Dalam keadaan normal kompleks imun dalam sirkulasi diikat dan diangkut eritrosit ke
hati, limpa dan dan di sana dimusnahkan oleh sel fagosit mononuclear, terutama di hati,
limpa dan paru tanpa bantuan komplemen. Pada umunya kompleks yang besar dapat dengan
mudah dan cepat dimusnahkan oleh makrofag dalam hati. Kompleks kecil dan larut sulit
untuk dimusnahkan, karena itu dapat lebih lama berada dalam sirkulasi. Diduga bahwa
gangguan fungsi fagosit merupakan salah satu penyebab mengapa kompleks tersebut sulit
dimusnahkan. Meskipun kompleks imun berada di dalam sirkulasi untuk jangka waktu lama,
biasanya tidak berbahaya. Permasalahan akan timbul bila kompleks imun tersebut
mengendap di jaringan. (Baratawidjaja, 2010)
3. Bentuk reaksi
Reaksi Tipe III mempunyai dua bentuk reaksi, lokal dan sistemik.
Baik CD4+ maupun CD8+ berperan dalam reaksi tipe IV. Sel T melepas sitokin,
bersama dengan produksi mediator sitotoksik lainnya menimbulkan respons inflamasi yang
terlihat pada penyakit kulit hipersensitivitas lambat. Contohnya dermatitis kontak yang
diinduksi oleh etilendiamine, neomisisn, anestesi topikal, antihistamin topikal dan steroid
topikal. (Baratawidjaja, 2010)
Dewasa ini reaksi hipersensitivitas tipe IV telah dibagi dalam DTH yang terjadi melalui
sel CD4+ dan T Cell Mediated Cytolysis yang terjadi melalui sel CD8+. (Baratawidjaja,
2010)