Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN KASUS DIAGNOSTIK HOLISTIK

TINEA VERSIKOLOR DITINJAU MELALUI ASPEK RISIKO


INTERNAL DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA

Disusun Oleh :
Indira Maycella
1102015098

Pembimbing :
dr. Dini Widianti, MKK., DipIDK.

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA BAGIAN


ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI JAKARTA
PERIODE 24 AGUSTUS - 6 SEPTEMBER 2020
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “TINEA VERSIKOLOR DITINJAU
MELALUI ASPEK RISIKO INTERNAL DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN
KELUARGA” ini telah disetujui oleh pembimbing untuk dipublikasikan dalam rangka memenuhi
salah satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Bohgor, Agustus 2020


Pembimbing,

dr. Dini Widianti, MKK., DipIDK.

2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan kemudahan bagi penulis sehingga Laporan studi kasus yang berjudul Tinea
Versikolor Ditinjau melalui Aspek Risiko Internal dengan Pendekatan Kedokteran
Keluarga ini dapat terselesaikan.
Penulis menyusun laporan untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik bagian Ilmu
Kedokteran Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI. Penulis berharap laporan ini
dapat bermanfaat sebagai sumber pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan mengenai
Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. dr. Dini Widianti, MKK, DiplDK., Selaku dosen pembimbing dan staf pengajar Kepaniteraan
Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI yang telah membimbing
dan memberi masukan yang bermanfaat.
2. dr. Yusnita, M.Kes, Dipl.DK, selaku koordinator kedokteran keluarga dan staf pengajar
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
3. dr. Fathul Jannah, M.Si Dipl.DK, selaku kepala bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan staf
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
4. DR. Kholis Ernawati, S.Si., M. Kes., selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
5. Dr. Rifqatussa’adah, S.KM, M.Kes, selaku staf Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
6. dr. Siti Maulida Sari, M.Kes, selaku staf Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI.
7. dr. Maya Trisiswati, MKM. selaku staf Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI.

3
8. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama sehingga tersusun
laporan ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan Laporan Studi Kasus ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan saran serta kritik yang membangun dalam
untuk perbaikan di kemudian hari. Semoga laporan diagnosis holistik ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi pembaca.

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wabarakatuh.

Bogor, Agustus 2020

Penulis

4
DAFTAR ISI
PERNYATAAN PERSETUJUAN.............................................................................2
KATA PENGANTAR.................................................................................................3
DAFTAR ISI................................................................................................................5
DAFTAR TABEL........................................................................................................6
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................7
BAB I............................................................................................................................8
BERKAS PASIEN.......................................................................................................8
A. Identitas Pasien.................................................................................................8
B. Anamnesis..........................................................................................................8
C. Data Antopometri...........................................................................................11
D. Status Generalis..............................................................................................11
E. Status Dermatologis........................................................................................12
F. Pemeriksaan Penunjang.................................................................................13
BAB II.........................................................................................................................15
BERKAS KELUARGA.............................................................................................15
A. Profil Keluarga...............................................................................................15
B. Genogram........................................................................................................18
1. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup...................................19
2. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga...................................................24
3. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)..............................................24
4. Pola Konsumsi Makan Keluarga...............................................................24
5. Nilai/Kepercayaan yang Dianut Terkait Kesehatan................................35
6. Pola Dukungan Keluarga...........................................................................35
7. Identifikasi Permasalahan yang didapat dalam keluarga......................36
BAB III.......................................................................................................................37
DIAGNOSIS HOLISTIK..........................................................................................37
1. Aspek Personal................................................................................................37
2. Aspek Klinik....................................................................................................38
3. Aspek Risiko Internal.....................................................................................38
4. Aspek Resiko Eksternal.................................................................................39
5. Aspek Fungsional............................................................................................39
6. Rencana Penatalaksanaan.............................................................................40
7. Prognosis..........................................................................................................45

5
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga Tn. D yang Tinggal Serumah........................15


Tabel 2. Penilaian Rumah Sehat..............................................................................19
Tabel 3. Lingkungan Tempat Tinggal.....................................................................22
Tabel 4. Pelayanan Kesehatan..................................................................................24
Tabel 5. Rencana Penatalaksanaan Tn.M...............................................................40

6
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Gambaran Lesi di sekitar Ketiak dan Lipat Paha..............................12


Gambar 2. Genogram Keluarga Tn. D....................................................................18
Gambar 3. Denah Rumah Tempat Tinggal Keluarga Tn. D.................................23

7
BAB I
BERKAS PASIEN

A. Identitas Pasien
Nama : Tn. D
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 28 tahun
Agama : Islam
Alamat : Jl. Raya Puncak Kp. Gadong Pandansari RT/RW 01/01 Ciawi
Kabupaten Bogor
Suku Bangsa : Sunda
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pengurus kebun dan binatang ternak
Tanggal periksa : 25 Agustus 2020

B. Anamnesis
Dilakukan autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 25 Agustus 2020 pukul 16.30 WIB.
1. Keluhan Utama:
Timbul bercak putih pada dada dan punggung

2. Riwayat Penyakit Sekarang:


Pasien mengeluh timbul bercak-bercak putih pada kulit dada dan punggung sejak 3
bulan yang lalu. Pertama kali bercak putih timbul 2 buah sebesar biji jagung pada dada kanan
pasien. Semakin lama bercak putih bertambah banyak dan menyebar hampir ke seluruh bagian
dada dan punggung pasien. Pasien mengeluh gatal pada bercak putih tersebut tertutama saat
pasien beraktivitas dan berkeringat. Pasien mengaku gatal tersebut tidak sampai mengganggu
pekerjaannya sehari-hari. Pasien mengaku pernah memiliki keluhan serupa 2 tahun yang lalu
dan pasien sembuh. Saat ini pasien belum pernah memeriksakan keluhannya ke fasilitas
Kesehatan. Pasien hanya pergi ke apotik dan pekerja apotik menyarankan pasien membeli
salep kalpanax dan bedak salicyl talk, pasien mengatakan keluhan gatalnya berkurang tetapi
bercak putih tidak menghilang.
Pasien memiliki kebiasaan mandi dua kali sehari pada pagi hari sebelum bekerja dan
saat pulang bekerja. Tetapi terkadang bila pasien sampai rumah larut malam, pasien merasa
lelah dan sering langsung tidur tanpa membersihkan tubuh terlebih dahulu. Pasien juga

8
mengaku bahwa pekerjaannya di kebun menyebabkan ia sangat mudah berkeringat dan ia
tidak pernah mengganti baju bila berkeringat, melainkan hanya menunggu sampai kering.
Pasien mengganti handuk jika sudah beberapa bulan dan waktunya tidak menentu.
Pasien menganggap penyakitnya merupakan penyakit yang tidak begitu serius dan
pasien berharap penyakitnya dapat sembuh dengan pengobatan yang akan diberikan. Pasien
merasa khawatir bila tidak segera diobati keluhannya semakin parah sehingga mengganggu
pekerjaannya.
Keluarga pasien yakin penyakit yang pasien alami dapat disembuhkan dengan
pengobatan yang akan diberikan, keluarga pasien mendukung pengobatan pasien.
Pasien mengaku menjalankan sholat lima waktu. Pasien percaya bahwa sakitnya
merupakan ujian dari Allah sehingga pasien harus senantiasa bersabar dan berusaha mencapai
kesembuhan. Keluarga pasien yakin bahwa Allah akan menyembuhkan pasien.

3. Riwayat Penyakit dahulu


Pasien mengaku pernah memiliki keluhan serupa 2 tahun yang lalu saat pasien bekerja di
Restoran Chinese Food di Jakarta. Timbul bercak putih di bagian dada dan kedua pipi. Saat itu
bos pasien yang merupakan keturunan tionghoa memberikan obat oles herbal yang digunakan
2 kali sehari setelah mandi pagi dan sebelum tidur malam. Pasien sembuh dengan obat
tersebut.

4. Riwayat penyakit keluarga


Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan serupa seperti pasien.

5. Riwayat pengobatan
Atas anjuran rekan kerjanya, satu bulan lalu pasien ke apotik dan menanyakan obat
untuk mengobati keluhannya kepada pekerja apotik. Pasien disarankan membeli salep
kalpanax dan bedak salycil talk. Pasien mengaku keluhan gatalnya sedikit berkurang tetapi
bercak putih tidak menghilang.

7. Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien berada di tingkatan sosial ekonomi menengah ke bawah. Pasien tinggal berdua
dengan istrinya disebuah rumah yang merupakan rumah warisan dari kakek pasien. Pasien
baru menikah selama 1 tahun dan belum memiliki anak. Rumah pasien terletak di pemukiman
padat penduduk. Pasien merupakan pengurus kebun sekaligus beberapa hewan ternak seperti

9
sapi dan kambing yang dimiliki pemilik kebun. Penghasilan keluarga pasien hanya dari hasil
pekerjaan pasien. Istri pasien tidak bekerja. Pasien mengaku penghasilannya cukup untuk
membiayai kehidupan sehari-hari.

8. Riwayat Kebiasaan
Pasien memiliki pola makan tiga kali sehari. Pasien selalu sarapan dengan makanan yang
disiapkan istrinya. Pasien makan siang di tempat kerja dengan makanan yang telah disiapkan oleh
bosnya dan makan malam di rumah. Pasien memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan ayam,
tempe, tahu, telur sayuran dan sesekali mengkonsumsi buah-buahan. Pasien jarang
mengkonsumsi makanan instan. Pasien mengaku jarang berolahraga karena kelelahan selepas
bekerja.
Pasien memiliki kebiasaan mandi dua kali sehari pada pagi hari sebelum bekerja dan saat
pulang bekerja. Tetapi terkadang bila pasien sampai rumah larut malam, pasien merasa lelah dan
sering langsung tidur tanpa membersihkan tubuh terlebih dahulu. Pasien juga mengaku bahwa
pekerjaannya di kebun menyebabkan ia sangat mudah berkeringat dan ia tidak pernah mengganti
baju bila berkeringat, melainkan hanya menunggu sampai kering. Pasien memiliki kebiasaan
menggaruk dada dan punggungnya jika keluhan gatal muncul hingga gatal hilang. Pasien
mengenakan handuk sendiri dan tidak bergantian dengan istrinya. Pasien mengganti handuk jika
sudah beberapa bulan dan waktunya tidak menentu. Saat ini pasien masih dapat melakukan
pekerjaan Sehari-hari sebagai pengurus kebun dan hewan ternak. Apabila kebiasaan pasien dalam
hal menjaga kebersihan tubuh seperti membersihkan badan selepas bekerja, mengganti baju bila
baju basah terkena keringat, dan tidak mengganti handuk secara berkala ini tidak dimodifikasi,
dikhawatirkan penyakit yang diderita saat ini apabila sembuh akan terulang kembali.

9. Riwayat Hidup

1. Prenatal dan Perinatal


Pasien tidak memiliki kelainan selama prenatal dan perinatal.
2. Masa Kanak Awal (0-3 tahun)
Pasien diurus oleh orang tua kandung. Pasien bermain secara normal dan tidak terdapat
gangguan tingkah laku.
3. Masa Kanak Pertengahan (3-7 tahun)
Pasien berinteraksi baik dengan teman dan bermain secara normal.
4. Masa Kanak Akhir dan Remaja

10
Pasien bersekolah hingga SMP, setelah itu pasien bekerja mulai dari menjaga toko hingga
saat ini mengurus kebun beserta hewan ternak. Hubungan pasien dengan rekan kerja
baik.
5. Masa Dewasa
Riwayat pekerjaan : Mengurus kebun dan hewan ternak
Riwayat pernikahan : Sudah Menikah
Agama : Islam
Aktivitas sosial : Mampu bersosialisasi dengan baik
Situasi kehidupan sekarang: Tinggal bersama istri
Riwayat hukum : Tidak pernah ada riwayat pelanggaran hukum

C. Data Antopometri
A. Berat badan: 65 Kg 2
B. Tinggi badan : 165 cm = 1,65 m
BB 65
C. IMT= 2 = = 23,87 (Normoweight)
TB 2,72
D. Berat badan ideal: 90% (165-100)= 58,5 Kg

D. Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum : Baik
 Kesadaran : Composmentis
 Tanda Vital :
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Frek. Nadi : 85 x/menit
Frek. Pernapasan : 24 x/menit

Suhu : 36,5 oC

 Status Generalis

Kepala : Normocephali, rambut hitam, distribusi merata.

Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil isokor.

Hidung : Discharge (-/-), tidak ada deviasi septum, nafas cuping hidung (-)

11
Mulut/gigi : Bibir sianosis (-), lidah tidak kotor.

Telinga : Daun telinga simetris, liang telinga lapang

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening

Kulit : Sianosis (-), turgor cukup

Pemeriksaan Thorax

Inspeksi : Dinding dada simetris, jejas (-) retraksi (-/-)

Palpasi : Vokal fremitus paru kanan sama dengan kiri

Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru

Auskultasi : bunyi nafas dasar vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-), bunyi jantung I

dan II regular, murmur (-), gallop (-)

Pemeriksaan Abdomen

Inspeksi : Perut tampak datar, umbilicus tidak menonjol, striae (-)

Auskultasi : Bising usus (+) normal

Perkusi : Timpani,nyeri ketok (-)

Palpasi : Supel, Nyeri tekan (-)

Ekstremitas :
Akral hangat, Turgor kulit baik, Sianosis (-/-), Edema (-/-)

E. Status Dermatologis

Lesi :
- Tipe : makula hipopigmentasi, skuama halus
- Bentuk :-
- Ukuran : milier
- Susunan :-
- Distribusi : lokalisata

12
- Warna : putih
- Konsistensi :-

Lokasi : regio thorachalis anterior dan posterior

Gambar 1.1 Makula hipopigmentasi regio thorachalis posterior

Gambar 1.2 Makula hipopigmentasi regio thorachalis anterior

13
BAB II
BERKAS KELUARGA

A. Profil Keluarga
Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga (KK) : Tn. D, 28 tahun.
b. Struktur Komposisi Keluarga

Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga Tn. D yang Tinggal Serumah


No Nama Keduduka Gender Usia Pendidikan Pekerjaan Penghasilan
n
1 Tn. D Kepala L 28 th SMP Pengurus kebun Rp. 1.700.000
Keluarga dan binatang ternak
2 Ny. C Istri P 22 th SMP Ibu Rumah RP. 300.000
Tangga,
mengumpulkan
sampah plastil

B. Genogram
1. Bentuk Keluarga
Keluarga pasien termasuk dalam bentuk keluarga Inti (nuclear family) dimana terdiri
dari Tn. D sebagai suami dan Ny. C sebagai istri. Tn.D bersama istrinya tinggal di rumah milik
sendiri yang merupakan pemberian orang tua Tn.D.

2. Tahapan Siklus Keluarga


Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari Duvall (1984),
tahapan siklus keluarga pasien termasuk pada tahap I yaitu beginning family atau keluarga baru
dimana pasangan yang menikah namun belum memiliki anak.

14
15
3. Fungsi Keluarga
a. Biologis
Keluarga Tn.D belum dikaruniai keturunan. Tn.D dan istrinya baru menikah satu
tahun. Baik Tn.D maupun Ny.C belum pernah memeriksakan fungsi reproduksinya tetapi
Tn.D dan Ny.C mengaku tidak memiliki keluhan gangguan fungsi reproduksi.

b. Psikologis
Tn.D tinggal berdua bersama istrimya. Tn.D dan istrinya hidup rukun, saling
menghargai dan saling menyayangi. Hubungan keluarga Tn.D dengan tetangga baik.
Hubungan Tn.D dengan orang tua serta keluarga Ny.C baik begitupun sebaliknya.

c. Sosial
Hubungan keluarga Tn.D dengan tetangga sekitar baik. Tn.D dan Ny.C berpartisipasi
aktif dalam membantu kegiatan yang ada di lingkungan rukun tangga maupun apabila ada
tetangga yang menyelenggarakan acara, misalnya pernikahan atau khinatan.

d. Ekonomi
Tn. D mengaku pendapatannya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
keluarganya. Istri Tn.D juga membantu mengumpulkan sampah plastik untuk dijual. Hasil
penjualan tersebut dirasakan sangat bermanfaat untuk menambah pemasukan keluarga. .
Uang tersebut sehari-hari dipakai untuk makan, membayar listrik, air serta kebutuhan
lainnya. Tn.D mengaku masih dapat menyisihkan penghasilannya untuk ditabung. Untuk
biaya kesehatan keluarga Tn.D menggunakan BPJS.

e. Pendidikan
Tn. D menyadari akan pentingnya mengenyam pendidikan setinggi mungkin. Namun
akibat keterbatasan ekonomi, Tn.D dan istri tidak dapat menlanjutkan Pendidikan
sehingga terhenti sampai jenjang SMP. Keluarga Tn.D berharap kelak anak-anaknya dapat
bersekolah sampai kuliah sehingga dapat menggapai cita-cita yang diimpikan. Tn.D juga
merasa bahwa pendidikan agama sangat penting agar dapat hidup dengan akhlak yang
baik.

f. Budaya

16
Tn. D dan sebagian besar penduduk disekitar kawasan rumahnya merupakan
penduduk asli didaerah tersebut yang bersuku Sunda. Tn. D dapat tinggal dan
bersosialisasi dengan baik dengan warga sekitar.

g. Fungsi Spiritual

Tn. D dan isrtinya memeluk agama Islam. Keluarga pasien merupakan keluarga
yang taat beragama dan melaksanakan ibadah Shalat wajib 5 waktu.

4. Dinamika Keluarga
Hubungan keluarga satu sama lain selama ini tidak ada masalah. Hubungan pasien
dengan istrinya tergolong dekat. Istri pasien selalu memotivasi pasien untuk sembuh dari
penyakitnya. Keluarga Tn. D dan Ny. C mengambil keputusan bersama untuk menyelesaikan
kesulitan hari-harinya. Pasien mengaku istrinya sangat sabar. Tn. D sebagai seorang suami
selalu menyayangi istri dan berusaha membahagiakan istrinya.

17
5. Family Map

Gambar 2.1 Genogram Keluarga Tn. D

Keterangan:

: Laki-laki meninggal

: Perempuan meninggal

: Laki-laki

: Perempuan
: Pasien

: Hubungan pernikahan

: Garis keturunan.

: Tinggal satu rumah

18
1. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan Tempat Tinggal

Tabel 2. Penilaian Rumah Sehat


KOMPONEN RUMAH
NO. YANG DINILAI KRITERIA NILAIBOBOT
I. KOMPONEN 31
RUMAH

1. Langit-langit a. Tidak ada 0


b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan rawan kecelakaan 1
c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2 62

2. Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman bambu/ilalang) 1


b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan bata atau 2
batu yang tidak diplester/papan yang tidak kedap air
c. Permanen (Tembok/pasangan batu bata yang 3 93
diplester)
papan kedap air

3. Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan tanah/plesteran 1
yang retak dan berdebu.
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah panggung) 2 62

4. Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0


b. Ada 1 31
5. Jendela ruang keluarga a. Tidak ada 0
b. Ada 1 31

6. Ventilasi a. Tidak ada 0


b. Ada, lubang ventilasi < 10% dari luas lantai 1
c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas lantai 2 62

7. Lubang asap dapur a. Tidak ada 0


b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai 1
dapur
b. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari luas 2 62
lantai dapur
(asap keluar dengan sempurna) atau ada exhaust fan
atau ada peralatan lain yang sejenis.

8. Pencahayaan a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan untuk 0


membaca
b. Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk 1 31
membaca

19
dengan normal
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat dipergunakan
untuk membaca dengan normal 2

25
II. SARANA SANITASI

1. Sarana Air Bersih a. Tidak ada 0


(SGL/SPT/PP/KU/PAH b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi syarat 1
) kesehatan
c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat 2
kesehatan
d. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat 3
kesehatan
e. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat 4 100
kesehatan

2. Jamban (sarana a. Tidak ada. 0


pembuangan kotoran) b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, disalurkan 1
ke
sungai / kolam
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan ke 2
sungai
atau kolam
d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, septic tank 3
e. Ada, leher angsa, septic tank 4 100
3. Sarana Pembuangan a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di 0
halaman
Air Limbah (SPAL) b. Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air (jarak 1
sumber air (jarak dengan sumber air < 10m)
c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2
d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber air 3 75
(jarak
dengan sumber air > 10 m)
e. Ada, dialirkan ke selokan tertutup (saluran kota) 4
untuk diolah lebih lanjut.
4. Saran Pembuangan a. Tidak ada 0
Sampah / Tempat b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup 1 25
Sampah
c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2
d. Ada, kedap air dan bertutup 3
III. PERILAKU 44
PENGHUNI

1Membuka Jendela a. Tidak pernah dibuka 0


kamar tidur b. Kadang-kadang 1

20
c. Setiap hari dibuka 2 88

2Membuka jendela a. Tidak pernah dibuka 0


ruang keluarga b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari dibuka 2 88

3Membersihkan rumah a. Tidak pernah 0


dan halaman b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari 2 88

4Membuang tinja bayi a. Dibuang ke sungai /kebun / kolam sembarangan 0


dan balita ke jamban b. Kadang-kadang ke jamban 1
c. Setiap hari dibuang ke jamban 2 88

5Membuang sampah a. Dibuang ke sungai / kebun / kolam sembarangan 0


pada tempat sampah b. Kadang-kadang dibuang ke tempat sampah 1 44
c. Setiap hari dibuang ke tempat sampah 2

TOTAL HASIL PENILAIAN 1.099

Hasil Penilaian
I. Komponen Rumah : 434
II. Sarana Sanitasi : 300
III. Perilaku Penghuni : 396
Total Skor = 1.130
Kriteria Penilaian:
1. Rumah Sehat : 1.068 – 1.200
2. Rumah Tidak Sehat : < 1.068

Kesimpulan:
Rumah yang dihuni keluarga Tn. D (total skor = 1.130) termasuk ke dalam kriteria rumah sehat
berdasarkan Pedoman Penilaian Rumah Sehat.

Tabel 3. Lingkungan Tempat Tinggal


Status kepemilikan rumah Milik sendiri
Daerah perumahan Kawasan Padat Penduduk
Karakteristik Rumah dan Kesimpulan
Lingkungan
Luas rumah: 5 x 7 m2 Keluarga Tn. D tinggal di rumah milik sendiri
Jumlah penghuni: dua orang. Terdiri

21
dari pasien dan istri pasien. bersama istri dan anak semata wayangnya.
Bertingkat/tidak bertingkat: Tidak
Kondisi lingkungan sekitar rumahnya padat
bertingkat.
namun bersih. Ketersediaan air bersih, jamban
Lantai rumah: keramik.
Dinding rumah: tembok. keluarga serta tempat pembuangan sampah
Jamban keluarga: ada.
cukup baik.
Penerangan listrik : 1300 watt
Ketersediaan air bersih: air sumur
Tempat pembuangan sampah: ada.
5 meter

Dak Dapur
K.
mandi
7 meter

K.
Tidur II

Ruang
Keluarga

K.
Gambar 2.2 Denah Rumah Tempat Tinggal Keluarga
Tidur I Tn. D

b. Kepemilikan Barang-Barang Berharga


 Satu unit sepeda motor
 Satu unit televisi 21 inchi
 Dua unit telepon genggam
 Satu unit radio
 Satu unit setrika
 Satu unit penanak nasi
 Satu unit kipas angin

Kepemilikan yang dimiliki keluarga Tn. D termasuk dalam ekonomi menengah


ke bawah karena tidak mempunyai barang-barang yang mewah dan penghasilan
dibawah UMR kabupaten Bogor.

2. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga

22
a. Tempat berobat : Klinik dokter 24 jam.
b. Jaminan kesehatan : BPJS Kesehatan.

3. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 4. Pelayanan Kesehatan


Faktor Keterangan Kesimpulan
Aksesibilitas Kendaraan roda dua Pasien mengaku keluarganya sakit akan
(sepeda motor) berobat ke klinik dokter 24 jam yang
Tarif BPJS (Gratis)
berjarak 2 kilometer dari rumahnya
menggunakan kendaraan pribadi
Kualitas Cukup memuaskan
(motor). Tn. D dan Ny. C merasa
cukup puas dengan pelayanan di Klinik
Dokter 24 jam karena dapat dibayarkan
secara gratis dengan BPJS.

4. Pola Konsumsi Makan Keluarga


a. Kebiasaan Makan
Keluarga Tn. D makan sebanyak tiga kali sehari; makan pagi, siang, malam hari dengan
menu makanan yang cukup bervariasi. Makan pagi dan makan malam biasa dimasak sendiri
oleh istrinya. Tn. D biasa makan siang di tempatnya bekerja dengan makanan yang sudah
disediakan bosnya. Menu makanan seperti, ayam, ikan, tempe, tahu, telur, sayuran dan
sesekali mengonsumsi buah-buahan.

b. Menerapkan pola gizi seimbang


Menu makanan Tn.D setiap harinya yaitu nasi, ayam, ikan, telur, tahu, tempe, gorengan,
sayuran dan buah. Adapun 10 pesan gizi seimbang departemen kesehatan adalah :
1. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan
2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan
3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi
4. Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok
5. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak

23
6. Biasakan Sarapan
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir
10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal

Berdasarkan 10 pesan gizi seimbang pasien belum memenuhi gizi seimbang karena
belum memenuhi kriteria pada poin 2, 4 dan 5.
Pola makan pasien tiga hari terakhir (Food Recall) ialah :

(25 Agustus 2020)


 Pagi : 449 kal
Jumlah Gr /kal Protein Karbohidrat Lemak
Pisang Goreng 4 ptg (100 gr) = 4 gr 149 gr 10 gr
374 kal
Teh Manis 1 gelas = 75 kal 0 gr 0 gr 0 gr

 Siang : 630,5 kalori


JumlahGr /kal Protein Karbohidrat Lemak
Nasi 200 gr = 350 kal 8 gr 80 gr 0 gr
Telur Ceplok 60 gr = 140 kal 10 gr 0 gr 16 gr
Tempe Goreng 2 buah = 68 kal 4 gr 3,58 gr 4,56 gr
Sayur Bayam 100 gr = 72,5 6 gr 10 gr 2,5 gr
kal

 Malam : 1.037 kalori


Jumlah Gr /kal Protein karbohidrat Lemak
Nasi Goreng 200 gr = 658 kal 24,9 gr 83,64 gr 23,92 gr
Bakwan Sayur 2 buah = 274 kal 1,9 gr 6,7 gr 11,5 gr
Kopi Susu 1 gelas = 105 kal 1,1 gr 19,2 gr 2,3 gr
Kapal Api

(27 Agustus 2020)

24
 Pagi : 733 kal
Jumlah Gr /kal Protein Karbohidrat Lemak
Nasi 200 gr = 658 kal 24,9 gr 83,64 gr 23,92 gr
Goreng
Teh Manis 1 gelas = 75 kal 14,3 gr 0 gr 0 gr

 Siang : 731,33 kalori


JumlahGr /kal Protein Karbohidra Lemak
t
Nasi 200 gr = 350 kal 8 gr 80 gr 0 gr
Soto Ayam 200 gr = 258 kal 24,0 gr 19,5 gr 14,9 gr
Kerupuk Udang 2 buah (13 gr) = 0,86 gr 6,52 gr 4,58 gr
70 kal
Nangka 4 buah (66,6 gr) 0 gr 13,33 gr 0 gr
= 53,33 kal

 Malam : 568 kalori


JumlahGr /kal Protein Karbohidrat Lemak
Nasi 200 gr = 350 kal 8 gr 80 gr 0 gr
Sayur Sop 150 gr = 138 kal 3,3 gr 3 gr 13,8 gr
Pisang Ambon 2 buah (150 gr) = 0 gr 20 gr 0 gr
80 kal

(29 Agustus 2020)


 Pagi : 630 kal
Jumlah Gr /kal Protein Karbohidrat Lemak
Mie goreng 85 gr = 380 kal 8,0 gr 32,84 gr 12,95 gr
Nasi 100 gr = 175 kal 4 gr 40 gr 0 gr
Teh manis 1 gelas = 75 kal 14,3 gr 0 gr 0 gr

 Siang : 872 kalori


JumlahGr /kal Protein Karbohidra Lemak
t
Nasi 200 gr = 350 kal 8 gr 80 gr 0 gr
Ayam Goreng 100 gr = 270 kal 17,9 gr 13,3 gr 16,2 gr
Tepung
Capcay Goreng 100 gr = 67 kal 1,58 gr 9,67 gr 2,59 gr
Kopi Susu Kapal 1 gelas = 105 kal 1,1 gr 19,2 gr 2,3 gr
Api
Sawo 2 buah (100 0 gr 20 gr 0 gr

25
gram) 80 kal

 Malam : 836,75 kalori


JumlahGr /kal Protein Karbohidrat Lemak
Nasi 200 gr = 350 kal 8,14 gr 65,68 gr 25,9 gr
Tumis 100 gr = 98 kal 2,56 gr 3,99 gr 8,71 gr
Kangkung
Ikan Goreng 100 gr = 235 kal 10 gr 0 gr 11 gr
Mentimun 25 gr = 3,75 kal 0 gr 0,9 gr 0 gr
Perkedel 2 buah = 182 kal 3,74 gr 18,9 gr 10,8 gr
Jagung

Dari table diatas, dapat disimpulkan bahwa Tn. D mendapat total kalori perhari:
 Tanggal 25 Agustus 2020 = 2116,5 kal
 Tanggal 27 Agustus 2020 = 2032,33 kal
 Tanggal 29 Agustus 2020 = 2338,75 kal
Rata-rata kal per hari = 6487,58 / 3 = 2162,52 kal

Total asupan karbohidrat perhari:


 Tanggal 25 Agustus 2020 = 352,12 gr
 Tanggal 27 Agustus 2020 = 305,99 gr
 Tanggal 29 Agustus 2020 = 363,58 gr
Rata-rata karbohidrat per hari = 1021,69 / 3 = 340,56 gr

Total asupan protein perhari:


 Tanggal 25 Agustus 2020 = 59,9 gr
 Tanggal 27 Agustus 2020 = 83,36 gr
 Tanggal 29 Agustus 2020 = 79,32 gr
Rata-rata protein per hari = 222,58 / 3 = 74,19 gr

Total asupan lemak perhari:


 Tanggal 25 Agustus 2020 = 70,78 gr
 Tanggal 27 Agustus 2020 = 57,2 gr
 Tanggal 29 Agustus 2020 = 90,45 gr
Rata-rata lemak per hari = 218,43 /3 = 72,81 gr

26
Keterangan :
Rata-rata asupan kalori yang dikonsumsi per hari adalah 2162,52 kal, dengan rata-rata
asupan karbohidrat 340,56 gr, protein 74,19 gr, dan lemak 72,81 gr.

Penentuan Status Gizi


 Berat Badan : 65 kg
 Tinggi Badan : 165 cm

 IMT : BB(kg)/TB(m2) = 23,87


 Status Gizi : Normoweight
 BB ideal = (Tinggi Badan-100)

= 90% (165-100) = 58,5 kg

Perhitungan Kalori Tn. D:


1. Kalori basal :
a. Perempuan : 25 kkal/kgBB
b. Laki-laki: 30 kkal/kgBB

2. Faktor Koreksi :
A. Usia :
a. 40 – 59 tahun : - 5% kalori basal
b. 60 – 69 tahun : - 10% kalori basal
c. 70 – 79 tahun : - 15% kalori basal
B. Aktivitas Fisik :
a. Ringan : + 10-20% kalori basal
b. Sedang : + 20-30% kalori basal
c. Berat : + 30-40% kalori basal
C. Berat Badan :
a. Underweight : + 20% kalori basal
b. Overweight : - 10% kalori basal
c. Obesitas : - 20% kalori basal
D. Stress Metabolik :
a. Ringan : + 10% kalori basal

27
b. Sedang : + 20% kalori basal
c. Berat : + 30% kalori basal
E. Keadaan khusus :
a. Hamil : + 300 kalori basal
b. Menyusui : + 500 kalori basal

1) Kebutuhan kalori:
Kebutuhan Kalori Basal = BB Ideal x Kalori laki-laki
= 58,5 kg x 30 kkal
= 1.755 kkal
Koreksi:
Aktivitas fisik sedang + 30% kalori basal
= +30 % x 2070
= 526,5 Kkal
Kebutuhan kalori total = KKB + Aktivitas Fisik
= 1.755 + 621
= 2.381,5 kkal

Jadi, total kebutuhan kalori perhari untuk pasien adalah 2.381,5 kkal

2) Kebutuhan zat gizi:


a. Protein 10% dari total kalori = (10% x 2691 kalori) : 4 = 59,53 gr
b. Lemak 20% dari total kalori = (20% x 2691 kalori) : 9 = 52,9 gr
c. Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi persentase protein dan lemak = (70%
x 2691 kalori) : 4 = 416,76 gr

Kalori selama 3 hari


Kalori selama tiga hari = 6487,58 kalori
Rata – rata konsumsi kalori pasien per hari = 2162,52 kalori /hari

Kesimpulan :
Setelah menghitung jumlah BBI, kebutuhan kalori serta kebutuhan zat gizi
pada pasien, juga dengan melihat food recall pasien selama 3 hari maka dapat
disimpulkan bahwa setiap harinya menu makan pasien kurang dari jumlah

28
kalori yang dibutuhkan setiap harinya dan belum mencakupi gizi yang seimbang.
Pasien disarankan agar memilih makanan dengan gizi seimbang. Pasien
disarankan mengurangi konsumsi lemak yang banyak didapat dari makanan yang
digoreng serta menambah asupan karbohidrat yang bisa didapatkan dari buah dan
sayur.

Aktivitas Fisik Tn. D

Perkiraan
Kategori Contoh Aktivitas Fisik Jumlah
Pengeluaran
Energi

1 Berbaring: 0.26

• Tidur
• Beristirahat di ranjang

Duduk
2 : 0.38

• Mendengarkan di dalam kelas


• Makan2
• Menulis atau mengetik
• Membaca
• Mendengarkan radio atau menonton TV
• Mandi

3 Berdiri, aktivitas ringan: 0.57

• Mencuci bagian tubuh


• Bercukur
• Menyisir rambut
• Memasak
• Membersihkan debu
4 • Berpakaian 0.7
• Mandi (berdiri)
5 Pekerjaan manual ringan: 0.83

29
• Pekerjaan rumah tangga (membersihkan
jendela, menyapu, dll)
• Pekerjaan laboratorium
• Pertukangan kayu, pertukangan batu
• Mengendarain traktor pertanian
• Memberi makan hewan di peternakan
• Membereskan ranjang
• Berjalan agak cepat (ke sekolah, belanja)
• Penjahit
• Pelukis
• Mekanik
• Tukang kue (roti)
Olahraga atau aktivitas di waktu senggang tingkat
6 ringan: 1

• Kano (ringan)
• Bola voli
• Tenis meja
• Baseball (kecuali pitcher)
• Golf
• Mendayung
• Panahan
• Bowling
• Croquet
• Berlayar
• Bersepeda

7 Pekerjaan manual tingkat sedang: 1.2

• Mengoperasikan mesin
• Memperbaiki pagar
• Memasukkan tas-tas / kotak-kotak
• Bercocok tanam
• Pekerjaan kehutanan (menggunakan gergaji
listrik dan penanganan kayu gelondongan)
• Pekerjaan pertambangan, menyekop

Olahraga atau aktivitas di waktu senggang tingkat


8 sedang: 1.4
• Baseball (pitcher)
• Bulutangkis
• Kani

30
• Bersepeda
• Menari
• Tenis
• Mengendarai kuda
• Ski es
• Berenang
• Senam
• Jalan cepat
• Jogging

9 Pekerjaan manual yang berat: 1.95

• Menebang pohon dengan kampak


• Menggergaji dengan gergaji tangan
• Memotong cabang dahan pohon

Olahraga atau aktivitas senggang tingkat berat:

• Berlari (kompetisi)
• Tinju
• Mendaki gunung
• Squash
• Ice hockey
• Bola basket
• Football

31
Menit
Hari Jam
0 - 15 16 - 30 31 - 45 46 - 60
1 0 1 1 1 1
(25/08/20) 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1
3 1 1 1 1
4 1 1 1 1
5 4 4 5 5
6 5 5 5 5
7 2 5 5 5
8 5 5 5 5
9 5 5 5 5
10 5 5 5 5
11 5 5 5 5
12 5 5 5 5
13 2 5 5 5
14 5 5 5 5
15 5 5 5 5
16 5 5 5 5
17 5 5 5 5
18 5 5 5 5
19 5 5 2 2
20 2 2 2 2
21 2 2 2 2
22 2 2 2 2
23 1 1 1 1
24 1 1 1 1
2 0 1 1 1 1
(27/08/20) 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1
3 1 1 1 1
4 2 2 4 4
5 2 2 5 5
6 5 5 5 5
7 2 5 5 5
8 5 5 5 5
9 5 5 5 5
10 5 5 5 5
11 5 5 5 5
12 5 5 2 2
13 5 5 5 5
14 5 5 5 5
15 5 5 5 5
16 5 5 5 5
17 5 5 5 5

32
18 5 5 5 5
19 5 5 5 5
20 2 2 2 2
21 2 2 1 1
22 1 1 1 1
23 1 1 1 1
24 1 1 1 1
3 0 1 1 1 1
(29/08/20) 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1
3 1 1 1 1
4 1 1 1 1
5 2 2 2 4
6 4 4 5 5
7 5 5 5 5
8 5 5 5 5
9 5 5 2 5
10 5 5 5 5
11 5 5 5 5
12 5 5 5 5
13 5 5 5 5
14 5 5 2 2
15 5 5 5 5
16 5 5 5 5
17 5 5 5 5
18 5 5 5 5
19 5 5 5 5
20 3 3 3 3
21 2 2 2 2
22 2 2 2 2
23 2 2 1 1
24 1 1 1 1

Total aktivitas fisik per-hari:


 Hari 1 : (20 x 0,26) + (13 x 0,38) + (1 x 0,57) + (2 x 0,7) + (39 x 0,83) =
44,38
 Hari 2 : (18 x 0,26) + (13 x 0,38) + (0 x 0,57) + (2 x 0,7) + (43 x 0,83) =
46,71
 Hari 3 : (20 x 0,26) + (12 x 0,38) + (2 x 0,57) + (3 x 0,7) + (40 x 0,83) =
46,2

Rata-rata total aktivitas fisik Tn. D adalah 45,76

33
5. Nilai atau Kepercayaan yang Dianut Terkait Kesehatan
Tn. D dan keluarganya senantiasa berdoa kepada Allah SWT untuk
kesembuhan penyakitnya. Tn. D dan keluarga yakin usaha melalui pengobatan
yang benar, diiringi doa, Allah SWT akan menganggat penyakit Tn. D. Pasien
percaya bahwa penyakit yang dialaminya saat ini disebabkan oleh kurangnya menjaga
kebersihan diri. Penyakit yang dialaminya ini tidak ada hubungan dengan ilmu
ghaib atau guna-guna dan semata-mata merupakan ujian dari Allah SWT.

6. Pola Dukungan Keluarga


a. Faktor pendukung terselesainya masalah dalam keluarga
 Istri pasien selalu memotivasi pasien untuk sembuh dari penyakitnya
dengan menjaga kebersihan diri dengan mandi 2 kali sehari dan
mengganti pakaian yang bersih dan kering saat setelah beraktivitas.
 Istri pasien selalu mengingatkan pasien agar tidak menggaruk bagian
yang gatal karena khawatir akan menimbulkan luka dan keluhan
menjadi bertambah parah
 Seluruh keluarga inti pasien memiliki layanan pengobatan gratis
(BPJS)
 Tempat pelayanan kesehatan terjangkau dari rumah pasien.

b. Faktor penghambat terselesainya masalah dalam keluarga


 Keluarga belum memahami faktor resiko dan pencegahan dari penyakit
Tinea Versikolor yang di derita pasien saat ini.
 Kurangnya kesadaran dan pengetahuan keluarga untuk menjaga
kesehatan kulit terutama di bagian yang rawan lembab.
 Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai personal hygiene.
 Keluarga belum mengetahui cara pengobatan yang tepat terhadap
penyakit Tinea Versikolor sehingga keluhan pasien tidak teratasi.

34
7. Identifikasi Permasalahan yang didapat dalam keluarga
 Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai faktor resiko penyakit
pasien yang dapat disebabkan karena personal hygiene pasien yang
tidak baik seperti tidak mandi atau membersihkan tubuh setelah
bekerja seharian, tidak berganti pakaian setelah beraktivitas yang
menyebabkan pakaian basah karena keringat, dan jarang mencuci
handuk sehingga dapat memicu penyakit kulit yang diderita saat ini.
 Kurangnya pengetahuan keluarga dalam pengobatan penyakit Tinea
Versikolor yang benar pada pasien,

35
BAB III
DIAGNOSIS HOLISTIK

1. Aspek Personal
 Alasan kedatangan :
Pasien datang dengan keluhan timbul bercak-bercak putih pada
dada dan punggung yang disertai gatal saat panas dan berkeringat sejak 3
bulan yang lalu. Pasien seringkali menggaruknya hingga gatal hilang.
Pasien belum pernah memeriskan keluhannya ke fasilitas Kesehatan.
Pasien hanya ke apotik dan oleh pekerja apotik disarankan pembeli
kalpanax cream dan bedak salicyl talk. Setelah menggunakan salep dan
bedak pasien mengaku gatalnya berkurang tetapi bercak putihnya tidak
menghilang.

 Harapan :
Pasien memiliki harapan dapat segera sembuh dari penyakitnya
agar rasa gatal sembuh dan bercak putih pada dada dan punggungnya
hilang sehingga kulitnya kembali sehat seperti sedia kala.

 Kekhawatiran :
Keluhan pada pasien tidak membaik dan khawatir penyakitnya
dapat mengganggu konsentrasi nya dalam beraktivitas serta meninggalkan
bekas pada kulitnya.

 Persepsi klinis mengenai penyakit :


Pasien mengganggap bahwa penyakitnya merupakan penyakit yang
umum diderita karena dirinya kurang menjaga kebersihan diri dan
penyakitnya ini bukan merupakan penyakit serius yang dapat mengancam
jiwa.

36
 Spiritual :
Pasien percaya bahwa penyakit yang dideritanya adalah ujian dari
Allah SWT, setiap ujian harus diterima dengan sabar dan ikhlas. Pasien
percaya segala penyakit yang Allah SWT berikan merupakan cara Allah
SWT untuk menggugurkan dosanya. Keluhan yang pasien alami tidak
membuatnya meninggalkan ibadahnya sehari-hari.

2. Aspek Klinik
Pasien datang berobat dengan keluhan bercak-bercak putih pada
kulit dada dan punggung yang disertai rasa gatal terutama saat panas dan
berkeringat sejak 3 bulan yang lalu. Terdapat riwayat keluhan serupa 2 tahun
yang lalu pada kulit dada dan kedua pipi namun telah sembuh dengan obat
oles herbal. Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik disimpulkan
sebagai berikut :
• Diagnosis kerja :Tinea Versikolor
• Diagnosis banding : Tinea Alba
3. Aspek Risiko Internal
Kebiasaan :
Pasien memiliki kebiasaan mandi dua kali sehari pada pagi hari
sebelum bekerja dan saat pulang bekerja. Namun beberapa bulan kebelakang
pasien mengaku sering kerja hingga larut malam, sesamapainya di rumah,
pasien merasa lelah dan sering langsung tidur tanpa membersihkan tubuh
terlebih dahulu. Pasien juga mengaku bahwa pekerjaannya di kebun
menyebabkan ia sangat mudah berkeringat dan ia tidak pernah mengganti
baju bila berkeringat, melainkan hanya menunggu sampai kering. Pasien
mengaku tidak pernah mengganti handuknya dalam waktu yang berkala.
Pasien mengganti handuk jika sudah beberapa bulan dan waktunya tidak
menentu.

37
4. Aspek Risiko Eksternal
Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarganya mengenai penyakit
yang dialami serta faktor risikonya. Pekerjaan yang melelahkan membuat
pasien tidak sempat membersihkan tubuhnya karena langsung ingin istirahat.
Pekerjaan pasien membuatnya sering berkeringat dan karena kurangnya
pengetahuan pasien tidak pernah mengganti baju saat berkeringat.

5. Aspek Fungsional
Identifikasi derajat fungsional pasien menurut International
Classification Primary Care (ICPC), adalah sebagai berikut:
• Level 1: Tidak ada keterbatasan apapun
• Level 2: Mulai ada keterbatasan fungsi
• Level 3: Banyak keterbatasan fungsi
• Level 4: Sangat banyak keterbatasan fungsi (kegiatan harian dirumah)
• Level 5 : Tidak dapat beraktivitas sama sekali (full bed 100%)
Secara aspek fungsional pasien mampu melakukan kegiatan sehari-
hari seperti sebelum sakit. Berdasarkan kriteria ICPC dapat disimpulkan
derajat fungsional pasien adalah derajat 1 (satu) , dikarenakan tidak ada
keterbatasan pekerjaan ataupun aktivitas harian.

6. Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis tinea versikolor dapat ditegakkan berdasarkan gambaran
klinis berupa bercak keputihan yang disertai rasa gatal. Pemeriksaan
penunjang yang disarankan sebagai gold standard adalah pemeriksaan
mikroskopis dengan KOH. Hasil akan menunjukkan gambaran spaghetti
and meatballs.
7. Diagnosis Banding
Tinea Alba
8. Rencana Terapi
a. Non medikamentosa

38
1. Mengedukasi pasien mengenai penyakit yang dideritanya

untuk menghindari faktor resiko terjadinya Tinea

versikolor

2. Mengedukasi pasien agar senantiasa menjaga kebersihan

diri dengan mandi minimal 2 kali sehari, menyarankan

untuk membawa alat mandi agar dapat mandi di tempat

kerja

3. Mengedukasi pasien untuk berganti pakaian apabila

berkeringat, membawa baju ganti ke tempat kerja

4. Mengedukasi keluarga pasien untuk selalu menjaga

kebersihan diri, serta tidak menggunakan baju atau

handuk bersamaan dengan pasien

b. Medikamentosa

1. Ketokonazole tab 1 x 200 mg selama 7 hari

2. Topikal: sampo selenium sulfide 2,5% dipakai setiap

2-3 kali seminggu, selama 15-30 menit , didiamkan

sebelum mandi, kemudian dibilas.

9. Prognosis

1. Quo ad Vitam : ad bonam


2. Quo ad functionam : ad bonam
3. Quo ad sanactionam : ad bonam

39
10. Rencana Penatalaksanaan

Tabel 5. Rencana Penatalaksanaan Tn. D

Aspek Daftar Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkan Follow-Up
Aspek Alasan Kedatangan Memberikan edukasi Pasien Pada saat kunjungan Pasien memahami faktor Pasien mengerti serta
Timbul bercak putih pada dada, terhadap faktor pencetus ke rumah pencetus penyakit yang menerapkan penjelasan
Personal
punggung, hingga ke kedua lengan penyakit yang dialami oleh dialaminya sehingga Pasien mengenai faktor
pasien dan kontrol ke dokter memodifikasi kebiasaanya pencetus penyakitnya
atas. Bercak semakin menyebar dan
apabila keluhan kembali dan menjaga kebersihan
terasa gatal saat berkeringat muncul dirinya

Memberikan edukasi
Harapan Pasien mencoba untuk
tentang penyakit pityriasis
Pasien memiliki harapan dapat segera mandi minimal 2 kali
versikolor yang dapat Pasien sadar dan mau
sembuh dari penyakitnya agar rasa sehari dan mengganti
dicegah dengan melakukan perilaku bersih pakaian saat berkeringat
gatal dan rasa tidak nyaman hilang meningkatkan kesadaran dan sehat agar penyakitnya dan setelah beraktivitas.
tanpa mengganggu aktivitasnya serta menjaga kebersihan diri, tidak bertambah buruk dan
pada estetika kulitnya. dan dapat sembuh dengan terhindar dari penyakit kulit
mengonsumsi dan lainnya serta untuk
mengaplikasikan obat yang Mencegah penyebaran agen
diberikan dokter. infeksi dan infeksi berulang
di kemudian hari.

Aspek Daftar Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkan Follow-Up

40
Kekhawatiran Menjelaskan kepada pasien Pasien Pada saat di Pasien lebih tenang Pasien tenang serta
Keluhan pada pasien tidak membaik bahwa prognosisnya akan Puskesmas dan mengenai penyakitnya dan memahami mengenai
baik jika dilakukan kunjungan ke rumah
dan khawatir penyakitnya dapat pengobatan tepat dan mengkonsumsi obat secara penyakit yang
mengganggu konsentrasi nya dalam menghindari faktor
teratur serta memerhatikan dideritanya untuk
pencetusnya sehingga dapat
beraktivitas serta meninggalkan bekas melakukan pencegahan faktor pencetus penyakitnya pencegahan dan
pada kulitnya. untuk kejadian selanjutnya
pengobatan.
Menjelaskan kepada pasien
untuk tetap berusaha,
berserah diri dan tetap
berdoa kepada Allah SWT
untuk diberikan yang
terbaik.

Aspek Daftar Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkan Follow-Up
Religi: Menjelaskan dan Pasien Pada saat di Pasien paham dan percaya Pasien bersyukur
Pasien percaya bahwa penyakit yang mengingatkan kepada
Puskesmas dan bahwa kesembuhannya karena dengan ia
dideritanya adalah ujian dari Allah pasien bahwa kesembuhan
hanya datang dari Allah kunjungan ke datang dari Allah SWT dan diberikan sakit dapat
SWT, setiap ujian harus diterima dan
SWT, dokter hanyalah
harus berprasangka baik terhadap rumah dokter hanyalah perantara. menggugurkan dosanya
perantara. Pasien juga
ujian yang didapat, karena pasien dijelaskan bahwa Pasien tetap menjalankan dan bersyukur kepada
percaya segala penyakit yang Allah penyakitnya dapat dicegah
kewajiban nya sebagai Allah SWT telah
SWT berikan merupakan cara Allah dengan menjaga kebersihan
SWT untuk menggugurkan dosanya. diri karena kebersihan Muslim, seperti solat lima dikurani keluhannya.
Keluhan yang pasien alami tidak adalah sebagian dari iman.
waktu.
Selain itu, keluhan yang
membuatnya meninggalkan segala
dialami dapat disembuhkan
kewajibannya sebagai Muslim.

41
dengan mengonsumsi dan
mengaplikasikan obat yang
diberikan dokter.

Aspek Daftar Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkan Follow-Up

Aspek Dasar Diagnosis Menjelaskan obat yang Pasien Pada saat Pasien rutin meminum obat  pasien mengerti
Klinis makula hipopigmentasi ukuran milier diberikan kepada Pasien pengoobatan dan mengaplikasikan krim penjelasan fungsi obat
- plakat berbatas tegas dengan sehingga keluhan pasien dan menerapkannya
permukaan ditutupi oleh skuama halus berkurang  Obat pasien
yang tersebar diskret pada Regio dikonsumsi sesuai
Thorakal posterior dan anterior, anjuran dokter
deltoid dextra et sinista.

Medikamentosa:
Sistemik :
Ketoconazole tab 2 x 100 mg selama 7
hari.
Topikal:
sampo selenium sulfide 2,5% dipakai
setiap 2-3 kali seminggu, selama 15-
30 menit , didiamkan sebelum mandi,
kemudian dibilas.
Aspek Daftar Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkan Follow-Up
Aspek  Hygiene personal pasien yang  Menjelaskan faktor pasien dan Pada saat di  pasien mengerti dan  pasien menerapkan
Risiko buruk seperti mandi sekali sehari, risiko penyakit pasien Istri pasien Puskesmas dan menghindari apa saja untuk kesembuhan

42
Internal tidak mengganti pakaiannya saat dan menghindari faktor kunjungan rumah yang dapat mencetuskan penyakitnya dengan
berkeringat dan setelah risiko penyakit pasien keluhan pasien menghindari apa saja
beraktivitas/sepulang bekerja,  Menyarankan kepada  mengkonsumsi makanan yang dapat
jarang berganti handuk. pasien agar menjalani bergizi serta makan mencetuskan keluhan
 Pasien belum memahami mengenai pola hidup sehat, sayur, buah-buahan dan dan makan makanan
faktor pencetus penyakit Pityriasis mengurangi konsumsi mengurangi konsumsi yang bergizi.
versikolor dan yang dialaminya mie instan dan mie instan, sehingga
 Pasien jarang mengkonsumsi buah- perbanyak konsumsi asupan gizi yang
buahan dan seringkali buah-buahan serta seimbang serta vitamin
mengkonsumsi mie instan sayuran. yang dibutuhkan oleh
kulit dari sumber yang
alami untuk diharapkan
penyakitnya bisa
membaik.

Aspek  Pasien dan keluarganya kurang - Menjelaskan kepada Pasien dan Saat mengunjungi  Pasien menjadi paham  Pasien dan
Risiko memahami penyakit pasien beserta keluarganya rumah pasien mengenai penyakitnya keluarganya lebih
Memberikan edukasi
faktor resiko dan pencegahannya. serta faktor risiko yang menjaga kebersihan
Eksternal
 tentang penyakit yang dapat mencetus diri dan
penyakitnya lingkungannya.
dialami pasien serta faktor
risiko yang dapat
mencetus penyakitnya
sehingga dapat mencegah
keluhan berulang dan
penularan penyakit.

43
Aspek Daftar Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkan Follow-Up
Aspek Secara fungsional pasien digolongkan Menyarankan pasien untuk pasien dan Pada saat kunjungan Pasien mengerti pentingnya Pasien dapat tetap
Fungsional ke derajat 1 berdasarkan ICPC yang tetap beraktivitas sehari-hari Istri pasien rumah saran yang diberikan dan beraktivitas seperti biasa
mana pasien sehat dan dapat seperti biasa, namun tetap menerapkannya sehingga
melakukan aktivitas sehari – hari. mengingat untuk menajaga Pasien tidak terbebani oleh
kebersihan diri aktivitas sehari- hari dan
bisa lebih sehat.

44
45
LAMPIRAN

46
47

Anda mungkin juga menyukai