Anda di halaman 1dari 3

Kondroma

Kondroma adalah lesi jinak yang terdiri atas tulang rawan hialin matur yang
paling sering timbul di tulang kecil tangan dan kaki. Meskipun umumnya muncul
pada dekade ketiga hingga kelima kehidupan, tumor ini dapat muncul pada semua
usia dan mungkin tunggal atau jamak. Beberapa sindrom berkaitan dengan
kondroma multipel: penyakit Ollier ditandai dengan kondroma multipel yang
umumnya mengenai salah satu sisi tubuh, dan sindrom Maffucci yang ditandai
dengan kondroma multipel dan tumor vaskular jinak (angioma) di jaringan lunak.
(Kumar, Cotran, & Robbins, 2012)
Kondroma adalah lesi berbatas tegas yang biasanya tumbuh di dalam rongga
medular tulang (oleh karena itu, disebut enkondroma), meskipun jarang, tumor ini
dapat terbentuk di permukaan tulang. Secara mikroskopis, tumor ini terdiri atas
tulang rawan hilain matur, hiposeluler, dan dipenuhi oleh kondrosit polos. Pada
kondroma yang berkaitan dengan penyakit Ollier atau sindrom Maffuci, dapat
ditemukan sel atipik, tetapi hal ini tidak ditemukan pada lesi soliter. Kondroma
soliter hampir selalu tidak berbahaya. Sebaliknya, kondrosarkoma terbentuk pada
sekitar sepertiga pasien dengan sindrom kondroma multipel. (Kumar, Cotran, &
Robbins, 2012)

Kondrosarkoma
Kondrosarkoma adalah neoplasma ganas yang berisi sel mesenkim yang
menghasilkan suatu matriks kartilaginosa. Laki-laki terkena dua kali lebih sering
dibandingkan dengan perempuan. Diantara tumor tulang ganas nonhematopoietik,
tumor ini memiliki frekuensi kedua tersering setelah osteosarkoma. Tidak seperti
osteosarkoma pembentuk tulang rawan, sel neoplastik pada kondrosarkoma tidak
membentuk osteoid. Selain itu, dibandingkan dengan osteosarkoma,
kondrosarkoma timbul pada usia lebih tua, dengan insidensi puncak pada dekade
keenam. Distribusinya juga berbeda dibandingkan dengan osteosarkoma. Tumor
ini timbul di bagian tengah kerangka; tempat yang umum menjadi asal tumor ini
adalah daerah bahu, pinggul, femur proksimal, dan iga, meskipun tumor ini dapat
timbul dimana saja. Sebagian besar kondrosarkoma timbul de novo meskipun
sebagian timbul pada pasien dengan enkondroma multipel atau yang lebih jarang,
osteosarkoma. Seperti pada kasus osteosarkoma, kondrosarkoma memiliki
beberapa varian yang berbeda, masing-masing dengan ciri morfologik dan klinis
sendiri-sendiri. (Kumar, Cotran, & Robbins, 2012)
Gambaran Klinis. Kondrosarkoma paling sering bermanifestasi sebagai
massa yang terus membesar, kadang-kadang nyeri, dan mengenai bagian tengah
kerangka tubuh. Kecepatan pertumbuhan dan prilaku akhir tumor ini berkaitan
erat dengan derajat histologis, dengan lesi yang berdiferensiasi buruk berprilaku
lebih agresif daripada yang berdiferensiasi lebih baik. Kondrosarkoma
bermetastasis melalui rute hematogen, paling sering ke paru. (Kumar, Cotran, &
Robbins, 2012)

Tumor ini dapat timbul di pelvis


atau pada kortikal tulang panjang,
seperti di tulang humerus, tibia
(gambar A) dan femur (gambar
C). (Riede & Werner, 2004

Tumor malignant ini tmbuh secara


lambat dan berasal dari kondrosit,
terkadang berkembang menjadi
bentukan ‘bizarre giant cells’, dan
dapat menunjukkan beberapa
kartilago hyaline sebagai
karakteristinya (gambar E).
Perubahanyang terjadi meliputi
nekrosis, perdarahan, dan
osteolitik. (Riede & Werner,
2004)

Anda mungkin juga menyukai