20 Juni 2019
Vaksin telah menyelamatkan puluhan juta orang dalam satu abad ini, tetapi di beberapa
negara, ahli kesehatan mengidentifikasi kecenderungan yang meragukan vaksinasi.
Sebelum vaksin ditemukan, dunia adalah sebuah tempat yang jauh lebih berbahaya, di
mana jutaan orang meninggal setiap tahunnya dari berbagai penyakit yang sekarang dapat
dicegah.
China adalah yang pertama kali menemukan bentuk pertama vaksinasi pada abad ke-10:
"variolation" yang di antaranya memaparkan orang sehat ke jaringan koreng karena
penyakit agar kebal.
Delapan mitos vaksinasi yang memicu munculnya kembali penyakit yang dapat
dicegah
Vaksinasi tanpa izin orang tua, bisakah dibenarkan? Kisah remaja AS yang
'melawan' ibunya
Pemprov Aceh akhirnya bolehkan vaksinasi MR, meski mengandung enzim babi
Cacar adalah penyakit infeksi yang sangat menular dan menewaskan sekitar 30%
penderitanya.
Korban selamat sering kali menjadi buta atau memiliki bekas luka.
Pada tahun 1796, Jenner melakukan percobaan pada James Phipps, delapan tahun.
Dokter menyuntikkan nanah dari cacar sapi ke anak laki-laki yang tidak lama kemudain
memperlihatkan gejala penyakit itu.
Setelah Phipps sehat, Jenner menyuntikkan cacar kepadanya dan James tetap sehat. Cacar
sapi membuatnya kebal.
Di tahun 1798, hasil percobaan ini diterbitkan dan kata vaksin, yang berasal dari bahasa
Latin "vacca" yang berarti sapi, tercipta.
Ombudsman Aceh desak gubernur memulai kembali vaksinasi campak dan rubella
(MR)
Aceh 'terancam tsunami Rubella': Plt Gubernur perintahkan penundaan vaksinasi
kendati MPU membolehkan
PBB: Kasus campak di seluruh dunia meningkat tiga kali lipat tahun 2019
Vaksin sangat membantu pengurangan kerusakan akibat banyak penyakit dalam satu abad
ini.
Sekitar 2,6 juta orang hampir meninggal karena campak setiap tahun sebelum vaksin
penyakit ini diperkenalkan pada tahun 1960-an.
Vaksinasi menyebabkan penurunan sebesar 80% kematian karena campak antara tahun
2000 dan 2007, menurut WHO.
Beberapa dekade lalu, kelumpuhan atau meninggal dunia adalah yang paling
dikhawatirkan sementara jutaan orang menjadi korban polio.
Kecurigaan terhadap vaksin sudah ada hampir selama adanya vaksin modern itu sendiri.
Mereka mendesak langkah alternatif untuk mengatasi penyakit, seperti mengisolasi pasien
misalnya.
Pada tahun 1998, dokter yang tinggal di London tersebut menerbitkan sebuah laporan
yang secara tidak tepat mengaitkan autisme dan penyakit usus dengan vaksin MMR.
MMR adalah vaksin tiga-dalam-satu yang diberikan kepada anak-anak kecil untuk
mengatasi campak, gondong dan campak Jerman.
Pada tahun 2004 saja, terjadi pengurangan anak yang menerima vaksin MMR di Inggris
sebesar 100.000 orang yang menyebabkan peningkatan kasus campak.
Sebuah kajian internasional terkait sikap terhadap vaksinasi menemukan bahwa secara
umum orang mendukung vaksin, tingkat terendah adalah di Eropa dengan tingkat
keyakinan peserta yang terendah terjadi di Prancis.
Apa risikonya?
Ketika sebagian besar populasi tervaksinasi, hal ini akan membantu pencegahan
menyebarnya penyakit yang kemudian akan memberikan perlindungan kepada orang-
orang yang belum mempunyai kekebalan atau tidak bisa divaksinasi.
Ini dinamakan kekebalan kelompok dan jika terjadi kegagalan hal ini akan berisiko pada
populasi yang lebih luas.
Tahun lalu komunitas Yahudi Ortodoks di Brooklyn, AS, menyebarkan selebaran yang
secara tidak tepat menghubungkan vaksin dengan autisme.
Kelompok yang sama juga mengalami wabah campak terbesar di AS dalam puluhan tahun.
Dokter paling senior Inggris pada tahun lalu memperingatkan terlalu banyak orang
dibodohi informasi menyesatkan tentang vaksin di media sosial dan para peneliti AS
menemukan bots Rusia digunakan untuk mengembangkan kebingungan di dunia maya
dengan menaruh informasi tidak benar terkait vaksin.
Proporsi anak-anak dunia penerima vaksin yang direkomendasikan tetap tidak berubah,
pada kisaran 85% dalam beberapa tahun terakhir, menurut WHO.
WHO menyatakan vaksin tetap mencegah dua sampai tiga juta kematian di dunia setiap
tahunnya.
Tetapi WHO juga menyatakan sikap terlalu cepat puas diri menjadi masalah di negara
maju, yang membuat orang sudah melupakan berbagai masalah yang diakibatkan penyakit.
Produser: Roland Hughes, David Brown, Tom Francis-Winnington dan Sean Wilmott