Anda di halaman 1dari 16

IDENTIFIKASI TEORI KEPERAWAN

oleh :
Peminatan Jiwa
Salwa Nirwanawati NIM 206070300111003

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya yang telah memberikan anugerah dan pemikiran kepada
penulis, sehingga dapat menyelesaikan laporan tugas mandiri dengan judul
“Indentifikasi Teori Keperawatan”. Shalawat dan salam tidak lupa penulis
kirimkan kepada Baginda SAW. Laporan ini dibuat untuk melengkapi salah satu
tugas mata kuliah Sains Keperawatan di semester 1.
Harapan penulis, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan
mempermudah para pembaca khususnya bagi pengembang ilmu keperawatan.
Akhir kata, penulis menerima saran dan kritik yang membangun demi
meyempurnakan laporan tugas ini.

Malang, 20 Oktober 2020

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teori keperawatan merupakan kumpulan dari konsep, variabel, gagasan,
atau interpretasi yang bersifat kontras atau konkret (Aini, 2018). Menurut Steven
dalam Akbar (2019), teori keperawatan adalah bagian dari metode yang dapat
menguraikan dan mengontrol kejadian-kejadian dalam keperawatan. Konsep
sendiri merupakan suatu dasar pemikiran dan gagasan (Alligood, 2017). Dapat
disimpulkan, bahwa konsep dapat dijadikan sebagai alat bantu dalam
menginterpretasikan gambaran mental seseorang (Aini, 2018). Teori keperawatan
dibuat untuk merancang suatu tujuan, menjelaskan fenomena, dan memberikan
rekomendasi serta dapat membentuk suatu model keperawatan.
Menurut McEwen dan Wills (2014), teori dapat menjelaskan hubungan
antara konsep dan memprediksi luaran. Model keperawatan menjadi petunjuk
dalam pemberian perawatan pada pasien dan pengembangan ilmu keperawatan.
Tidak semua teori keperawatan dapat digunakan dan diaplikasikan, bahkan
dengan konsep yang sama (Aini, 2018). Oleh karena itu, pemahaman konsep
harus benar-benar dilakukan agar terbangun keselarasan dalam tipe teori
keperawatan.
Terdapat tiga kategori teori keperawatan yang ditinjau dari tingkat
keabstrakan yaitu grand theories, middle range theories, dan practice theories
(McEwen dan Wills, 2014). Namun, terdapat pendapat lain dari Alligood yang
menyatakan philosophical theories sebagai teori keperawatan level pertama.
Praktik keperawatan berbasis teori memberi gambaran bahwa ilmu keperawatan
berbeda dengan praktik medis, psikologi, dan disiplin ilmu lainnya (Novieastari,
2017). Walaupun sebagai dasar proses keperawatan, teori bukan menjadi satu-
satunya komponen pengetahuan dari disiplin ilmu untuk memberikan arahan
mengenai proses asuhan keperawatan (Novieastari, 2017).
Nilai-nilai dari teori keperawatan diyakini membentuk suatu model konsep
keperawatan sebagai model praktik keperawatan (Akbar, 2019). Akbar (2019)
menambahkan, seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan maka
pemahaman masyarakat terkait kesehatan semakin meluas sehingga menuntut
profesionaliasme keperawatan (Akbar, 2019). Perawat adalah tenaga kesehatan
yang paling sering berkomunikasi dalam pemberian informasi, terutama aspek
preventif dan promotif (Fhirawati, 2020). Adanya tuntutan keluarga dan
masyarakat sebagai alasan optimalisasi proses pelayanan dan asuhan keperawatan
melalui pengembangan potensi perawat dalam sistem pendidikan (Fhirawati,
2020).

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mengetahui jenis-jenis dari teori keperawatan yang ditinjau dari beberapa
pendapat para ahli.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Memahami konsep dari tiap-tiap teori keperawatan
b. Memahami hubungan teori keperawatan berdasarakn persamaan dan perbedaan
c. Memahami kelebihan dan kekurangan dari tiap-tiap teori keperawatan

1.3 Manfaat
Manfaat bagi penulis untuk meningkatkan pengetahuan dan keterapilan cara
menulis secara baik dan benar serta mampu mengasah cara berpikir kritis dan
ilmiah. Selain itu, dengan adanya makalah ini dapat mengetahui penjabaran teori
keperawatan secara teoritis dan praktisi.
1.3.1 Bagi Teoritis
Manfaat secara teoritis adalah sebagai sumber pustaka tambahan yang dapat
melengkapi wawasan dan ilmu pengetahuan untuk dijadikan bahan ajar dalam
proses pembelajaran bagi para calon perawat khusus pada teori dasar keperawatan
1.3.2 Bagi Praktisi
Input dan output penulisan yang diperoleh diharapkan mampu menjadi
informasi penunjang guna meningkatkan asuhan keperawatan berbasis ilmiah dan
terintegrasi dalam rangka peningkatan mutu pelayanna kesehatan.
BAB 2
ULASAN TEORI

2.1 Philosophical Theories


Philosophical theories merupakan salah satu klasifikasi dari ruang lingkup
keperawatan pada tingkat pertama. Filsafat keperawatan menjelaskan fenomena
keperawatan melalui analisis, penalaran, dan argumen logis (Alligood, 2017).
Filsafat berperan dalam aspek pengetahuan keperawatan untuk memberi arahan
agar terbentuk kedisiplinan, profesionalisme kerja, dan mengarah ke pemahaman
teoritis baru. Filsafat keperawatan merupakan cikap bakal terbentuknya teori, serta
karya kontemporer yang bersifat filosofis (McEwen dan Wills, 2014).
Tujuan filosofi keperawatan untuk mengenalkan, menganalisis dan
mengembangkan fenomena keperawatan dalam keilmuan dan praktik penelitian
(Acob, 2018). Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menganalisa kasus
keperawatan seperti kelengkapan teori, konsistensi teori, korespondensi dan hasil
temuan teori, serta operasional dalam pengujian. Alligood (2017), adapun teori
menurut para ahli yang masuk dalam philosophical theories yaitu sebagai berikut:
Tokoh Teori Ulasan
Florence Modern Nursing - Mendefinisikan keterampilan,
Nightingale perilaku, dan pengetahuan sebagai
perawat professional.
- Mengembangkan teori dan model
konseptual melalui lingkungan
sehat
- Melakukan promosi dan
pemeliharaan kesehatan
Jean Watson Watson’s - Berkembang dari kepercayaan,
Philosophy and nilai, dan asumsi tentang perawat
Theory of - Merawat dan cinta merupakan inti
Transpersonal perikemanusiaan
Caring - Memperdalam pada dimensi
spiritual dan komunikasi
Marilyn Anne Ray Theory of - Pendekatan holistik dengan
Bureaucratic Caring mempertimbangan kebutuhan
dunia (teknologi dan ekonomi)
- Memaparkan pandangan tentang
organisasi kesehatan dan fenomena
keperawatan yang saling
berkesinambungan
Patricia Benner Caring, Clinical
- Kepedulian adalah pengetahuan
Wisdom, and Ethics dan keterampilan mengenai
in Nursing Practice kebutuhan manusia, kesesuaian
praktik dengan situasi
- Hubungan antara filsafat, praktik,
penelitian, dan teori secara dinamis
Kari Martinsen Philosophy of - Fokus pada kepentingan pribadi
Caring klien dan sosial politik
- Penilaian manusia dari
fenomenologis (kepedulian,
solidaritas, dan praktik moral)
Katie Eriksson Theory of Caritative - Dasar teori dari realitas klinis dan
Caring pengajaran
- Bentuk kepedulian yaitu
meringankan penderitaan dan
melayani kehidupan
Semua ulasan ini secara logis berfokus pada dua aspek utama yaitu
mempertimbangan langkah-langkah dan memaparan bukti ilmu sebagai dasar
untuk meningkatkan proses penelitian dan mofikasi terorti keperawatan (Alligood,
2017). Teori-teori ini sebagai pengenal proses interaksi antara manusia dan
sistematis keperawatan dengan hasil akhir perawat dapat memberikan perawatam
yang efektif dan efisen pada klien (Acob, 2018)

2.2 Grand Theory


Teori keperawatan pada tingkat kedua yaitu grand theory. Grand theory
merupakan perluasan dari konsep-konsep umum yang masih relatif abstrak,
operasional yang sulit didefinisikan, dan keterkaitan yang sulit diuji secara
empiris (McEwen and Wills, 2014). Teori ini menjelaskan tentang dasar
perspektif dari praktik keperawatan dan pandangan keperawatan terhadap
fenomena keperawatan (Fawcett and DeSanto-Madeya, 2012). Dua ahli
keperawatan menyebutkan adanya pembagian pada grand theory, berikut
penjelasan berdasarkan pengelompoan:
a. Menurut Alligood
Alligood (2017), terdapat tiga kriteria grand theory yaitu bersifat umum dan
komperhensif, cakupan luas sehingga sulit diterapkan dalam penelitian, dan belum
terfokus pada salah satu respon manusia. Adapun pengelompokan yang dijelaskan
oleh para ahli keperawatan yang telah dituliskan oleh Alligood, yaitu:
1) Nursing conceptual models
Model konseptual merupakan hubungan dari beberapa konsep untuk
menentukan pandangan dan memberikan bukti fenomena yang spesifik. Kerangka
kerja keperawatan menggunakan metaparadigma dengan cakupan individu,
keluarga, dan komunitas. Berikut pendapat dari beberapa pakar:
Tokoh Teori Ulasan
Myra Estrin The Conservation - Model konservasi dikembangkan
Levine Model sebagai media pembelajaran siswa
keperawatan
- Memperkenalkan asumsi tentang
holisme dan prinsip konservasi
secara holistik
- Perawat dapat mengantisipasi,
menjelaskan, memprediksi, dan
meningkatkan kepedulian
Martha E. Rogers Unitary Human - Proses paradigma keperawatan
Beings yang diperkuat dengan prinsip
hemodinak (prinsip integritas,
resonansis, dan helicy) dapat
digunakan untuk menilai kondisi
pasien
- Berdasarkan pengetahuan
moderen yang menjelaskan tentang
kesatuan manusia (bidang energi,
sistem terbuka, pola, dan pan-
dimensionalitas)
Dorothea E. Orem Self-Care Deficit - Theory of nursing systems adalah
Theory of Nursing perawat sebagai pemberi layanan
kesehatan
- Theory of self-care deficit adalah
seseorang membutuhkan layanan
kesehatan dengan keterbatasan
- Theory of self-care adalah fungsi
regulasi manusia dimana seseorang
harus mempertahankan kehidupan
dan kesehatannya.
Imogene M. King Conceptual System Berfokus pada proses hubungan
and Middle-Range perawat-pasien untuk mencapai
Theory of Goal tujuan menuju kesehatan yang baik
Attainment
Betty Neuman Systems Model - Fokus permasalahan terhadap stres
klien (individu, keluarga,
komunitas) yang mencakup
fisiologis, psikologis, sosial
budaya, perkembangan, dan
spiritual dengan menyertakan garis
hambatan, garis normal, dan garis
pertahanan yang fleksibel
- Intervensi keperawatan
(pencegahan primer, pencegahan
sekunder, pencegahan tersier)
- Hubungan intrapersonal,
interpersonal, atau ekstrapersonal
di lingkungan
Sister Callista Roy Adaptation Model Memandang bahwa individu sebagai
seperangkat sistem yang saling
terkait yang berusaha untuk menjaga
keseimbangan antara berbagai
rangsangan.
Dorothy E. Behavioral System Individu sebagai sistem perilaku
Johnson Model dengan tujuh subsistem: pencapaian,
keterikatan-afiliasi, perlindungan
agresif, ketergantungan, konsumsi,
eliminasi, dan subsistem seksual.

2) Nursing Theories
Teori keperawatan menggambarkan, menjelaskan, atau memprediksi hasil yang
relevan dari fenomena keperawatan. Berikut pendapat dari para ahli:
Tokoh Teori Ulasan
Anne Boykin and The Theory of - Manusia adalah makhluk peduli
Savina O. Nursing as Caring: - Tugas profesi keperawatan adalah
Schoenhofer A Model for mengenal dan mengasuh dengan
Transforming kepedulian
Practice - Kepedulian perawat adalah
ekspresi cinta, pengakuan nilai,
dan hubungan
Afaf Ibrahim Transitions Theory Sebagai pemberi arah praktik
Meleis keperawatan, pendidikan, dan
pelayanan yang beragam, kompleks
dan terus berubah
Nola J. Pender Health Promotion Revolusi praktik keperawatan
Model melalui dukungan yang
mempengaruhi kesehatan, penelitian,
dan kebijakan.
Madeleine M. Culture Care Theory - Berfokus pada nilai-nilai,
Leininger of Diversity and keyakinan, dan praktik perawatan
Universality budaya komparatif dari individu
atau kelompok budaya yang sama
atau berbeda
- Mengarah pada perawatan dengan
beragam budaya melalui teori dan
metode yang bermakna
Margaret A. Health as Expanding - Menggunakan paradigma ilmiah
Newman Consciousness secara objektivitas dan terkontrol
- Membutuhkan pendekatan proses
timbal balik
Rosemarie Rizzo Humanbecoming - Manusia akan terus berkembang
Parse - Membutuhkan studi formal,
kontemplasi tenang, dan sintesis
kreatif pada siswa keperawatan
Helen C. Erickson, Modeling and Role- Perawat memiliki kesempatan untuk
Evelyn M. Tomlin, Modeling berbagi pengalaman penting pada
Mary Ann P. klien. Hal tersebut sebagai bukti
Swain kepercayaan perawat agar klien
mencapai kesejahteraan.
Gladys L. Husted Symphonological - Mengembangkan teori berdasarkan
and James H. Bioethical Theory pemikiran rasional dengan prinsip
Husted etika, wawasan, dan pemahaman
- Konsep hak asasi manusia, secara
rasional yang membentuk dasar
interaksi manusia.
- Setiap individu memiliki karakter
unik kebebasan, objektivitas,
kebaikan, pernyataan diri, dan
kesetiaan.

b. Menurut Melanie
Grand theory dibagi berdasakan perspektif keperawatan untuk mempermudah
dalam mempelajari teori sesuai dengan kekhususannya. Dibawah ini merupakan
penjelasan dari tiga ketegori pengelompokan, antara lain:
Grand Theory based on human need theory
Florence Nightingale Nursing: What It Is and What It Is Not
Virginia Henderson The Principles and Practice of Nursing
Faye G. Abdellah Patient-Centered Approaches to
Nursing
Dorothea E. Orem The Self-Care Deficit Nursing Theory
Dorothy E. Jhonson Behavioral System Model
Betty Neuman System Model
Grand Theory based on interactive theory
Myra Estrin Levine The Conservation Model
Barbara M. Artinian The Intersystem Model
Helen C. Erickson, Evelyn M. Tomlin, Modeling and Role-Modeling
and Mary Ann P. Swain
Imogene M. King King’s Conceptual System and Theory
of Goal Attainment and Transactional
Process
Roper, Logan, and Tierney Model of Nursing Based on Activities
of Living
Sister Callista Roy The Roy Adaptation Model
Jean Watson Caring Science as Sacred Science
Grand Theory based on unitary process
Martha Rogers The Science of Unitary and Irreducible
Human Beings
Margaret Newman Health as Expanding Consciousness
Rosemarie Parse The Theory of Human Becoming

2.3 Middle Range Nursing Theories


Middle Range adalah teori keperawatan tingkat ketiga dengan keabstrakan
paling rendah dan rincian praktik tertinggi (Alligood, 2017). McEwen and Wills
(2014), teori ini memaparkan tentang praktik dan situasi keperawatan serta bukti
hasil penerapan. Adapun rincian situasi keperawatanan pada teori middle range,
antara lain:
a. Situasi adan kondisi kesehatan klien
b. Populasi sesuai dengan kelompok usia
c. Lokasi atau area praktis, seperti komunitas
d. Intervensi perawat
e. Hasil klien
Selanjutnya contoh dari beberapa pendapat ahli keperawatan pada middle theory,
sebagai berikut:
Tokoh Teori Ulasan
Ramona T. Mercer Maternal Role - Peran ibu terbukti mendudukung
Attainment— kegiatan penelitian dan praktik
Becoming a Mother keperawatan
- Teori ini menjadi dasar yang
kokoh sebagai proses parenting
Merle H. Mishel Uncertainty in Teori ketidakpastian penyakit dapat
Illness Theory memberikan gambaran yang
komprehensif dalam menentukan
intervensi yang berkelanjutan
Pamela G. Reed Self-Transcendence - Merupakan perkembangan rentang
Theory hidup dari sistem konseptual
Rogers
- Pengembangan pribadi yang
terkait dengan perasaan sejahtera
- Perawat mempromosikan
pandangan dan perilaku
transendensi pada klien
Carolyn L. Wiener Theory of Illness Seluruh pekerja tentu memilki
and Marylin J. Trajectory potensi sebagai trajektori atau lintas
Dodd penularan penyakit
Georgene Gaskill Theory of Chronic - Kehilangan adalah pengalaman
Eakes, Mary Sorrow yang wajar dialami semua individu
Lermann Burke, - Duka kronis adalah perasaan
and Margaret A. kesedihan yang dirasakan
Hainsworth sepanjang hidup individu yang
dapat mempengaruhi kesehatan
Phil Barker The Tidal Model of Berfokus pada proses asuhan
Mental Health keperawatan dasar, dapat diterapkan
Recovery secara universal, dan merupakan
panduan praktis untuk psikiatri dan
keperawatan kesehatan mental
Katharine Kolcaba Theory of Comfort - Kenyamanan pasien terdapat
dalam tiga bentuk: kelegaan,
kemudahan, dan transedensi.
Kenyamanan dapat terjadi dalam
empat konteks yakni fisik,
psikospiritual, lingkungan dan
sosial budaya.
- Kenyamanan adalah penangkal
stres yang melekat dalam situasi
perawatan kesehatan.
Cheryl Tatano Postpartum Mengembangkan teori dengan
Beck Depression Theory mengeksplorasi penerapan untuk
memahami dan mencegah depresi
pascapartum
Kristen M. Theory of Caring Memahami ruang lingkup caring
Swanson secara keseluruhan dan pada saat
yang sama menguraikan dimensi
spesifik dari apa yang diperlukan
seorang perawat untuk merawat
pasien.

2.4 Nursing Practice Theories


Level tetinggi pada teori keperawatan adalah practice theory. Teori praktik
keperawatan merupakan teori yang dapat dijadikan sebagai landasan praktek
secara lansung dan dapat diuji secara empiris (McEwen and Wills, 2014).
Profesionalisme perawat berpedoman pada pencapaian tujuan. Teori praktisi
tentunya mampu menggambarkan, mengorganisasi, dan menguji ide-ide dalam
teori. Practice theory dapat disebut sebagai situations-spesific theory, micro
theory, dan prescriptive theory dengan cakupan yang lebih spesifik disbanding
dengan teori keperawatan lainnya (Peterson, 2017). Teori ini berfokus pada
penguraian fenomena keperawatan agar dapat dijadikan sebagai arahan kerja
dalam mengaplikasikan intervensi keperawatan, memprediksi hasil dan implikasi
dari pelayanan perawat itu sendiri.
Practice theory dapat bersumber dari pengalaman praktik klinis perawat.
Pemahanan pengetahuan terhadap fenomena praktik keperawatan dan hubungan
antara aspek pada situasi kerja perawat merupakan gambaran dan penejelasan dari
irrprofesionalisme dan kompleksitas sebuat teori (Whall, 2016). Adapun contoh
dari practice theory seperti therapeutic touch, quality of care, caring for patient
with chronic skin disease, bonding attachment theory, exercise as selfcare, dan
lain sebagainnya (Peterson, 2017).
2.5 Hubungan Empat Teori Keperawatan
Perkembangan teori keperawatan tentu memberi manfaat bagi perawat dalam pemberian asuhan keperawatan. Terdapat enam poin
utama yang dimiliki masing-masing teori keperawatan. Berikut merupakan enam poin yang menjadi dasar perkembangan teori:
a. Adanya abstraksi dalam teori
b. Refleksi fenomena keperawatan secara spesifik
c. Perspektif dan perubahan konsep teoti
d. Kesiapan dalam praktik dan penelitian keperawatan
e. Reflekso perbedaan dala fenomena keperawatan
f. Batasan umum
Selanjutnya yaitu persamaan dan perbedaan yang dimiliki dari keempat teori keperawatan antara lain adalah:
Persamaan Perbedaan
a. Terbentunya suatu teori berdasarkan pada falsafah dan konsep Penekanan konsep atau fenomena yang melatarbelakangi munculnya
yang sama yaitu sesuai dengan paradigma keperawatan (manusia, sebuat teori seperti:
lingkungan, kesehatan, dan keperawatan) a. Seni dan ilmu keperawatan humanistik (Nightingale, Virgina
b. Berkembangannya teori dapat dipengaruhi oleh lingkungan Handerson, Abdellah, Orem, Adam, Watson, dan Jenifer)
berdasarkan uji coba dan teori b. Hubungan antar personal dan interpersonal (Peplau,
c. Masing-masing teori memiliki asumsi terhadap konsep, statmen Travelbee, Orlando, Wiedenbach, King, Riedhl, Sisca, Erikcson,
atau pernyataan, prinsip atau preposisi dan teori Tomlir & Swaim, Bernard)
c. Sistem (Jhonson, Roy dan Newman). Adapun enam
subsistem dari sistem prilaku yaitu kasih sayang, prestasi,
seksual, ingesti eliminasi, dan agresif
Nursing Theories Kelebihan Kekurangan
Philosophical Theories - Menguraikan makna fenomena keperawatan - Pemaparan belum terkhusus
melalui analisis, penalaran, dan argument logis - Merupakan teori paling awal yang memdahului
- Berkontribusi memberikan arahan dalam era teori sehingga sulit untuk dijadikan dasar
keilmuan profesionalisme dan pemahaman praktik
teoritis baru
Grand Theory - Menentukan perspektif dan memberikan bukti - Dalam keabstrakan yang tinggi, luas, dan
yang spesifik untuk disiplin ilmu kompleks
- Memprediksi hasil berdasarkan fenomena - Membutuhkan penelitian ulang agar dapat diuji
keperawatan coba sepenuhnya
- Memberikan kerangka kerja structural - Tidak memberikan arahan intervensi keperawatan
yang spesifik
Middle Range Theory - Cakupan lebih terbatas dan muai terfokus - Masih mengandung abstrak
- Membahas fenomena atau konsep keperawatan - Kurang cocok untuk dijadikan kerangka ide dan
secara spesifik struktural
- Merupakan cerminan praktik keperawatan
- Mudah diterapkan di berbagai situasi
Practice Theory - Lebih tidak abstrak, lebih spesifik, dan - Keterbatasan pemilihan  populasi atau  bagian
cakupannya lebih sempit dibandingkan teori dari situasi pada teori
sebelumnnya
- Berorientasi pada tujuan yang spesifik melalui
tindakan nyata
- Berfokus pada fenomena keperawatan yang
dapat mencerminkan praktik klinis
BAB 3
PENUTUP

c.1 Kesimpulan
Teori keperawatan merupakan bagian dari metode, cara, atau arahan yang
dapat menjelaskan dan mengontrol kejadian-kejadian dalam keperawatan. Fungsi
dari teori keperawatan yaitu merancang suatu tujuan, menjelaskan fenomena, dan
memberikan rekomendasi serta dapat membentuk suatu model keperawatan.
Tidak semua teori keperawatan dapat digunakan dan diaplikasikan, bahkan
dengam konsep yang sama.
Dunia keperawatan mengenal empat teori keperawatan yaitu philosophical
theories, grand theories, middle range theories, dan practice theories. Keempat
teori tersebut berkembangan sesuai dengan aktivitas keperawatan. Perkembangan
teori dapat ditinjau dari tingkat keabstrakan, refleksi fenomena keperawatan,
konteks, kesiapan dalam penelitian, dan kesesuaian profesionalisme. Nilai-nilai
dari teori keperawatan diyakini membentuk suatu model konsep keperawatan
sebagai model praktik keperawatan

c.2 Saran
Tidak hanya berperan dalam memberikan asuhan keperawatan namun,
seorang perawat diharapkan mampu mengembangan ilmu dan teknologi yang
dimilki. Berkembanganya zaman tentunya mendorong perawat untuk memahami
konsep dari tiap-tiap teori keperawatan. Sebagai seorang profesionalisme snagat
pentingnya meningkatkan pengetahuan teori yang telah ada dengan mempertajam
bagaimana hubungan teori keperawatan berdasarakan persamaan dan perbedaan
serta memahami kelebihan dan kekurangan dari tiap-tiap teori keperawatan.
Kondisi tersebut dilakukan agar tercipta pendekatan secara kholistik dan
komprehensif antar perawat dank lien.
DAFTAR PUSTAKA

Acob, J. R. U. (2018). The Philosophical Bases of Nursing Knowledge


Development. AIJHA. 1(5): 117:120.

Aini, N. (2018). Teori Model Keperawatan Beserta Aplikasinya dalam


Keperawatan. Cetakan Pertama. Malang: Universitas Muhammadiyah
Malang.

Akbar, M. A. (2019). Buku Ajar Konsep – Konsep dalam Keperawatan


Komunitas. Cetakan Pertama. Sleman: Deepublish.

Alligood. (2017). Pakar Teori Keperawatan Dan Karya Mereka. Elsevier:


Singapore.

Fawcett, J., & DeSanto-Madeya, S. (2012). Contemporary Nursing Knowledge:


Analysis and Evaluation of Nursing Models and Theories: F. A. Davis
Company.

Fhirawati, dkk. (2020). Konsep Dasar Keperawatan. Cetakan Pertama. Medan:


Yayasan Kita Menulis.

McEwen, M., & Wills, E.M. (2014). Theoretical Basis for Nursing: Lippincott
Williams & Wilkins.

Novieastari, E., Ibrahim, K., Deswani, dan Ramdaniati, S. (2017). Dasar – Dasar
Keperawatan. Edisi 9. Singapore: Elsevier.

Peterson, S. J. (2017). Introduction to the nature of nursing knowledge. In S. J.


Peterson & T. S. Bredow (Eds.), Middle range theories: Application to
nursing research (4th ed., pp. 3–41). Philadelphia, PA: Wolters Kluwer.

Whall, A. L. (2016). Philosophy of science positions and their importance in


cross-national nursing. In J. J. Fitzpatrick & A. L. Whall (Eds.), Conceptual
models of nursing: Global perspective (5th ed., pp. 8–28). Boston, MA:
Pearson.

Anda mungkin juga menyukai