Anda di halaman 1dari 17

TRAUMA KIMIA PADA MATA

Riana Liza Songupnuan


112016099

Pembimbing :
dr. Astrid Chairini Chairi, Sp.M
DEFINISI
• Kegawadaruratan mata.
• Perlu penanganan segera.
• Tingkat keparahan dikaitakan dengan jenis, volume,
konsentarasi, durasi pajanan, dan derajat penentrasi
zat kimia.
EPIDEMIOLOGI
• Sering terjadi pada usia 20-40 tahun
• Terjadi pada laboratorium, pabrik mesin, pertanian,
pekerja konstruksi, pabrik kain, bengkel, cleaning
service, rumah, sekolah.
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
TRAUMA ASAM TRAUMA BASA
• berdisosiasi : • Berdisosiasi :
– Hidrogen – Hidroksil
• Mengubah pH  kerusakan • Reaksi saponifikasi
permukaan okular – Kation
– Anion • Berinteraksi dengan kolagen
• Denaturasi stroma dan glikosaminoglikan
• Presipitasi • 2 sifat bahan basa :
• Koagulasi
– Hidrofilik
• Koagulasi protein membentuk
“barrier”. – Lipofilik
• Denaturasi dan presipitasi
menyebabkan kerusakan
cenderung terlokalisir.
• Asam hidroflorida  kerusakan
lebih dalam.
KLASIFIKASI
Kalsifikasi Roper Hall pada Luka Bakar Mata

Grade Prognosis Kornea Conjunctiva/limbus

I Baik Kerusakan epitel kornea Tidak ada iskemik

Kornea kabur, iris masih


II Baik <1/3 iskemik limbus
terlihat
Epitel kornea hilang
total, stroma kabur
III Kurang baik sehingga iris juga 1/3 – ½ iskemik limbus
terlihat kabur

Kornea opak, iris dan


IV Buruk >1/2 iskemik limbus
pupil terhalang
Klasifikasi Thoft, Hughes, Roper-Hall, dan Pfister
pada Luka Bakar Mata

Keterlibatan Analogue
Grade Prognosis Temuan klinis
kojungtiva scale*
Belum ada keterlibatan
I Sangat baik 0% 0/0%
limbus

II Baik keterlibatan limbus <3jam <30% 0,1-3/1-29,9%

keterlibatan limbus antara 3-6


III Baik 30-50% 3.1-6/31-50%
jam
Baik untuk keterlibatan limbus antar 6-9
IV 50-75% 6.1-9/51-75
dipertahankan jam

keterlibatan limbus antara 9- 9.1-11.9/75.1-


V Buruk 75-100%
12 jam 99.9%

VI Sangat buruk Keterlibatan limbus >12 jam 100% 12/100%


LUKA BAKAR KIMIA GRADE IV

Kornea tampak opak


Iskemik limbus pada kuadran
inferonasal, 8 hari setelah luka
Iskemik limbus > ½. bakar kimia
GRADE II, 2 MINGGU SETELAH PAPARAN

GRADE III.

Tampak kornea yang keruh.


Kornea tampak keruh, dan
masih terlihat iris.
DIAGNOSIS

Anamnesis :

-Riwayat cairan yang


GEJALA : nyeri, sensasi terpapar ?
benda asing, penglihatan - Jenis bahan kimia dan
kabur, sekresi air mata mekanisme cedera ?
berlebihan, fotofobia, mata - Riwayat trauma kimia
merah. sebelumnya ?
- Riwayat operasi mata ?
- Riwayat penggunaan
lensa ?
Pemeriksaan fisik

-Penurunan Visus
- Peningkatan TIO
- Peradangan konjuctiva
- Partikel diforniks konjuktiva
Temuan Pemeriksaan - Iskemia perilimbus
Fisik
- Defek epitel kornea
- Stromal Haze
- Perforasi Kornea
- Reaksi peradangan ruang anterior
- Kerusakan/ jaringan parut adneksa
Perjalanan Klinis
-Hari ke 7 setelah
Dimulai saat bahan kimia paparan.
kontak dengan mata. - Fase “pembersihan diri”
- Ada kenaikan TIO

FASE DINI FASE AKUT

FASE FASE
PEMULIHAN PEMULIHAN
DINI AKHIR
8 – 20 hari setelah 3 minggu setelah cedera
paparan. kimia.
PENATALAKSANAAN
Irigasi mata, Salin atau Ringer Regenerasi epitel, Antibiotik
laktat selama minimal 30 kelas tetrasiklin oral (tetrasiklin,
menit. minosiklin, doksisiklin).
Askorbat : remodeling kolagen

Menekan inflamasi, steroid


topikal seperti prendison Pencegahan infeksi, Eritromisin
acetate 1% harus digunakan 4 dan basitrasin
kali sehari selama seminggu
PENATALAKSANAAN

Kontrol TIO, inhibitor karbonat


Kontrol nyeri, proparacaine
anhidrase atau penghambat
hydrochloride 0,5%, tetracaine
beta-adrenergik,
hydrochloride 0,5%
PENCEGAHAN
Penyediaan fasilitas untuk melindungi mata :
- Kacamata
- Tempat keran air di sekitar tempat kerja.
- Pelatihan tentang tindakan saat mengalami
cedera mata.
PROGNOSIS
• Derajat iskemik pada pembuluh darah limbus
dan konjungtiva merupakan salah satu
indikator keparahan trauma dan prognosis
penyembuhan.
• Gambaran cooked fish eye dimana
prognosisnya adalah yang paling buruk, dapat
terjadi kebutaan.
KESIMPULAN
Konsekuensi trauma kimia mata adalah merusak
permukaan dan struktur mata. Gejala rasa sakit
kronis, cacat, dan kehilangan penglihatan. Maka
tatalaksana awal berperan penting yaitu irigasi
mata, untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai