Anda di halaman 1dari 12

HERPES

SIMPLEX
DEFINISI
H E R P E S S I M P L E X A DA L A H I N F E K S I A K U T
YA N G D I S E B A B K A N O L E H V I R U S H E R P E S
SIMPLEX (VIRUS HERPES HOMINIS) TIPE 1
ATA U T I P E 2 YA N G D I TA N D A I O L E H A D A N YA
V E S I K E L B E R K E L O M P O K D I ATA S K U L I T YA N G
S E M B A B D A N E R I T E M AT O S A PA D A D A E R A H
D E K AT M U K O K U TA N .

SINONIM
FEVER BLISTER, COLD SORE, HERPES
FEBRILIS, HERPES LABIALIS, HERPES
P R O G E N I TA L I S ( G E N I TA L I S )
EPIDEMIOLOGI
• Kosmopolit
• Menyerang wanita dan pria
• HSV I biasa menyerang anak-anak
• HSV 2 pada dewasa dekade 2 dan 3 karena
aktivitas seksual yang meningkat
PATOGENESIS

HSV 1 HSV 2
Virus masuk melalui kontak langsung, Virus transmisi melalui hubungan seksual.
inokulasi dapat secara kebetulan misalnya Kemudian virus menyerang sel normal dan
kontak kulit dengan perawat, dokter gigi, bereplikasi, sehingga timbul infeksi primer.
atau pada orang yang sering menggigit jari. Virus ini dapat menyebar melalui saraf dan
menetap (laten) di ganglion dorsalis.
GEJALA KLINIS
Terbagi menjadi 3 tingkat
1. INFEKSI PRIMER
• Predileksi tempat VHS tipe 1: di daerah pinggang keatas terutama daerah mulut dan hidung,
biasanya dimulai pada usia anak-anak. Juga sebagai penyebab herpes ensefalitis.
• Predileksi tempat VHS tipe 2: di daerah pinggang kebawah, terutama di daerah genital. Juga dapat
menyebabkan herpes meningitis dan infeksi neonatus.
• Infeksi primer berlangsung lebih lama dan lebih berat kira-kira 3 minggu disertai gejala sistemik:
demam. Malese, anoerexia, dan pembengkakan KGB.
• Kelainan klinis: vesikel berkelompok diatas kulit yang sembab (berisi cairan jernih) → seropulen
→ krusta → ulserasi dangkal (terkadang) → sembuh tanpa bekas.
• Terkadang dijumpai infeksi sekunder pada orang yg kekurangan antibodi VHS.
GEJALA KLINIS
2. FASE LATEN
• Pada fase ini penderita tidak ditemukan gejala klinis, tetapi VHS dapat ditemukan dalam keadaan
tidak aktif (dorman) di ganglion dorsalis.

3. INFEKSI REKURENS
• VHS yang tadinya tidak aktif di ganglion dorsalis menjadi aktif dikarenakan adanya mekanisme
pacu, dan menimbulkan gejala klinis.
• Mekanisme pacu: trauma fisik (demam, infeksi, kurang tidur, hubungan seksual), psikis (gangguan
emosional, menstruasi), dan makanan dan minuman yg dapat merangsang.
• Lebih ringan dibanding infeksi primer (7-10 hari)
• Sebelum timbul vesikel sering ditemukan gejala prodroma, rasa panas, gatal, dan nyeri
• Dapat timbul di tempat yang sama maupun berbeda
DIAGNOSIS PENUNJANG
• Pemeriksaan Tzanck Smear dengan pewarnaan Giemsa, dapat ditemukan sel datia berinti
banyak
• Pemeriksaan antibodi HSV
• Kultur virus:
• PCR: menentukan asam nukleat virus
• Serology test: menentukan infeksi primer dan rekuren
TATA LAKSANA
HSV 1 HSV 2
Fase Primer Fase Primer
• Asiklovir 200 mg 5x sehari selama 7-10 • Asiklovir 200 mg 5x sehari selama 7-10
hari hari
Fase rekuren Fase Rekuren
• Asiklovir 400 mg 3x sehari selama 4-5 hari • Asiklovir 400 mg 3x sehari selama 5-10
• Docosanol (topical) 10% cream 5x sehari hari
TERAPI NON FARMAKOLOGI

• Meningkatkan kekebalan tubuh


• Menjaga kebersihan organ genital
• Menghindari hubungan seksual dengan penderita
• Menjaga ruam dalam keadaan bersih agar tidak terjadi infeksi sekunder/bakteri
• Berkonsultasi ke dokter kulit dan kelamin
PROGNOSIS
P E N G O B ATA N D I N I A K A N
M E N G H A S I L K A N P R O G N O S I S YA N G
L E B I H B A I K . M A S A P E N YA K I T
B E R L A N G S U N G L E B I H S I N G K AT D A N
FA S E R E K U R E N S A K A N L E B I H J A R A N G .
PROGNOSIS JUGA MEMBAIK SEIRING
B E R TA M B A H N YA U S I A .

Anda mungkin juga menyukai