Anda di halaman 1dari 8

Nama: Rismawati

NIM: 18301104

Kelas: 2C

A. Tumbuh Kembang Neonatus


Neonatus adalah masa kehidupan pertama diluar rahim sampai dengan 28 hari.
1. Perkembangan fisiologis
Kepala bayi Yang baru lahir memiliki ukuran seperempat dari ukuran badan. Cabut
adalah pembengkakan Jaringan lunak kulit kepala dan dapat meluas melintas garis
satura. Cephalohematoma Adalah pengumpulan darah antara tulang tengkorak dan
periosteum sebagai akibat pecahnya pembulu darah sekunder akibat trauma kepala
akibat proses persalinan. Penutupan fontenatal Posterior (ubun-ubun kecil) terjadi
pada usia 3 bulan. Sampai bulan 1 mata bayi tampak berair dan mungkin agak kotor
(saluran mata bayi belum belum berfungsi sempurna)
2. Sitem neurologi
Bayi baru lahir memikiki refleks. Refleks adalah perilaku premetif dan bawaan Yang
terlihat pada bayi baru lahir
3. Sistem kardiorepiratori
Saluran pernapasan dan saluran telingan yang pendek sekresi ig A yang terbatas yang
membuat bayi rentan terhadap infeksi. Frekuensi pernapasan 30-60 x/menit.
Frekuensi nadi 100 x/menit saat tidur dan 150 menit saat bangun. Tekanan darah
meningkat seiring bertambahnya usia.
4. Sitem gastroentestinal
Kapasitas kurang lebih 60 ml dan secara bertahap bertahap meningkat selama masa
bayi. Bentuk fese bayi baru lahir:
 Meconium (buang air besar pertama hitam dan kering biasanya terjadi dalam
24-48 jam kelahiran
 ASI: berwarna kuning dan keemasan dan pucat
 susu formula: pucat hingga kuning muda dan berbau sangat kuat
5. Sistem muskoluskoletal
Bayi baru lahir menunjukan fleksi hipertonik pada semua ekstermitas. Bayi baru lahir
tidak dapat menopang seluruh berat kepala, bayi baru lahir dapat sedikit mengakat
kepala pada posisi tengkurap.
B. Tumbuh Kembang Infant
1. Pertumbuhan

Perubahan progresif yang bersifat kuantitatif dan terjadi pada aspek fisikPertumbuhan
berkaitan dengan masalah perubahan besar, jumlah atau ukuran, yang bisa diukur dengan
ukuran berat (gram/kg), ukuran panjang (cm/m)

2. Perkembangan

Perubahan progresif yang bersifat kualitatif fungsional dan terjadi pada aspek fisik dan
psikis. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dari seluruh bagian tubuh sehingga masing-masing dapat memenuhi
fungsinya

3. Ciri-ciri tumbuh kembang


 proses yang kontinu sejak konsepsi sampai maturitas/dewasa
 Dalam periode tertentu terdapat masa percepatan atau masa perlambatan
 Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi kecepatan berbeda
antara anak yang satu dengan yang lain
4. Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
• Faktor internal: Ras/etnik, Umur, Jenis kelamin, Keluarga
• Faktor eksternal/lingkungan: Gizi, Stimulasi, Psikologis, Sosial ekonomi

C. Tumbuh Kembang TODDLER


TODDLER atau lebih umum dikenal dengan istilah BALITA adalah anak berusia 12
hingga 36 bulan (1-3 Tahun). Pada usia ini anak mengeksplore lingkungan dengan
penuh semangat: berupaya mencari tahu bagaimana segala sesuatu bekerja
1. Perkembangan Fisiologi
 Berat Badan rata-rata pada anak usia 2 tahun adalah 12 kg
 Tinggi badan rata-rata anak berusia 2 tahun adalah 86,6 cm
 Tingkat kenaikan lingkar kepala agak melambat pada akhir masa bayi, dan lingkar
kepala biasanya sama dengan lingkar dada pada usia 1 hingga 2 tahun.
 Setelah usia 2 tahun lingkar dada melebihi ukuran abdomen, di samping
pertumbuhan ekstremitas bawah, sehingga balita lebih tinggi, penampilan lebih
ramping.
 Fontanel anterior ( ubun-ubun besar) mulai menutup pada usia 12 – 18 bulan
 Taste preferences (cenderung memilih2 makanan)
2. Sistem neurologi
 Pertumbuhan otak meningkat, mencapai 80% -90% dari ukuran orang dewasa
pada usia 3 tahun
 Perkembangan kognitif ditunjukkan dengan cepat: kosa kata 300-900 kata dan dua
atau frase tiga kata
 Mielinisasi selesai Berjalan dengan baik sekitar 24 bulan: indikasi bahwa
mielinisasi telah terjadi dan anak mampu secara fisiologis mengontrol kandung
kemih dan usus
 Mielinisasi sumsum tulang belakang hampir sempurna pada usia 2 tahun
 Area Broca (kemampuan berbicara) dan Area Kortikal (kontrol tangan kaki, kaki
dan sfingter) berkembang pesat
3. Sistem muskuloskletal
 Panjang tulang bertambah, dan kekuatan otot meningkat memungkinkan balita
mengembangkan otonomi
 Panjang tulang meningkat karena osifikasi dan pertumbuhan tulang Panjang:
Kenaikan Tinggi badan 10-12 cm per tahun hingga usia sekolah
4. Sistem Gastrointestinal dan Genitourinaria
 Ukuran abdomen membesar, memungkinkan konsumsi 3 makanan tradisional per
hari
 Semua gigi sulung umumnya tumbuh pada usia 30 bulan
 Peningkatan koordinasi mata:memegang sendok (15 bulan), minuman dari gelas
tanpa tumpah (18 bulan).
 Berat badan 1,8-2,5 kg per tahun, rata-rata berat anak usia 3 tahun
14–15 kg
5. Sistem Kardiorespiratori
 Pembuluh darah sangat mudah tertekan sehingga sulit mengkaji frekuensi nadi:
Lakukan pemeriksaan frekuensi nadi 1 menit penuh
 Saluran telinga dan tenggorokan memendek dan lebih berbentuk lurus sehingga
meningkatkan resiko terjadinya otitis media, tonsilitis, dan infeksi saluran
pernafasan atas
6. Perkembangan psikososial
 Tugas utama: mendapatkan kontrol diri, mengembangkan otonomi, dan
meningkatkan kemandirian.
 Rasa autonomy dapat dicapai melalui aktivitas bermain, toilet training, krisis
persaingan antar saudara dan keberhasilan berinteraksi dwngan orang lain
 Tugas perkembangan toddler pada fase ini adalah untuk mengetahui kapan
saatnya menahan (hold on) dan kapan saatnya melepaskan (let go)
7. Perkembangan kognitif
 Pada usia 36 bulan anak-anak dapat berkomunikasi dan mulai mengakui
perbedaan sudut pandang
 Kosakata berkembang dari beberapa kata lebih hingga mencapai 900 kata dalam 2
tahun.
 Berbicara dalam kalimat pendek, menggunakan kata ganti, dan memahami
perintah arah
 Balita mampu mengenali dan membedakan antara bentuk objek, tetapi mulai
mengklasifikasikan objek ke dalam kategori penggunaan

D. Tumbuh Kembang Pra sekolah


1. Pertumbuhan Fisik
 Peningkatan berat badan rata-rata 2,3 kg pertahun
 Peningkatan tinggi badan rata-rata 7,5 cm per tahun
 Semua indra berkembang sempurna, dan ketajaman visual mencapai 20/20 dengan
serta mampu melihat warna
2. Perkembangan psikososial
 Anak memulai kegiatan baru dan mempertimbangkan ide-ide baru
 Kritik yang diberikan terus-menerus mengarah pada perasaan bersalah dan tidak
tercapainya tujuan
3. Perkembangan psikoseksual
 Energi seksual terpusat di DAERAH GENITALIA saat anak menjalin hubungan
dengan orang tua dengan jenis kelamin yang sama maupun berlawanan
4. Perkembangan kognitif
 Kemampuan verbal anak meningkat tetapi memiliki beberapa keterbatasan dalam
proses berpikir.
 Selama periode ini, anak mengembangkan kemampuan untuk menggali persepsi
pribadi bersifat psikologis terkait peristiwa sebelumnya dialami

Pemikiran anak sekolah: Egosentrisme, Penalaran transduktif, Animisme

5. Perkembangan moral
 Keputusan didasarkan pada keinginan untuk menyenangkan orang lain dan
menghindari hukuman

E. Tumbuh Kembang Usia Sekolah


1. Perkembangan fisiologis
 Pada usia sekolah usia sekolah, berat badan anak bertambah
3 kg per tahun dan tinggi meningkat 7,6 cm per tahun
 Usia 6 tahun, rata-rata anak laki-laki memiliki berat badan
20,4 kg dan tinggi 117 cm dan rata-rata anak perempuan memiliki berat badan 20
kg dan tinggi badan 114 cm.
 Usia 12 tahun, rata-rata anak laki-laki memiliki berat badan 40 kg dan tinggi
badan 150 cm dan rata-rata anak perempuan memiliki berat badan 41 kg dan
tinggi badan 152 cm.
2. Perkembangan psikososial
 Perkembangan adalah proses berkelanjutan yang didasarkan pada keberhasilan
sebelumnya, dan jika anak-anak tidak mampu mewujudkan rasa industri, perasaan
rendah diri dapat berkembang.
3. Perkembangan psikoseksual
 Energi seksual beristirahat
 Anak mementingkan privasi dan memahami tubuh
 Berikan gaun, selimut, dan pakaian dalam.

4. Perkembangan kognitif
 Anak memperoleh keterampilan klasifikasi (kemampuan untuk mengelompokkan
barang-barang sesuai dengan karakteristik umum): binatang berkaki empat
(anjing, kucing, atau kuda)
 Konservasi (kemampuan untuk mengakui bahwa perubahan bentuk tidak berarti
perubahan jumlah)
 Reversibilitas (kemampuan untuk mengenali bahwa sebuah tindakan dapat
bergerak dalam urutan terbalik): merakit mainan atau
bermain game dalam urutan terbalik

F. Tumbuh Kembang Remaja


1. Perubahan hormon pada masa pubertas
 Kejadian pubertas disebabkan oleh pengaruh hormonal dan dikendalikan oleh
hipofisis anterior (adenohipofisis) sebagai respons terhadap rangsangan dari
hipotalamus.
 Produksi dan pelepasan gamet — produksi sperma pada pria dan pematangan dan
pelepasan sel telur pada wanita
 Sekresi hormon yang sesuai jenis kelamin — estrogen dan progesteron pada
ovarium (wanita) dan testosteron pada testis (laki-laki Ovarium, testis, dan adrenal
mengeluarkan hormon seks
 Hormon-hormon ini diproduksi dalam jumlah yang bervariasi oleh kedua jenis
kelamin sepanjang hidup.
2. Kematangan seksual
Anak Perempuan:
 Thelarche: pertumbuhan payudara, terjadi pada usia 8 dan 13 tahun
 Adrenarche: pertumbuhan rambut kemaluan pada mons pubis dan rambut pada
aksila dalam waktu sekitar 2 hingga 6 bulan setelah thelarche
 Menarche: menstruasi, terjadi pada usia 2 tahun pertama pubertas

Anak Laki-laki

 Perubahan puber pertama pada anak laki-laki adalah pembesaran testis disertai
penipisan, perubahan warna merah, dan peningkatan kelonggaran skrotum,
biasanya terjadi antara 9½ dan 14 tahun.
 Pertumbuhan rambut kemaluan, rambut ketiak, rambut di bibir atas, rambut di
wajah dan di tempat lain di tubuh
 Pembesaran penis
 Perubahan suara
3. Pertumbuhan fisiologi
 Percepatan pertumbuhan dimulai lebih awal pada anak perempuan, biasanya
antara usia 9½ dan 14½ tahun; rata-rata, dimulai antara usia 10½ dan 16 tahun
pada anak laki-laki
 Rata-rata anak laki-laki memperoleh tinggi 10 hingga 30 cm dan berat badan 7-30
kg
 Rata-rata anak perempuan memperoleh tinggi 5 hingga 20 cm dan berat badan 7-
25 kg
 Pertumbuhan tinggi badan biasanya berhenti 2 hingga 2½ tahun setelah menarche
pada anak perempuan dan pada usia 18 hingga 20 tahun tahun pada anak laki-laki.
4. Perubahan fisiologis
 Tinggi badan maksimal tercapai sampai usia 20 hingga 24 tahun, ketika
epiphyseal plate tertutup
 Peningkatan massa otot terjadi pada remaja laki-laki terkait dengan peningkatan
produksi androgen (20 kali lebih besar dari level sebelumnya)
 Massa otot dua kali lebih besar pada remaja laki-laki daripada remaja perempuan
pada usia 17 tahun, menghasilkan kekuatan dua hingga empat kali lebih besar
pada pria
5. Perkembangan psikososial
 Remaja mencari identitas diri yang mengarah pada kemandirian, diperlukan peran
orang tua dan teman sebaya

Implikasi Keperawatan:

 Menyediakan ruang rekreasi terpisah untuk remaja yang dirawat di rumah sakit
 Mengikuti riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan tanpa kehadiran orang
tua.
 Mengenalkan remaja ke remaja lain dengan masalah kesehatan yang sama.
6. Perkembangan psikoseksual
Implikasi Keperawatan:
 Memberikan informasi tentang seksualitas.
 Memastikan privasi selama perawatan
 Menyediakan brosur dan video untuk pendidikan tentang seksualitas
7. Perkembangan kognitif
 Remaja dapat berpikir abstrak tentang objek atau konsep dan mempertimbangkan
berbagai alternatif atau hasil
 Dapat membayangkan urutan peristiwa yang mungkin terjadi

Implikasi Keperawatan:

 Memberikan informasi yang jelas dan lengkap tentang perawatan


 Menawarkan instruksi tertulis dan lisan.
 Memberikan edukasi tentang penyakit kepada remaja dengan penyakit kronis
8. Perkembangan moral
Stage 4: Conventional (Kohlberg)
 Memperbaiki aturan dalam keputusan moral
 Kewajiban untuk tidak melukai dan melakukan tugas
Stage 5: Postconventional (Kohlberg)
 Kontrak sosial dipahami dan dirumuskan
 Hukum yang diakui bisa berubah
 Tindakan yang benar tergantung pada standar dan hak individu

Anda mungkin juga menyukai