Anggota Kelompok 1 :
SURABAYA
TAHUN 2020-2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................2
1.4 Manfaat......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
3.1 Simpulan..................................................................................................19
3.2 Saran........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Untuk memenuhi tugas Bioantropologi mengenai Pertumbuhan dan
Perkembangan Anak.
2. Untuk mengetahui mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak.
1.4 MANFAAT
1. Menambah wawasan pengetahuan mengenai pertumbuhan dan
perkembangan anak
2. Memberikan wawasan tentang pertumbuhan dan perkembangan anak
kepada para pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Periode Pascanatal mulai dari masa neonatus (0-28 hari), masa bayi (29 hari-1
tahun), masa anak (1-2 tahun), dan masa prasekolah (3-6 tahun).
Tumbuh kembang pada periode pascanatal dibagi ke dalam beberapa fase
berikut :
a. Fase Neonatus (0-28 hari)
Tumbuh kembang masa pascanatal diawali dengan masa neonatus, yaitu
dimana terjadinya kehidupan yang baru. Pada masa ini terjadi proses adaptasi
semua sistem organ tubuh, dimulai dari aktifitas pernafasan, pertukaran gas
dengan frekuensi pernapasan antara 35-50 kali permenit, penyesuaian denyut
jantung antara 120-160 kali permenit, perubahan ukuran jantung menjadi lebih
besar di bandingkan dengan rongga dada, kemudian gerakan bayi mulai
meningkat untuk memenuhi kebutuhan gizi.
b. Fase Bayi (29 hari – 1 tahun)
Pada fase bayi, tahap tumbuh kembang dapat dikelompokkan menjadi 3
tahap yaitu :
1) Usia 1-4 bulan, tumbuh kembang pada tahap ini diawali dengan
perubahan berat badan. Bila gizi anak baik, maka perkiraan berat
badan akan mencapai 700-1000 g/bulan. Pertumbuhan tinggi badan
agak stabil, tidak mengalami kecepatan dalam pertumbuhan tinggi
badan.
2) Usia 4-8 bulan, pertumbuhan pada usia ini ditandai dengan perubahan
berat benda pada waktu lahir. Rata-rata kenaikan berat benda adalah
500-600 g/bulan, apabila mendapatkan gizi yang baik. Sedangkan
pertumbuhan tinggi badan tidak mengalami kecepatan dan stabil
berdasarkan pertambahan umur.
3) Usia 8-12 bulan, pada usia ini pertumbuhan berat badan dapat
mencapai tiga kali berat badan lahir, pertambahan berat badan
perbulan sekitar 350-450 gram pada usia 7-9 bulan, 250-350 gram
pada usia 10-12 bulan, bila memperoleh gizi baik. Pertumbuhan tinggi
badan sekitar 1,5 kali tinggi badan pada saat lahir. Pada usia 1 tahun,
pertambahan tinggi badan masih stabil dan diperkirakan mencapai 75
cm.
c. Fase Anak (1-2 tahun)
Pada masa ini, anak akan mengalami beberapa perlambatan dalam
pertumbuhan fisik. Pada tahun kedua, anak hanya mengalami kenaikan berat
badan sekitar 1,5 – 2,5 kg dan penambahan tinggi badan 6-10 cm.
Pertumbuhan otak juga akan mengalami perlambatan, kenaikan lingkar kepala
hanya 2 cm. untuk pertumbuhan gigi, terdapat tambahan 8 buah gigi susu,
termasuk gigi geraham pertama dan gigi taring, sehingga seluruhnya berjumlah
14-16 buah. Pada usia 2 tahun, pertumbuhan fisik berat badan sudah mencapai
4x berat badan lahir dan tinggi badan sudah mencapai 50 persen tinggi badan
orang dewasa. Menginjak usia 3 tahun, rata-rata berat badan naik menjadi 2-3
kg/tahun, tinggi badan naik 6-8 cm/tahun, dan lingkar kepala menjadi sekitar
50 cm.
d. Fase Prasekolah (3-6 tahun)
Pada fase prasekolah, berat badan mengalami kenaikan rata-rata
2kg/tahun. Tubuh anak terlihat kurus, akan tetapi aktivitas motorik tinggi dan
sistem tubuh mencapai kematangan dalam hal berjalan, melompat, dan lain-
lain. Tinggi badan bertambah rata-rata 6,75 – 7,5 cm setiap tahun.
Pada fase ini anak mengalami proses perubahan pola bakan, umumnya
mengalami kesulitan untuk makan. Anak juga mulai menunjukkan kemandirian
pada proses eliminasi. Adapun tabel perkembangan anak yaitu sebagai berikut:
1) Ciri-ciri fisik
Pertumbuhan Perkembangan
2) Ciri-ciri Psikologis
Usia Ciri-ciri Psikologis Balita (bawah lima tahun)
0-5 Mulai mengenal lingkungan. Membutuhkan perhatian khusus dari
tahun orang tua. Senang bermain. Bersifat kekanak-kanakan (manja).
Cenderung keras kepala. Suka menolak perintah. Membutuhkan zat
gizi yang
banyak. Hormon pertumbuhan dihasilkan secara meningkat.
2.3 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN ANAK
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dapat dibagi
dalam 2 bagian yaitu:
1. Faktor Heredokonstitusionil Gen
Heredokonstitusionil Gen yang terdapat di dalam nukleus dari telur yang
dibuahi pada masa embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu.
Manifestasi hasil perbedaan antara gen ini dikenal sebagai hereditas. DNA
yang membentuk gen mempunyai peranan penting dalam transmisi sifat-sifat
herediter. Timbulnya kelainan familial, kelainan khusus tertentu, tipe tertentu
dari dwarfism adalah akibat transmisi gen yang abnormal. Haruslah diingat
bahwa beberapa anak bertubuh kecil karena konstitusi genetiknya dan bukan
karena gangguan endokrin atau gizi.
Peranan genetik pada sifat perkembangan mental masih merupakan hal
yang diperdebatkan. Memang hereditas tidak dapat disangsikan lagi
mempunyai peranan yang besar tapi pengaruh lingkungan terhadap organisme
tersebut tidak dapat diabaikan. Pada saat sekarang para ahli psikologi anak
berpendapat bahwa hereditas lebih banyak mempengaruhi inteligensi
dibandingkan dengan lingkungan. Sifat-sifat emosionil seperti perasaan takut,
kemauan dan temperamen lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan
dibandingkan dengan hereditas.
a. Jenis kelamin
Pada umur tertentu pria dan wanita sangat berbeda dalam ukuran
besar, kecepatan tumbuh, proporsi jasmani dan lain-lainnya sehingga
memerlukan ukuran-ukuran normal tersendiri. Wanita menjadi dewasa
lebih dini, yaitu mulai adolesensi pada umur 10 tahun, sedangkan pria
mulai pada umur 12 tahun.
b. Ras atau bangsa
Oleh beberapa ahli antropologi disebutkan bahwa ras kuning
mempunyai hereditas lebih pendek dibandingkan dengan ras kulit putih.
Perbedaan antar bangsa tampak juga bila kita bandingkan orang
Skandinavia yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang Itali.
c. Keluarga
Tidak jarang dijumpai dalam suatu keluarga terdapat anggota
keluarga yang pendek sedangkan anggota keluarga lainnya tinggi.
d. Umur
Kecepatan tumbuh yang paling besar ditemukan pada masa fetus,
masa bayi dan masa adolesensi.
2. Faktor Lingkungan Faktor Prenatal
a. Gizi (defisiensi vitamin, iodium dan lain-lain)
Dengan menghilangkan vitamin tertentu dari dalam makanan
binatang yang sedang hamil, Warkany menemukan kelainan pada anak
binatang tersebut. Jenis kelainan tersebut dapat diduga sebelumnya
dengan menghilangkan vitamin tertentu. Telah dibuktikan pula bahwa
kurang makanan selama kehamilan dapat meningkatkan angka kelahiran
mati dan kematian neonatal. Diketahui pula bahwa pada ibu dengan
keadaan gizi yang jelek tidak dapat terjadi konsepsi. Hal ini disinggung
pula oleh Warkany dengan mengatakan The most serious congenital
malformation is never to be conceived at all.
b. Mekanis (pita amniotik, ektopia, posisi fetus yang abnormal, trauma,
oligohidrmnion)
Faktor mekanis seperti posisi fetus yang abnormal dan
oligohidramnion dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti
clubfoot, mikrognatia dan kaki bengkok. Kelainan ini tidak terlalu berat
karena mungkin terjadi pada masa kehidupan intrauterin akhir.
Implantasi ovum yang salah, yang juga dianggap faktor mekanis dapat
mengganggu gizi embrio dan berakibat gangguan pertumbuhan.
c. Toksin kimia (propiltiourasil, aminopterin, obat kontrasepsi dan lain-lain)
Telah lama diketahui bahwa obat-obatan tersebut dapat
menimbulkan kelainan seperti misalnya palatoskizis, hidrosefalus,
disostosis kranial.
d. Radiasi (sinar Rontgen, radium dan lain-lain)
Pemakaian radium dan sinar Rontgen yang tidak mengikuti aturan
dapat mengakibatkan kelainan pada fetus. Contoh kelainan yang pernah
dilaporkan ialah mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan
deformitas anggota gerak. Kelainan yang ditemukan akibat radiasi bom
atom di Hiroshima pada fetus ialah mikrosefali, retardasi mental,
kelainan kongenital mata dan jantung.
e. Infeksi (trimester I: rubela dan mungkin penyakit lain, trimester II dan
berikutnya: toksoplasmosis, histoplasmosis, sifilis dan lain-lain)
Rubela (German measles) dan mungkin pula infeksi virus atau
bakteri lainnya yang diderita oleh ibu pada waktu hamil muda dapat
mengakibatkan kelainan pada fetus seperti katarak, bisu tuli, mikrosefali,
retardasi mental dan kelainan kongenital jantung. Lues kongenital
merupakan contoh infeksi yang dapat menyerang fetus intrauterin
sehingga terjadi gangguan pertumbuhan fisis dan mental.
Toksoplasmosis pranatal dapat mengakibatkan makrosefali kongenital
atau mikrosefali dan renitinitis.
f. Imunitas (eritroblastosis fetalis, kernicterus)
Keadaan ini timbul atas dasar adanya perbedaan golongan darah
antara fetus dan ibu, sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah
merah bayi yang kemudian melalui plasenta masuk ke dalam peredaran
darah bayi yang akan mengakibatkan hemolisis. Akibat penghancuran sel
darah merah bayi akan timbul anemia dan hiperbilirubinemia. Jaringan
otak sangat peka terhadap hiperbilirubinemia ini dan dapat terjadi
kerusakan.
g. Anoksia embrio (gangguan fungsi plasenta)
Keadaan anoksia pada embrio dapat mengakibatkan
pertumbuhannya terganggu.
2.4 PENGUKURAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK
2.4.1 PENGUKURAN PERTUMBUHAN ANAK
1. Pengukuran Pertumbuhan Antropometri
Antropometri selama ini dikenal sebagai indikator sederhana dalam
penilaian status gizi perorangan maupun masyarakat. Jenis antropometri yang
digunakan adalah berat badan, tinggi badan/panjang badan, lingkar lengan
atas, lingkar kepala, lingkar dada dan lapisan lemak bawah kulit.
Dalam penilaian untuk menentukan status gizi balita, antropometri
disajikan dalam bentuk indeks yang dikaitkan dengan variabel lain. Indeks
yang digunakan adalah indeks berat badan menurut tinggi badan. Klasifikasi
berat badan menurut tinggi badan berdasarkan who menggunakan baku
indeks NCHS.
3.1 SIMPULAN
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Pertumbuhan (growth)
merupakan peningkatan jumlah dan besar sel diseluruh bagian tubuh selama sel-
sel tersebut membelah diri dan menyintesis protein-protein baru. Menghasilkan
penambahan jumlah berat secara keseluruhan atau sebagian. Dan Perkembangan
(development), adalah perubahan secara berangsur-angsur dan bertambah
sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat dan meluasnya kapasitas seseorang
melalui pertumbuhan, kematangan, atau kedewasaan, dan pembelajaran. (wong,
2000).
Tahap pertumbuhan dan perkembangan anak dimulai sejak periode prenatal
hingga pascanatal. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak dibagi menjadi dua, yaitu: faktor internal; dan faktor eksternal.
Pertumbuhan dan perkembangan anak dapat diukur dengan berbagai metode,
diantaranya menggunakan DDST dan KMS. Perkembangan optimal bayi yaitu
perkembangan yang sesuai dengan potensi dan sistem nilai tentang kehidupan yang
baik dan benar.
3.2 SARAN
Adapun saran-saran dalam penulisan makalah ini yaitu pembaca supaya
dapat meningkatkan wawasan tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.
DAFTAR PUSTAKA
http://hafikoandresni005.blogspot.co.id/2013/05/makalah-tumbuh-kembang-
anak.html
http://makalahlaporanterbaru1.blogspot.co.id/2014/01/makalah-tentang-konsep-
tumbuh-kembang.html
https://dykaandrian.blogspot.co.id/2014/12/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html
https://sikkabola.wordpress.com/2012/08/28/pengukuran-tumbuh-dan-kembang-
anak/
http://ergonomi-fit.blogspot.co.id/2011/03/variabel-antropometri.html
https://medianers.blogspot.co.id/2015/09/pedoman-tahap-tumbuh-kembang-bayi-
0-12.html