Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWADARURATAN

PADA PASIEN SYOK ANAFILATIK

DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT

RUMAH SAKIT RSPAL DR. RAMELAN SURABAYA

Oleh :
AGIL MAHARANI
NIM. 1920002

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA

TAHUN 2020/2021
- DEFINISI
Anafilaktik merupakan jenis syok distributive adalah hasil dari reaksi hipersensitivitas
segera. Ini adalah peristiwa hidup yang mengancam yang memerlukan intervensi secepatnya.
Respon antibody antigen yang parah menyebabkan penurunan perfusi jaringan dan inisiasi
respon syok umum (Critical Care Nursing, 986).

Anafilaksis merupakan reaksi alergi yang berat dan bisa mengancam nyawa dan harus
selalu ditangani sebagai hal darurat medis. Anafilaksis terjadi setelah orang terpapar dengan
allergen (biasanya makanan, serangga atau obat) yang dapat menimbulkan alergi padanya.
Tidak semua orang yang terkena alergi menghadapi bahaya anafilaksis (ASCIA, 2015).

- ETIOLOGI
- Obat-obatan terjadi reaksi histamine tak langsung yang berat biasanya mengikuti suntikan
obat, serum, media kontras fotorontgen
- Makanan tertentu
- Gigitan serangga
- Reaksi kadang dapat idiopatik / manifestasi abnormalitasimmunologis

Ada beberapa factor yang bisa mempengaruhi beratnya reaksi alergi, termasuk olahraga,
panas, bagi yang terkena alergi makanan, banyaknya yang dimakan maupun cara
dipersiapkan.

- MANIFESTASI KLINIS
Gejala anafilaksis bisa mengancam nyawa dan termasuk manapun yang berikut ini :
- Pernafasan sulit atauberbunyi
- Lidah membengkak
- Tenggorokan membengkak ataumenyempit
- Sulit berbicara atau suara serak, sesak,apnea,
- Mengi atau batukterus
- Pening terus ataupingsan
- Pucat dan lunglai (pada anakkecil)
- Takikardi, hipotensi, renjatan, aritmia,palpitasi

Dalam beberapa kasus, anafilaksis diawali dengan gejala alergi yang kurang berbahaya,
seperti:

 Pembengkakan wajah, bibir danmata


 Ruam ataubilur
 Sakit perut, muntah (inilah pertanda anafilaksis untuk alergiserangga)
 Pruritus, urtikaria, angioedema, kulit pucat dandingin

- PATOFISIOLOGI
Bila suatu allergen spesifik disuntikan langsung kedalam sirkulasi darah maka
allergen dapat bereaksi pada tempat yang luas diseluruh tubuh dengan adanya basophil dalam
darah dan sel mast yang segera berlokasi diluar pembuluh darah kecil, jika telah disensitisasi
oleh perlekatan regain Ig E menyebabkan terjadi anafilaksis.

Histamin yang dilepaskan dalam sirkulasi menimbulkan vasodilatasi perifer


menyeluruh, peningkatan permeabilitas kapiler menyebabkan terjadi kehilangan banyak
plasma dari sirkulasi maka dalam beberapa menit dapat meninggal akibat syok sirkulasi.
Histamine yang dilepaskan akan menimbulkan vasodilatasi yang menginduksi timbulnya red
flare (kemerahan) dan peningkatan permeabilitas kapiler setempat sehingga terjadi
pembengkakan pada area yang terbatas jelas (disedut hives). Urtikaria muncul akibat
masuknya antigen kearea kulit yang spesifik dan menimbulkan reaksi setempat.

Histamin yang dilepaskan sebagai respon terhadap reaksi menyebabkan dilatasi


pembuluh darah setempat terjadi peningkatan tekanan kapiler dan peningkatan permeabilitas
kapiler menimbulkan kebocoran cairan yang cepat dalam hidung menyebabkan dinding
mukosa hidung bengkak dan bersekresi.
PATHWAY

Allergen
(Antibiotik, makanan, bisa binatang, lateks)

Terpapar pada sel plasma

Pembentukan Ig E spesifik terhadap allergen

Reaksi antibody

Lepasnya mediator kimia
(histamine, serotonin, bradykinin)


SYOK ANAFILAKTIK

Pe↑ permeabilitas pe↑ mucuspd spasme bronkus spasme pemb. Darah coroner
Vaskuler jalan nafas

Perpindahan cairan Ggn. Pd jalan nafas penyempitan jalan nafas pe↓ aliran darah
dari Intravascular ke pada arteri coroner

Interstisial Ketidakefektifan Bersihan JalanNafas

pe↓tekanan perfusi pe↓cairanintravaskuler pe↓suplai O2 ke miokard


jaringan jantung

jaringankekurangan pe↓ alirandarahbalik miokard kekurangan O2


suplai darah(O2) (energy)
akral dingin pe↓ tekanan darah pe↓ kekuatan kontraksi
otot jantung
Penurunan Perfusi Kekurangan Volume
Jaringan Perifer Cairan Penurunan Curah Jantung

- PEMERIKSAANDIAGNOSTIK
Penunjang diagnostic EKG untuk mengetahui gambaran jantung (biasanya pada gambar
EKG gelombang T mendatar dan terbalik), aritmia. Tidak ada pemeriksaan laboratorium
yang khas, diagnose ditegakkan dengan adanya keluhan dan tanda anafilaktik dengan riwayat
sebelumnya memakai obat parenteral atau adanya gigitanserangga.

- PENATALAKSANAAN
- Memerlukan tindakan cepat, diutamakan dengan pemberian adrenalin sesegeramungkin
- Penanganan utama
 Hentikan antigen penyebab, beriantihistamin
 Baringkan pasien dengan posisi tungkai / kaki lebih tinggi darikepala
 Pemberian adrenalin 1:1000 (1mg/ml)
 Segera diberi im dosis 0,3-0,5 ml pada otot deltoideus (anak 0,01 mg/kgBB) dapat
diulang tiap 5menit
 Pemberian adrenalin iv bila tidak ada respon pemberian dengan im atau terjadi
kegagalan sirkulasi dan syok dosis 0,5 ml. adrenalin 1:1000 diencerkan dalam 10 ml
larutan dan diberikan selama 10menit
 Pasang infus untuk mengatasi hypovolemia dan tanda kolaps vaskuler
 Bebaskan jalan nafas kalau perlu pasang intubasiendotrakeal
 Pemberian oksigen 5-10 lt/mt, bila perlu bantuanpernafasan
- Pengobatan tambahan
 Antihistamin : dipenhidramin iv 50 mg pelan (5-10 menit) diulang tiap 6 jam selama
48jam
 Kortikosteroid : untuk mencegah reaksi berulang sepertihidrokortison
- Tindakan dan pengobatansimptomatis
 Apabila terjadi bronkospasme yang menetap atau tidak mempan dengan adrenalin
maka diberikan aminopilin iv 4-7 mg/kgBB selama 10-20 menit, bronkodilator
aerosol.
 Apabila tekanan darah tidak naik dengan pemberian cairan maka dapat diberikan
dopamine 0,3-1,2 mg/kgBB/jam dalam larutan infus dextrose5%
 Apabila ada obstruksi saluran nafas atas karena oedema maka dilakukan intubasi dan
trakeotomi

- KOMPLIKASI
- Henti jantung (cardiac arrest) dan hentinafas
- Bronkospasmepersisten
- Oedema larynx (dapat mengakibatkankematian)
- Relaps jantung dan pembuluh darah(kardiovaskuler)
- Kerusakan otak permanen akibatsyok
- Urtikaria dan angoiodema menetap sampai beberapabulan
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

 PENGKAJIAN
o PengkajianPrimer
 Airway
Hal pertama yang dinilai adalah kelancaran airway. Meliputi pemeriksaan adanya
obstruksi jalan nafas yang dapat disebabkan benda asing, bengkak pada wajah seperti
hidung atau adanya secret. Dalam hal ini dapat dilakukan “chin lift” atau “jaw thrust”.
Selama memeriksa dan memperbaiki jalan nafas.

 Breathing
Jalan nafas yang baik tidak menjamin ventilasi yang baik. Pertukaran gas yang terjadi
pada saat bernafas mutlak untuk pertukaran oksigen dan mengeluarkan
karbondioksida dari tubuh. Frekuensi nafas cepat dan dangka, suara pernafasan pada
paru-paru terdengar ada ronchi, weezing atau dipsnea. Ventilasi yang baik meliputi :
fungsi yang baik dari paru, dinding dada dan diafragma.

 Circulation
Dikaji sirkulasi meliputi : sirkulasi perifer, nadi (irama, denyut), tekanan darah,
ekstremitas, warna kulit, CRT, dan edema. Tanda dan gejala seperti : Takikardi,
hipotensi, renjatan, aritmia, palpitasi, bengkak pada wajah, bibir dan mata, akral
dingin, pucat, CRT >2, pruritus, urtikaria.

 Disability
Periksa tingkat kesadaran, respon pupil dan fungsi sensorik motoric
 Exposure
Dilakukan pemeriksaan fisik head to toe secara menyeluruh dan EKG
o PengkajianSekunder
 Identitas : nama, usia, jenis kelamin, kebangsaan/suku, berat badan, tinggi badan,
pendidikan, pekerjaan,status perkawinan, anggota keluarga,agama.
 Riwayat kesehatan : waktu kejadian, penyebab syok, posisi saat kejadian, status
kesadaran saat kejadian, pertolongan yang diberikan segera setelahkejadian.
 Aktivitas/istirahat
Gejala : merasa lelah, lemah,lunglai
 Sirkulasi
Gejala : perubahan tekanan darah (hipotensi), takikardi, renjatan, aritmia,
palpitasi.

 Makanan/cairan
Gejala : mual,muntah.
 Nyeri/kenyamanan
Gejala : sakitperut
Tanda : rasa tak enak di dada dan perut
 Pernafasan
Tanda : pernafasan sulit, suara serak, sesak, sulit berbicara, apnea, mengi batuk
terus.

 Keamanan
Gejala : alergi terhadap makanan, gigitan
binatang, dan alergi obat Tanda : pruritus, urtikaria

 DIAGNOSAKEPERAWATAN
o Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d mokus dalam
jumlahberlebihan
o Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d penurunan sirkulasi
darah keperifer darah ditandai dengan penurunan kardiak output
(penurunan nadi dan tekanan darah)
o Risiko kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairanaktif
No. Tujuan Kriteria Hasil Tindakan Keperawatan Rasional
Dx
1 Mempertahankan Setelah dilakukan
pola nafas efektiftindakan keperawatan   Pastikan tidak terdapat  benda    Menurunkan resiko aspirasi
pasien selama … x 24 jamatau zat tertentu atau gigiatau masuknya suatu benda
pasien mampupalsu pada mulut pasien asing ke faring.
mempertahankan pola
pernapasan efektif       Meningkatkan aliran
dengan jalan nafas    Letakkan pasien pada posisisekret, mencegah lidah
yang paten. miring, permukaan datar danjatuh dan menyumbat jalan
miringkan kepala pasien nafas.

      Menurunkan resiko


      Lakukan penghisapan sesuaiaspirasi atau asfiksia
indikasi
      Untuk menurunkan
    Berikan tambahan oksigenhipoksia cerebral.
atau ventilasi manual sesuai
kebutuhan

2 Memperbaiki Setelah dilakukan


perfusi jaringantindakan keperawatan
                Selidiki perubahan tiba–                 Perfusi serebral secara
pasien selama … x 24 jam : tiba atau gangguan mentallangsung berhubungan
   Kulit pasien hangat. kontinu contoh cemas,dengan curah jantung. 
   Tanda vital dalambingung letargi, pingsan.
batas normal.
   Pasien sadar atau
                Lihat kulit apakah pucat,
                 Penurunan curah
berorientasi. sianosis, belang, kulit dinginjantung dibuktikan oleh
atau lembab, catat kekuatanpenurunan perfusi kulit dan
nadi perifer. penurunan nadi.

                 Penurunan curah


                Pantau pernapasan, catatjantung dapat mencetuskan
kerja pernapasan. stres pernapasan.

3 Peningkatan Setelah dilakukan    periksa tanda vital sebelum


-    hipotensi dapat terjadi
toleransi aktivitas tindakan keperawatandan segera setelah aktivitas karena efek obat,
selama … x 24 jam : perpindahan cairan,pengruh
fungsi jantung.
    Pasien mencapai -    Penurunan / ketidak
peningktan toleransi    catat respon cardiopulmonalmampuan miokardium
aktivitas yang dapat diterhadap aktivitas . untuk meningkatkan
ukur. volume sekuncup selama
aktivitas.
-    Kelemahan dapat
    kaji penyebab kelemahan disebabkan oleh efek
samping beberapa
obat,nyeri dan stres.
-   
Dapat menunjukan
    evaluasi peningkatan intoleran peningkatan
aktivitas. decompensasi jantung
dari pada kelebihan
aktivitas.
-    Pemenuhan kebutuhan
    berikan bantuan dalamperawatan diri pasien tanpa
aktivitas perawatan mandirimempengaruhi strees
sesuai indikasi.selingi periodemiokard/kebutuhan
aktivitas dengan periodeoksigen.
istirahat.

Anda mungkin juga menyukai