Disusun Oleh :
Indira Maycella
1102015098
Pembimbing :
dr. Dini Widianti, MKK., DipIDK.
Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “TINEA VERSIKOLOR DITINJAU
MELALUI ASPEK RISIKO INTERNAL DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN
KELUARGA” ini telah disetujui oleh pembimbing untuk dipublikasikan dalam rangka memenuhi
salah satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
2
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan kemudahan bagi penulis sehingga Laporan studi kasus yang berjudul Tinea
Versikolor Ditinjau melalui Aspek Risiko Internal dengan Pendekatan Kedokteran
Keluarga ini dapat terselesaikan.
Penulis menyusun laporan untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik bagian Ilmu
Kedokteran Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI. Penulis berharap laporan ini
dapat bermanfaat sebagai sumber pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan mengenai
Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. dr. Dini Widianti, MKK, DiplDK., Selaku dosen pembimbing dan staf pengajar Kepaniteraan
Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI yang telah membimbing
dan memberi masukan yang bermanfaat.
2. dr. Fathul Jannah, M.Si Dipl.DK, selaku kepala bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan staf
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
3. dr. Yusnita, M.Kes, Dipl.DK, selaku koordinator kedokteran keluarga dan staf pengajar
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
4. Dr. Rifqatussa’adah, S.KM, M.Kes, Dr. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, dr. Maya
Trisiswati, MKM, dr. Siti Maulidya Sari, M.Epid, Dipl.DK, selaku staf Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
5. Tn. D dan keluarga, selaku narasumber dan pasien, yang telah bersedia menyediakan waktu dan
kerjasamanya sehingga tersusun laporan ini.
6. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama sehingga tersusun
laporan ini.
3
Penulis menyadari dalam penyusunan Laporan Studi Kasus ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan saran serta kritik yang membangun dalam
untuk perbaikan di kemudian hari. Semoga laporan diagnosis holistik ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
4
DAFTAR ISI
PERNYATAAN PERSETUJUAN.............................................................................2
KATA PENGANTAR.................................................................................................3
DAFTAR ISI................................................................................................................5
DAFTAR TABEL........................................................................................................6
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................7
BAB I............................................................................................................................8
BERKAS PASIEN.......................................................................................................8
A. Identitas Pasien.................................................................................................8
B. Anamnesis..........................................................................................................8
C. Data Antopometri...........................................................................................11
D. Status Generalis..............................................................................................11
E. Status Dermatologis........................................................................................12
BAB II.........................................................................................................................15
BERKAS KELUARGA.............................................................................................14
A. Profil Keluarga...............................................................................................14
B. Genogram........................................................................................................14
1. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup...................................19
2. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga...................................................24
3. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)..............................................24
4. Pola Konsumsi Makan Keluarga...............................................................24
5. Nilai/Kepercayaan yang Dianut Terkait Kesehatan................................35
6. Pola Dukungan Keluarga...........................................................................35
7. Identifikasi Permasalahan yang didapat dalam keluarga......................36
BAB III.......................................................................................................................37
DIAGNOSIS HOLISTIK..........................................................................................37
1. Aspek Personal................................................................................................37
2. Aspek Klinik....................................................................................................38
3. Aspek Risiko Internal.....................................................................................38
4. Aspek Resiko Eksternal.................................................................................39
5. Aspek Fungsional............................................................................................39
6. Rencana Penatalaksanaan.............................................................................40
5
DAFTAR TABEL
6
DAFTAR GAMBAR
7
BAB I
BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. D
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 28 tahun
Agama : Islam
Alamat : Jl. Raya Puncak Kp. Gadong Pandansari RT/RW 01/01 Ciawi
Kabupaten Bogor
Suku Bangsa : Sunda
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pengurus kebun dan binatang ternak
Tanggal periksa : 25 Agustus 2020
B. Anamnesis
Dilakukan autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 25 Agustus 2020 pukul 16.30 WIB.
1. Keluhan Utama:
Timbul bercak putih pada dada dan punggung
8
membersihkan tubuh terlebih dahulu. Pasien juga mengaku bahwa pekerjaannya di kebun
menyebabkan ia sangat mudah berkeringat dan ia tidak pernah mengganti baju bila
berkeringat, melainkan hanya menunggu sampai kering. Pasien mengganti handuk jika sudah
beberapa bulan dan waktunya tidak menentu.
Pasien menganggap penyakitnya merupakan penyakit yang tidak begitu serius dan
pasien berharap penyakitnya dapat sembuh dengan pengobatan yang akan diberikan. Pasien
merasa khawatir bila tidak segera diobati keluhannya semakin parah sehingga mengganggu
pekerjaannya.
Keluarga pasien yakin penyakit yang pasien alami dapat disembuhkan dengan
pengobatan yang akan diberikan, keluarga pasien mendukung pengobatan pasien.
Pasien mengaku menjalankan sholat lima waktu. Pasien percaya bahwa sakitnya
merupakan ujian dari Allah sehingga pasien harus senantiasa bersabar dan berusaha mencapai
kesembuhan. Keluarga pasien yakin bahwa Allah akan menyembuhkan pasien.
5. Riwayat pengobatan
Atas anjuran rekan kerjanya, satu bulan lalu pasien ke apotik dan menanyakan obat
untuk mengobati keluhannya kepada pekerja apotik. Pasien disarankan membeli salep
kalpanax dan bedak salycil talk. Pasien mengaku keluhan gatalnya sedikit berkurang tetapi
bercak putih tidak menghilang.
9
padat penduduk. Pasien merupakan pengurus kebun sekaligus beberapa hewan seperti sapi,
kambing, dan rusa yang dimiliki pemilik kebun. Penghasilan keluarga pasien hanya dari hasil
pekerjaan pasien. Istri pasien tidak bekerja. Pasien mengaku penghasilannya cukup untuk
membiayai kehidupan sehari-hari.
8. Riwayat Kebiasaan
Pasien memiliki pola makan tiga kali sehari. Pasien selalu sarapan dengan makanan yang
disiapkan istrinya. Pasien makan siang di tempat kerja dengan makanan yang telah disiapkan oleh
bosnya dan makan malam di rumah. Pasien memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan ayam,
tempe, tahu, telur sayuran dan sesekali mengkonsumsi buah-buahan. Pasien jarang
mengkonsumsi makanan instan. Pasien mengaku jarang berolahraga karena kelelahan selepas
bekerja.
Pasien memiliki kebiasaan mandi dua kali sehari pada pagi hari sebelum bekerja dan saat
pulang bekerja. Namun beberapa bulan kebelakang pasien mengaku sering kerja hingga larut
malam, sesampainya di rumah, pasien merasa lelah dan sering langsung tidur tanpa
membersihkan tubuh terlebih dahulu. Pasien juga mengaku bahwa pekerjaannya di kebun
menyebabkan ia sangat mudah berkeringat dan ia tidak pernah mengganti baju bila berkeringat,
melainkan hanya menunggu sampai kering. Pasien memiliki kebiasaan menggaruk dada dan
punggungnya jika keluhan gatal muncul hingga gatal hilang. Istri pasien sering mengingatkan
pasien untuk tidak menggaruk tubuhnya karena khawatir akan menimbulkan luka dan
memperparah keluhan. Pasien mengenakan handuk sendiri dan tidak bergantian dengan istrinya.
Pasien mengganti handuk jika sudah beberapa bulan dan waktunya tidak menentu. Handuk yang
basah digantung di hanger yang ada di kamar pasien. Pasien jarang menjemur handuk. Dimana
idealnya handuk diganti satu minggu sekali. Saat ini pasien masih dapat melakukan pekerjaan
sehari-hari sebagai pengurus kebun dan hewan ternak. Apabila kebiasaan pasien dalam hal
menjaga kebersihan tubuh seperti membersihkan badan selepas bekerja, mengganti baju bila baju
basah terkena keringat, dan tidak mengganti handuk secara berkala ini tidak dimodifikasi,
dikhawatirkan penyakit yang diderita saat ini apabila sembuh akan terulang kembali.
9. Riwayat Hidup
10
Pasien diurus oleh orang tua kandung. Pasien bermain secara normal dan tidak terdapat
gangguan tingkah laku.
3. Masa Kanak Pertengahan (3-7 tahun)
Pasien berinteraksi baik dengan teman dan bermain secara normal.
4. Masa Kanak Akhir dan Remaja
Pasien bersekolah hingga SMP, setelah itu pasien bekerja mulai dari menjaga toko hingga
saat ini mengurus kebun beserta hewan ternak. Hubungan pasien dengan rekan kerja
baik.
5. Masa Dewasa
Riwayat pekerjaan : Mengurus kebun dan hewan ternak
Riwayat pernikahan : Sudah Menikah
Agama : Islam
Aktivitas sosial : Mampu bersosialisasi dengan baik
Situasi kehidupan sekarang: Tinggal bersama istri
Riwayat hukum : Tidak pernah ada riwayat pelanggaran hukum
C. Data Antopometri
A. Berat badan: 65 Kg 2
B. Tinggi badan : 165 cm = 1,65 m
BB 65
C. IMT= 2 = = 23,87 (Normoweight)
TB 2,72
D. Berat badan ideal: 90% (165-100)= 58,5 Kg
D. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital :
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Frek. Nadi : 85 x/menit
Frek. Pernapasan : 24 x/menit
Suhu : 36,5 oC
11
Status Generalis
Hidung : Discharge (-/-), tidak ada deviasi septum, nafas cuping hidung (-)
Pemeriksaan Thorax
Auskultasi : bunyi nafas dasar vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-), bunyi jantung I
Pemeriksaan Abdomen
Ekstremitas :
Akral hangat, Turgor kulit baik, Sianosis (-/-), Edema (-/-)
E. Status Dermatologis
12
Lesi :
- Tipe : makula hipopigmentasi, skuama halus
- Bentuk :-
- Ukuran : milier
- Susunan :-
- Distribusi : lokalisata
- Warna : putih
- Konsistensi :-
13
BAB II
BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga (KK) : Tn. D, 28 tahun.
b. Struktur Komposisi Keluarga
B. Genogram
1. Bentuk Keluarga
Keluarga pasien termasuk dalam bentuk keluarga Inti (nuclear family) dimana terdiri
dari Tn. D sebagai suami dan Ny. C sebagai istri. Tn. D bersama istrinya tinggal di rumah
milik sendiri yang merupakan pemberian orang tua Tn.D.
14
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari Duvall (1984),
tahapan siklus keluarga pasien termasuk pada tahap I yaitu beginning family atau keluarga baru
dimana pasangan yang menikah namun belum memiliki anak.
3. Fungsi Keluarga
a. Biologis
Keluarga Tn.D belum dikaruniai keturunan. Tn.D dan istrinya baru menikah satu
tahun. Baik Tn.D maupun Ny.C belum pernah memeriksakan fungsi reproduksinya tetapi
Tn.D dan Ny.C mengaku tidak memiliki keluhan gangguan fungsi reproduksi.
b. Psikologis
Tn.D tinggal berdua bersama istrimya. Tn.D dan istrinya hidup rukun, saling
menghargai dan saling menyayangi. Hubungan keluarga Tn.D dengan tetangga baik.
Hubungan Tn.D dengan orang tua serta keluarga Ny.C baik begitupun sebaliknya.
c. Sosial
Hubungan keluarga Tn.D dengan tetangga sekitar baik. Tn.D dan Ny.C berpartisipasi
aktif dalam membantu kegiatan yang ada di lingkungan rukun tangga maupun apabila ada
tetangga yang menyelenggarakan acara, misalnya pernikahan atau khinatan.
d. Ekonomi
Tn. D mengaku pendapatannya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
keluarganya. Istri Tn.D juga membantu mengumpulkan sampah plastik untuk dijual. Hasil
penjualan tersebut dirasakan sangat bermanfaat untuk menambah pemasukan keluarga. .
Uang tersebut sehari-hari dipakai untuk makan, membayar listrik, air serta kebutuhan
lainnya. Tn.D mengaku masih dapat menyisihkan penghasilannya untuk ditabung. Untuk
biaya kesehatan keluarga Tn.D menggunakan BPJS.
e. Pendidikan
Tn. D menyadari akan pentingnya mengenyam pendidikan setinggi mungkin. Namun
akibat keterbatasan ekonomi, Tn.D dan istri tidak dapat menlanjutkan Pendidikan
sehingga terhenti sampai jenjang SMP. Keluarga Tn.D berharap kelak anak-anaknya dapat
bersekolah sampai kuliah sehingga dapat menggapai cita-cita yang diimpikan. Tn.D juga
15
merasa bahwa pendidikan agama sangat penting agar dapat hidup dengan akhlak yang
baik.
f. Budaya
g. Fungsi Spiritual
Tn. D dan isrtinya memeluk agama Islam. Keluarga pasien merupakan keluarga
yang taat beragama dan melaksanakan ibadah Shalat wajib 5 waktu.
4. Dinamika Keluarga
Hubungan keluarga satu sama lain selama ini tidak ada masalah. Hubungan pasien
dengan istrinya tergolong dekat. Istri pasien selalu memotivasi pasien untuk sembuh dari
penyakitnya. Keluarga Tn. D dan Ny. C mengambil keputusan bersama untuk menyelesaikan
kesulitan hari-harinya. Pasien mengaku istrinya sangat sabar. Tn. D sebagai seorang suami
selalu menyayangi istri dan berusaha membahagiakan istrinya.
16
5. Family Map
Keterangan:
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Hubungan pernikahan
: Garis keturunan.
17
1. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan Tempat Tinggal
3. Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan tanah/plesteran 1
yang retak dan berdebu.
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah panggung) 2 62
18
dengan normal
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat dipergunakan
untuk membaca dengan normal 2
25
II. SARANA SANITASI
19
c. Setiap hari dibuka 2 88
Hasil Penilaian
I. Komponen Rumah : 434
II. Sarana Sanitasi : 300
III. Perilaku Penghuni : 396
Total Skor = 1.130
Kriteria Penilaian:
1. Rumah Sehat : 1.068 – 1.200
2. Rumah Tidak Sehat : < 1.068
Kesimpulan:
Rumah yang dihuni keluarga Tn. D (total skor = 1.130) termasuk ke dalam kriteria rumah sehat
berdasarkan Pedoman Penilaian Rumah Sehat.
20
dari pasien dan istri pasien. bersama istrinya. Kondisi lingkungan sekitar
Bertingkat/tidak bertingkat: Tidak
rumahnya padat namun bersih. Ketersediaan
bertingkat.
air bersih, jamban keluarga serta tempat
Lantai rumah: keramik.
Dinding rumah: tembok. pembuangan sampah cukup baik.
Jamban keluarga: ada.
Penerangan listrik : 1300 watt
Ketersediaan air bersih: air sumur
Tempat pembuangan sampah: ada.
5 meter
Dak Dapur
K.
mandi
7 meter
K.
Tidur II
Ruang
Keluarga
K.
Gambar 2.2 Denah Rumah Tempat Tinggal Keluarga
Tidur I Tn. D
21
a. Tempat berobat : Klinik dokter 24 jam.
b. Jaminan kesehatan : BPJS Kesehatan.
22
6. Biasakan Sarapan
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir
10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal
Berdasarkan 10 pesan gizi seimbang pasien belum memenuhi gizi seimbang karena
belum memenuhi kriteria pada poin 2, 4 dan 5.
Pola makan pasien tiga hari terakhir (Food Recall) ialah :
23
Pagi : 733 kal
Jumlah Gr /kal Protein Karbohidrat Lemak
Nasi 200 gr = 658 kal 24,9 gr 83,64 gr 23,92 gr
Goreng
Teh Manis 1 gelas = 75 kal 14,3 gr 0 gr 0 gr
24
gram) 80 kal
Dari table diatas, dapat disimpulkan bahwa Tn. D mendapat total kalori perhari:
Tanggal 25 Agustus 2020 = 2116,5 kal
Tanggal 27 Agustus 2020 = 2032,33 kal
Tanggal 29 Agustus 2020 = 2338,75 kal
Rata-rata kal per hari = 6487,58 / 3 = 2162,52 kal
25
Keterangan :
Rata-rata asupan kalori yang dikonsumsi per hari adalah 2162,52 kal, dengan rata-rata
asupan karbohidrat 340,56 gr, protein 74,19 gr, dan lemak 72,81 gr.
2. Faktor Koreksi :
A. Usia :
a. 40 – 59 tahun : - 5% kalori basal
b. 60 – 69 tahun : - 10% kalori basal
c. 70 – 79 tahun : - 15% kalori basal
B. Aktivitas Fisik :
a. Ringan : + 10-20% kalori basal
b. Sedang : + 20-30% kalori basal
c. Berat : + 30-40% kalori basal
C. Berat Badan :
a. Underweight : + 20% kalori basal
b. Overweight : - 10% kalori basal
c. Obesitas : - 20% kalori basal
D. Stress Metabolik :
a. Ringan : + 10% kalori basal
26
b. Sedang : + 20% kalori basal
c. Berat : + 30% kalori basal
E. Keadaan khusus :
a. Hamil : + 300 kalori basal
b. Menyusui : + 500 kalori basal
1) Kebutuhan kalori:
Kebutuhan Kalori Basal = BB Ideal x Kalori laki-laki
= 58,5 kg x 30 kkal
= 1.755 kkal
Koreksi:
Aktivitas fisik sedang + 30% kalori basal
= +30 % x 2070
= 526,5 Kkal
Kebutuhan kalori total = KKB + Aktivitas Fisik
= 1.755 + 621
= 2.381,5 kkal
Jadi, total kebutuhan kalori perhari untuk pasien adalah 2.381,5 kkal
Kesimpulan :
Setelah menghitung jumlah BBI, kebutuhan kalori serta kebutuhan zat gizi
pada pasien, juga dengan melihat food recall pasien selama 3 hari maka
didapatkan hasil rata – rata konsumsi kalori pasien per hari = 2162,52 kkal.
27
Kebutuhan kalori basal 2.381,5 kkal dapat disimpulkan bahwa jumlah kalori yang
dibutuhkan setiap harinya dan belum mencakupi kebutuhan kalori dan belum
memenuhi gizi yang seimbang. Pasien disarankan agar memilih makanan dengan
gizi seimbang. Pasien disarankan mengurangi konsumsi lemak yang banyak
didapat dari makanan yang digoreng serta menambah asupan karbohidrat yang
bisa didapatkan dari buah dan sayur.
Perkiraan
Kategori Contoh Aktivitas Fisik Jumlah
Pengeluaran
Energi
1 Berbaring: 0.26
• Tidur
• Beristirahat di ranjang
Duduk
2 : 0.38
28
• Pekerjaan rumah tangga (membersihkan
jendela, menyapu, dll)
• Pekerjaan laboratorium
• Pertukangan kayu, pertukangan batu
• Mengendarain traktor pertanian
• Memberi makan hewan di peternakan
• Membereskan ranjang
• Berjalan agak cepat (ke sekolah, belanja)
• Penjahit
• Pelukis
• Mekanik
• Tukang kue (roti)
Olahraga atau aktivitas di waktu senggang tingkat
6 ringan: 1
• Kano (ringan)
• Bola voli
• Tenis meja
• Baseball (kecuali pitcher)
• Golf
• Mendayung
• Panahan
• Bowling
• Croquet
• Berlayar
• Bersepeda
• Mengoperasikan mesin
• Memperbaiki pagar
• Memasukkan tas-tas / kotak-kotak
• Bercocok tanam
• Pekerjaan kehutanan (menggunakan gergaji
listrik dan penanganan kayu gelondongan)
• Pekerjaan pertambangan, menyekop
29
• Bersepeda
• Menari
• Tenis
• Mengendarai kuda
• Ski es
• Berenang
• Senam
• Jalan cepat
• Jogging
• Berlari (kompetisi)
• Tinju
• Mendaki gunung
• Squash
• Ice hockey
• Bola basket
• Football
30
Menit
Hari Jam
0 - 15 16 - 30 31 - 45 46 - 60
1 0 1 1 1 1
(25/08/20) 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1
3 1 1 1 1
4 1 1 1 1
5 4 4 5 5
6 5 5 5 5
7 2 5 5 5
8 5 5 5 5
9 5 5 5 5
10 5 5 5 5
11 5 5 5 5
12 5 5 5 5
13 2 5 5 5
14 5 5 5 5
15 5 5 5 5
16 5 5 5 5
17 5 5 5 5
18 5 5 5 5
19 5 5 2 2
20 2 2 2 2
21 2 2 2 2
22 2 2 2 2
23 1 1 1 1
24 1 1 1 1
2 0 1 1 1 1
(27/08/20) 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1
3 1 1 1 1
4 2 2 4 4
5 2 2 5 5
6 5 5 5 5
7 2 5 5 5
8 5 5 5 5
9 5 5 5 5
10 5 5 5 5
11 5 5 5 5
12 5 5 2 2
13 5 5 5 5
14 5 5 5 5
15 5 5 5 5
16 5 5 5 5
17 5 5 5 5
31
18 5 5 5 5
19 5 5 5 5
20 2 2 2 2
21 2 2 1 1
22 1 1 1 1
23 1 1 1 1
24 1 1 1 1
3 0 1 1 1 1
(29/08/20) 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1
3 1 1 1 1
4 1 1 1 1
5 2 2 2 4
6 4 4 5 5
7 5 5 5 5
8 5 5 5 5
9 5 5 2 5
10 5 5 5 5
11 5 5 5 5
12 5 5 5 5
13 5 5 5 5
14 5 5 2 2
15 5 5 5 5
16 5 5 5 5
17 5 5 5 5
18 5 5 5 5
19 5 5 5 5
20 3 3 3 3
21 2 2 2 2
22 2 2 2 2
23 2 2 1 1
24 1 1 1 1
32
5. Nilai atau Kepercayaan yang Dianut Terkait Kesehatan
Tn. D dan keluarganya senantiasa berdoa kepada Allah SWT untuk
kesembuhan penyakitnya. Tn. D dan keluarga yakin usaha melalui pengobatan
yang benar, diiringi doa, Allah SWT akan menganggat penyakit Tn. D. Pasien
percaya bahwa penyakit yang dialaminya saat ini disebabkan oleh kurangnya menjaga
kebersihan diri. Penyakit yang dialaminya ini tidak ada hubungan dengan ilmu
ghaib atau guna-guna dan semata-mata merupakan ujian dari Allah SWT.
33
7. Identifikasi Permasalahan yang didapat dalam keluarga
Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai faktor resiko penyakit
pasien yang dapat disebabkan karena personal hygiene pasien yang
tidak baik seperti tidak mandi atau membersihkan tubuh setelah
bekerja seharian, tidak berganti pakaian setelah beraktivitas yang
menyebabkan pakaian basah karena keringat, dan jarang mencuci
handuk sehingga dapat memicu penyakit kulit yang diderita saat ini.
Kurangnya pengetahuan keluarga dalam pengobatan penyakit Tinea
Versikolor yang benar pada pasien,
34
BAB III
DIAGNOSIS HOLISTIK
1. Aspek Personal
Alasan kedatangan :
Pasien datang dengan keluhan timbul bercak-bercak putih pada
dada dan punggung yang disertai gatal saat panas dan berkeringat sejak 3
bulan yang lalu.
Harapan :
Pasien memiliki harapan dapat segera sembuh dari penyakitnya
agar rasa gatal sembuh dan bercak putih pada dada dan punggungnya
hilang sehingga kulitnya kembali sehat seperti sedia kala.
Kekhawatiran :
Keluhan pada pasien tidak membaik dan khawatir penyakitnya
dapat mengganggu konsentrasi nya dalam beraktivitas serta meninggalkan
bekas pada kulitnya.
Spiritual :
Pasien percaya bahwa penyakit yang dideritanya adalah ujian dari
Allah SWT, setiap ujian harus diterima dengan sabar dan ikhlas. Pasien
percaya segala penyakit yang Allah SWT berikan merupakan cara Allah
35
SWT untuk menggugurkan dosanya. Keluhan yang pasien alami tidak
membuatnya meninggalkan ibadahnya sehari-hari.
2. Aspek Klinik
Pasien datang berobat dengan keluhan bercak-bercak putih pada
kulit dada dan punggung yang disertai rasa gatal terutama saat panas dan
berkeringat sejak 3 bulan yang lalu. Terdapat riwayat keluhan serupa 2 tahun
yang lalu pada kulit dada dan kedua pipi namun telah sembuh dengan obat
oles herbal. Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik disimpulkan
sebagai berikut :
• Diagnosis kerja :Tinea Versikolor
• Diagnosis banding : Tinea Alba
3. Aspek Risiko Internal
Kebiasaan :
Pasien memiliki kebiasaan mandi dua kali sehari pada pagi hari
sebelum bekerja dan saat pulang bekerja. Namun beberapa bulan kebelakang
pasien mengaku sering kerja hingga larut malam, sesamapainya di rumah,
pasien merasa lelah dan sering langsung tidur tanpa membersihkan tubuh
terlebih dahulu. Pasien juga mengaku bahwa pekerjaannya di kebun
menyebabkan ia sangat mudah berkeringat dan ia tidak pernah mengganti
baju bila berkeringat, melainkan hanya menunggu sampai kering. Pasien
mengaku tidak pernah mengganti handuknya dalam waktu yang berkala.
Pasien mengganti handuk jika sudah beberapa bulan dan waktunya tidak
menentu.
36
5. Aspek Fungsional
Identifikasi derajat fungsional pasien menurut International
Classification Primary Care (ICPC), adalah sebagai berikut:
• Level 1: Tidak ada keterbatasan apapun
• Level 2: Mulai ada keterbatasan fungsi
• Level 3: Banyak keterbatasan fungsi
• Level 4: Sangat banyak keterbatasan fungsi (kegiatan harian dirumah)
• Level 5 : Tidak dapat beraktivitas sama sekali (full bed 100%)
Secara aspek fungsional pasien mampu melakukan kegiatan sehari-
hari seperti sebelum sakit. Berdasarkan kriteria ICPC dapat disimpulkan
derajat fungsional pasien adalah derajat 1 (satu) , dikarenakan tidak ada
keterbatasan pekerjaan ataupun aktivitas harian.
6. Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis tinea versikolor dapat ditegakkan berdasarkan gambaran
klinis berupa bercak keputihan yang disertai rasa gatal. Pemeriksaan
penunjang yang disarankan sebagai gold standard adalah pemeriksaan
mikroskopis dengan KOH. Hasil akan menunjukkan gambaran spaghetti
and meatballs.
7. Diagnosis Banding
Tinea Alba
8. Rencana Terapi
a. Non medikamentosa
versikolor
37
sesudah melakukan aktivitas), menyarankan untuk
b. Medikamentosa
9. Prognosis
38
10. Rencana Penatalaksanaan
Aspek Daftar Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkan Follow-Up
Aspek Alasan Kedatangan Mengedukasi pasien Pasien Pada saat kunjungan Pasien memahami faktor Pasien mengerti serta
Timbul bercak putih disertai rasa gatal mengenai faktor pencetus ke rumah pencetus penyakit yang menerapkan penjelasan
Personal
terutama saat panas dan berkeringat penyakit yang dialami oleh dialaminya sehingga Pasien mengenai faktor
pasien, menganjurkan memodifikasi kebiasaanya pencetus penyakitnya
pada dada dan punggung.
pasien untuk memeriksakan dan dapat menjaga
diri ke dokter apabila kebersihan dirinya
keluhan tidak kunjung
membaik
Harapan
Pasien memiliki harapan dapat segera
sembuh dari penyakitnya agar rasa Memberikan edukasi Pasien sadar dan mau Pasien dapat membawa
gatal sembuh dan bercak putih pada tentang penyakit tinea melakukan perilaku bersih alat mandi untuk mandi
dada dan punggungnya hilang versikolor yang dapat dan sehat agar penyakitnya di tempat kerja agar
sehingga kulitnya kembali sehat dicegah dengan tidak bertambah buruk dan sesampainya di rumah
seperti sedia kala meningkatkan kesadaran terhindar dari penyakit kulit dapat langsung
menjaga kebersihan diri, lainnya serta untuk beristirahat. Pasien
dan dapat sembuh dengan Mencegah penyebaran agen membawa pakaian ganti,
mengonsumsi dan infeksi dan infeksi berulang bila berkeringat pasien
mengaplikasikan obat yang di kemudian hari. dapat segera mengganti
diberikan dokter.
pakaian yang basah.
39
Aspek Daftar Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkan Follow-Up
Kekhawatiran Menjelaskan kepada pasien Pasien Pada saat kunjungan Pasien lebih tenang Pasien tenang serta
Keluhan pasien tidak membaik dan bahwa prognosisnya akan ke rumah mengenai penyakitnya dan memahami mengenai
baik jika pasien berobat
khawatir penyakitnya dapat dengan tepat dan mengkonsumsi obat secara penyakit yang
mengganggu konsentrasi nya dalam memodifikasi kebiasaan
teratur serta memerhatikan dideritanya untuk
menjaga kebersihan dirinya
beraktivitas serta meninggalkan bekas sehingga resiko keluhan faktor pencetus penyakitnya pencegahan dan
pada kulitnya. berulang daoat dicegah
pengobatan.
Menjelaskan kepada pasien
untuk tetap berusaha,
berserah diri dan tetap
berdoa kepada Allah SWT
untuk diberikan
kesembuhan.
Persepsi Klinis
Pasien mengganggap bahwa Menjelaskan bahwa Pasien dan Pasien berobat dengan Pasien tidak
Pada saat kunjungan
penyakitnya merupakan penyakit yang penyakitnya memang tidak
keluarga ke rumah sungguh-sungguh dan menyepelekan penyakit
umum diderita karena dirinya kurang berbahaya tetapi apabila
menjaga kebersihan diri dan tidak diobati dapat menjaga kebersihan yang diderita.
penyakitnya ini bukan merupakan menyebar ke bagian tubuh
tubuhnya sehingga tercapai Memisahkan baju pasien
lain sehingga dapat
penyakit serius yang dapat kesembuhan. dan istri saat mencuci
mengganggu aktivitas,
mengancam jiwa. mengganggu estetika kulit.
baju untuk menurunkan
Penyakit ini juga mudah
menular kepada orang resiko penularan.
disekitar pasien (istri
pasien). Mengedukasi
keluarga agar tidak
menggunakan handuk atau
40
baju bergantian. Mencuci
baju pasien secara terpisah.
Aspek Daftar Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkan Follow-Up
Religi: Menjelaskan dan Pasien Pada saat Pasien paham dan percaya Pasien bersyukur
Pasien percaya bahwa bahwa penyakit mengingatkan kepada
kunjungan ke bahwa kesembuhannya karena dengan ia
yang dideritanya adalah ujian dari pasien bahwa kesembuhan
hanya datang dari Allah rumah datang dari Allah SWT dan diberikan sakit dapat
Allah SWT, setiap ujian harus
SWT, dokter hanyalah
diterima dengan sabar dan ikhlas. dokter hanyalah perantara. menggugurkan dosanya
perantara. Pasien juga
Pasien percaya segala penyakit yang dijelaskan bahwa Pasien tetap menjalankan dan bersyukur kepada
Allah SWT berikan merupakan cara penyakitnya dapat dicegah
kewajiban nya sebagai Allah SWT telah
Allah SWT untuk menggugurkan dengan menjaga kebersihan
dosanya. Keluhan yang pasien alami diri karena kebersihan Muslim, seperti solat lima dikurani keluhannya.
tidak membuatnya meninggalkan adalah sebagian dari iman.
waktu serta ibadah lainnya.
Selain itu, keluhan yang
ibadahnya sehari-hari.
dialami dapat disembuhkan
dengan mengonsumsi dan
mengaplikasikan obat yang
diberikan dokter.
Aspek Daftar Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkan Follow-Up
Aspek Dasar Diagnosis Menjelaskan obat yang Pasien Pada saat Pasien rutin meminum obat pasien mengerti
Klinis makula hipopigmentasi ukuran milier diberikan kepada Pasien pengoobatan dan mengaplikasikan krim penjelasan fungsi obat
- plakat berbatas tegas dengan sehingga keluhan pasien dan menerapkannya
permukaan ditutupi oleh skuama halus berkurang sampai sembuh. Obat pasien
yang tersebar diskret pada Regio dikonsumsi sesuai
Thorakal posterior dan anterior. anjuran dokter
41
Medikamentosa:
Sistemik :
Ketoconazole tab 2 x 100 mg selama 7
hari.
Topikal:
sampo selenium sulfide 2,5% dipakai
setiap 2-3 kali seminggu, selama 15-
30 menit , didiamkan sebelum mandi,
kemudian dibilas.
Aspek Daftar Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkan Follow-Up
Aspek Hygiene personal pasien yang Menjelaskan faktor pasien dan Pada saat kunjungan pasien mengerti dan pasien menerapkan
Risiko buruk seperti tidak membersihkan risiko penyakit pasien Istri pasien rumah menghindari apa saja untuk kesembuhan
Internal diri sepulang kerja, tidak dan menghindari faktor yang dapat mencetuskan penyakitnya dengan
mengganti pakaiannya saat risiko penyakit pasien keluhan pasien menghindari apa saja
berkeringat dan setelah Menyarankan kepada menerapkan kebiasaan yang dapat
beraktivitas/sepulang bekerja, pasien untuk selalu untuk selalu mencetuskan keluhan
jarang berganti handuk. membersihkan diri membersihkan diri dan penyakitnya.
Pasien belum memahami mengenai setelah beraktivitas. menjaga kebersihan
faktor pencetus penyakit tinea Mengganti baju bila badan
versikolor dan yang dialaminya berkeringat. Mengganti
handuk seminggu sekali
dan menjemur handuk
basah yang telah selesai
digunakan.
42
Aspek Kurangnya pengetahuan pasien dan - Memberikan edukasi Pasien dan Saat mengunjungi Pasien menjadi paham Pasien dan
Risiko keluarganya mengenai penyakit keluarganya rumah pasien mengenai penyakitnya keluarganya lebih
tentang penyakit yang
yang dialami serta faktor risikonya. serta faktor risiko yang menjaga kebersihan
Eksternal Pekerjaan yang melelahkan dialami pasien serta faktor dapat mencetus diri dan
membuat pasien tidak sempat penyakitnya lingkungannya.
risiko yang dapat
membersihkan tubuhnya karena
langsung ingin istirahat. Pekerjaan mencetus penyakitnya
pasien membuatnya sering
sehingga dapat mencegah
berkeringat dan karena kurangnya
pengetahuan pasien tidak pernah keluhan berulang dan
mengganti baju saat berkeringat
penularan penyakit.
Aspek Daftar Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkan Follow-Up
Aspek Secara fungsional pasien digolongkan Menyarankan pasien untuk pasien dan Pada saat kunjungan Pasien mengerti pentingnya Pasien dapat tetap
Fungsional ke derajat 1 berdasarkan ICPC yang tetap beraktivitas sehari-hari Istri pasien rumah saran yang diberikan dan beraktivitas seperti biasa
mana pasien sehat dan dapat seperti biasa, namun tetap menerapkannya sehingga
melakukan aktivitas sehari – hari. mengingat untuk menajaga Pasien tidak terbebani oleh
kebersihan diri aktivitas sehari- hari dan
bisa lebih sehat.
43
LAMPIRAN
44