Anda di halaman 1dari 31

GAMBARAN

REFERAT:
RADIOLOGI PADA AKUT
ABDOMEN
ANDRE SAPUTRA - 22104101009

Pembimbing :
dr. Muhammad Nizam F,
Sp.Rad
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Akut abdomen merupakan suatu keadaan yang terjadi mendadak di rongga abdomen dengan
gejala utama yang timbul adalah nyeri perut dan dapat mengancam nyawa dan membutuhkan
tindakan yang segera. Akut abdomen dapat terjadi pada pasien muda, tua, laki-laki maupun
perempuan, dan pada semua tingkatan social ekonomi (Sjamsuhidajat et al, 2010).

Sindroma akut abdomen menghasilkan angka yang cukup tinggi di ruang unit gawat darurat.
Angka ini mencakup berbagai kalangan usia, jenis kelamin maupun kelompok sosio-ekonomi.
Dari berbagai studi, tercatat bahwa di Amerika Serikat 5% hingga 10% (5 hingga 10 juta) pasien
unit gawat darurat menunjukkan gejala dan tanda dari kondisi ini. Studi lainnya mencatat
presentasi pasien unit gawat darurat sebesar 25% yang mengeluhkan nyeri abdomen. Poin
terpenting dari data di atas, adalah bahwa semua pasien menunjukkan tanda-tanda yang hampir
serupa, sehingga membuat baik diagnosis maupun penatalaksanaan menjadi semakin sulit
dilakukan (Cordell WH dkk, 2002).
RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dan etiologi dari akut abdomen?

2. Bagaimana patofisiologi dan penegakan diagnosis akut abdomen?

3. Bagaimana gambaran radiologi pada akut abdomen?

4. Bagaimana penatalaksanaan dan prognosis akut abdomen?


TINJAUAN
PUSTAKA
AKUT ABDOMEN
Akut abdomen adalah keadaan klinik akibat kegawatan di rongga perut yang timbul mendadak
dengan nyeri sebagai keluhan utama dan mayoritas memerlukan penanggulangan segera yang
sering berupa tindakan bedah jika penanganan terlambat meningkatkan morbiditas dan
mortilitas (Millham, 2010). Menurut Arif Mansjoer, 2001 pada penanganannya akut abdomen
memerlukan tindakan bedah.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa akut abdomen adalah penyakit yang disebabkan
oleh nyeri yang timbul akibat masalah bedah dan non bedah serta terjadi secara tiba-tiba
(Sudoyo dkk, 2006).
ETIOLOGI AKUT
ABDOMEN
Keadaan darurat dalam abdomen dapat disebabkan karena perdarahan, peradangan, perforasi
atau obstruksi pada alat pencemaan. Peradangan bisa primer karena peradangan alat
pencernaan seperti pada appendisitis atau sekunder melalui suatu pencemaran peritoneum
karena perforasi tukak lambung, perforasi dari Payer's patch pada typhus abdominalis
atauperforasi akibat trauma (Sudoyo dkk, 2006).

Penyebab tersering dari akut abdomen antara lain apendisitis, kolik bilier, kolisistitis,
divertikulitis, obstruksi usus, perforasi viskus, pankreatitis, peritonitis, salpingitis, adenitis
mesenterika, dan kolik renal (Sudoyo dkk, 2006).
ETIOLOGI AKUT
ABDOMEN

Tabel 1. Penyebab Akut Abdomen berdasarkan Sistem Organ 


PATOFISIOLOGI AKUT
ABDOMEN
Akut abdomen terjadi karena nyeri abdomen yang timbul tiba . tiba atau sudah berlangsung
lama. Nyeri yang dirasakan dapat ditentukan atau tidak oleh pasien tergantung pada nyeri itu
sendiri. Nyeri abdomen dapat berasal dari organ dalam abdomen termasuk nyeri viseral, dari
otot, lapisan dari dinding perut (nyeri somatic), nyeri viseral biasanya nyeri yang ditimbulkan
terlokalisasi dan berbentuk khas, sehingga nyeri yang berasal dari viseral dan berlangsung
akut biasanya menyebabkan tekanan darah dan denyut jantung berubah, pucat dan berkeringat
dan disertai fenomena viseral yaitu muntah dan diare (McQuaid, 2012)
Manifestasi Klinis Akut Abdomen
Keluhan yang menonjol pada akut abdomen adalah nyeri perut. Nyeri disebabkan oleh iritasi
mukosa, spasme otot polos, iritasi peritoneum, pembengkakan kapsul, atau peregangan saraf
secara langsung (Sjamuhidajat et al, 2010)

Nyeri Abdomen terdiri atas tiga jenis, yaitu :


a) Nyeri Visceral
Nyeri visceral berasal dari organ dalam perut, yang diinervasi oleh serat saraf autonomik
dan merespon terutama ke sensasi distensi dan kontraksi. Nyerinya tidak terlokalisasi dan
cenderung dialihkan ke daerah-daerah yang memiliki asal embrional yang sama dengan
daerah yang terkena. Struktur Foregut (lambung, duodenum, hati, dan pancreas)
menyebabkan nyeri abdomen atas. Struktur Midgut (usus halus, kolon proximal, dan
appendiks) menyebabkan nyeri periumbilical. Struktur Hindgut (kolon distal dan traktus)
menyebabkan nyeri abdomen bawah
Manifestasi Klinis Akut Abdomen
b) Nyeri Somatik
Nyeri somatik berasal dari peritoneum parietal, yang diinervasi oleh saraf somatik, yang
merespon gangguan dari infeksi, zat kimia, atau proses inflamasi lainnya. Nyeri somatik
bersifat tajam dan terlokalisasi.

c) Nyeri Alih (Reffered Pain)


Nyeri alih adalah nyeri yang jauh dari sumber lesinya dan hasil dari konvergensi dari
serat saraf di saraf tulang belakang. Contoh yang paling umum adalah nyeri pada scapula
karena kolik bilier, nyeri perut karena kolik ginjal dan nyeri bahu karena darah atau
infeksi pada diafragma
GAMBARAN
RADIOLOGI PADA AKUT
ABDOMEN
Gambaran Radiologi pada Akut Abdomen
Pencitraan diagnostik yang perlu dilakukan biasanya foto abdomen untuk memastikan
adanya tanda peritonitis, udara bebas, obstruksi, atau paralisis usus. Pemeriksaan foto
abdomen 3 posisi perlu dilakukan untuk menentukan adanya tanda perforasi, ileus dan
obstruksi usus. Selain itu, pada foto polos abdomen juga dapat ditentukan adanya kalsifikasi
pada pankreas, fraktur tulang belakang dan adanya batu radiolusen pada kontur ginjal
(Sudoyo et al, 2009).
Gambaran Radiologi pada Akut Abdomen

Foto Polos Abdomen Normal


Appendicitis
Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiformis dan merupakan penyebab
abdomen akut yang paling sering. Penyakit ini mengenai semua umur baik laki-laki maupun
perempuan, tetapi lebih sering menyerang lakiFlaki berusia 10 sampai 60 tahun. Apendisitis
merupakan penyebab paling umum inflamasi akut pada kuadran kanan ba-ah dari rongga
abdomen dan merupakan penyebab paling umum untuk bedah abdomen darurat. (Mansjoer
et al, 2000)

A. FOTO POLOS ABDOMEN


Foto X-Ray abdomen dapat mendeteksi adanya fecalith (kotoran yang mengeras dan
terkalsifikasi, berukuran sebesar kacang polong yang menyumbat pembukaan appendik)
yang dapat menyebabkan appendicitis. Hal ini biasanya terjadi pada anak-anak. Foto polos
abdomen supine pada abses appendik terkadang memberi pola bercak udara dan air fluid
level pada posisi berdiri/LDD (decubitus), kalsifikasi bercak rim-like (melingkar) sekitar
perifer mukokel yang asalnya dari appendik. Pada appendisitis akut, kuadran kanan bawah
perlu diperiksa untuk mencari appendikolit : kalsifikasi bulat lonjong, sering berlapis
(Mantu .F, 1994)
Appendicitis
A. FOTO POLOS ABDOMEN
Appendicitis
B. ULTRASONOGRAFI (USG)
Keadaan apendiks supurasi atau gangrene ditandai dengan distensi lumen oleh cairan,
penebalan dinding apendiks dengan atau tanpa apendikolit. Keadaan apendiks perforasi
ditandai dengan tebal dinding apendiks yang asimetris, cairan bebas intraperitonial, dan
abses tunggal atau multiple. Akurasi ultrasonografi sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan
kemampuan pemeriksa. Pada beberapa penelitian, akurasi antara 90-94%, dengan nilai
sensitivitas dan spesifisitas yaitu 85% dan 92%. Pemeriksaan dengan ultrasonografi pada
apendisitis akut, ditemukan adanya fekalit, udara intralumen, diameter apendiks lebih dari 6
mm, penebalan dinding apendiks lebih dari 2 mm dan pengumpulan cairan perisekal.
Apabila apendiks mengalami ruptur atau perforasi maka akan sulit untuk dinilai, hanya
apabila cukup udara maka abses apendiks dapat diidentifikasi
Appendicitis
B. ULTRASONOGRAFI (USG)
Appendicitis
C. Computer Toography Scanning (CT-Scan)
Pada keadaan normal apendiks, jarang ter*isualisasi dengan pemeriksaan skening ini.
Gambaran penebalan diding apendiks dengan jaringan lunak sekitar yang melekat,
mendukung keadaan apendiks yang meradang. CT-Scan mempunyai sensitvitas dan
spesifisitas yang tinggi yaitu 90-100% dan 96-97%, serta akurasi 94-100%. CT-Scan sangat
baik untuk mendeteksi apendi ks dengan abses atau flegmon (Bernard and David, 2006)
Kolesistitis Akut
Kolesistitis akut (radang kandung empedu) adalah reaksi inflamasi akut dinding kandung
empedu yang disertai keluhan nyeri perut kanan atas, nyeri tekan dan demam. Hingga kini
patogenesis penyakit yang cukup sering dijumpai ini masih belum jelas (Braunwald et al,
2009).

A. Foto Polos Abdomen


Foto polos abdomen tidak dapat
memperlihatkan gambaran
kolesistitis akut. Hanya pada
15% pasien kemungkinan dapat
terlihat batu tidak tembus
pandang (radiopak).
Kolesistitis Akut
B. ULTRASONOGRAFI (USG)
Pemeriksaan ultrasonografi atau USG mempunyai sensitivitas antara 90-95% dan
spesifitas 80-85% dalam mendiagnosa kolesistitis. Jika diameter batu empedu besar dari 2
mm, sensitivitas dan spesifitas USG menjadi lebih dari 4mm. Pada pemeriksaan USG dapat
ditemukan adanya penebalan dinding kandung empedu lebih dari 7 mm, cairan di daerah
perikolesistik dan tanda Murphy sonografi positif.
ILEUS
Ileus merupakan suatu kondisi dimana terdapat gangguan pasase atau lumen di usus yang
segera memerlukan pertolongan atau tindakan emergensi. Ileus dibagi menjadi dua
berdasarkan penyebabnya, yaitu ileus obstruktif dan ileus paralitik (Mansjoer et al, 2000).

● Ileus Obstruktif
Ileus obstruktif merupakan penyumbatan intestinal mekanik yang terjadi karena adanya
daya mekanik yang bekerja atau mempengaruhi dinding usus sehingga menyebabkan
penyempitan atau penyumbatan lumen usus. Hal tersebut menyebabkan pasase lumen usus
terganggu. Ileus obstruktif disebut juga ileus mekanik (Sjamsuhijat and Jong, 2004)

● Ileus Paralitik
Ileus paralitik atau adynamic ileus adalah keadaan dimana usus gagal atau tidak mampu
melakukan kontraksi peristaltik untuk menyalurkan isinya. Ileus paralitik ini bukan suatu
penyakit primer usus melainkan akibat dari berbagai penyakit primer, tindakan (operasi)
yang berhubungan dengan rongga perut, toksin dan obat-obatan yang dapat mempengaruhi
kontraksi otot polos usus (hipomotilitas) (Mansjoer et al, 2000).
ILEUS
A. Foto Polos Abdomen
● Ileus Obstruktif Letak Tinggi
Pada ileus obstruktif letak tinggi
tampak dilatasi usus di proksimal
sumbatan- sumbatan paling distal di
iliocecal junction< dan kolaps usus
dibagian distal sumbatan. Penebalan
dinding usus halus yang terdilatasi
memberikan gambaran herring bone
appearance, karena dua dinding usus
halus yang menebal dan menempel
membentuk gambaran vertebra (dari
ikan), dan muskulus yang sirkular
menyerupai kostanya.

Gambaran Herring Bone Apperance


dan Air Fluid Level
ILEUS
A. Foto Polos Abdomen
● Ileus Obstruktif Letak Rendah
Pada ileus obstruktif letak rendah
tampak distensi kolon yang terbatas
dengan gambaran haustra, kadang-
kadang gambaran massa dapat
terlihat. Tampak step ladder
appearance akibat cairan transudasi
berada dalam usus halus yang
terdistensi dan air fluid level yang
panjang-panjang di kolon.

Gambaran Step Ladder Apperance


ILEUS
A. Foto Polos Abdomen
● Ileus Paralitik
Pada ileus paralitik terdapat dilatasi
usus secara menyeluruh dari gaster
sampai rectum. Penebalan dinding usus
halus yang mengalami dilatasi
memberikan gambaran herring bone
appearance, karena dua dinding usus
halus yang menebal dan menempel
membentuk gambaran vertebra dan
muskulus yang sirkuler menyerupai
kosta dan gambaran penebalan usus
besar yang juga distensi tampak pada
tepi abdomen.
Dilatasi usus di proksimal hingga
distal dengan air fluid level
ILEUS
A. CT Scan
CT-scan menjadi gold standard pemeriksaan ileus obstruksi denga tingkat sensitifitas sekitar
80-90% sedangkan tingkat spesifisitasnya sekitar 70-90% untuk mendeteksi adanya obstruksi
intestinal. Hal ini memungkinkan penilaian tingkat keparahan (complete dan incomplete ileus),
lokalisasi yang tepat dan penentuan penyebabnya (hernia inkarserata, tumor, proses inflamasi),
hingga deteksi komplikasi potensial (iskemia, perforasi) (Nobie, 2009).

Gambar 17. CT Scan Ileus Obstruksi akibat Intususepsi,


Tampak distensi usus halus yang tidak diikuti distensi kolon
Ulkus Peptikum
Ulkus peptikum atau sering disebut tukak lambung adalah penyakit diskontinuitas mukosa lambung,
dapat menjalar sampai ke bawah epitel, dan terjadi kerusakan atau hilangnya jaringan mukosa, sub
mukosa sampai lapisan otot. Tak jarang ditemukan ulkus peptikum pada duodenum. Ulkus lambung
paling banyak terjadi di kurva minor, walaupun dapat berasal dari setiap bagian lambung.
(Kelligman and Robert, 2007)

A. Foto Polos
Pada pemeriksaan foto polos
tidak dapat memperlihatkan
ulkus, kecuali jika sudah terjadi
perforasi. Pada foto polos
abdomen didapatkan adanya
gambaran pneumoperitoneum

Gambar foto polosabdomen dengan


gambaran pneumoperitoneum
Ulkus Peptikum
B. CT-Scan
Pada pemeriksaan ulkus peptikum menggunakan Ct- scan tidak tervisualisasi kecuali
bila sudah terjadi penetrasi atau perforasi Tampak defek mukosa dan outpouching luminal
dengan tingkatan inflamasi yang bervariasi.

Gambaran ulkus gaster dengan perforasi pada kurvatura minor dan dikelilingi oleh
penebalan dinding. Ditemukan juga air bubble di depan hepar pada peritoneum
anterior.
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akut abdomen merupakan tanda dan gejala yang disebabkan penyakit intra-abdominal
dan biasanya membutuhkan tindakan segera seperti pembedahan. Banyak penyakit yang
menimbulkan gejala di daerah abdomen, beberapa diantaranya tidak memerlukan terapi
pembedahan, sehingga evaluasi pasien dengan nyeri abdomen harus dilakuakn dengan
cermat
Berbagai penyebab pada keadaan akut abdomen dapat bersal dari intra dan ekstra
abdomen. Morbiditas dan mortalitas ditentukan oleh kecepatan penanganan yangmsangat
tergantung dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang terutama
pemeriksaan radiologis.
TERIMA
KASIH
Credit by ANDRE SAPUTRA

Anda mungkin juga menyukai