Anda di halaman 1dari 8

HIPOSPADIA

Chairunnisa Putri A
Hipospadia
Suatu kelainan kongenital dimana
meatus uretra eksternus terletak
di permukaan ventral penis dan
lebih ke proksimal dari tempatnya
yang normal pada ujung glans
penis.

Hipospadia terjadi akibat


gangguan penutupan urethral
groove oleh urethral fold.
Hipospadia
Berdasarkan letak meatusnya
Klasifikasi menurut browne:
Hipospadi anterior
tipe glanular,
subkoronal,
penis distal
Hipospadi medius
midshaft
proksimal
Hipospadi posterior
Penoskrotal
skrotal
perineal
Etiopatogenesis

Penentuan jenis kelamin dan perkembangan uretra dimulai di usia gestasi 8


minggu dan lengkap pada usia 15 minggu.

Uretra terbentuk dengan berfusinya lipatan uretra sepanjang permukaan


ventral penis yang berlanjut ke arah korona bagian distal

Hipospadi terjadi ketika fusi lipatan uretra tidak lengkap sehingga posisi
meatus abnormal dapat dimana saja, mulai dari perineum hingga korona,
tergantung pada stadium perkembangan

Hipospadia menunjukan adanya feminisasi. Pasien dengan meatus di


area penoskrotal dan perineal sebaiknya dipikirkan kemungkinan
memiliki masalah seksual yang memutuhkan evaluasi lebih lanjut
diagnosis
Anamnesis
Sulitnya urin keluar memancar
Urin menetes lewat bawah
Pada hipospadi penoskrotal atau perineal pasien harus jongkok untuk berkemih

Pemeriksaan fisik
Kulit preputsium berlebih di dorsal dan Kulit preputium sisi ventral yang tipis atau
bahkan tidak ada
Keberadaan posisi meatus yang lebih proksimal
Bila meatus di skrotum atau perineum skrotum menjadi bifid, celah terdiri dari
kulit tidak berambut
Kelengkungan penis ke arah ventral
Dapat disertai kelainan berupa mikropenis
Pem. Penunjang
Melakukan kariotypinf yg bertujuan untuk membedakan jenis kelamin, untuk
memastikan genetik seks
Terapi

Penatalaksanaan satu-satunya untuk hipospadia adalah dengan


operasi
Tujuan dari prosedur ini, yaitu:
Meluruskan kembali penis dengan mengembalikan kurvatura
(ortoplasti) atau release chordae (chordektomy)
Membuat uretra dengan meatus tepat di ujung penis
(uretroplasti)
Membentuk kembali konfigurasi glans menjadi lebih alami
(glansplasti)
Membuat tampilan baik secara kosmetik
Teknik Operasi
Saat ini ahli bedah plastik
rekonstruksi mengembangkan
teknik operasi 2 tahap :
Operasi tahap pertama
mencakup pembuangan jaringan
ikat (chordee release), pembuatan
lubang kencing di ujung kepala
penis sesuai bentuk anatomi yang
baik, dan membuat saluran kencing
baru (tunneling) di dalam kepala
penis yang dindingnya dibentuk dari
kulit tudung ( preputium).
Operasi tahap kedua
dilakukan setelah proses
penyembuhan operasi pertama
tuntas, paling dini 6 bulan setelah
operasi pertama. Operasi tahap
kedua membentuk saluran kencing
baru (urethroplasty) di batang penis
yang menghubungkan lubang
kencing abnormal, saluran kencing
di dalam kepala penis, dan lubang
kencing baru di ujung penis.

Anda mungkin juga menyukai