Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH KEPERAWATAN ANAK

KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK

Anggota Kelompok 1 :

1. Agil Maharani 1920002

2. Erlyna Maulidah 1920013

3. Sandra irmawati 1920038

4. Devi Lutfiani Pertiwi 1920007

5. Fitri Anggraeni 1920051

6. Nabila Fitratur R 1920025

7. Imelda Nur Fardiyanti 1920020


PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH

SURABAYA

TAHUN 2020-2021

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1. Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1

1.3 Tujuan........................................................................................................2

1.4 Manfaat......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1 Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembangan...........................................3

2.1.1 Pengertian Pertumbuhan....................................................................3

2.1.2 Pengertian Perkembangan..................................................................3

2.2 Tahapan Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak.....................................4

2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan


Anak 8

2.4 Pengukuran Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak.............................11

2.4.1 Pengukuran Pertumbuhan Anak.......................................................11

2.4.2 Pengukuran Perkembangan..............................................................12

2.5 Perkembangan Optimal Bayi...................................................................14


BAB III SIMPULAN DAN SARAN....................................................................19

3.1 Simpulan..................................................................................................19

3.2 Saran........................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu,
yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Bayi yang baru lahir tentu berbeda dengan
orang dewasa. Seiring waktu pertumbuhannya, bukan hanya ukuran tubuh saja
yang menjadi lebih besar namun hal-hal lain juga menjadi semakin matang. Tidak
seperti pada makhluk hidup lainnya, pada manusia perkembangan bukan hanya
menyangkut masalah kemampuan berkembang biak, namun juga banyak aspek
lainnya. Misalnya kemampuan berfikir dan kemampuan emosional. Banyak orang
yang menggunakan istilah “pertumbuhan” dan “perkembangan” secara
bergantian. Kedua proses ini berlangsung secara interdependensi, artinya saling
bergantung satu sama lain.
Kedua proses ini tidak bisa dipisahkan dalam bentuk-bentuk yang secara
pilah berdiri sendiri-sendiri; akan tetapi bisa dibedakan untuk maksud lebih
memperjelas penggunaannya. Dalam hal ini kedua proses tersebut memiliki
tahapan-tahapan diantaranya tahap secara moral dan spiritual. Karena
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dilihat dari tahapan tersebut
memiliki kesinambungan yang begitu erat dan penting untuk dibahas maka kita
meguraikannya dalam bentuk struktur yang jelas baik dari segi teori sampai
kaitannya dengan pengaruh yang ditimbulkan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Apa yang yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan?
2. Bagaimana tahap pertumbuhan dan perkembangan anak?
3. Apa saja faktor yang berpengaruh bagi pertumbuhan dan perkembangan
anak?
4. Bagaimana cara mengukur pertumbuhan anak?
5. Apa yang dimaksud dengan perkembangan optimal bayi?
6. Bagaimana perkembangan optimal bayi?

1.3 TUJUAN
1. Untuk memenuhi tugas Bioantropologi mengenai Pertumbuhan dan
Perkembangan Anak.
2. Untuk mengetahui mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak.

1.4 MANFAAT
1. Menambah wawasan pengetahuan mengenai pertumbuhan dan
perkembangan anak
2. Memberikan wawasan tentang pertumbuhan dan perkembangan anak
kepada para pembaca.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


2.1.1 PENGERTIAN PERTUMBUHAN
Pertumbuhan (growth) merupakan peningkatan jumlah dan besar sel
diseluruh bagian tubuh selama sel-sel tersebut membelah diri dan menyintesis
protein-protein baru. Menghasilkan penambahan jumlah berat secara keseluruhan
atau sebagian.
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang
sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses
transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah ) yang
herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan
berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan
struktur biologis.

2.1.2 PENGERTIAN PERKEMBANGAN


Perkembangan (development), adalah perubahan secara berangsur-angsur
dan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat dan meluasnya
kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, kematangan, atau kedewasaan, dan
pembelajaran. (wong, 2000).
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957)
bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan
berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan di
mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses
diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak. Dari penghayatan
totalitas itu lambant laun bagian- bagiannya akan menjadi semakin nyata dan
tambah jelas dalam rangka keseluruhan.
2.2 TAHAPAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK
Tahap pertumbuhan dan perkembangan anak usia 0-6 tahun terbagi atas:
1. Periode Prenatal mulai masa embrio (mulai konsepsi-8 minggu), masa fetus (9
minggu sampai lahir)
Periode prenatal (saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak antara
masa pembuahan dan masa kelahiran. Pada saat ini terjadi pertumbuhan yang
luar biasa dari satu sel menjadi satu organisme yang lengkap dengan otak dan
kemampuan berperilaku, dihasilkan dalam waktu lebih kurang sembilan bulan.
Periode prenatal terdiri atas dua fase yaitu: Fase Embrio; dan Fase Fetus.

Gambar 1. Tahap Perkembangan Manusia Tahap Prenatal

2. Periode Pascanatal mulai dari masa neonatus (0-28 hari), masa bayi (29 hari-1
tahun), masa anak (1-2 tahun), dan masa prasekolah (3-6 tahun).
Tumbuh kembang pada periode pascanatal dibagi ke dalam beberapa fase
berikut :
a. Fase Neonatus (0-28 hari)
Tumbuh kembang masa pascanatal diawali dengan masa neonatus, yaitu
dimana terjadinya kehidupan yang baru. Pada masa ini terjadi proses adaptasi
semua sistem organ tubuh, dimulai dari aktifitas pernafasan, pertukaran gas
dengan frekuensi pernapasan antara 35-50 kali permenit, penyesuaian denyut
jantung antara 120-160 kali permenit, perubahan ukuran jantung menjadi lebih
besar di bandingkan dengan rongga dada, kemudian gerakan bayi mulai
meningkat untuk memenuhi kebutuhan gizi.
b. Fase Bayi (29 hari – 1 tahun)
Pada fase bayi, tahap tumbuh kembang dapat dikelompokkan menjadi 3
tahap yaitu :
1) Usia 1-4 bulan, tumbuh kembang pada tahap ini diawali dengan
perubahan berat badan. Bila gizi anak baik, maka perkiraan berat
badan akan mencapai 700-1000 g/bulan. Pertumbuhan tinggi badan
agak stabil, tidak mengalami kecepatan dalam pertumbuhan tinggi
badan.
2) Usia 4-8 bulan, pertumbuhan pada usia ini ditandai dengan perubahan
berat benda pada waktu lahir. Rata-rata kenaikan berat benda adalah
500-600 g/bulan, apabila mendapatkan gizi yang baik. Sedangkan
pertumbuhan tinggi badan tidak mengalami kecepatan dan stabil
berdasarkan pertambahan umur.
3) Usia 8-12 bulan, pada usia ini pertumbuhan berat badan dapat
mencapai tiga kali berat badan lahir, pertambahan berat badan
perbulan sekitar 350-450 gram pada usia 7-9 bulan, 250-350 gram
pada usia 10-12 bulan, bila memperoleh gizi baik. Pertumbuhan tinggi
badan sekitar 1,5 kali tinggi badan pada saat lahir. Pada usia 1 tahun,
pertambahan tinggi badan masih stabil dan diperkirakan mencapai 75
cm.
c. Fase Anak (1-2 tahun)
Pada masa ini, anak akan mengalami beberapa perlambatan dalam
pertumbuhan fisik. Pada tahun kedua, anak hanya mengalami kenaikan berat
badan sekitar 1,5 – 2,5 kg dan penambahan tinggi badan 6-10 cm.
Pertumbuhan otak juga akan mengalami perlambatan, kenaikan lingkar kepala
hanya 2 cm. untuk pertumbuhan gigi, terdapat tambahan 8 buah gigi susu,
termasuk gigi geraham pertama dan gigi taring, sehingga seluruhnya berjumlah
14-16 buah. Pada usia 2 tahun, pertumbuhan fisik berat badan sudah mencapai
4x berat badan lahir dan tinggi badan sudah mencapai 50 persen tinggi badan
orang dewasa. Menginjak usia 3 tahun, rata-rata berat badan naik menjadi 2-3
kg/tahun, tinggi badan naik 6-8 cm/tahun, dan lingkar kepala menjadi sekitar
50 cm.
d. Fase Prasekolah (3-6 tahun)
Pada fase prasekolah, berat badan mengalami kenaikan rata-rata
2kg/tahun. Tubuh anak terlihat kurus, akan tetapi aktivitas motorik tinggi dan
sistem tubuh mencapai kematangan dalam hal berjalan, melompat, dan lain-
lain. Tinggi badan bertambah rata-rata 6,75 – 7,5 cm setiap tahun.
Pada fase ini anak mengalami proses perubahan pola bakan, umumnya
mengalami kesulitan untuk makan. Anak juga mulai menunjukkan kemandirian
pada proses eliminasi. Adapun tabel perkembangan anak yaitu sebagai berikut:
1) Ciri-ciri fisik
Pertumbuhan Perkembangan

Usia Tinggi Berat


Motorik Kognitif
Badan Badan
0–3 45–65 3–5 kg Menggerakkan Mulai mengenal suara,
bulan cm beberapa bagian bentuk benda dan warna.
tubuh seperti tangan,
kepala, dan mulai
belajar memiringkan
tubuh.
6–9 64- 70 7–9 kg Dapat menegakkan Mengoceh, sudah mengenal
bulan cm kepala, belajar wajah
tengkurap sampai seseorang, bisa
dengan duduk (pada membedakan
usia 8 – 9 bulan), suara, belajar makan dan
dan memainkan ibu mengunyah
jari
kaki.
12– 74–81 10–11 Belajar berjalan dan Mulai belajar berbicara,
18 cm kg berlari, mempunyai
bulan
mulai bermain, dan ketertarikan terhadap jenis-
koordinasi jenis benda, dan mulai
mata semakin baik. muncul rasa ingin tahu.
2–3 86–96 12–15 Sudah pandai berlari, Keterampilan tangan mulai
tahun cm kg berolahraga, dan membaik,
dapat meloncat pada usia 3 tahun belajar
menggunting kertas, belajar
menyanyi, dan membuat
coretan
sederhana.
4–5 100– 16–22 Dapat berdiri pada Mulai belajar membaca,
tahun 120 cm kg satu kaki, berhitung,
mulai dapat menari, menggambar, mewarnai,
melakukan dan merangkai
gerakan olah tubuh, kalimat dengan baik.
keseimbangan
tubuh mulai
membaik.

2) Ciri-ciri Psikologis
Usia Ciri-ciri Psikologis Balita (bawah lima tahun)
0-5 Mulai mengenal lingkungan. Membutuhkan perhatian khusus dari
tahun orang tua. Senang bermain. Bersifat kekanak-kanakan (manja).
Cenderung keras kepala. Suka menolak perintah. Membutuhkan zat
gizi yang
banyak. Hormon pertumbuhan dihasilkan secara meningkat.
2.3 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN ANAK
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dapat dibagi
dalam 2 bagian yaitu:
1. Faktor Heredokonstitusionil Gen
Heredokonstitusionil Gen yang terdapat di dalam nukleus dari telur yang
dibuahi pada masa embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu.
Manifestasi hasil perbedaan antara gen ini dikenal sebagai hereditas. DNA
yang membentuk gen mempunyai peranan penting dalam transmisi sifat-sifat
herediter. Timbulnya kelainan familial, kelainan khusus tertentu, tipe tertentu
dari dwarfism adalah akibat transmisi gen yang abnormal. Haruslah diingat
bahwa beberapa anak bertubuh kecil karena konstitusi genetiknya dan bukan
karena gangguan endokrin atau gizi.
Peranan genetik pada sifat perkembangan mental masih merupakan hal
yang diperdebatkan. Memang hereditas tidak dapat disangsikan lagi
mempunyai peranan yang besar tapi pengaruh lingkungan terhadap organisme
tersebut tidak dapat diabaikan. Pada saat sekarang para ahli psikologi anak
berpendapat bahwa hereditas lebih banyak mempengaruhi inteligensi
dibandingkan dengan lingkungan. Sifat-sifat emosionil seperti perasaan takut,
kemauan dan temperamen lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan
dibandingkan dengan hereditas.
a. Jenis kelamin
Pada umur tertentu pria dan wanita sangat berbeda dalam ukuran
besar, kecepatan tumbuh, proporsi jasmani dan lain-lainnya sehingga
memerlukan ukuran-ukuran normal tersendiri. Wanita menjadi dewasa
lebih dini, yaitu mulai adolesensi pada umur 10 tahun, sedangkan pria
mulai pada umur 12 tahun.
b. Ras atau bangsa
Oleh beberapa ahli antropologi disebutkan bahwa ras kuning
mempunyai hereditas lebih pendek dibandingkan dengan ras kulit putih.
Perbedaan antar bangsa tampak juga bila kita bandingkan orang
Skandinavia yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang Itali.
c. Keluarga
Tidak jarang dijumpai dalam suatu keluarga terdapat anggota
keluarga yang pendek sedangkan anggota keluarga lainnya tinggi.
d. Umur
Kecepatan tumbuh yang paling besar ditemukan pada masa fetus,
masa bayi dan masa adolesensi.
2. Faktor Lingkungan Faktor Prenatal
a. Gizi (defisiensi vitamin, iodium dan lain-lain)
Dengan menghilangkan vitamin tertentu dari dalam makanan
binatang yang sedang hamil, Warkany menemukan kelainan pada anak
binatang tersebut. Jenis kelainan tersebut dapat diduga sebelumnya
dengan menghilangkan vitamin tertentu. Telah dibuktikan pula bahwa
kurang makanan selama kehamilan dapat meningkatkan angka kelahiran
mati dan kematian neonatal. Diketahui pula bahwa pada ibu dengan
keadaan gizi yang jelek tidak dapat terjadi konsepsi. Hal ini disinggung
pula oleh Warkany dengan mengatakan The most serious congenital
malformation is never to be conceived at all.
b. Mekanis (pita amniotik, ektopia, posisi fetus yang abnormal, trauma,
oligohidrmnion)
Faktor mekanis seperti posisi fetus yang abnormal dan
oligohidramnion dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti
clubfoot, mikrognatia dan kaki bengkok. Kelainan ini tidak terlalu berat
karena mungkin terjadi pada masa kehidupan intrauterin akhir.
Implantasi ovum yang salah, yang juga dianggap faktor mekanis dapat
mengganggu gizi embrio dan berakibat gangguan pertumbuhan.
c. Toksin kimia (propiltiourasil, aminopterin, obat kontrasepsi dan lain-lain)
Telah lama diketahui bahwa obat-obatan tersebut dapat
menimbulkan kelainan seperti misalnya palatoskizis, hidrosefalus,
disostosis kranial.
d. Radiasi (sinar Rontgen, radium dan lain-lain)
Pemakaian radium dan sinar Rontgen yang tidak mengikuti aturan
dapat mengakibatkan kelainan pada fetus. Contoh kelainan yang pernah
dilaporkan ialah mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan
deformitas anggota gerak. Kelainan yang ditemukan akibat radiasi bom
atom di Hiroshima pada fetus ialah mikrosefali, retardasi mental,
kelainan kongenital mata dan jantung.
e. Infeksi (trimester I: rubela dan mungkin penyakit lain, trimester II dan
berikutnya: toksoplasmosis, histoplasmosis, sifilis dan lain-lain)
Rubela (German measles) dan mungkin pula infeksi virus atau
bakteri lainnya yang diderita oleh ibu pada waktu hamil muda dapat
mengakibatkan kelainan pada fetus seperti katarak, bisu tuli, mikrosefali,
retardasi mental dan kelainan kongenital jantung. Lues kongenital
merupakan contoh infeksi yang dapat menyerang fetus intrauterin
sehingga terjadi gangguan pertumbuhan fisis dan mental.
Toksoplasmosis pranatal dapat mengakibatkan makrosefali kongenital
atau mikrosefali dan renitinitis.
f. Imunitas (eritroblastosis fetalis, kernicterus)
Keadaan ini timbul atas dasar adanya perbedaan golongan darah
antara fetus dan ibu, sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah
merah bayi yang kemudian melalui plasenta masuk ke dalam peredaran
darah bayi yang akan mengakibatkan hemolisis. Akibat penghancuran sel
darah merah bayi akan timbul anemia dan hiperbilirubinemia. Jaringan
otak sangat peka terhadap hiperbilirubinemia ini dan dapat terjadi
kerusakan.
g. Anoksia embrio (gangguan fungsi plasenta)
Keadaan anoksia pada embrio dapat mengakibatkan
pertumbuhannya terganggu.
2.4 PENGUKURAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK
2.4.1 PENGUKURAN PERTUMBUHAN ANAK
1. Pengukuran Pertumbuhan Antropometri
Antropometri selama ini dikenal sebagai indikator sederhana dalam
penilaian status gizi perorangan maupun masyarakat. Jenis antropometri yang
digunakan adalah berat badan, tinggi badan/panjang badan, lingkar lengan
atas, lingkar kepala, lingkar dada dan lapisan lemak bawah kulit.
Dalam penilaian untuk menentukan status gizi balita, antropometri
disajikan dalam bentuk indeks yang dikaitkan dengan variabel lain. Indeks
yang digunakan adalah indeks berat badan menurut tinggi badan. Klasifikasi
berat badan menurut tinggi badan berdasarkan who menggunakan baku
indeks NCHS.

Gambar 2. Variabel Antropometri pada Posisi Duduk Samping

2. Kartu Menuju Sehat


Kartu Menuju Sehat untuk Balita (KMS-Balita) adalah alat yang
sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan
pertumbuhan anak. Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita di
rumah, dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau
fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter.
KMS-Balita menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu dan
keluarga untuk memantau tumbuh kembang anak, agar tidak terjadi kesalahan
atau ketidakseimbangan pemberian makan pada anak.
KMS-Balita juga dapat dipakai sebagai bahan penunjang bagi petugas
kesehatan untuk menentukan jenis tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi
kesehatan dan gizi anak untuk mempertahankan, meningkatkan atau
memulihkan kesehatannya.
KMS balita berisi catatan penting tentang pertumbuhan,
perkembangan anak, imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul
vitamin A, kondisi kesehatan anak, pemberian ASI eksklusif dan Makanan
Pendamping ASI, pemberian makanan anak dan rujukan ke Puskesmas/RS.
KMS balita juga berisi pesan-pesan penyuluhan kesehatan dan gizi
bagi orang tua balita tentang kesehatan anaknya.

Gambar 3. Kartu Menuju Sehat

2.4.2 PENGUKURAN PERKEMBANGAN


Ada berbagai macam instrument tes seperti Denver-II screening
test, Bayley Infant Neurodevelopmental Screener, Battelle Developmental
Inventory, Early Language Milestone Scale, dan Brigance Screens melibatkan
pemeriksaan langsung terhadap kemampuan anak. The CAT-CLAMS
merupakan tes yang didesain khusus untuk dapat digunakan oleh ahli
penyakit anak untuk menilai kemampuan kognitif dan bahasa dari anak.
Instrument tes seperti The Temperament and Atypical Behavior Scale, Child
Behavioral Checklist, The Carey Temperament Scales, Eyberg Child Behavior
Inventory, Pediatric Symptom Checklist, and Family Psychosocial Screening,
dapat membantu dalam mendeteksi masalah tingkah laku. Instrument
skrining spesifik seperti the Checklist for Autism in Toddlers (CHAT), dapat
membantu ahli penyakit anak untuk diagnostik, tetapi dapat terjadi
kesalahan karena mempunyai sensitifitas yang rendah dan spesifitas yang
tinggi.

DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan


perkembangan anak. Tes ini bukanlah merupakan tes untuk diagnosa atau tes
IQ. DDST memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk metode
skining yang baik. Tes ini dapat dilakukan dengan cepat ( sekitar 15-20
menit) dan menunjukkan validitas yang tinggi.

Gambar 4. Format DDST


Dalam DDST semua tugas perkembangan disusun berdasarkan urutan
perkembangan dan diatur dalam 4 kelompok besar yang meliputi
1. Personal sosial
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri,
bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya
2. Gerakan motor halus
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk
mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian tubuh
tertentu dan dilakukan oleh otot –otot kecil dan memerlukan
koordinasi yang cermat.
3. Bahasa
Yaitu kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara,
mengikuti perintah dan berbicara spontan
4. Gerakan motor kasar
Yaitu aspek yang berhubungan dengan sikap tubuh.

2.5 PERKEMBANGAN OPTIMAL BAYI


Perkembangan optimal yaitu perkembangan yang sesuai dengan potensi
dan sistem nilai tentang kehidupan yang baik dan benar. Tumbuh kembang bayi
tiap bulan hendaknya perlu di pantau oleh orang tua. Yang perlu di amati adalah
berat badan, panjang badan, perkembangan gerakan motorik dan sensorik anak,
serta sejauh mana perkembangannya bulan ke bulan agar orang tua tau hal apa
yang terbaik untuk dilakukan selanjutnya. Jika mendapati anak tidak tumbuh dan
berkembang dengan baik.
Tumbuh kembang bayi sangat cepat tiap bulannya, baik pertambahan berat
badan maupun panjang badan. Berikut ini merupakan penjabaran pertumbuhan
dan perkembangan bayi pada usia 0-12 bulan, yaitu sebagai berikut:
1. Tumbuh Kembang Bayi 1 Bulan
Sejak bayi berumur 0 bulan, dengan berat badan lahir normal 2500 gr
atau 2,5 kg akan terus tumbuh dan berkembang. Perkembangan berat
badan yakni bisa mencapai 5,7 kg hingga usia 1 bulan. Sedangkan panjang
badan
bisa mencapai 56,8 cm untuk bayi laki-kaki. Sedangkan bayi perempuan
berat badan (bb) 5,5 kg dan panjang badan (pb) 57,6 cm.
Pada fase 0-1 bulan, aktifitas motorik sudah berkembang dengan baik,
seperti anggota gerak tangan dan kaki bergerak aktif (motorik kasar).
Sedangkan motorik halus anak pun sudah mampu tumbuh dengan baik
seperti menoleh ke kiri dan kanan. Dan, bereaksi terhadap bunyi-bunyian
seperti lonceng. Kemampuan sensorik bayi juga mulai berkembang,
seperti menatap wajah ibu saat diberi ASI atau seakan memperhatikan saat
di ajak bicara oleh ayah dan ibu.
2. Tumbuh Kembang Bayi 2 Bulan
Pada usia 2 bulan, bayi laki-laki memiliki berat badan ideal 4,2 kg -
6,9 kg dan perempuan 4,0 kg - 6,7 kg. Sedangkan panjang badan normal
bagi anak laki-laki 54,4 cm- 62,6 cm, dan bayi perempuan usia 2 bulan
panjang badan 53 cm- 61,1 cm.
Pada usia 2 bulan, gerakan motorik kasar bayi sudah mulai
mengangkat kepala ketika tengkurap. Sedangkan kemampuan sensorik
mulai berkata- kata seperti, " Ooo ooww.." serta mampu tersenyum
spontan.
3. Tumbuh Kembang Bayi 3 Bulan
Pada kondisi normal anak laki-laki umur 3 bulan rentang berat badan
normal adalah 5 kg- 8 kg, sedangkan anak perempuan 4,6 kg- 7,5 kg.
Kemungkinan panjang badan anak laki-laki usia 3 bulan adalah 57,3 cm-
65,6 cm. Bagi anak perempuan usia 3 bulan panjang badannya 53,6 cm -
64 cm.
Pada usia 3 bulan, perkembangan motorik anak semakin meningkat,
kepala anak sudah bisa ia tegakkan di saat duduk, serta sudah bisa
memegang mainan. Sedangkan sensorik anak juga berkembang pesat, anak
sudah mampu tertawa dan berteriak, serta memandang anggota geraknya,
seperti jari dan tangan.
4. Tumbuh Kembang Bayi 4 Bulan
Usia bayi laki-laki 4 bulan diperkirakan berat badan 5,6 kg-8,7 kg.
Dan perempuan 5 kg- 8,3 kg. Sedangkan panjang badan bayi laki-laki
diperkirakan berada pada rentang 59,7 cm - 68 cm dan bayi perempuan
usia 4 bulan panjang badan 57,8 cm - 66,4 cm.
Pada usia 4 bulan motorik kasar anak diharapkan sudah mampu
tengkurap dan terlentang sendiri di bawah pengawasan orang tua.
5. Tumbuh kembang bayi 5 bulan
Pada umur 5 bulan bayi laki-laki diperkirakan berat badannya 6 kg-9,3
kg. Dan bayi perempuan 5,4 kg-8,9 kg. Sedangkan panjang badan bayi
laki- laki usia 5 bulan adalah 61,7 cm - 70,4 cm dan panjang badan bayi
perempuan 59,6 cm - 68,5 cm.
Pada usia 5 bulan, perkembangan motorik bayi adalah sudah mampu
meraih dan menggapai mainan yang menarik baginya, serta aktifitas
sensorik anak juga berkembang baik seperti menoleh jika di panggil atau
mendengar bunyi-bunyian.
6. Tumbuh kembang bayi 6 bulan
Pada usia 6 bulan, berat badan bayi laki-laki adalah 6,3 kg - 9,8 kg.
Berat badan bayi perempuan adalah 5,8 kg - 9,3 kg. Sedangkan panjang
badan anak usia 6 bulan adalah, laki-laki 63,2 cm - 71,9 cm dan
perempuan 61,2 cm - 70,3 cm.
Usia 6 bulan, gerakan motorik anak sudah mampu duduk sendiri tanpa
berpegangan, serta mencari dan mengambil mainan/benda yang ia
jatuhkan. Pada tahap ini, bayi juga mampu memasukan makanan/biskuit
sendiri ke dalam mulut.
7. Tumbuh kembang bayi 7 bulan
Bayi laki-laki usia 7 bulan berat badannya adalah 6,7 kg - 10,3 kg.
Dan bayi perempuan 6 kg- 9,8 kg. Sedangkan panjang badan anak umur 7
bulan adalah laki-laki : 64,8 cm - 73,8 cm dan perempuan 62,7 cm - 71,9
cm.
Pada usia 7 bulan, anak sudah bisa mengkoordinasikan antara tangan
kanan dan kiri, saat mengambil mainan. Serta mengeluarkan suara, " Maa
maa..."
8. Tumbuh kembang bayi 8 bulan
Bayi laki-laki umur 8 bulan, berat badannya adalah 6,9 kg - 10,7 kg.
Dan bayi perempuan 6,2 kg - 10,2 kg. Sedangkan panjang badan anak usia
8 bulan adalah, laki-laki 66,2 cm - 75 cm, dan bayi perempuan 64 cm -
73,5 cm.
Pada usia 8 bulan, anak sudah mampu berdiri sambil berpegangan
atau dengan alat bantu, misal berdiri dengan memegang tangan kursi.
9. Tumbuh kembang bayi 9-10 bulan
Bayi laki-laki usia 9 bulan, berat badannya adalah 7,2 kg - 11,1 kg dan
bayi perempuan 6,5 kg - 10,6 kg . Sedangkan panjang badan anak laki-laki
usia 9 bulan adalah, 67,5 cm - 76,3 cm dan panjang badan bayi perempuan
9 bulan adalah 65,3 cm - 75 cm.
Pada usia 9 bulan, anak sudah bisa melambaikan tangan pada
seseorang sambil tersenyum.
Pada usia 10 bulan, berat badan bayi laki-laki idealnya 7,4 kg - 11,4
kg dan bayi perempuan 6,8 kg - 10,9 kg. Sedangkan panjang badan
idealnya bayi laki-laki adalah 68,7 cm - 77,9 cm, dan bayi perempuan 66,5
cm - 76,4 cm. Masa umur 10 bulan, bayi sudah mampu memukul mainan
dengan kedua tangan, serta mampu bertepuk tangan sambil ketawa-ketiwi.
10. Tumbuh kembang bayi 11 bulan
Bayi laki-laki usia 11 bulan, berat badan normalnya berada pada
rentang 7,1 kg - 11,7 kg, dan bayi perempuan 6,9 kg - 11,2 kg. Sedangkan
panjang badan anak laki-laki umur 11 bulan adalah 69,9 cm - 79,2 cm, dan
panjang badan anak perempuan 11 bulan adalah 67,7 cm - 77,8 cm.
Pada usia 11 bulan, idealnya anak sudah mampu menunjuk dan
meminta mainan dan makanan.
11. Tumbuh kembang bayi 12 bulan ( 1 tahun)
Anak usia 12 bulan atau 1 tahun merupakan fase yang berharga bagi
kedua orang tua, akan merayakan 1 tahun usia anaknya. Pada tahap ini,
tumbuh kembang anak menjadi perhatian penuh bagi kedua orang tua.
Berat badan ideal anak umur 12 bulan adalah Laki-laki 7,8 kg - 12 kg,
dan berat badan anak perempuan 12 bulan adalah 7,1 kg - 11,5 kg.
Sedangkan panjang badan anak laki-laki usia 1 tahun adalah 71 cm - 81,5
cm dan anak perempuan 1 tahun panjang badannya adalah 68 cm - 79,2 cm.
Pada usia 12 bulan anak sudah mampu berdiri tanpa berpegangan, dan
memasukan mainan ke cangkir, serta mulai pandai bermain dengan orang
lain.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

3.1 SIMPULAN
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Pertumbuhan (growth)
merupakan peningkatan jumlah dan besar sel diseluruh bagian tubuh selama sel-
sel tersebut membelah diri dan menyintesis protein-protein baru. Menghasilkan
penambahan jumlah berat secara keseluruhan atau sebagian. Dan Perkembangan
(development), adalah perubahan secara berangsur-angsur dan bertambah
sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat dan meluasnya kapasitas seseorang
melalui pertumbuhan, kematangan, atau kedewasaan, dan pembelajaran. (wong,
2000).
Tahap pertumbuhan dan perkembangan anak dimulai sejak periode prenatal
hingga pascanatal. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak dibagi menjadi dua, yaitu: faktor internal; dan faktor eksternal.
Pertumbuhan dan perkembangan anak dapat diukur dengan berbagai metode,
diantaranya menggunakan DDST dan KMS. Perkembangan optimal bayi yaitu
perkembangan yang sesuai dengan potensi dan sistem nilai tentang kehidupan yang
baik dan benar.

3.2 SARAN
Adapun saran-saran dalam penulisan makalah ini yaitu pembaca supaya
dapat meningkatkan wawasan tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.
DAFTAR PUSTAKA
http://hafikoandresni005.blogspot.co.id/2013/05/makalah-tumbuh-kembang-
anak.html
http://makalahlaporanterbaru1.blogspot.co.id/2014/01/makalah-tentang-konsep-
tumbuh-kembang.html

https://dykaandrian.blogspot.co.id/2014/12/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html
https://sikkabola.wordpress.com/2012/08/28/pengukuran-tumbuh-dan-kembang-
anak/
http://ergonomi-fit.blogspot.co.id/2011/03/variabel-antropometri.html
https://medianers.blogspot.co.id/2015/09/pedoman-tahap-tumbuh-kembang-bayi-
0-12.html

Anda mungkin juga menyukai