Anda di halaman 1dari 15

HERPES SIMPLEKS

Kelompok 1
M. Robieth Al Hadi Wafa (10215008)
Riyan Mayasari (10215014)
Karunia Wati Susanti (10215015)
Iit Retnaning Mutiani (10215023)
Richard Abdul Aziz (10215028)
Dadang Ari Wibowo (10215037)
Arvina Umaiya Zahro (10215041)
Ajeng Rahma Miaji (10215047)
Binti Nur Ainun Marifah (10215049)
Siti Fatimah (10215050)
Sindy Septikasari (10215051)
DEFINISI

Herpes merupakan salah satu jenis penyakit kulit


dan kelamin. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus
herpes simpleks. (Taupiqurrohman dkk. 2017)
Infeksi virus herpes simpleks, yang umumnya
dikenal dengan herpes, dapat disebabkan oleh virus
herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) atau herpes simplex
virus tipe 2 (HSV-2).(WHO, 2017)
Menurut price dkk dalam nanda nic & noc, virus
herpes simplek (HSV) adalah suatu penyakit virus
menular dengan afinitas pada kulit, selaput lendir,
dan sistem syaraf.
KLASIFIKASI

Menurut WHO, Virus herpes simpleks atau herpes, dikategorikan


menjadi 2 jenis: virus herpes simpleks tipe (HSV-1) dan herpes
simplex virus tipe 2 (HSV-2).
1. HSV-1
Terutama menyebabkan infeksi mulut, tenggorokan,wajah,
mata, dan infeksi sistem saraf pusat (Mustofa.,et.al.,2016).
Menurut WHO, HSV-1 terutama ditularkan melalui oral ke oral
kontak sehingga menyebabkan infeksi di dalam atau di sekitar
mulut (herpes oral). HSV-1 adalah infeksi yang sangat menular,
yang umum dan endemik di seluruh dunia.
2. HSV-2
HSV-2 merupakan penyebab utama herpes genital, yang juga
bisa disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1). Infeksi
dengan HSV-2 adalah seumur hidup dan tidak dapat
disembuhkan (WHO, 2017).
MANIFESTASI KLINIS

Dari perjalanan klinisnya, infeksi HSV dapat


dibagi menjadi infeksi primer dan rekuren.
Infeksi primer umumnya disertai dengan
tanda sistemik, gejala lebih berat, dan tingkat
komplikasi lebih tinggi. Episode rekuren
biasanya lebih ringan dan lebih singkat (Azwa
A, dkk., 2009)
Gingivostomatitis Herpetik Akut
Faringotonsilitis Herpetik Akut
Herpes Labialis
Herpes Genitalis
ETIOLOGI

Herpes simplex disebabkan oleh Herpes Virus Hominis


(HVH) atau Herpes Simplex Virus (VSH). Virus Herpes
Simpleks adalah virus DNA yang dapat menyebabkan
infeksi akut pada kulit yang ditandai dengan adanya
vesikel berkelompok di atas kulit yang sembab. Ada 2
tipe virus herpes simpleks yang sering menginfeksi
yaitu HSV-1 dan HSV-2 (Handoko, 2010).
PATOFISIOLOGI

HSV-1 dan HSV-2 adalah termasuk dalam famili herphes


viridae, sebuah grup virus DNA rantai ganda lipid-enveloped
yang berperanan secara luas pada infeksi manusia. Kedua
serotipe HSV dan virus varicella zoster mempunyai hubungan
dekat sebagai subfamili virus alpha-herpesviridae.
Infeksi HSV-1 biasanya terbatas pada orofaring, virus
menyebar melalui droplet pernapasan, atau melalui kontak
langsung dengan saliva yang terinfeksi. Seseorang terpajan HSV-
1 pada umumnya sebelum pubertas. Kulit dan mukosa
merupakan pintu masuk sekaligus tempat multplikasi virus, yang
menyebabkan sel lisis dan terbentuknya vesikel.
HSV-2 biasanya ditularkan secara seksual. Setelah virus
masuk ke dalam tubuh hospes, terjadi penggabungan dengan
DNA hospes dan mengadakan multiplikasi serta menimbulkan
kelainan pada kulit.
PEMERIKSAAN FISIK

Herpes simpleks virus (HSV) dapat ditemukan pada vesikel


dan dapat dibiakkan. Pada keadaan tidak ada lesi dapat
diperiksa antibodi HSV. Dengan tes Tzanck dengan pewarnaan
Giemsa dapat ditemukan sel datia berinti banyak dan badan
inklusi intranuklear (Handoko, 2010).
Tes Tzanck dapat diselesaikan dalam waktu 30 menit
atau kurang. Caranya dengan membuka vesikel dan korek
dengan lembut pada dasar vesikel tersebut lalu letakkan pada
gelas obyek kemudian biarkan mongering sambil difiksasi
dengan alkohol atau dipanaskan. Selanjutnya beri pewarnaan
(5% methylene blue, Wright, Giemsa) selama beberapa detik,
cuci dan keringkan, beri minyak emersi dan tutupi dengan gelas
penutup. Jika positif terinfeksi hasilnya berupa keratinosit yang
multinuklear dan berukuran besar berwarna biru (Frankel, 2006).
PENATALAKSANAAN
1. Terapi spesifik
Herpes Labialis
Topikal : Penciclovir krim 1% (tiap 2 jam selama 4 hari) atau Acyclovir krim 5% (tiap 3
jam selama 4 hari).
Sistemik : Valacyclovir tablet 2 gr sekali minum dalam 1 hari yang diberikan begitu
gejala muncul, diulang pada 12 jam kemudian, atau Acyclovir tablet 400 mg 5 kali
sehari selama 5 hari, atau Famciclovir 1500 mg dosis tunggal yang diminum 1 jam
setelah munculnya gejala prodromal.
Herpes Genitalis
Infeksi Primer
(Rekomendasi WHO 2003)
Acyclovir 200 mg po 5 x/hr, selama 7 hari
Acyclovir 400 mg po 3 x/hr, selama 7 hari
Valaciclovir 1 gr po 2x/hr selama 7 hari
(Rekomendasi CDC 2006)
Acyclovir 200 mg po 5 x/hr, selama 7-10 hari
Acyclovir 400 mg po 3 x/hr, selama 7-10 hari
Valaciclovir 1 gr po 2x/hr selama 7-10 hari
Famciclovir 250 mg po 3x/hr selama 7-10 hari
Infeksi Rekuren
Terapi rekuren ditujukan untuk mengurangi angka kekambuhan dari herpes genitalis,
dimana tingkat kekambuhan berbeda pada tiap individu, bervariasi dari 2
kali/tahun hingga lebih dari 6 kali/tahun.
2. Terapi Non-Spesifik
Pengobatan non-spesifik ditujukan untuk memperingan
gejala yang timbul berupa nyeri dan rasa gatal. Rasa nyeri
dan gejala lain bervariasi, sehingga pemberian analgetik,
antipiretik dan antipruritus disesuaikan dengan kebutuhan
individu.
3. Tindakan Profilaksis
Langkah langkah yang dapat diambil guna mencegah
penularan penyakit herpes simplek yaitu dengan memberi
penjelasan kepada penderita tentang sifat penyakit yang
dapat menular terutama bila sedang terkena serangan.
Selain itu juga dilakukan proteksi individual dengan
menggunakan 2 macam alat perintang, yaitu busa
spermisidal dan kondom. Kombinasi tersebut bila diikuti
dengan pencucian alat kelamin memakai air dan sabun
pasca koitus, dapat mencegah transmisi herpes genitalis
hampir 100%.
KOMPLIKASI

Berbagai komplikasi pada infeksi HSV, yakni:


Superinfeksi bakteri dan jamur.
Balanitis
Kandidiasis vagina
Infeksi mata
Infeksi kulit
Infeksi viseral
Infeksi sistem saraf pusat
Herpes genitalis dan kehamilan Herpes genitalis rekuren
Penyakit HSV neonatal Infeksi HSV neonatal
Koinfeksi dengan HIV
WOC
ASUHAN KEPERAWATAN
KESIMPULAN

Herpes simplex adalah infeksi akut oleh virus Herpes


Simplex (virus Herpes Hominis) tipe I dan tipe II yang
ditandai dengan vesikel berkelompok diatas kulit yang
eritematosa di daerah mukokutan. Ciri-ciri Herpes simplex
adalah adanya bintil-bintil kecil, bisa satu atau
sekumpulan, yang berisi cairan, dan jika pecah bisa
menyebabkan peradangan.
Virus herpes simpleks menyebar melalui kontak
tubuh secara langsung dan sebagian besar dengan
kontak seksual. Gejala herpes adalah Area yang terinfeksi
biasanya berwarna kemerahan, dan menjadi sensitif,
setelah itu timbul bintik-bintik merah. Jumlahnya bervariasi
SARAN

Perawat ataupun mahasiswa keperawatan harus


banyak membaca dan memperbanyak
referensi untuk meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman tentang Herpes Simpleks.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai