Anda di halaman 1dari 2

Tx Syok Hipovolemik

This is the most common type of shock seen. In this type of shock, there is a loss of fluid (blood
and plasma) from the blood vessels. The most common causes of this shock include:
Haemorrhage
Bleeding
Burns
Vomiting
Diarrhoea
With there being less blood in the blood vessels, the ability of the body to deliver oxygen to
tissues is reduced
Clinical Presentation Hypovolemic Shock :
Tachycardia and tachypnea
Weak, thready pulses
Hypotension
Skin cool & clammy
Mental status changes
Decreased urine output: dark & concentrated
Manajemen Hipovolemic (hemorragic) syok :
a. Letakkan pasien pada posisi terlentang, Periksa ABC, pastikan semua jalan nafas bebas
dari sumbatan, siapkan suction bila perlu
b. Berikan oksigen sebanyak 5-10 L/menit dengan kanula nasal atau sungkup muka, bisa
kalau diperlukan intubasi ETT
c. Lakukan kanulasi vena tepi dengan kateter no. 16 atau 14 perkutanius atau vena seksi.
Kalau perlu jumlah kanulasi vena 2-3 tergantung pada tingkat kegawatan syok.
d. Berikan segera loading cairan kristaloid atau koloid 20 cc/kgBB dalam 10-20 menit. Dapat
diulang 2-4 kali. Sekaligus ambil sampel darah untuk melakukan pemeriksaan yang
diperlukan. Jika cairan sudah diberikan namun belum ada respon yang signifikan, maka
pertimbangkan pemeriksaan analisis gas darah untuk menilai asidosis dan koreksi bila
perlu. Tujuan utama terapi adalah memulihkan curah jantung dan perfusi jaringan secepat
mungkin.
e. bila diperlukan lakukan tranfusi darah pada syok hemoragik umumnya digunakan Whole
blood atau pRBC untuk mengembaliakan volume intravaskuler dan kapasitas pembawaan
oksigen
f. Jika respon tubuh masih belum muncul signifikan, ini menandakan adanya renjatan
refrakter terhadap cairan dan ada kecenderungan perburukan, berikan obat2 vasoactive atau
inotropik
a. Dopamine
b. Dobutamine
c. Norepinefrine
d. Epinefrine

Anda mungkin juga menyukai