E/ :
• Trauma
• Pembedahan
• Neuropatik
• Vascular
• Penekanan
• Keganasan
Nekrotik Slough
Infeksi
Epitelisasi Granulasi
Epitelisasi Granulasi
Progresi normal
luka adalah dari
warna hitam ke
pink.
Penyembuhan
“left to the right”
“BLACK TO THE
PINK”
LUKA TIDAK SEMBUH…..KENAPA??
PROSES PENYEMBUHAN LUKA
PENYEMBUHAN LUKA
UPAYA MEMPERBAIKI KERUSAKAN YANG TERJADI
FASE I : INFLAMASI
FASE II : PROLIFERASI
FASE III : REMODELLING
Aktivitas Penyembuhan
1 5 21 1 – 2 th
Hari Setelah Luka
Fase Inflamasi (H0-H5)
Falanga, 2001
PREPARASI WOUND BED
1. Debridement
2. Kontrol Bakteri
3. Pengelolaan Eksudat
1 Debridement
• Mekanikal debridement ( whirlpool debrid,
pulse lavase debrid).
• Autolitik debridement (invivo enzyme self
digest devitalized tissue) exp hidrokoloid,
film, hidrogel.
• Enzimatik debridement (ointment)
• Membuang jaringan nekrotik (nonvital) • Biologikal debridement (MDT)
• Membersihkan jaringan yang terkontaminasi
Falanga, 2000, 2001
• Mempertahankan struktur penting semaksimal mungkin
Memilih debridement yang sesuai
Faktor Surgical Enzymatic Autolytic Mechanical
pertimbangan
Kecepatan 1 2 4 3
Selektivitas 2 1 3 4
Nyeri 4 2 1 3
Eksudat 1 4 3 2
Infeksi 1 3 4 2
Biaya 4 2 1 3
Falanga, 2005
2 Kontrol Bakteri
Infeksi luka ditentukan keseimbangan daya tahan luka & jumlah mikroorganisme
The, 1979
3 PENGELOLAAN EKSUDAT
MOISTURE BALANCE
Kelembaban yang seimbang
Falanga, 2000, 2001
Wound Bed Preparation
International Advisory Board on Wound bed Preparation Schultz,
Sibbald, Falanga et al (2003) Wound Rep Reg Vol 11 pp1-28
T I M E
1. Mempercepat penyembuhan
2. Mempercepat epitelisasi
3. Megurangi infeksi , lebih rendah dibandingkan suasana kering ( 2.6 % vs 7.1 %)
4. Meningkatkan sintesa kolagen
5. Mengoptimalkan Makrofag dalam proses awal
6. Mencegah pembentukan scab
7. Menyediakan lingkungan optimal untuk self-healing
8. Menghemat waktu, uang dan tidak menyakitkan
Blackley, P(2004). Practical Stoma, Wound and Continence. Victoria: Research Publication
Bryant, RA (2006), Acute & Chronic Wounds: Current Management Concept, Mosby Elsevier
3
2
Wound Healing Concept
Scab
Moist Environment
Evaporation
Necrotic Tissue
Abad ke -19 L.Pasteur - Wounds must be dried for protection against the inflammation
5 Flap jauh
4 Flap lokal
3 Skin graft
36
PROBLEM LUKA
GRANULASI
37
Courtesy : David S Perdanakusuma
KONSEP MOIST WOUND DRESSING
Lipidocolloid
Pembalut absorbtif
Calcium alginate
Foam
Hydrofibre
Foam 40
Memberi kelembaban
Memberi kelembaban
38 Menjaga kelembaban
Menjaga kelembaban
Menyerap cairan
Menyerap cairan Courtesy : David S Perdanakusuma
JENIS DRESSING
Pemilihan dressing yang tepat
Kualitas dressing yang efektif:
• Mudah dalam pemasangan (Easy to apply)
• Dapat menyesuaikan dengan bentuk tubuh (Comformatibility)
• Mudah melepasnya (Easy to remove)
• Nyaman digunakan (Comfortable to wear)
• Tidak perlu sering diganti (Cost Efficient)
Dressing Ideal
Menyerap kelembaban
Mempertahankan kelembaban
Antimikrobial
1. Memberikan Kelembapan
HIDROGEL
Membantu proses peluruhan jaringan nekrotik oleh tubuh
sendiri.
Dasar 80 -99 % gliserin/air : Memberikan kelembapan
Dressing primer dan memerlukan balutan sekunder
(pad/kasa dan transparent film).
Luka nekrotik/berwarna hitam/kuning dengan eksudat
minimal atau tidak ada.
2. Menyerap Kelembapan
Terbuat dari
Berisi ion silver diakylcarbamoil
Ion silver efektif untuk chloride,
bakteri dengan spektrum luas nonabsorben,non-
adhesif.
Ion silver merusak dinding
cel bakteri Digunakan untuk luka
bereksudat sedang–
Bentuk: pasta, impregnated banyak, luka
dressing, coated dressing. terinfeksi, dan
memerlukan balutan
sekunder
Konsentrasi :
Yellow Red
Nekrotik –, slough + Nekrotik –, slough -
Infection + Infection -
Eksudat + Eksudat -
Yelow
Red
Nekrotik –, slough +
Nekrotik –, slough -
Infection +
Infection -
Eksudat +
Eksudat -
Yellow Red
Nekrotik –, slough + Nekrotik –, slough -
Infection + Infection -
Eksudat + Eksudat -
Healing