Anda di halaman 1dari 3

 penatalaksaan dari laringitis akut ini adalah pemberian antibiotik yang

adekuat dan kortikosteroid. Umumnya penderita laringitis akut tidak perlu


dirawat dirumah sakit namun ada indikasi dirawat di rumah sakit apabila
penderitanya berumur kurang dari setahun, tampak toksik, sianosis,
dehidrasi atau 9 axhausted, diagnosis penderita masih belum jelas dan
perawatan dirumah kurang memadai. Prognosis untuk penderita laringitis
akut ini umumnya baik dan pemulihannya selama satu minggufaring dan
tonsil hiperemis (+) dan terdapat eksudat
 Uvula simetris, hiperemis (+)
I IDENTITAS

Nama : Ny. W
Usia : 47 tahun
Pekerjaan : Guru SD

Alamat : Sedayu suara hilang jika terlalu banyak bicara karena pasien
merupakan guru SD yang sehari-harinya memang dituntut untuk berbicara banyak. Pasien
juga Obstruksi jalan nafas akan ditemukan apabila ada udem laring diikuti udem subglotis
yang terjadi dalam beberapa jam dan biasanya sering terjadi pada anak berupa anak menjadi
gelisah, air hunger, sesak semakin bertambah berat, dan pada pemeriksaan fisik akan
ditemukan retraksi suprasternal dan epigastrium yang dapat menyebabkan keadaan darurat
medik yang dapat mengancam jiwa anak. Untuk penatalaksaan dari laringitis akut ini adalah
pemberian antibiotik yang adekuat dan kortikosteroid. Umumnya penderita laringitis akut
tidak perlu dirawat dirumah sakit namun ada indikasi dirawat di rumah sakit apabila
penderitanya berumur kurang dari setahun, tampak toksik, sianosis, dehidrasi atau 9
axhausted, diagnosis penderita masih belum jelas dan perawatan dirumah kurang memadai.
Prognosis untuk penderita laringitis akut ini umumnya baik dan pemulihannya selama satu
minggu. Namun pada anak khususnya pada usia 1-3 tahun penyakit ini dapat menyebabkan
udem laring dan udem subglotis sehingga dapat menimbulkan obstruksi jalan nafas dan bila
hal ini terjadi dapat dilakukan pemasangan endotrakeal atau trakeostomi.

DAFTAR PUSTAKA
1. Hermani B,Kartosudiro S & Abdurrahman B, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok Kepala Leher, edisi ke 5, Jakarta:FKUI,2003,190- 200
2. Abdurrahman MH, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, Edisi ke2, Jakarta:FKUI,2003,931&
Obat, Bandung:Mizan Media Utama,2006,13-20
a. 4. Cohen JL, Anatomi dan Fisiologi Laring. Dalam BOIES-Buku Ajar Penyakit
THT.Edisi ke6.Jakarta:EGC,1997,369

Pemeriksaan fisik
 Kepala: conjungtiva anemis (-/-), pupil isokor, sklera ikterik (-/-)
 Leher : dbn
 Jantung : suara S1 dan S2 reguler, bising (-), wheezing (-/-)
 Abdomen : bunyi usus (+) normal, supel, timpany (+)
 Ekstrimitas : hemiparesis (-), oedem (-)

STATUS LOKALIS
Telinga
Auricula Dextra Auricula Sinistra
Inspeksi :
Deskuamasi - -
Otore - -
Serumen - -
Tumor - -
Edema - -
Hiperemis - -
Kelainan Kongenital - -
Benjolan pada telinga luar - -
Palpasi
Tragus Pain - -
Nyeri Tarik Auricula - -
Pembesaran kelenjar limfe - -
retroaurikuler dan preaurikuler

Hidung
Nasi Dextra Nasi Sinistra
Inspeksi :
Deformitas - -
Deviasi Septum - -
Edema - -
Kelainan Kongenital - -
Jaringan Parut - -
Hiperemis - -
Tumor - -
Discharge - -
Palpasi
Nyeri tekan dorsum nasi (-)
Nyeri tekan frontalis (-)
Krepitasi (-)
Edema (-)

TENGGOROK
Inspeksi :
 Pada labia tidak terdapat kelainan
 Lidah kotor dan hiperemis (-)
 Mukosa lidah dalam batas normal
 faring dan tonsil hiperemis (+) dan terdapat eksudat
 Uvula simetris, hiperemis (+)
Palpasi :
 Kelenjar submandibula oedem (-), nyeri tekan (-)
Laringoskopi Indirek :
 Plika vokalis hiperemis
 Oedem (-)

IV. DIAGNOSIS
 Laringitis Akut

V. DIAGNOSIS BANDING
 Faringitis Akut

Anda mungkin juga menyukai