Anda di halaman 1dari 9

ANALISA DATA

Nama Klien : Nn.W Ruangan / No. Bed : Pav.Mangkai


Umur : 24th Diagnosa Medis : Dispepsia
N SYMPTOM ETIOLOGY PROBLEM
O (DATA SUBYEKTIF & (PENYEBAB) (MASALAH)
OBYEKTIF)
1 DS: Agens cedera biologis Nyeri akut
Klien mengatakan merasa nyeri di (Inflamasi)
perut bagian kiri. Klien mengatakan
nyeri seperti ditusuk-tusuk yang
menjalar ke perut. Klien
mengatakan skala nyeri 4

DO:
1. Klien tampak meringis
kesakitan
2. Pasien tampak memegang
perut saat nyeri muncul
3. Hasil TTV:
TD: 118/75 mmHg
N: 82 x/menit
RR: 21 x/menit
S: 36oC

2 DS: Kurangnya kebutuhan Kekurangan


Klien mengatakan jarang minum air cairan dalam tubuh volume cairan
putih terutama saat di jam bekerja. (dehidrasi)
Klien mengatakan lebih suka
minum-minuman yang berasa.
Klien mengatakan setiap BAK
banyak. Klien merasa lemas.
DO:
1. Klien tampak lemah
2. Bibir tampak kering dan
pucat
3. Tugor kulit tidak elastis
4. Kulit tampak kering
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Klien : Nn.W Ruangan / No. Bed :


Pav.Mangkai
Umur : 24th Diagnosa Medis : Dispepsia
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN NAMA JELAS
1 Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
(inflamasi)
2 Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kurangnya
kebutuhan cairan dalam tubuh (Dehidrasi)
INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama Klien : Nn.W Ruangan / No. Bed : Pav.Mangkai


Umur : 24th Diagnosa Medis : Dispepsia
TGL DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI TINDAKAN RASIONALTINDAKAN TANDATANGAN
(DS & DO) (HASIL YANG KEPERAWATAN & NAMA JELAS
DIHARAPKAN & Meliputi : Tindakan Observatif,
KRITERIA Tindakan Keperawatan Mandiri,
EVALUASI) Pendidikan Kesehatan, Kolaborasi,
atau Pelaksanaan Program Dokter
Nyeri akut berhubungan dengan kriteria hasil : Mandiri : 1. Untuk mencegah
agens cedera biologis (inflamasi) 1. Tidak ada nyeri, 1. Observasi TTV terjadinya nyeri
2. klien tampak rileks, 2. Pertahankan imobilisasi 2. Untuk imobilitas yang
3. tidak ada bagian yang sakit dengan adekuat dapat
mengerang dan mengurangi nyeri pada
tirah baring
perilaku melindungi daerah nyeri sendi atau
3. Evaluasi keluhan nyeri atau
bagian yang nyeri, nyeri yang mengalami
4. frekuensi ketidak nyamanan infeksi
pernapasan 16-20x 4. Perhatikan lokasi dan 3. Pendekatan dengan
per menit karakteristik, termasuk menggunakan relaksasi
5. suhu klien dalam intensitas (skala nyeri 1-10) dan tindakan non
batas normal (36ºC- 5. Perhatikan petunjuk nyeri farmakologi lain
37ºC) perubahan pada tanda vital menunjukkan keefektifan
6. tidak adanya dan emosi atau perilaku dalam mengurangi nyeri
komplikasi. 6. Beri alternative tindakan 4. Mengalihkan perhatian
kenyamanan seperti klien terhadap nyeri ke
hal-hal yang
kompres air hangat atau
menyenangkan.
non-farmakologi lainnya 5. Istirahat untuk
7. Dorong menggunakan merelaksasikan semua
tekhnik managemen stress, jaringan sehingga
seperti relaksasi progresif, meningkatkan
latihan napas dalam, kenyamanan
imajinasi visualisasi, dan 6. Analgetik memblok
sentuhan terapeutik lintasan nyeri sehingga
8. Observasi adanya keluhan akan berkurang.
7. Untuk meningkatkan
nyeri yang tak biasa atau rasa aman dan nyaman
tiba-tiba, lokasi progresif
atau buruk tidak hilang
dengan analgesic

Kolaborasi:
1. Berikan obat analgesik
seperti hidroksin,
siklobenzaprin sesuai
indikasi.

Kekurangan volume cairan Kriteria hasil: 1. Untuk mengetahui


berhubungan dengan kurangnya 1. output urine normal Observasi tandatanda vital pada
kebutuhancairan dalam tubuh 2. intake cairan 1. Periksa tanda dan gejala pasien
(dehidrasi) membaik hipovolemia (mis. 2. Untuk mengetahui
pengeluaran dan
frekuensi nadi meningkat,
pemasukan cairan
nadi teraba lemah, tekanan 3. Dengan menghitung cairan
darah menurun, tekanan yang tepat dapat
nadi menyempit,turgor membantu proses
kulit menurun, membrane penyembuhan penyakit
mukosa kering, volume serta pemberian nutrisi
urine menurun, hematokrit yang baik
meningkat, haus dan 4. Asupan yang dianjurkan
lemah) dalam pemenuhan cairan
2. Monitor intake dan output tidak tinggi akan zat
cairan garam karena menghindari
elektrolit tidak seimbang
5. Anjurkan mika-miki setiap
Terapeutik dua jam sekali
1. Hitung kebutuhan cairan 6. Pemberian cairan seperti
2. Berikan posisi modified RL maupun glukosa baik
trendelenburg pada pasien yang dehidrasi
3. Berikan asupan cairan oral atau membutuhkan cairan
tubuh
Edukasi
1. Anjurkan memperbanyak
asupan cairan oral
2. Anjurkan menghindari
perubahan posisi mendadak

Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian cairan
IV issotonis (mis. cairan
NaCl, RL)
2. Kolaborasi pemberian cairan
IV hipotonis (mis. glukosa
2,5%, NaCl 0,4%)
3. Kolaborasi pemberian cairan
koloid (mis. albumin,
plasmanate)
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Klien : Nn.W Ruangan / No. Bed : Pav. Mangkai


Umur : 24th Diagnosa Medis : Dispepsia
NO HARI/TGL JAM DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN (RESPON KLIEN / DS DO) ( SOAP)
1

LOOG BOOK
Nama : Annisa Maulani Abdullah
Ruangan : Pav.Mangkai
Tanggal :
No Aktivitas Hasil yang diperoleh Kendala Rencana Selanjutnya Paraf
Mahasiswa Pembimbing

Anda mungkin juga menyukai