Anda di halaman 1dari 37

ANAPHYLAXIS

Anafilaksis merupakan reaksi


alergi sistemik yang berat,
dapat menyebabkan kematian,
terjadi secara tiba-tiba
sesudah terpapar oleh alergen
atau pencetus lainnya
What is anaphylaxis?
Anaphylaxis is a severe, life-threatening, generalized or systemic
hypersensitivity reaction

Anaphylaxis

Allergic anaphylaxis Non-allergic anaphylaxis

IgE-mediated anaphylaxis Non-IgE-mediated allergic anaphylaxis

Johansson SGO, et al. Allergy 2001;56:813-824


Mechanisms underlying human
anaphylaxis

Human anaphylaxis

Immunologic Non-Immunologic
Idiopathic

IgE, FcεRI Other Physical Other


foods, venoms, blood products, exercise, cold drugs
latex, drugs immune aggregates,
drugs

Simon FER. J Allergy Clin Immunol 2006;117:367-77


Pengertian

 Reaksi anafilaksis
 Syok anafilaktik
 Anafilaktoid
Reaksi Anafilaktik
Respons klinis terhadap reaksi imunologik tipe I
yang terjadi antara antigen dengan antibodi (IgE)

Reaksi Anafilaktoid
Bila terjadi reaksi serupa tetapi tidak melalui
jalur interaksi antigen antibodi
Contoh : reaksi akibat radiografi kontras
Mekanisme & Pencetus Anafilaksis

Anafilaksis (melalui IgE)

Antibiotik (penisilin, sefalosporin)


Ekstrak alergen (bisa tawon, polen)
Obat (analgetik, anestesi, thiopental, suksinilkolin)
Enzim (kemopapain, tripsin)
Serum heterolog (antitoksin tetanus,
globulin antilimfosit)
Protein manusia (insulin, vasopresin, serum)
Immune-mediated
tissue damage.

TYPE I
Penyebab

Antibiotik Hormon
Analgetik Zat kontras
NSAID Venom & saliva
Zat warna Enzim
Zat pengawet Produk darah
Serum Anestesi lokal
Antibodi monoklonal Makanan
Sitokin Produk lateks
Mekanisme & Obat Pencetus
Anafilaksis

Anafilaktoid (tidak melalui IgE)


Zat penglepas histamin secara langsung :
•Obat (opiat, vankomisin, kurare)
•Cairan hipertonik (media radiokontras, manitol)
•Obat lain (dekstran, fluoresens)

Aktivasi komplemen
•Protein manusia (imunoglobulin, & produk darah lainnya)
•Bahan dialisis

Modulasi metabolisme asam arakidonat


•Asam asetilsalisilat
•Antiinflamasi nonsteroid
Reaksi Anafilaktik

1. Reaksi lokal
- Urtikaria & angioedema.
- Jarang menimbulkan kematian

2. Reaksi sistemik
- Melibatkan berbagai organ.
- Biasanya terjadi dalam 30 menit setelah paparan.
- Dapat fatal
Gejala Klinis Anafilaksis (1)

1. Reaksi sistemik ringan

• Rasa gatal, hangat sering disertai rasa


penuh di mulut dan tenggorokan
• Hidung tersumbat, bersin-bersin
• Edema di sekitar mata serta berair
• Kulit gatal
• Onset biasanya terjadi 2 jam setelah
paparan antigen
Gejala Klinis Anafilaksis (2)

2. Reaksi sistemik sedang

• Serupa reaksi sistemik ringan disertai


spasme bronkus &/atau edema saluran
napas
• Sesak, batuk, dan mengi
• Angioedema, urtikaria menyeluruh, mual,
dan muntah
• Gatal, badan terasa hangat, serta gelisah
Gejala Klinis Anafilaksis (3)

3. Reaksi sistemik berat

• Spasme bronkus, edema laring, serak,


stridor, sesak, sianosis, henti napas
• Sakit menelan, kejang perut, diare, muntah
• Hipotensi, aritmia, syok, koma
• Kejang
• Terjadi mendadak

Syok anafilaktik bagian dari reaksi sistemik berat


Gejala & Tanda Anafilaksis Berdasarkan
Organ Sasaran
Sistem Gejala dan Tanda
Umum Lesu, lemah, rasa tak enak yang sukar dilukiskan,
Prodromal rasa tak enak di dada & perut, rasa gatal di hidung
& palatum
Pernapasan
- Hidung Hidung gatal, bersin, & tersumbat
- Larings Rasa tercekik, suara serak, sesak napas, stridor,
edema, spasme
- Lidah Edema
- Bronkus Batuk, sesak, mengi, spasme
Kardiovaskular Pingsan, sinkop, palpitasi, takikardia, hipotensi
sampai syok, aritmia. Kelainan EKG : gelombang T
datar, terbalik, atau tanda infark miokard
Gastrointestinal Disfagia, mual, muntah, kolik, diare yang kadang
disertai darah, peristaltik usus meninggi
Kulit Urtika, angioedema di bibir, muka atau ekstremitas
Mata Gatal, lakrimasi
Susunan saraf pusat Gelisah, kejang
Epidemiologi :

Prevalen anafilaksis :
1. 1 : 2300 kunjungan ke emergency room di UK (Stewart
& Ewan, 1996)
2. 5.6/100.000 pasien yang di rawat di RS (1991 – 92) 
10.2/100.000 (1994 – 95) (Sheik & Alves, 2000)
3. 13.230 kunjungan utk anafilaksis 1990 - 2000 (Gupta, et
al. 2003)
4. 214 kematian krn anafilkasis di UK 1992 – 2001
(Pumphrey, 2004)
Anafilaksis bisa jadi fatal

 Penting mengenal gejalanyaa


 Kenali dan hindarkan pencetusnya
 Tahu tindakan emergensi yang harus dilakukan
 Penatalaksanaan cepat dan tepat
GAMBARAN KLINIK
Gejala anafilaksis

 Mulut : gatal, bengkak pada bibir dan atau lidah


 Tenggorokan : gatal, tercekik, hoarseness
 Kulit : gatal, kemerahan, bengkak
 Sal cerna : muntah, diare, cramps
 Paru : sesak nafas, batuk, wheezing
 Jantung : nadi halus, pusing, TD turun
 Saraf : sakit kepala, penglihatan kabur,
penurunan kesadaran, gelisah
Frequency of occurrence of signs &
symptoms of anaphylaxis
Signs & symptoms
Cutaneous 90%
Urticaria & angiodema 85-90%
Flushing 45-55%
Pruritus without rash 2-5%
Respiratory 40-60%
Dyspnea, wheeze 45-50%
Upper airway angioedema 50-60%
Rhinitis 15-20%
Dizziness, syncope, hypotension 30-35%
Abdominal
Nausea, vomiting, diarrhea, cramping pain 25-30%
Miscellaneous
Headache 5-8%
Substernal pain 4-6%
Seizure 1-2%

* On the basis of a compilation of 1865 patients reported in references 1 through 14


+ Percentages are approximations
Grading of anaphylactic reactions according to severity of clinical symptoms
Symptoms
Grade Dermal Abdominal Respiratory Cardiovascular
I Pruritus
Flush
Urticaria
Angiodema
II Pruritus Nausea Rhinorrhoea Tachycardia (> 20 bpm)
Flush Cramping Hoarseness Blood pressure change (>
Urticaria Dyspnoea 20 mmHg systolic)
Angiodema (not Arrhytmia
mandatory)
III Pruritus Vomiting Laryngeal oedema Shock
Flush Defecation Bronchospasm
Urticaria Diarroea Cyanosis
Angiodema (not
mandatory)
IV Pruritus Vomiting Respiratory arrest Cardiac arrest
Flush Defecation
Urticaria Diarrhoea
Angiodema (not
mandatory)
Bpm = beats perminute
Ring J, Brockow K & Behrendt. History and classification of anaphylaxis. In Anaphylaxis. Novartis Foundation 2004:12
Derajat berat reaksi hipersensitivitas
yang luas
Derajat Gambaran klinik
Ringan (hanya kulit dan jaringan Eritema luas,edema periorbita,atau
submukosa)* angioedema
Sedang (keterlibatan Sesak, stridor, mengi, mual, muntah,
pernapasan, pusing, presinkop diaforesis, rasa
kardiovaskuler,atau tertekan di dada atau tenggorok atau
gastrointestinal sakit perut
Berat (hipoksia,hipotensi,atau Sianosis, atau SpO2 < 92% pada tiap
defisit neurologik) tingkat, hipotensi (tek sistolik < 90 mm
Hg pd dewasa), bingung kolaps, hilang
kesadaran atau inkontinens

* Reaksi ringan dapat dibagi lagi, disertai atau tidak ada angiodema
Penyebab anafilaksis ( termasuk reaksi anafilaktoid )

Obat Exercise
Makanan Echinococcal cyst
Zat tambahan pada obat/makanan Summation anaphylaxis
Alat bantu pekerjaan(e.g. Underlying disease
latex)
Complement factor 1-inactivator
Racun binatang deficiency
Aeroallergens Systemic mastocytosis
Seminal fluid Idiopathic (?)
Contact urticariogens
Physical agents (cold, heat,
ultraviolet radiation)

Ring J, Brockow K & Behrendt. History and classification of anaphylaxis. In Anaphylaxis. Novartis Foundation 2004:12
The causes of anaphylaxis
35

30

25
Percent of Cases

20

15

10

0
Food Drug/Bio Sting Allergen Exercise Idiopathic
Golden DBK, Patterns of anaphylaxis: Acute & late phase features of allergic reactions. In Anaphylaxis. Novartis foundation 2004: 103
Onset time of reaction in insect venom anaphylaxis.
(from Lockey et al 1988, with permission)
60
Percent of Patients (N=2013)

50

40

30

20

10

0
0-10 11-20 21-40 41-60 61-120 >120
Onset of Reaction (minutes)
Golden DBK, Patterns of anaphylaxis: Acute & late phase features of allergic reactions. In Anaphylaxis. Novartis foundation 2004: 105
Mode of death

Drug Sting Food Food? Male Female

Lower airways 11 3 24 11 21 26

Upper + lower airways 6 4 13 3 5 19

Upper airways 7 8 5 3 16 12

Shock + asphyxia 21 4 2 12 15

Shock 32 18 2 23 29

Disseminated 5 1 1 2 4
intravascular coagulation

Pumphrey RSH, Fatal anaphylaxis in the UK, 1992-2001. In Anaphylaxis. Novartis Foundation 2004:120
Interval from exposure to first arrest. Drug reaction were
fastest, mostly taking less than 5 minutes

Pumphrey RSH, Fatal anaphylaxis in the UK, 1992-2001. In Anaphylaxis. Novartis Foundation 2004:121
DIAGNOSIS
Kriteria klinik diagnosis anafilaksis
a. Terjadinya gejala penyakit segera (beberapa
menit sampai jam):
 Gangguan pernapasan  Penurunan tekanan darah
(sesak, mengi, atau berhubungan dengan
bronkospasme, stridor, disfungsi organ (hipotonia
penurunan arus puncak atau kolaps, pingsan,
ekspirasi (APE), inkontinens)
hipoksemia.
Kriteria klinik diagnosis anafilaksis

Penurunan tekanan darah segera setelah terpapar alergen (beberapa


menit sampai jam)

 Bayi dan anak : tekanan darah sistolik rendah (tgt umur),


atau penurunan lebih dari 30% tekanan darah sistolik.

 Dewasa : tekanan darah sistolik kurang dari 90 mm Hg atau


penurunan lebih dari 30% nilai basal pasi

* Tekanan darah sistolik rendah untuk anak didifinisikan bila < 70 mm Hg antara 1 bulan sampai 1
tahun, kurang dari (70 mm Hg [2x umur]) untuk 1 sampai 10 tahun, dan kurang dari 90 mm Hg dari
11 sampai 17 tahun.
PENATALAKSANAAN
Pharmacology of epinephrine

Epinephrine

1-adrenergic 2-adrenergic
1-receptor 2-receptor
receptor receptor

 vasoconstriction  insulin release  inotropy  bronchodilation


 peripheral vascular resistance  neropinephrine release  chronotropy  vasodilation
 mucosal edema  glycogenolysis
 mucosal edema

Estelle FER. J Allergy Clin Immunol 2004;113:837-44


Absorption of epinephrine is faster after
intramuscular injection than after
subcutaneous injection

Intramuscular
epinephrine 8  2 minutes
(Epipen®)

Subcutaneous 34  14 (5-120) minutes


epinephrine p < 0.05

5 10 15 20 25 30 35

Time to Cmax after infection (minutes)

Estelle FER. J Allergy Clin Immunol 2004;113:837-44

Anda mungkin juga menyukai