1. Pre Operatif Tujuan : cemas dapat Penurunan kecemasan Cemas b.d krisis terkontrol. Bina hubungan saling percaya dengan klien / situasional Kriteria hasil : keluarga Operasi Secara verbal dapat Kaji tingkat kecemasan klien. mendemonstrasikan Tenangkan klien dan dengarkan keluhan klien teknik menurunkan dengan atensi cemas. Jelaskan semua prosedur tindakan kepada Mencari informasi yang klien setiap akan melakukan tindakan dapat menurunkan cemas Dampingi klien dan ajak berkomunikasi yang Menggunakan teknik terapeutik relaksasi untuk Berikan kesempatan pada klien untuk menurunkan cemas mengungkapkan perasaannya. Menerima status Ajarkan teknik relaksasi kesehatan. Bantu klien untuk mengungkapkan hal-hal yang membuat cemas. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk pemberian obat penenang, 2. Pre Operatif Tujuan : bertambah-nya Pendidikan kesehatan : proses penyakit Kurang pengetahuan pasien Kaji tingkat pengetahuan klien. Pengetahuan b.d tentang penyakitnya. Jelaskan proses terjadinya penyakit, tanda keterbatasan Pengetahuan: Proses gejala serta komplikasi yang mungkin terjadi informasi Penyakit Berikan informasi pada keluarga tentang tentang penyakit Kriteria hasil : perkembangan klien. dan proses Pasien mampu men- Berikan informasi pada klien dan keluarga operasi jelaskan penyebab, tentang tindakan yang akan dilakukan. komplikasi dan cara Diskusikan pilihan terapi pencegahannya Berikan penjelasan tentang pentingnya Klien dan keluarga ambulasi dini kooperatif saat dilakukan Jelaskan komplikasi kronik yang mungkin tindakan akan muncul
3. Post Operatif Tujuan : kerusakan per- Pengelolaan jalan napas
Gangguan tukaran gas tidak terjadi Kaji bunyi paru, frekuensi nafas, kedalaman pertukaran gas Status Pernapasan: dan usaha nafas. b.d efek samping ventilasi Auskultasi bunyi napas, tandai area penurunan dari anaesthesi. Kriteria hasil : atau hilangnya ventilasi dan adanya bunyi tambahan Status neurologis DBN Pantau hasil gas darah dan kadar elektrolit Dispnea tidak ada Pantau status mental PaO2, PaCO2, pH arteri Observasi terhadap sianosis, terutama dan SaO2 dalam batas membran mukosa mulut normal Pantau status pernapasan dan oksigenasi Tidak ada gelisah, Jelaskan penggunaan alat bantu yang sianosis, dan keletihan diperlukan (oksigen, pengisap,spirometer) Ajarkan teknik bernapas dan relaksasi Laporkan perubahan sehubungan dengan pengkajian data (misal: bunyi napas, pola napas, sputum,efek dari pengobatan) Berikan oksigen atau udara yang dilembabkan sesuai dengan keperluan
4. Post Operatif Tujuan : kerusakan Perawatan luka
Kerusakan integritas kulit tidak Ganti balutan plester dan debris integritas kulit terjadi. Cukur rambut sekeliling daerah yang terluka, b.d luka post Penyembuhan Luka: jika perlu operasi Tahap Pertama Catat karakteristik luka bekas operasi Kriteria hasil : Catat katakteristik dari beberapa drainase Bersihkan luka bekas operasi dengan sabun Kerusakan kulit tidak ada antibakteri yang cocok Eritema kulit tidak ada Rendam dalam larutan saline yang sesuai Luka tidak ada pus Berikan pemeliharaan lokasi IV Suhu kulit DBN Sediakan pemeliharaan luka bekas operasi sesuai kebutuhan Berikan pemeliharaan kulit luka bernanah sesuai kebutuhan Gunakan unit TENS (Transcutaneous Elektrikal Nerve Stimulation) untuk peningkatan penyembuhan luka bekas operasi yang sesuai Gunakan salep yang cocok pada kulit/ lesi, yang sesuai Balut dengan perban yang cocok Pertahankan teknik pensterilan perban ketika merawat luka bekas operasi Periksa luka setiap mengganti perban Bandingkan dan mencatat secara teratur perubahan-perubahan pada luka Jauhkan tekanan pada luka Ajarkan pasien dan anggota keluarga prosedur perawatan luka
5. Post Operatif Tujuan : Nyeri dapat Manajemen Nyeri :
Nyeri akut b.d teratasi. Kaji nyeri secara komprehensif ( lokasi, proses Kontrol Resiko karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan pembedahan Kriteria hasil : faktor presipitasi ). Klien melaporkan nyeri Observasi reaksi NV dr ketidak nyamanan. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk berkurang dg scala 2-3 mengetahui pengalaman nyeri klien Ekspresi wajah tenang Kontrol faktor lingkungan yang klien dapat istirahat dan mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, tidur pencahayaan, kebisingan. v/s dbn Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologis/non farmakologis). Ajarkan teknik non farmakologis (relaksasi, distraksi dll) untuk mengetasi nyeri. Kolaborasi pemberian analgetik untuk mengurangi nyeri. Evaluasi tindakan pengurang nyeri Monitor TTV