Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perawatan paliatif adalah perawatan kesehatan terpadu yang bersifat aktif


dan menyeluruh, dengan pendekatan multidisiplin yang terintegrasi. Tujuan
perawatan paliatif adalah untuk mengurangi penderitaan, memperpanjang umur,
meningkatkan kualitas hidup, dan memberikan support kepada keluarga penderita.
Meski pada akhirnya penderita meninggal, yang terpenting sebelum meninggal
penderita siap secara psikologis dan spiritual, serta tidak stres menghadapi penyakit
yang dideritanya.

Perawatan paliatif diberikan sejak diagnosa ditegakkan sampai akhir hayat.


Artinya tidak memperdulikan pada stadium dini atau lanjut, masih bisa disembuhkan
atau tidak, mutlak perawatan paliatif harus diberikan kepada penderita. Perawatan
paliatif tidak berhenti setelah penderita meninggal, tetapi masih diteruskan dengan
memberikan dukungan kepada anggota keluarga yang berduka.

Perawatan paliatif mencakup pelayanan terintegrasi antara dokter, perawat,


pekerja social, psikolog, konselor spiritual, relawan, apoteker dan profesi lain yang
diperlukan. Perawatan paliatif lebih berfokus pada dukungan dan motivasi ke
penderita. Kemudian setiap keluhan yang timbul ditangani dengan pemberian obat
untuk mengurangi rasa sakit.

Perawatan paliatif ini bisa mengeksplorasi individu penderita dan


keluarganya bagaimana memberikan perhatian khusus terhadap penderita,
penanggulangannya serta kesiapan untuk menghadapi kematian. Perawatan paliatif
dititikberatkan pada pengendalian gejala dan keluhan, serta bukan terhadap penyakit
utamanya karena penyakit utamanya tidak dapat disembuhkan.

Salah satu ciri servant leadership adalah sering berkeliling (walking around)
untuk mengetahui karyawan atau mencoba memahami karyawan lebih baik.Servant
leadership yang diterapkan oleh perawat manager berhubungan positif terhadap etos
kerja. Artinya semakin baiknya penerapan servant leadership oleh perawat manager
maka akan menjadikan semakin baiknya etos kerja staff perawat, dan pada akhirnya
dapat meningkatkan mutu serta kualitas dari pelayanan rumah sakit. Diharapkan
perawat manager mampu menerapkan servant leadership agar etos kerja staf berada
di tingkat yang positif, selain itu dimasa depan penelitian tentang servant leadership
terus dapat dilakukan dengan sumbersumber yang lebih berkembang sesuai dengan
perkembangan keilmuan.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

1.3 TUJUAN PENULISAN


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFENISI PERAWATAN PALIATIF

Perawatan paliatif adalah perawatan kesehatan terpadu yang bersifat


aktif dan menyeluruh, dengan pendekatan multidisiplin yang terintegrasi.
Tujuan perawatan paliatif adalah untuk mengurangi penderitaan,
memperpanjang umur, meningkatkan kualitas hidup, dan memberikan support
kepada keluarga penderita. Meski pada akhirnya penderita meninggal, yang
terpenting sebelum meninggal penderita siap secara psikologis dan spiritual,
serta tidak stres menghadapi penyakit yang dideritanya.

Perawatan paliatif diberikan sejak diagnosa ditegakkan sampai akhir


hayat. Artinya tidak memperdulikan pada stadium dini atau lanjut, masih bisa
disembuhkan atau tidak, mutlak perawatan paliatif harus diberikan kepada
penderita. Perawatan paliatif tidak berhenti setelah penderita meninggal, tetapi
masih diteruskan dengan memberikan dukungan kepada anggota keluarga
yang berduka. Perawatan paliatif mencakup pelayanan terintegrasi antara
dokter, perawat, pekerja social, psikolog, konselor spiritual, relawan, apoteker
dan profesi lain yang diperlukan.

Perawatan paliatif lebih berfokus pada dukungan dan motivasi ke


penderita. Kemudian setiap keluhan yang timbul ditangani dengan pemberian
obat untuk mengurangi rasa sakit. Perawatan paliatif ini bisa mengeksplorasi
individu penderita dan keluarganya bagaimana memberikan perhatian khusus
terhadap penderita, penanggulangannya serta kesiapan untuk menghadapi
kematian. Perawatan paliatif dititikberatkan pada pengendalian gejala dan
keluhan, serta bukan terhadap penyakit utamanya karena penyakit utamanya
tidak dapat disembuhkan. Dengan begitu penderita terbebas dari penderitaan
akibat keluhan dan bisa menjalani akhir hidupnya dengan nyaman.
Perawatan paliatif diperlukan karena: Setiap orang berhak dirawat dan
mati secara bermartabat, menghilangkan nyeri: fisik, emosional, spiritual dan
sosial adalah hak asasi manusia, perawatan paliatif adalah kebutuhan
mendesak seluruh dunia untuk orang yang hidup dengan kanker stadium
lanjut. Berbagai hal terkait pendekatan keperawatan paliatif yang perlu
mendapatkan perhatian diantaranya adalah:

1) komunikasi antar tim

2) manajemen nyeri

3) bimbingan dan pertimbangan budaya dalam pengambilan keputusan

4) dukungan emosional dan spiritual bagi paisen dan keluarga.

Intinya perawatan ini lebih berupa dukungan dan motivasi ke


penderita. Perawatan paliatif bisa mengeksplorasi individu penderita dan
keluarganya bagaimana memberikan perhatian khusus terhadap penderita,
penanggulangannya serta kesiapan untuk menghadapi kematian. Langkah-
langkah dalam pelayanan paliatif (Kemenkes, 2013),adalah:

1. Menentukan tujuan perawatan dan harapan pasien.

2. Memahami pasien dalam membuat wasiat atau keinginan terakhir

3. Pengobatan penyakit penyerta dan aspek social

4. Tatalaksana gejala

5. Informasi dan edukasi

6. Dukungan psikologis, cultural dan social

7. Respon fase terminal

8. Pelayanan pasien fase terminal


2.2 PERAWAT SEBAGAI LEADER

Pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang mampu memperkirakan


secara tepat kekuatan-kekuatan yang ada dan menentukan keputusan dan
perilaku yang tepat. Tinggi rendahnya etos kerja suatu kelompok dipengaruhi
motivasi pemimpin dan sejauhmana pemimpin dapat mengendalikanserta
mempengaruhi situasi.

Servant Leadership memiliki hubungan terhadap etos kerja staff.


Karakteristik utama yang membedakan antara servant leadership dengan
model kepemimpinan lainnya adalah keinginan untuk melayani hadir sebelum
adanya keinginan untuk memimpin. Model kepemimpinan ini adalah model
kepemimpinan yang jarang diterapkan dalam suatu organisasi dikarenakan
pemimpin harus memiliki jiwa untuk melayani yaitu pelayanan kepada
karyawan, pelanggan, dan masyarakat, sebagai prioritas utama dan yang
pertama. Untuk dapat menerapkan servant leadership pemimpin harus mampu
membangun komunikasi yang baik serta mampu memotivasi karyawannya
agar dapat mencapai tujuan yang direncanakan.

Salah satu ciri servant leadership adalah sering berkeliling (walking


around) untuk mengetahui karyawan atau mencoba memahami karyawan
lebih baik. Pemimpin yang demikian mengenal bawahannya dengan lebih
baik karena terjun langsung oleh karena itu pemimpin juga dapat memotivasi
pengikutnya dengan lebih baik. Fokus servant leadership adalah peningkatan
pelayanan terhadap orang lain dibanding mementingkan kepentingan pribadi.
Mereka menitikberatkan pada kesempatan untuk membantu pengikutnya agar
tumbuh dan berkembang .

Servant leadership memiliki tangggung jawab sosial untuk peduli


dengan terhadap bawahnya. Servant leadership merupakan seorang pemimpin
yang menggunakan kekuatan dan kendali institusional yang lebih sedikit
sambil menggeser otoritas tersebut ke mereka yang dipimpin. Servant
leadership menghargai komunitas karena hal ini memberi peluang bagi
individu untuk langsung mengalami saling ketergantungan, penghargaan,
kepercayaan dan pertumbuhan individual.

Servant leadership berkomunikasi dengan mendengarkan dulu. Mereka


mengakui bahwa mendengarkan adalah hal yang dapat dipelajari, termasuk
terbuka dengan apa yang orang lain katakan. Lewat mendengarkan, servant
leadership mengakui sudut pandang pengikut dan membenarkan perspektif
ini. Servant leadership menunjukkan bahwa mereka benar – benar memahami
apa yang dipikirkan dan dirasakan pengikut. Ketika servant leadership
berempati, hal itu akan menenangkan dan meyakinkan bawahan. Melalui
servant leadership ini maka bawahan akan merasakan kenyamanan dan
kepuasan dalam bekerja yang nantinya juga mempengaruhi etos kerja.

2.3 PERAWAT SEBAGAI MANAGER

Perawat manager mampu menerapkan servant leadership agar etos


kerja staf berada di tingkat yang positif, selain itu dimasa depan penelitian
tentang servant leadership terus dapat dilakukan dengan sumber-sumber yang
lebih berkembang sesuai dengan perkembangan keilmuan.

Perawat manajer (administrator) bekerja pada semua tingkat untuk


melaksanakan konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori manajemen
keperawatan. Mereka mengatur lingkungan organisasi untuk menciptakan
suasana optimal bagi persyaratan pengawasan keperawatan oleh perawat-
perawat klinis.  Perawat-perawat klinis mengatur seleksi sumber daya
manusia dan materi dan memberikan masukan tambahan kedalam proses
manajemen.

Tugas manajer keperawatan adalah merencanakan, mengatur,


mengarahkan dan mengawasi keuangan yang ada, peralatan dan sumber daya
manusia untuk memberikan pengobatan yang efektif dan ekonomis kepada
kelompok pasien. Proses manajemen keperawatan sejajar dengan proses
keperawatan yaitu dirancang untuk memudahkan pekerjaan.

Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang


industrialis Perancis benama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia
menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir,
memerintah, mengkordinasi, dan mengendalikan.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Perawatan paliatif adalah perawatan kesehatan terpadu yang bersifat


aktif dan menyeluruh, dengan pendekatan multidisiplin yang terintegrasi.

Tujuan perawatan paliatif adalah untuk mengurangi penderitaan,


memperpanjang umur, meningkatkan kualitas hidup, dan memberikan support
kepada keluarga penderita.

Pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang mampu memperkirakan


secara tepat kekuatan-kekuatan yang ada dan menentukan keputusan dan
perilaku yang tepat. Tinggi rendahnya etos kerja suatu kelompok dipengaruhi
motivasi pemimpin dan sejauhmana pemimpin dapat mengendalikanserta
mempengaruhi situasi. Servant

Leadership yang diterapkan oleh perawat manager berhubungan positif


terhadap etos kerja. Artinya semakin baiknya penerapan servant leadership
oleh perawat manager maka akan menjadikan semakin baiknya etos kerja staff
perawat, dan pada akhirnya dapat meningkatkan mutu serta kualitas dari
pelayanan rumah sakit.

Sebagai perawat manager mampu menerapkan servant leadership agar


etos kerja staf berada di tingkat yang positif, selain itu dimasa depan
penelitian tentang servant leadership terus dapat dilakukan dengan sumber-
sumber yang lebih berkembang sesuai dengan perkembangan keilmuan.

Tugas manajer keperawatan adalah merencanakan, mengatur,


mengarahkan dan mengawasi keuangan yang ada, peralatan dan sumber daya
manusia untuk memberikan pengobatan yang efektif dan ekonomis kepada
kelompok pasien.

3.2 SARAN

Dengan adanya makalah ini dapat memberikan pelajaran tentang


bagaimana menjadi leader atau manager dalam keperawatan paliatif dan
meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya mengetahui tujuan sebagai
pemimpin yang bertanggung jawab. Dan bagi kami Makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan diharapkan saran dan kritik dari pembaca agar makalah
kami bisa jauh lebih baik dari sekarang.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai