :
a. Pemancar murni gamma (tidak mengeluarkan muatan lain selain gamma)
b. waktu paroh efektifnya 1.5 kali waktu pemeriksaan (jika waktu
pemeriksaan 10 menit maka waktu paroh haruslah 15 menit atau tidak
lebih di dalam tubuh pasien)
c. Mengutamakan keselamatan pasien (tidak terpapar radiasi dalaman lebih
lama)
d. Menimalisir paparan ke pekerja rumah sakit dan dokter
e. Tidak mahal (kos efektif, mudah didapatkan)
f. tersedia dan dihasilkan langsung di Rumah Sakit (dapat dihasilkan di
rumah sakit contoh: generator Tc 99m, atau menghasilkan radiofarmaka
di rumah sakit)
2. Terapi :
a. Radiasi pemancar bermuatan yang murni (muatan lain seperti gamma
tidak ada agar tidak ada paparan lebihan di dalam organ atau jaringan)
b. memiliki enrgi yang tinggi atau sedang (untuk dapat membunuh sel
kanker atau tumor yang ada di dalam jaringan atau organ, sistem dosis
juga diatur oleh dokter dan fisikawan medis untuk fraksionisasi dosis)
c. dosis radiasi yang diterima pasien harus minimal (fraksionisasi dll, agar
tidak membunuh sel sehat disekitaran sel tumor)
d. dosis radiasi ke tenaga kesehatan dan dokter juga harus minimal
(mudah dalam menjaga keselamatan kerja radiasi dan proteksi radiasi,
dengan menggunakan apd yang tepat, prosedur kerja yang betul serta
pengawasan dosis sekitaran radiasi menggunakan surveymeter)
e. Megutamakan keselamatan pasien (aman dikonsumsi oleh pasien, tidak
mengkontaminasi sel lain dan tidak beracun)
f. Radiofarmaka tersedia dengan mudah dan murah (dapat dihasilkan di
rumah sakit)
2. Jelaskan prinsip penempatan radiofarmaka di dalam tubuh!
A. transport aktif
B. Proses Fagositosis
Merupakan fenomena satu sel yang menelan partikel dan menahanya didalam
partikel tersebut. contohnya : 99m Tc - Sulfur koloid
HLW (High Level Waste) adalah limbah radioaktif cair tingkat tinggi yang
akan distabilkan dengan cara vitrifikasi (blok gelas) sebagai LRA tingkat
tinggi (HLW).
LLW (LOW LEVEL WASTE) yaitu terdapat pada Limbah PLTN yaitu
limbah yang dihasilkan dari proses dismantling dan pengoperasian PLTN,
terutama nuklida yang memancarkan beta dan gamma dengan waktu paro
pendek. Limbah uranium dihasilkan dari proses konversi dan fabrikasi bahan
bakar serta dari mesin sentrifugal pada saat proses pengayaan, dan Limbah
yang berasal dari fasilitas radioisotop dan laboratorium
a.Penyimpanan lestari dari limbah secara aman adalah tujuan akhir dari
pengelolaan limbah radioaktif dan banyak fihak didunia belum dapat
menemukan pembuangan lestari yang dapat diterima oleh semua pihak.
Penyimpanan lestari dapat mengambil lokasi di samudra, sungai, danau,
daratan atau dalam bumi. Pembuangan di dalam perut bumi merupakan cara yang
termurah, sekaligus memberi perisai yang aman
a. sumber dengan umur paro leboh kecilsama dengan 100 hari dengan aktivitas
sangat tinggi.
d. sumber dengan umur paro lebh kecil sama dengan 100 hari yang memiliki
aktivitas tinggi maupun rendah
Berdasarkan jurnal
1. Pengumpulan
2. Pengelompokan
Limbah padat yang telah dikumpulkan, selanjutnya dikelompokkan menurut
jenisnya yaitu limbah padat yang mudah terbakar dan limbah padat yang tidak
mudah terbakar
3. Pengepakan
4. Pengangkutan
Berdasarkan BATAN
1. Pengangkutan Limbah
Pra olah adalah kegiatan yang dilakukan sebelum pengolahan agar limbah
memenuhi syarat untuk dikelola pada kegiatan pengelolaan berikutnya
3. Pengolahan
Pengolahan limbah radioaktif dilakukan berdasarkan sifat dan jenis limbah: Limbah
cair organik dan limbah padat yang bisa dibakar direduksi volumenya dengan cara
insenerasi.
4. Penyimpanan sementara