Anda di halaman 1dari 21

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Kanker merupakan penyakit keganasan yang timbul ketika sel normal tubuh

mengadakan mutasi menjadi sel kanker yang tumbuh cepat dan tidak

memperdulikan tugasnya sebagai sel normal. Ada banyak teori tentang terjadinya

penyakit kanker ini, salah satunya adalah teori radikal bebas. Oksidasi sel yang

berlebihan sebagai akibat dari polusi (asap rokok, gas buangan pabrik/kendaraan)

atau penggunaan zat kimia (misalnya, bahan aditif pangan), dapat menyebabkan

mutasi sel, meskipun di dalam tubuh terdapat enzim-enzim pencegah

superoksidasi seperti peroksidase atau katalase. Kanker dapat pula disebabkan

oleh virus seperti yang terjadi pada kanker serviks, kanker lambung, dan kanker

nasopharing, atau karena diet rendah antioksidan seperti beta karoten, vitamin E,

vitamin C, serta selenium. Konsumsi lemak jenuh berlebih juga menjadi salah

satu penyebab terjadinya kanker kolorektal.11

Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk

membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk

berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh.12 Pada pasien

kanker dalam kurun waktu tertentu akan mengalami penurunan status gizi yaitu

malnutrisi, kaheksia, dan gangguan metabolisme.10,11 Status nutrisi pada pasien

3
kanker diketahui berhubungan dengan respon terapi, prognosis dan kualitas

hidup.13

2.2 Epidemiologi

Malnutrisi dan kaheksia sering terjadi pada penderita kanker (24% pada

stadium dini dan > 80% pada stadium lanjut). Insiden malnutrisi tersebut

bervariasi tergantung pada asal kanker, misalnya pada pasien dengan kanker

pankreas dan gaster mengalami malnutrisi sampai 85%, 66% pada kanker paru,

dan 35% pada kanker payudara.14 Masalah gizi merupakan masalah yang sering

ditemui pada pasien kanker. Penurunan status gizi sering terjadi sebagai dampak

dari penyakit kanker maupun terapinya.15 Sebanyak 20% dari pasien kanker lebih

banyak yang meninggal akibat keadaan gizi kurang daripada keganasan

penyakitnya.16 Di Indonesia, sekitar 50% atau lebih dari 100 juta orang menderita

berbagai gangguan defisiensi nutrisi, sekitar 15% mengalami kelebihan berat

badan dan mulai mengalami penyakit tidak menular kronik seperti penyakit

jantung, diabetes, keganasan, dan osteoporosis. Balita yang tidak menderita

penyakit kronis memiliki risiko yang lebih kecil untuk mengalami malnutrisi.

Balita tanpa riwayat penyakit kronis memiliki risiko sepertiga kali untuk

mengalami malnutrisi dibandingan balita dengan riwayat penyakit kronis.17

2.2 Etiologi

Penyebab malnutrisi pada penderita kanker adalah multifaktorial. Secara

umum penyebabnya yaitu:13

4
1. Anoreksia

Anoreksia sering dijumpai pada pasien kanker, dengan insiden 15%-40%

pada saat didiagnosa. Anoreksia merupakan penyebab utama terjadinya kaheksia

pada pasien kanker. Penyebab dan mekanisme anoreksia pada pasien kanker

sampai sekarang belum diketahui secara jelas. Produk metabolit kanker juga dapat

menyebabkan anoreksia. Metabolit kanker juga dapat menyebabkan perubahan

rasa kecap. Stress psikologis yang terjadi pada pasien kanker memegang peran

penting dalam terjadinya anoreksia. Obstruksi mekanik pada traktus

gastrointestinal, nyeri, depresi, konstipasi, malabsorbsi, efek samping pengobatan

seperti opiat, radioterapi dan kemoterapi dapat menurunkan asupan makanan.

Pengobatan dengan anti kanker juga penyebab tersering terjadinya malnutrisi.

Kemoterapi dapat menyebabkan mual, muntah, kram perut dan kembung,

mucositis dan ileus paralitik. Beberapa antineoplastik seperti fluorourasil,

adriamysin, methotrexate dan cisplatin menginduksi komplikasi gastrointestinal

yang berat.

2. Gangguan proses metabolisme

Metabolisme berkaitan erat degan metabolisme karbohidrat, protein, dan

lemak. Pada pasien kanker metabolisme zat tersebut mengalami perubahan dan

berpengaruh pada terjadinya penurunan berat badan. Hipermetabolisme sering

terjadi pada pasien kanker, peningkatan metabolisme ini sampai 50% lebih tinggi

dibanding pasien bukan kanker. Tetapi peningkatan metabolisme tersebut tidak

terjadi pada semua pasien kanker. Beberapa penelitian melaporkan peningkatan

metabolisme ini berhubungan dengan penurunan status gizi dan jenis serta besar

5
tumor. Pada orang normal kecepatan metabolisme menurun selama starvasi

sebagai proses adaptasi normal tetapi pada pasien kanker proses tersebut tidak

terjadi.

Gambar 2.1 Penyebab Malnutrisi pada Pasien Penderita Kanker17

2.3. Diagnosis Status Nutrisi pada Penderita Kanker

Diagnosis status nutrisi pada penderita kanker berdasarkan atas anamnesis,

pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan antropometri dan meriksaan

laboratorium.18 Anamnesis dan pemeriksaan fisik yang baik merupakan cara

efektif dalam penentuan status nutrisi penderita. Pada anamnesis perlu ditanyakan

adalah berat badan rata-rata pada 3 bulan terakhir, informasi tentang asupan

makanan baik jenis makanan, kemampuan mengkonsumsi makanan dan ha-hal

yang berpengaruh terhadapnya misalnya adanya nyeri, mual-muntah, sulit

menelan, luka berbau dan terapi yang sedang dijalani.19

6
Pemeriksaan fisik meliputi adanya kulit kering, bersisik, atrofi otot

(muscle wasting) adanya edema pitting, penurunan kekuatan otot dan cadangan

lemak, pemeriksaan antropometri berupa BB, body mass index (BMI= rasio

BB/TB), ketebalan otot triceps (triceps skinfold thickness) dan midarm mucle

sirumference. BMI dapat digunakan untuk menilai status nutrisi penderita. Nilai

BMI 18,5 – 24,9 kg/m2 adalah normal, protein energy-malnutrition : ringan BMI

17,0 – 18,4 kg/m2, sedang BMI 16,0 – 16,9 kg/m2 dan berat BMI < 16,0 kg/m2.
20,21,22

Nilai tricep skin fold (TST) dan mid-upperarm mucle circumference

(MUAMC) dapat menilai status otot, kulit dan fat untuk menentukan status nutrisi
21,22.
Pemeriksaan laboratoris dengan menentukan kadar protein serum terdiri dari

albumin serum, trasferin dan prealbumin. Pengukuran kadar protein serum dapat

menolong memprediksi prognosis penderita. Kadar albumin yang rendah secara

kronis diikuti dengan perpanjangan hospital stay, penyembuhan luka yang buruk,

infeksi dan meningkatkan mortalitas. Kadar prealbumin < 5 mg/dl menunjukkan

prognosis buruk, 5,0 – 10,9 mg/dl menunjukkan resiko yang bermakna dan

memerlukan support nutrisi yang agresif, 11.0 – 15 mg/dl meningkatkan resiko

dan perlu nutrisi dan monitor yang ketat 21,22,23

2.4. Pemberian Nutrisi untuk Penderita Kanker

2. 4.1 Pemberian Nutrisi

Terapi nutrisi diberikan kepada penderita malnutrisi atau pada penderita

yang dalam perjalanan penyakitnya diperkirakan akan menjadi malnutrisi. Secara

praktis bila didapatkan 2 dari 3 berikut ini, yaitu adanya penurunan berat badan >

7
10% dalam kurun waktu 3 bulan, kadar trasferin serum < 150 mg/dl, kadar

albumin serum < 3,4 g/dl merupakan indikasi pemberian terapi nutrisi.24,25

Penurunan berat badan yang terjadi terus menerus pada pasien kanker

disebabkan oleh adanya penurunan intake energi ataupun peningkatan

pengeluaran energi. Produksi insulin pada pasien kanker akan menurun,

rendahnya produksi insulin tubuh selanjutnya dapat menyebabkan meningkatnya

kadar glukosa darah. Tingginya kadar glukosa darah selanjutnya dapat

menyebabkan menurunnya nafsu makan pasien. Oleh sebab itu makan pagi

merupakan waktu makan yang tepat dibandingkan waktu makan lainnya karena

pagi hari keadaan kadar glukosa darah adalah yang terendah. Toleransi kadar

glukosa mempengaruhi fungsi gastrointestinal, karena kadar glukosa darah yang

tinggi dapat memperlambat gerakan peristaltik di lambung. Hal ini selanjutnya

dapat menyebabkan pasien kanker merasa cepat kenyang dan tidak nafsu makan.13

Peningkatan pemecahan protein otot pada pasien kanker dapat

menyebabkan kehilangan asam amino tubuh,dan selanjutnya menyebabkan tuhuh

menjadi lemah. Untuk menunjang keberhasilan pengobatan kanker perlu adanya

dukungan nutrisi yang optimal dengan memperhatikan kebutuhan zat gizi dan

tujuan pemberian zat gizi pasien kanker. Tujuan pemberian diet pasien kanker

diantaranya adalah :

1. Mencegah terjadinya penurunan berat badan (jangka pendek).

2. Mencapai dan memelihara berat badan normal (jangka panjang ).

3. Mengganti zat gizi yang hilang karena efek pengobatan.

8
4. Memenuhi kebutuhan kalori, protein, Karbohidrat, Vitamin dan Mineral yang

seimbang untuk mencegah terjadinya mlnutrisi.

5. Mencegah terjadinya infeksi dan komplikasi lebih lanjut.

6. Memenuhi kebutuhan mikronutrien.

7. Menjaga keseimbangan kadar glukosa darah.

Diet yang dianjurkan :

a) Tinggi protein : 1,5 - 2,0 g /kg BB untuk mengganti kehilangan berat

badan,

b) Tinggi kalori : 25 - 35 kcal/ kg BB,dan 40 - 50 kcal/ kg BB untuk

mengganti simpanan dalam tubuh bila pasien berat badan kurang. Bila

terjadi infeksi perlu tambahan kalori sesuai dengan keadaan infeksi.

c) Lemak : 30-50 % dari kebutuhan kalori total. makanan sebaiknya

diberikan lebih banyak pada pagi hari. Diberikan porsi kecil dan sering.

Makanan formula sonde dapat diberikan sesuai dengan kondisi pasien.

Bila kehilangan berat badan mencapai lebih dari 20% dapat diberikan.8

d) Total Parenteral Nutrition (TPN), sesuai dengan kondisi pasien: bila perlu

dapat diberikan suplemen vitamin B kompleks (vitamin 86, Asam

pantotenik 1 asam folat, dll) vitamin A, dan vitamin C

e) Syarat terapi diet secara khusus bervariasi sesuai dengan kondisi pasien

dan penyakit penyertanya.

f) dianjurkan juga untuk memenuhi kebutuhan asam amino Leucine dan

Methionin. Glutamin diperlukan bagi pasien pasca operasi atau radiasi

9
pada abdomen.18,26

2. 4.2. Kebutuhan Makronutrien pada Penderita Kanker

Kebutuhan makronutrien (karbohidrat lemak dan protein) penderita kanker

sangat individual beberapa penelitian mendapatkan data bahwa 50 – 60%

penderita kanker rawat inap mengalami abnormalitas Resting Energy Expenditur

(REE) yang sangat bervariasi sehingga sulit untuk menentukan kebutuhan kalori

secara umum . Untuk menentukan kebutuhan kalori, harus ditetapkan lebih dahulu

tujuan dari terapi nutrisi dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya

seperti status nutrisi, jenis tumor, terapi tumor yang diberikan, adanya infeksi dan

lamanya penyakit.27

Kebutuhan kalori untuk tujuan maintenance adalah 115 – 130% dari REE,

sedangkan uintuk meningkatkan BB diperlukan sampai 150% REE. Pengukuran

REE berdasarkan rumus Harnis Benedict: untuk pria REE (kcal/hari) = 666 +

(13,7 x BB) + (5 x TB)-(6,8 x umur); wanita REE (kcal/hari) = 655 + (9,5 x BB) +

(1,8 x TB) – (4,7 x umur). BB adalah berat badan dalam kilogram, T B adalah

tinggi badan dalam cm, umur dalam tahun.14

Pada penderita dapat ditambahkan sekitar 20-50% dari REE yang diberikan

dalam bentuk kalori non protein untuk memenuhi energy expenditur selama

aktivitas atau sehubungan dengan penyakitnya. Kebutuhan energi juga dapat

diperkirakan dengan cara perkalian sebagai berikut : BB x 30 – 35 kcal/hari.

Kebutuhan protein adalah 0,8 – 1,2 gram per kg BB perhari. Pada penderita

dengan malnutrisi dapat diberikan 1,5 g/kg BB/ hari. Diperlukan polyunsaturated

10
fatty acid (linoleic acid) sekitar 2-4% dari total kalori dan kolesterol < 200

mg/hari.14,27

2. 4.3. Kebutuhan Mikronutrien pada Penderita Kanker

Defisiensi mikronutrien yang terjadi pada pasien kanker, memiliki arti

yang akan menyebabkan gangguam fungsi imun akibat defisiensi seng, selenium,

vitamin C, vitamin A, vitamin B6, asam folat. Pemberian suplementasi vitamin

dan mineral pada pasien kanker adalah bila didapatkan kondisi pasien tidak dapat

memenuhi kebutuhan tersebut melalui asupan sehari-hari atau didapatkan adanya

efek samping dari terapi yang mempengaruhi asupan pasien.23

Menurut American Institute for Cancer Research (AICR) pada pasien

kanker yang menjalani terapi radiasi dan kemoterapi sebaiknya tidak

mengkonsumsi suplementasi vitamin dan mineral yang berperan sebagai

antioksidan dalam jumlah yang melebihi upper of safe intake yaitu vitamin C

2000 mg/hari, vitamin E 250 mg/hari, dan selenium 400ug/hari. Anjuran

konsumsi kalium, natrium dan chlorida masing-masing 45 – 145 meq/hari,

calcium 60 meq/hari, magnesium 35 meq/hari, dan fosfat 23 mmol.23

2. 4. 4. Kebutuhan Makronutrien dan Mikronutrien


Kebutuhan makronutrien dan mikronutrien pasien terdiri dari :28
1. Protein
Protein merupakan bagian penting dari tulang, otot, dan kulit. Bahkan

dalam setiap sel dalam tubuh kita terdapat protein . Protein mempunyai banyak

fungsi, antara lain adalah membantu memecah nutrisi untuk menjadi energi,

sebagai struktur bangunan dalam tubuh, dan menghancurkan racun. Protein terdiri

11
dari blok bangunan yang disebut asam amino. Tubuh kita dapat memproduksi

beberapa asam amino. Protein yang kita peroleh dari daging dan produk hewani

lainnya mengandung semua asam amino yang kita butuhkan.

Protein dari daging dan produk hewani yang lain juga disebut sebagai

protein lengkap. Berbeda dengan dengan protein Nabati yang tidak mengandung

semua asam amino yang kita butuhkan, untuk melengkapi asam amino yang kita

butuhkan kita perlu mengkonsumsi beberapa makanan nabati agar kita

memperoleh asam amino yang lengkap

yang kita butuhkan. Beberapa Sumber protein yang sangat baik baik antara lain

meliputi, ikan, kerang, daging unggas, daging merah (sapi, babi, domba), telur,

kacang kacangan, selai kacang, biji bijian produk dari kedelai (tahu, tempe, burger

vegetarian), susu dan produk terbuat dari susu (keju, keju cottage, yoghurt).

a. Kebutuhan tubuh akan kandungan protein

Protein dianggap sebagai suatu bangunan dari tubuh. Protein sangat

penting untuk fungsi tubuh dan memainkan peran penting dalam pembentukan

DNA dan hormon. Seara signifikan protein berkontribusi trehadap respon imun,

sel sinyal, siklus sel dan adhesi. Protein diperlukan untuk membuat hemoglobin,

yang merupakan bagian penting dari sel darah merah yang membawa oksigen

disetiap tubuh. Setiap fungsi dalam tubuh tergantu pada protein. Protein kontraktil

dibutuhkan untuk gerak dan penggerak sel dan organism.

Protein memainkan peran penting dalam transportasi bahan dalam cairan

tubuh.

12
Angka Kebutuhan Protein Tubuh

b. Klasifikasi protein
1) Berdasarkan komponen-komponen yang menyusun protein :
a. Protein sederhana (simple protein). Hasil hidrolisis total protein jenis ini
merupakan campuran yang hanya terdiri atas asam-asam amino.

13
b. Protein Kompleks (complex protein, conjugated protein). Hasil hidrolisa
total dari protein jenis ini. Selain terdiri atas berbagai jenis asam amino juga
terdapat komponen lain misalnya unsur logam gugusan phosphat dan
sebagainya (contoh: hemoglobin, lipoprotein, glikoprotein, dan sebagainya).
c. Protein Derivat (protein derivative).Merupakan ikatan antara (intermediate
product) sebagal hasil hidrolisa parsial dari protein native, misalnya albumosa,
peptone dan sebagainya.
2) Berdasarkan sumbernya, protein dikiasifikasikan menjadi:
a. Protein hewani,yaitu protein dalam bahan makanan yang berasal dan
binatang, seperti protein dari daging, protein susu, dan sebagainya.
b. Protein nabati adalah protein yang berasal dan bahan makanan turnbuhan,
seperti protein dari jagung (zein), dan terigu, dan sebagainya.
3) Berdasarkan fungsi fisiologiknya, berhubungan dengañ daya dukungnya bagi
pertumbuhan badan dan bagi pemeliharaan jaringan:
a. Protein sempurna, bila protein ini sanggup mendukung pertumbuhan badan
dan pemeliharaan jaringan.(telur, susu)
b. Protein setengah sempurna, bila sanggup mendukung pememiharaan
janingan, tetapi tidak dapat mendukung pertumbuhan badan.(daging, ikan)
c. Protein tidak sempurna, bila sama sekali tidak sanggup menyokong
pertumbuhan badan, maupun pemeliharaan jaringan.(kacang-kacangan, biji-
bijian).
4) Berdasarkan bentuknya :
1. Protein bentuk serabut, terdiri dari beberapa rantai peptida berbentuk spiral
yang terjalin satu sama lain sehingga menyerupai batang yang kaku.
Karakteristiknya adalah rendahnya daya larut, mempunyai kekuatan mekanis
yang tinggi dan tahan terhadap enzim pencernaan. Protein ini terdapat dalam
unsur-unsur struktur tubuh seperti kolagen (protein utama jaringan ikat), elastin
(dalam urat, otot, arteri, jaringan elastis lain), keratin (protein rambut dan
kuku) dan miosin (protein utama serat otot).
2. Protein globular, berbentuk bola, terdapat dalam cairan jaringan tubuh, larut
dalam garam dan asam encer, mudah berubah di bawah pengaruh suhu

14
konsentrasi garam dan mudah mengalami denaturasi. Contohnya yaitu albumin
(terdapat dalam susu, telur, plasma, hemoglobin), globulin (terdapat dalam
otot, serum, kuning telur, biji tumbuhtumbuhan), histon (terdapat dalam timus,
pankreas).
3. Protein konjugasi, protein sederhana yang terikat dengan bahan-bahan
nonasam amino(gugus prostetik). Contohnya nukleoprotein, lipoprotein,
fosfoprotein, metaloprotein.

2. Karbohidrat
Makanan yang kita makan mengandung berbagai jenis karbohidrat. Dari
jenis jenis karbohidrat ada yang lebih baik untuk kesehatan kita dibanding jenis
karbohidrat yang lainnya. Jenis jenis kabohidrat antara lain adalah:
a) Gula
Gula secara alami dapat ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, dan susu.
Makanan seperti kue dan biskuit memiliki pemanis buatan atau juga disebut
dengan gula tambahan. Gula yang kita dapatkan secata alami maupun yang
didapat dari gula tambahan Semuanya dapat diubah menjadi glukosa, atau zat gula
darah. Sel-sel kita membakar glukosa dan menjadikan energi.
b) Zat tepung
Zat tepung di dalam tubuh kita dipecah menjadi gula. Zat tepung dapat
ditemukan dalam sayuran tertentu, seperti kentang, buncis, kacang polong, dan
jagung. Ia juga ditemukan dalam roti, sereal, dan biji-bijian.
c) Serat
Serat adalah karbohidrat yang yang tidak dapat dicerna oleh tubuh kita.
Serat melewati tubuh kita tanpa dipecah menjadi gula. Meskipun tubuh kita tidak
mendapatkan energi dari serat, kita masih perlu mengkonsumsi serat untuk tetap
sehat. Serat membantu menyingkirkan lemak berlebih dalam usus, yang
membantu mencegah penyakit jantung. Serat juga membantu mendorong
makanan melalui usus, yang membantu mencegah sembelit. Makanan tinggi serat
ialahbuah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, kacang polong, biji-bijian, dan
gandum makanan (seperti roti gandum, oatmeal, dan beras merah). Meskipun

15
tubuh kita memerlukan glukosa, akan tetapi kita perlu menjaganya agar tetap
seimbang. Jika kadar glukosa dalam darah tinggi dalam rentan waktu yang lama,
maka kita berpotensi untuk terserang penyakit diabetes tipe 2 . Untuk menjaga
glukosa darah, kita perlu membatasi makanan dengan gula tambahan. Kita dapat
mengetahui apakah sebuah makanan telah menambahkan gula dengan melihat
daftar bahan bahan pada kemasan makanan tersebut. Carilah istilahistilah seperti,
jagung, dekstrosa, fruktosa, glukosa, laktosa, maltosa, sukrosa, madu, gula,gula
merah, dan sirup. Sebaiknya kita mengkonsumsi karbohidrat yang sehat dan
alami. Karbohidrat yang sehat antara lain adalah zat gula alami buah-buahan,
sayuran, susu, dan produk susu,Serat dan Zat tepung dalam makanan gandum,
buncis, kacang polong, dan jagung.

3. Lemak
Agar tubuh kita tetap stabil, tubuh kita juga membutuhkan Lemak. Lemak
memiliki fungsi antara lain sebagai sumber energi, memproduksi zat zat yang
dibutuhkan oleh tubuh, serta membantu tubuh menyerap vitamin tertentu dari
makanan. Tidak semua makanan berlemak baik untuk kesehatan kita. Lemak yang
baik untuk kita konsumsi adalah lemak tak jenuh tunggal ( monounsaturated ) dan
lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated).
Dengan mengkonsumsi lemak tak jenuh kita dapat meminimalisir akan
terserang penyakit jantung. Beberapa makanan yang mengandung lemak tak jenuh
tunggal antara lain adalah, minyak zaitun, minyak kacang, minyak canola, dan
alpukat. Dan beberapa makanan yang memiliki kandungan lemak tak jenuh jamak
tinggi antara lain adalah minyak jagung, minyak biji kapas, dan minyak kedelai.
Jenis lemak yang kurang baik untuk kesehatan kita adalah lemak jenuh karena
dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dengan menyebabkan penumpukan
zat lemak dalam arteri yang dapat menghambat aliran darah yang kaya oksigen ke
jantung kita. Lemak ini juga dapat meningkatkan risiko stroke dengan
menyebabkan penumpukan zat lemak yang sama dalam arteri yang menjadi
saluran aliran darah ke otak kita. Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa

16
dengan mengkonsumsi banyaklemak jenuh dapat meningkatkan risiko kanker
payudara.
Makanan yang memiliki kandungan lemak jenuh tinggi antara lain daging
merah (sapi, babi, domba), daging unggas, mentega, susu, minyak kelapa, minyak
kelapa sawit. Sedangkan lemak trans dapat kita jumpai pada beberapa makanan
yang digoreng seperti seperti kerupuk, donat, dan dan kentang goreng. Sama
halnya dengan lemak jenuh dan lemak trans. Kolesterol juga kurang baik bagi
kesehatan kita, yang juga dapat meningkatkan resiko serangan jantung. Kolesterol
juga dapat kita temukan daging merah (sapi, babi, domba) dan daging unggas.
Meskipun lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh jamak baik untuk
kesehatan kita, namun kita tetap teratur dalam mengkonsumsi lemak tersebut.
Karena jika lemak terus bertambah maka tubuh kita akan mengalami kegemukan
yang dapat beresiko terserang penyakit lain seperti diabetes dan obesitas.

Kebutuhan tubuh akan kandungan lemak


Lemak merupakan salah satu zat yang dibutuhkan oleh tubuh dan menurut
ahli kesehatan tubuh memerlukan 20-30% lemak dari jumlah keseluruhan
makanan yang kita konsumsi. Berdasarkan sumbernya, lemak dapat digolongkan
menjadi 2 jenis yakni lemak yang berasal dari hewan dan tumbuhan atau yang
dikenal sebagai lemak nabati.
Lemak yang berasal dari hewan mengandung banyak kolesterol sedangkan
lemak nabati mengandung fitosterol, yaitu lebih banyak mengandung asam lemak
tak jenuh yang bermanfaat bagi tubuh. Lemak yang berasal dari hewan biasanya
berbentuk padat berbeda dengan lemak nabati yang biasanya berbentuk cair.
Pandangan yang umum tentang lemak adalah sifatnya yang membahayakan
kesehatan.

17
Namun, tidak selalu seperti itu. Lemak memang dapat membahayakan
tubuh jika dikonsumsi berlebihan. Tetapi, dalam jumlah seimbang, lemak dapat
memberikan manfaat penting bagi tubuh. Mari kita simak manfaat lemak dalam
ulasan berikut.

Mikronutrien adalah komponen yang diperlukan untuk makronutrien tadi


berfungsi dengan baik. Mikronutrien terdiri dari vitamin dan mineral.
1. Vitamin
Vitamin adalah zat yang ditemukan dalam makanan yang dibutuhkan
tubuh kita untuk pertumbuhan dan kesehatan. Ada 13 vitamin yang dibutuhkan
tubuh kita . Masing masing vitamin memiliki fungsi tersendiri. Berikut adalah
beberapa vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.
a) Vitamin A.
Vitamin A berfungsi melindungi tubuh kita dari beberapa infeksi, serta
membantu menjaga kulit kita agar tetap sehat. Vitamin A dapat kita temukan pada
makanan seperti brokoli, bayam, wortel, labu, ubi jalar, hati, telur, susu, krim, dan
keju.

18
b) Vitamin B1.
Vitamin B1 berfungsi membantu tubuh kita dalam mencerna karbohidrat
serta baik dalam menjaga sistem saraf. Vitamin B1 dapat kita temukan pada
makanan seperti hati, kacang, sereal, roti, dan susu.
c) Vitamin B2.
Vitamin B2 baik dalam menjaga kesehatan kulit kita. Untuk memenuhi
kebutuhan akan vitamin B2, kita bisa mengkonsumsi Hati, telur, keju, susu,
makanan hijau , kacang polong, dan gandum.
d) Vitamin B3.
Vitamin B3 berfungsi membantu tubuh kita dalam menggunakan protein,
lemak dan karbohidrat. Selain itu Vitamin B3 juga baik dalam menjaga sistem
sarafdan kulit kita. Vitamin B3 dapat kita temukan dalam makanan antara lain
Hati, ragi, kacang, daging, ikan, dan unggas.
e) Vitamin B5.
Vitamin b5 membantu dalam proses penggunaan karbohidrat dan lemak
dan membantu dalam produksi sel darah merah. Vitamin ini dapat kita temukan
dalam daging sapi, ayam, lobster, susu, telur, kacang, kacang polong, brokoli,
ragi, dan bijibijian.
f) Vitamin B6.
Vitamin B6 berfungsi membantu tubuh kita dalam menggunakan protein
dan lemak dan membantu dalam proses transportasi oksigen serta sangat baik
untuk kesehatan saraf kita. Vitamin ini terkandung dalam Hati, biji-bijian, kuning
telur, kacang, pisang, wortel, dan ragi.
g) Vitamin B 9 (asam folat).
Vitamin b9 membantu dalam produksi sel baru dan memeliharanya, serta
dapat mencegah cacat lahir. Makanan hijau, hati, ragi, kacang, kacang polong,
jeruk, sereal dan gandum mengandung vitamin jenis ini.
h) Vitamin B12.
Vitamin B12 dapat membantu dalam produksi sel darah merah dan sangat
baik untuk kesehatan saraf. Vitamin B12 dapat kita temukan pada Susu, telur,
hati, unggas, kerang, sarden, dan telur.

19
i) Vitamin C.
Vitamin C bermanfaat dalam menjaga kesehatan tulang, kulit dan
pembuluh darah. Makanan yang mengandung Vitamin C antara lain jeruk, tomat,
kentang, pepaya, stroberi, dan kubis.
j) Vitamin D.
Vitamin D sangat baik dalam menjaga kesehatan tulang. Untuk memenuhi
kebutuhan vitamin D kita cukup berjemur atau terkena sinar matahari selama 5-
30 menit minimal 2 kali dalam seminggu. Selain itu kita juga bisa mengkonsumsi
makanan antara lain seperti Hati dan Susu.
k) Vitamin E.
Vitamin E dapat memelihara sel tubuh kita dari kerusakan, memperlancar
aliran darah, serta mampu memperbaiki jaringan tubuh. Makanan yang
mengandung Vitamin E antara lain kuning telur, hati sapi, ikan, susu, brokoli, dan
bayam.
l) Vitamin H (Biotin).
Vitamin H dapat membantu tubuh dalam menggunakan karbohidrat dan
lemak serta membantu dalam pertumbuhan sel. Kita dapat menemukan Vitamin H
dalam Hati, kuning telur, tepung kedelai, sereal, ragi, kacang polong, buncis,
kacang, tomat, dan susu.
m) Vitamin K.
Vitamin K membantu dalam proses pembekuan darah dan pembentukan
tulang. bayam, kubis, keju, bayam, brokoli, kubis, dan tomat. Selain itu, tubuh
kita juga memproduksi vitamin K.

2. Mineral
Mineral diklasifikasikan menjadi dua yaitu mineral organic dan mineral
anorganik. Mineral organic adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi
tubuh yang dapat diperoleh melalui makanan setiap hari seperti nasi, ayam, ikan,
telur, sayur-sayuran serta buah-buahan, atau vitamin tambahan. Sedangan mineral
anorganik adalah mineral yang tidak dibutuhkan oelh tubuh. Contohnta timbale

20
hitam (Pb), iron oxide (besi teroksida), merkuri, arsenic, magnesium, aluminium,
atau bahan-bahan kimia lainnya hasil dari resapan tanah.
Mineral anorganik sendiri dibagi menjadi dua yaitu mineral makro dan
mineral mikro. Contoh mineral makro adalah kalsium, fosofor, magnesium,
natrium, klorida, dan kalium. Sedangakan mineral mikro terdiri dari besi, seng,
iodium, selenium, tembaga, mangan, kromium, dan flor.
a) Kalsium.
Kalsium membantu dalam pembentukan tulang dan gigi serta membantu
menjalankan fungsi otot dan saraf. Kalsium terkandung dalam ikan salmon,
sarden, susu, keju, yoghurt, kubis Cina, kangkung, lobak, sawi, brokoli, dan
jeruk.
b) Khlorida.
Klorida berfungsi menjaga keseimbangan kadar air di seluruh tubuh kita.
Klorida terkandung dalam Garam, rumput laut, gandum, tomat, selada,
seledri, buah zaitun, sarden, daging sapi, dan keju.
c) Tembaga.
Tembaga membantu melindungi sel dari kerusakan dan juga untuk
membentuk tulang dan sel darah merah. Tembaga dapat ditemukan dalam
kerang (terutama tiram), coklat, jamur, kacang, dan gandum.
d) Fluoride.
Floride berfungsi memperkuak tulang dan gigi. Kopi dan dan teh merupakan
makanan yang mengandung flouride.
e) Yodium.
Yodium membantu menjalankan fungsi kelenjar tiroid. Tiroid terkandung
dalam Seafood, dan garam beryodium.
f) Zat Besi.
Zat Besi membantu sel darah merah dan mengantarkan oksigen ke seluruh
jaringan tubuh serta membantu menjalankan fungsi otot. Untuk memenuhi
kebutuhan zat besi kita dapat mengkonsumsi daging merah, unggas, ikan,
hati, tepung kedelai, telur, kacang-kacangan, kacang polong, bayam, lobak
hijau, kerang, dan sereal.

21
g) Magnesium.
Magnesium berfungsi untuk membentuk tulang dan gigi serta untuk
memeliahara syaraf dan otot agar tetap normal. Magnesium terkandung dalam
beberapa makanan yaitu kacang-kacangan, seafood, susu, keju, dan yogurt.
h) Fosfor.
Fosfor sama halnya dengan magnesium yang berfungsi untuk membentuk
tulang dan gigi serta untuk memeliahara syaraf dan otot agar tetap normal.
Fosfor dapat kita temukan pada makan antara lain susu, yoghurt, keju, daging
merah, unggas, ikan, telur, kacangkacangan, dan kacang polong.
i) Kalium.
Kalium berfungsi menjaga keseimbangan kadar air di seluruh tubuh kita serta
berfungsi memeliahara syaraf dan otot agar tetap normal. Kalium terkandung
dalam Susu, pisang, tomat, jeruk, melon, kentang, ubi jalar, plum, kismis,
bayam, lobak, kangkung, dan kacang polong.
j) Selenium.
Selenium berfungsi mencega kerusakan pada sel serta membantu fungsi
kelenjar tiroid. Sayuran, ikan, kerang, daging merah, biji-bijian, telur, ayam,
hati, bawang putih, dan ragi bisa kita konsumsi untuk memeneuhi kebutuhan
akan Selenium.
k) Sodium.
Sodium sama halnya dengan kalium yang berfungsi menjaga keseimbangan
kadar air di seluruh tubuh kita serta berfungsi memeliahara syaraf dan otot
agar tetap normal. Makanan yang mengandung Sodium antara lain adalah
Garam, susu, keju, bit, seledri, daging sapi, daging babi, sarden, dan buah
zaitun hijau.
l) Seng (Zinc).
Seng berfungsi dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu dalam
penyembuhan luka. Selain itu Seng juga berfungsi membantu tubuh kita
untuk melawan penyakit. Seng dapat kita temukan dalam beberapa makanan
antara lain Hati, telur, makanan laut, daging merah, tiram, telur, kacang-
kacangan, biji-bijian, sereal, gandum, dan biji labu.

22
23

Anda mungkin juga menyukai