Pembimbing :
dr. Astrid Chairini Chairi, Sp.M
DEFINISI
• Kegawadaruratan mata.
• Perlu penanganan segera.
• Tingkat keparahan dikaitakan dengan jenis, volume,
konsentarasi, durasi pajanan, dan derajat penentrasi
zat kimia.
EPIDEMIOLOGI
• Sering terjadi pada usia 20-40 tahun
• Terjadi pada laboratorium, pabrik mesin, pertanian,
pekerja konstruksi, pabrik kain, bengkel, cleaning
service, rumah, sekolah.
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
TRAUMA ASAM TRAUMA BASA
• berdisosiasi : • Berdisosiasi :
– Hidrogen – Hidroksil
• Mengubah pH kerusakan • Reaksi saponifikasi
permukaan okular – Kation
– Anion • Berinteraksi dengan kolagen
• Denaturasi stroma dan glikosaminoglikan
• Presipitasi • 2 sifat bahan basa :
• Koagulasi
– Hidrofilik
• Koagulasi protein membentuk
“barrier”. – Lipofilik
• Denaturasi dan presipitasi
menyebabkan kerusakan
cenderung terlokalisir.
• Asam hidroflorida kerusakan
lebih dalam.
KLASIFIKASI
Kalsifikasi Roper Hall pada Luka Bakar Mata
Keterlibatan Analogue
Grade Prognosis Temuan klinis
kojungtiva scale*
Belum ada keterlibatan
I Sangat baik 0% 0/0%
limbus
GRADE III.
Anamnesis :
-Penurunan Visus
- Peningkatan TIO
- Peradangan konjuctiva
- Partikel diforniks konjuktiva
Temuan Pemeriksaan - Iskemia perilimbus
Fisik
- Defek epitel kornea
- Stromal Haze
- Perforasi Kornea
- Reaksi peradangan ruang anterior
- Kerusakan/ jaringan parut adneksa
Perjalanan Klinis
-Hari ke 7 setelah
Dimulai saat bahan kimia paparan.
kontak dengan mata. - Fase “pembersihan diri”
- Ada kenaikan TIO
FASE FASE
PEMULIHAN PEMULIHAN
DINI AKHIR
8 – 20 hari setelah 3 minggu setelah cedera
paparan. kimia.
PENATALAKSANAAN
Irigasi mata, Salin atau Ringer Regenerasi epitel, Antibiotik
laktat selama minimal 30 kelas tetrasiklin oral (tetrasiklin,
menit. minosiklin, doksisiklin).
Askorbat : remodeling kolagen