Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH TEORI DAN CONTOH APLIKASI

DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN


MENURURT RAMONA T MERCER

KELOMPOK 1 :

Ary Naning Viva DP (2214314201189) 10 Frety Rahma Sari (2214314201201)


1.
.
Fitri Istiariningsih (2214314201218) 11 Rike Radian Novita (2214314201208)
2.
.
Henny Lailatut T (2214314201220) 12 Erdya Vindi R (2214314201104)
3.
.
Mas'Ula Arjumuntik (2214314201221) 13 Ali Imron (2214314201196)
4.
.
Rovi agustiono (2214314201219) 14 Dwi Nurhayati (2214314201169)
5.
.
Sri Masriah (2214314201191) 15 Christina Paskalia (2214314201171)
6.
.
Agustinus Yogi (2214314201195) 16 Taruna Hari P (2214314201170)
7.
.
Erliana Pudjiastutik (2214314201198) 17 Wahyu Triono (2214314201173)
8.
.
Fathiroh Fushilah F (2214314201199) 18 Delima (2214314201197)
9.
.

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES MAHARANI MALANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Alloh SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya kepada kita semua sehingga makalah yang berjudul “Teori dan

Aplikasi dalam Praktek Keperawatan menurut Ramona T Mercer” dapat disusun

oleh kelompok 1 dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini disusun oleh

kelompok 1 untuk memenuhi tugas mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan.

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk pembaca.

Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih karena telah diberikan

kesempatan untuk menyusun makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya atas bantuan dari beberapa pihak :

1. Bpk. Ns. Puguh Raharjo, M.Kep selaku dosen penanggung jawab mata kuliah

Falsafah dan Teori Keperawatan yang telah memberikan bimbingan dalam

penyusunan makalah ini sehingga makalah ini selesai tepat waktu.

2. Teman-teman kelompok 1 yang telah membantu dalam penyusunan makalah

ini dengan baik dan tepat waktu.

3. Teman-teman mahasiswa progsus S1 Keperawatan STIkes Maharani Malang

yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari dalam menyusun makalah ini ada beberapa hal yang

perlu diperbaiki dan jauh dari kata sempurna. Penulis mengharapkan kritik dan

saran dari pembaca. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua.

Malang, November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i


KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iii
BAB I Biografi ...................................................................................... 1
BAB II Bagan Teori ................................................................................ 4
A. Konsep Utama dan Defenisi………………………………. 5
B. Pencapaian Peran Maternal………………………………. 9
C. Menjadi Seorang Ibu (Sebuah Model Revisi) …………… 12
BAB III Aplikasi Konsep Teori dalam Paradigma Keperawatan ........... 15
A. Keperawatan ……………………………………………… 15
B. Manusia…………………………………………………… 16
C. Kesehatan ………………………………………………… 16
D. Lingkunan ………………………………………………… 16
BAB IV Aplikasi Kasus ........................................................................... 18
A. Gambaran Kasus …………………………………………. 18
B. Pengkajian Kasus ………………………………………… 18
C. Diagnosa …………………………………………………… 25
D. Intervensi …………………………………………………. 25
BAB V Analisis Teori Dengan Kasus .................................................... 29
A. Analisa Kasus ……………………………………………. 29
B. Kelebihan Teori ………………………………………….. 31
C. Kelemahan Teori ………………………………………… 32

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
BIOGRAFI

Ramona T. Mercer memulai karir keperawatan pada tahun 1950,


ketika menerima Diploma dari St. Margaret’s School of Nursing di
Montgomery LL.Hill untuk perolehan skolastiknya. Dia melanjutkan
sekolah kembali tahun 1960 setelah bekerja sebagai staf keperawatan,
kepala perawat dan instruktur di bagian pediatrik, obstetrik dan penyakit
menular. Dia medapatkan gelar sarjana keperawatannya pada tahun 1961
dari University Of New Mexico, Albuqurque.
Setelah memperoleh gelar PhD, Mercer berpindah ke California
mendapatkan posisi sebagai asisten professor di bagian perawatan
kesehatan keluarga pada Universitas California. Dia menjalankan peran
tersebut sampai pensiun tahun 1987. California, San fransico. America
nurse foundation Distinguehed contributing of nursing science award pada
1990.
Bukunya yang pertama Nursing care for parent at risk (1977)
memperoleh penghargaan American jurnal of nursing book of the year
award pada 1978. Pada tahun 2003, Dia mendapat kehormatan (honored)
sebagai Legenda Hidup oleh American Academy of Nursing selama
Pertemuan Tahunan dan Konferensi di Carlsbad, California.
Tahun 2004, Mercer juga mendapat kehormatan oleh University of
New
Mexico dan menerima penghargaan di alumni aword sebagai the first
college of nursing distinguished.Dalam sebuah buku “ Nursing Theorist and Their
Work. Ed 8 (2014)” menyebutkan bahwa Ramona T Mercer lahir pada 1929.
Ramona T. Mercer memulai karir keperawatan pada tahun 1950, ketika menerima
Diploma dari St. Margaret’s School of Nursing di Montgomery Alabama. Dia
lulus dengan predikat Highest Scholastic Standing dari LL.Hill Award. Dia
melanjutkan sekolah kembali tahun 1960 setelah bekerja sebagai staf
keperawatan, kepala perawat dan instruktur di bagian pediatrik, obstetrik dan
penyakit menular. Dia medapatkan gelar sarjana keperawatannya pada tahun 1962
dari University Of New Mexico, Albuqurque. Kemudian dia juga melanjutkan
pendidikan megister pada bidang maternal child dari Emoy University pada tahun
1964 dan memperoleh gelar PhD pada bidang tersebut di Universitas Pittsburgh
tahun 1973.
Setelah memperoleh gelar Ph.D, Mercer pindah ke California mendapatkan
posisi sebagai asisten professor di bagian perawatan kesehatan keluarga pada
Universitas California. Saat itu dia dipromosikan sebagai professor pada tahun
1977 dan tahun 1983 diangkat menjadi professor. Dia menjalankan peran tersebut
sampai pensiun tahun 1987. Saat ini mercer adalah professor emeritus di
perawatan kesehatan keluarga pada Universitas California, San fransico. (Mercer,
curriculum vitae, 2002).
Ketika awal penelitiannya, Mercer lebih focus pada sikap dan perilaku
pemberian ASI pada ibu, yaitu ibu yang mengalami komplikasi pada periode
postpartum, pola asuh ibu yang memiliki bayi dengan kelainan, dan pengalaman
remaja perempuan menjadi ibu. Buku pertama Mercer yang berjudul Nursing
Care for Parents at Risk (1977) memperoleh penghargaan American Journal of
Nursing Book of the Year tahun 1978. Penelitian Mercer selama satu tahun yang
mempelajari pengalaman remaja perempuan menjadi ibu dituangkan pada buku
dengan judul Perspective on Adolescent Health Care dan dipullikasikan tahun
1979.
Sejak publikasi pertamanya tahun 1969, Mercer kemudian menulis berbagai
artikel baik dalam bidang keperawatan dan bidang lainnya. Mercer turut
mempublikasikan bahan ajar secara online untuk Nurseweek pada periode tahun
1990 hingga awal tahun 2000. Hal ini mencakup “Adolescent Sexuality and
Chilbearing”, “Transitions to Parentshood”, dan “Helping Parents When the
Unexpected Occurs.”
Mercer turut bergabung dalam keanggotaan organisasi professional, seperti
American Nurses Association dan American aAcademy of Nursing, dan menjadi
anggota aktif untuk beberapa komite nasional lainnya. Sejak tahun 1983 hingga
1990, Mercer merupakan asosiet editor untuk Health Care for Women
International. Mercer terlibat dalam kilas ulaSan untuk Nursing Research and
Western Journal of Nursing Research dan bagian editorial untuk Journal of
Adolescent Health Care, dan Mercer juga menjadi pimpinan eksekutif untuk
Nurseweek. Mercer juga sebagai reviewer untuk berbagai proposal. Selain itu,
Mercer aktif terlibat dalam pertemuan seperti workshop baik tingkat regional,
nasional, hingga internasional (Mercer, curriculum vitae, 2002).
Mercer memperoleh kehormatan sebagai living legend oleh American
Academy of Nursing selama Annual Meeting and Conference di calrsbad,
California, pada bulan November tahun 2003. Mercer juga memperoleh
penghargaan kehormatan pertama dari University of New Mexico tahun 2004.
College of Nursing Distinguished Alumni award. Tahun 2005, Ramona T. Mercer
dikenal sebagai alumnus terbaik, dan namanya tertera di Wall of Fame University
of California, San Fransisco.

BAB II
BAGAN TEORI

Teori Mercer – Pencapaian peran maternal didasarkan pada penelitian


mendalam Mercer pada akhir tahun 1960. Profesor Mercer dan mentor, Reva
Rubin dari University of Pittsburgh, memberikan stimulus dalam penelitian dan
pengembangan teori Mercer. Rubin (1997, 1984) dikenal tentang pengertian dan
penjabarannya mengenai pencapaian dalam peranan sebagai ibu, mencakup proses
peningkatan hubungan emosional ibu dan anak serta peningkatan pencapaian
identitas peranannya sebagai ibu atau mendapatkan kenyamanan dalam perubahan
peranan tersebut. Oleh karena itu, kerangka kerja dan variable yang diteliti oleh
Mercer merefleksikan konsep Rubin.
Selain berdasarkan konsep Rubin, Mercer juga melandasi penelitiannya pada
teori peran dan perkembangan. Mercer menggunakan pendekatan interaksi dalam
teori peran, menggunakan teori Mead (1934) Role Enactment dan Teori Turner
(1978) Core Self. Selain itu, teori Thornton dan Nardi (1975) Role Acquisiton
Procces turut digunakan Mercer dalam membentuk teorinya, serta juga teori Burr,
Leigh, Day, dan Constantine (1979). Teori proses perkembangan werner (1957)
juga mengkrontribusi pada pengembangan teori Mercer. Sebagai tambahan, karya
Mercer dipengaruhi oleh Teori General System dari Von Bertalanffy (1986).
Modelnya tentang pencapaian peran maternal digambarkan pada gambar 2.1,
menggunakan konsep Bronfenbrenner (1979) tentang hubungan interaksi
pengaruh lingkungan untuk pencapaian peran menjadi ibu. Hal ini membawa
pengaruh kepada Mercer untuk menggunakan beberapa sumber teoritis dalam
mengidentifikasi dan mempelajari berbagai variable yang mempengaruhi peran
sebagai ibu. Walaupun banyak karyanya melibatkan uji coba dan peluasan teori
Rubin, namun Mercer tetap konsisten untuk juga memperhatikan penelitian dari
peneliti lain dalam mengembangkan dan meluaskan teorinya.
Pada Theory of Maternal Role Attainment –Becoming a Mother oleh Mercer,
merupakan teori yang ditujukan untuk diterapkan oleh perawat di keperawatan
maternitas. Teori ini lebih menfokuskan pada hubungaan antara ibu, bayi dan ayah
dalam konteks lingkungan keluarga, dan masyarakat.

A. Konsep Utama dan Definisi


Pencapaian Peran Maternal
Pencapaian Peran Maternal adalah interaksi dan proses perkembangan yang
terjadi selama seorang ibu melakukan kontak dengan bayinya, membutuhkan
kompetensi dalam melaksanakan berbagai tugas merawat anak, dan
mengekpresikan kepuasan dan kesenangannya selama menjalankan peranannya
tersebut (Mercer, 1986). “Perubahan status personal yaitu seorang perempuan
merasakan harmonisasi, kepercayaan diri, dan kompetensi dalam menjalankan
perannya sebagai seorang ibu – identitas maternal” (Mercer, 1981)
Identitas Maternal
Identitas maternal didefinifikan sebagai gambaran internalisasi diri sebagai
seorang ibu (Mercer, 1995)

Persepsi tentang Pengalaman Melahirkan


Persepsi seorang perempuan terhadap penampilannya selama kehamilan dan
persalinan merupakan persepsi dirinya tentang pengalaman melahirkan (Mercer,
1990).

Harga Diri (Self-Esteem)


Mercer, May, Ferketich, dan DeJoseph (1986) menggambarkan harga diri
sebagai “persepsi individual tantang bagaimana orang lain memandang dirinya
dan penerimaan diri terhadap persepsi”

Konsep Diri (Penghargaan terhadap Diri Sendiri)


Garis besar Mercer (1986) mengenai konsep diri sebagai “persepsi diri
tentang kepuasan diri, penerimaan dir, harga diri, serta keselarasan dan perbedaan
antara diri dan ideal diri”

Fleksibilitas
Suatu peran tidaklah kaku; oleh karena itu, siapapun yang mengisi peranan
tersebut tidak menjadi penting (Mercer, 1990). “Fleksibilitas dalam sikap
mendidik dan mengasuh anak meningkat bersamaan perkembangan, Ibu yang
lebih tua usianya cenderung untuk lebih luwes ketika meresponn bayi mereka dan
melihat berbagai situasi yang terjadi dalam nuansa yang unik” (Mercer, 1990).

Perilaku Pengasuhan Anak


Sikap pengasuh anak adalah sikap maternal atau keyakinan tentang
pengasuhan anak (Mercer, 1986).

Status Kesehatan
Status kesehataan didefinisikan sebagai “Persepsi ibu dan ayah tentang
kondisi kesehatan sebelumnya, kesehatan terkini, gambaran mengenai sehat,
resistensi terhadap penyakit, kepedulian terhadap kesehatan, orientasi mengenai
sakit, dan penolakan terhadap peran sakit.” (Mercer, May, Ferketich, et al., 1986).

Kecemasan
Mercer dan rekannya (1986) mendeskripsikan kecemasan sebagai “suatu
karateristik tehadap situasi yang memicu sters baik situasi berbahaya atau
mengancam, dan status spesifik lainnya” .

Depresi
Menurut Mercer dan rekan (1986), depresi adalah “menunjukan sejumlah
gejala depresif dan terutama pada komponen afektif dari suasana perasaan
depresi”

Ketegangan Peran – Konflik Peran


Ketegangan peran adalah konflik dan perasaan sulit seorang perempuan
dalam memenuhi kewajiban peran sebagai ibu (Mercer, 1985).

Gratifikasi - Kepuasan
Mercer (1985) menggambarkan gratifikasi sebagai “kepuasan, kesenangan,
penghargaan atau kebahagiaan seorang perempuan dalam menjalankan
peranannya ketika bersama bayinya, dan menyelesaikan berbagai tugas sebagai
ibu”.

Kedekatan
Perasaan dekat merupakan komponen peran dan identitas orang tua. Hal ini
dipandang sebagai suatu proses yang mempengaruhi oleh rasa kasih saying dan
terbentuknya komitmen emosional seorang individu (Mercer, 1990).

Temperamen Bayi
Temperamen bayi adalah ketika bayi menyampaikan bahasa isyarat yang
sulit, sehingga memicu perasaan frustasi dan tidak kompeten pada ibu (Mercer,
1986).

Status Kesehatan Bayi


Status kesehatan bayi adalah kondisi yang menyebabkan perpisahan antara
maternal – bayi, yang mempengaruhi proses pencapaian peranan tersebut (Mercer,
1986).
Karakteristik Bayi
Karakteristik melingkupi temperamen, penampilan, dan status kesehatan bayi
(Mercer, 1981).

Isyarat Bayi
Bahasa isyarat bayi adalah sikap bayi yang menunjukan respons dari ibunya
(R.T. Mercer, komunikasi pribadi, September 3, 2003).

Keluarga
Mercer dan rekan pada tahun 1986 mendefinisikan keluarga sebagai “sistem
yang dinamis mencakup subsistem – individual (ibu, ayah, bayi baru lahir/bayi)
dan keduanya (ibu – ayah, ibu – bayi baru lahir/bayi, dan ayah – bayi baru
lahir/bayi) termasuk dalam sistem keluarga”.

Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga adalah pandangan individu tentang aktivitas dan hubungan
antara keluarga dan subsistem serta unit social terkait (Mercer & Ferketich, 1995).

Ayah atau Pasangan Intim


Ayah atau pasangan intim memiliki kontribusi dalam proses pencapaian peran
sebagai ibu dengan cara yang tidak dapat ditiru orang lain. (R.T. Mercer,
komunikasi pribadi, 4 Januari, 2003). Interaksi seorang ayah membantu
meringankan tekanan dan memfasilitasi seorang ibu dalam menjalankan perannya
(Donley, 1993; Mercer, 1995).

Stress
Stress dapat memberikan dampak positif dan negative dalam kehidupan dan
merupakan variable lingkungan (Mercer, 1990).

Dukungan Sosial
Berdasarkan Mercer dan rekannya (1986), dukungan social adalah “sejumlah
bantuan yang diterima, kepuasan dari bantuan yang diperoleh, dan orang yang
memberikan bantuan”.

Ada empat area dukungan social yakni sebagai berikut:


1. Dukungan emosional: “Perasaan dicintai, dirawat, dipercaya, dan dimengerti”
(Mercer, 1986)
2. Dukungan informasi: “Bantuan individual yang membantu masing-masing
individu melalui pemberian informasi yang berguna dalam menghadapi
masalah dan atau situasi” (Mercer, 1986)
3. Dukungan fisik: Bantuan langsung (Mercer, Hackley & Bostrom, 1984)
4. Dukungan penilaian: “Dukungan yang memberitahukan pemegang peran
bagaimana kinerja seorang individu; hal tersebut memungkinkan individu
mengevaluasi dirinya dalam hubungan dengan peranan orang lain”

Hubungan Ibu – Ayah


Hubungan antara ibu-ayah adalah persepsi hubungan pasangan yang
mencakup nilai actual, tujuan, dan kesepakatan antara keduanya (Mercer, 1986).
Pencapaian peran seorang ibu dan bayinya berkembang bersamaan dengan kondisi
emosional dari orangtuanya (Donley, 1993; Mercer, 1995).
B. Pencapaian Peran Maternal (Model asli Mercer)
Pencapaian peran maternal model mercer dimasukkan kedalam lingkup
mikrosistem, mesosistem dan makrosistem bronfenbrenner (1997) (gambar 2.1).
pada tahun 2000, model original yang dkemukakan mercer dimodifikasi, dimana
istilah eksosistem, yang sebelumnya ada dilingkaran kedua, diganti menjadi
mesosistem. Mercer (komunikasi pribadi, 4 januari 2003) menjelaskan bahwa
perubahan tersebut membuat modelnya menjadi lebih konsisten dengan istilah
yang digunakan sebagai berikut:
1. Mikrosistem adalah lingkungan terdekat dimana pencapaian peran maternal
terjadi. Ini termasuk factor-faktor seperti fungsi keluarga, hubungan ibu-ayah,
dukungan social, status ekonomi, nilai-nilai keluarga, dan berbagai stresor.
Variable yang terkandung dalam lingkungan terdekat ini berinteraksi dengan
satu atau lebih variable lain dalam memengaruhi transisi menjadi ibu. Bayi
sebagai seorang individu tertanam dalam sistem keluarga. Keluarga
dipandang sebagai sistem semi-tertutup yang mempertahankan batas-batas
dan control atas pertukaran antara sistem keluarga dan sistem social lainnya
(Mercer, 1990).
Mikrositem adalah yang paling berpengaruh pada pencapaian peran
maternal (Mercer, 1995; R. Mercer, komunikasi pribadi, 4 Januari 2003).
Pada tahun 1995, mercer memperluas konsep-konsep dan model sebelumnya
untuk menekankan pentingnya ayah dalam pencapaian peran, dimana
dinyatakan bahwa ayah membantu “menghilangkan ketegangan yang
berkembang dalam hubungan ibu-bayi”. Peran ibu dicapai melalui interaksi
dari ayah, ibu, dan bayi. Gambar 2.2, pertama kali diperkenalkan di (1995)
buku ke-enam Mercer, Becoming a Mother: Research on Maternal Identity
from Rubin to the Present, menggambarkan interaksi ini.lapisan a sampai d
mewakili tahapan pencapaian peran maternal dari antisipatif sampai personal
(identitas peran) dan tahap pertumbuhan dan perkembangan bayi (Mercer,
1995).
2. Mesosistem meliputi, pengaruh dan interaksi dengan orang-orang didalam
mikrosistem tersebut. Interaksi-interaksi mikrosistem dapat memengaruhi apa
yang terjadi pada peran ibu yang sedang berkembang dan anak. Mesositem
termasuk day care, sekolah, lingkungan kerja, tempat ibadah, dan entitas lain
dalam komunitas terdekat.
3. Makrosistem mengacu pada prototype umum yang ada dalam budaya tertentu
atau konsistensi budaya yang diwariskan. Makrosistem yang meliputi
pengaruh social, politik, dan budaya pada kedua sistem lain. Lingkungan
pelayanan kesehatan dan kebijakan sistem pelayanan kesehatan terkini yang
memengaruhi pencapaian peran maternal berasal dalam sistem ini (Mercer,
1995) hukum nasional tentang perempuan dan anak-anak dan prioritas
kesehatan yang memengaruhi pencapian peran maternal berada dalam
makrosistem tersebut.
Pencapaian peran maternal adalah proses yang mengikuti empat tahapan
akuisisi peran; tahap ini telah diadaptasi dari penelitian Thornton dan Nardi,
1975. Tahap-tahap berikut ini ditunjukan pada gambar 2.2 sebagai lapisan a
sampai d:
a. Antisipatif: Tahap antisipatif dimulai selama kehamilan dan melingkupi
adaptasi social dan psikologis awal terhadap kehamilan. Ibu dihadapkan
pada ekspektasi peran, berfantasi tentang perannya, berhubungan dengan
janin dalam Rahim, dan mulai bermain peran.
b. Formal: Tahap formal dimulai dengan kelahiran bayi dan termasuk belajar
dan menjalani peran ibu. Peran perilaku dipandu oleh ekspektasi formal
yang merupakan konsesus dari orang-orang dalam sistem social ibu.
c. Informal: Tahap informal dimulai ketika ibu menciptakan cara-cara unik
berurusan dengan peran yang tidak disampaikan dalam sistem social.
Individu perempuan membuat perannya yang baru sesuai dalam gaya
hidup yang telah dijalani berdasarkan pengalaman masa lalu dan target-
target di masa depan.
d. Personal: Tahap personal atau tahap peran identitas terjadi seiring dengan
seorang perempuan menginternalisasi perannya. Sang ibu merasakan rasa
harmoni, kepercayaan diri, dan kemampuan dalam caranya melakoni
peran, dan peran ibu tercapai.
Tahapan pencapaian peran saling bertumpang tindih dan berubah sering
dengan bayi bertumbuh dan berkembang. Identitas peran ibu dapat dicapai dalam
satu bulan, atau dapat mencapai beberapa bulan (Mercer, 1995). Tahap-tahap
tersebut dipengaruhi oleh dukungan social, stress, fungsi kelurga, dan juga oleh
hubungan antara ibu dan ayah atau orang terkasih lainnya.

C. Menjadi Seorang Ibu (Sebuah Model Revisi)


Mercer senantiasa menggunakan penelitiannya sendiri dan penelitian orang
lain sebagai bahan untuk membangun teorinya. Pada tahun (2003), ia mulai
mengkaji ulang teori pencapaian peran maternal, mengusulkan bahwa istilah
menjadi seorang ibu lebih tepatnya mencerminkan proses berdasarkan penelitian
baru-baru ini. Menurut Mercer (2004), konsep pencapaian peran lebih
menunjukan sebuah titik akhir daripada sebuah proses yang sedang berlangsung
dan dapat saja tidak menjelaskan perluasan diri yang terus berlanjut sebagai
seorang ibu. Kesimpulan Mercer sebagian besar didasarkan pada penelitian
keperawatan saat ini tentang dimensi kognitif dan perilaku perempuan yang
menjadi ibu.
Pada penelitian Mercer,menggunakan bukti empiris peran ibu termasuk pada
usia pertama melahirkan, pengalaman melahirkan, awal pemisahan dari bayi,
stress sosial, social support, ciri-ciri kepribadian, konsep diri, sikap membesarkan
anak, dan kesehatan. Mercer juga mengidentifikasi bahwa terdapat kompenen bayi
yang mempengaruhi peran seorang ibu yaitu temperamen bayi, kemampuan
memberikan isyarat, penampilan, karakteristik umum, iresponsiveness, dan status
kesehatan.
Untuk pencapaian peran ibu mercer menggunakan asumsi :
1. Mayor
Asumsi mayor teori ini meliputi keperawatan, individu, kesehatan dan
lingkungan:
a) Keperawatan adalah profesi yang dinamis dengan berfokus pada tiga
pokok, yaitu
1). Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit
2). Pelaksanaan perawatan bagi mereka yang membutuhkan tenaga
professional untuk mencapai fungsi kesehatan pada tingkat yang optimal
3). Penelitian untuk 12 melakukan perubahan, ilmu pengetahuan berdasarkan
kepada asuhan keperawatan yang terbaik.
b) Individu menurut Mercer tidak mendefinisikan secara spesifik tentang
individu tetapi ia berpusat pada diri sendiri. Peran ibu merupakan bagian dari
perjalanan hidup manusia yang berfokus pada interaksi bayi dan ayah, mereka
saling mempengaruhi antara satu dan yang lain. Konsep Harga diri dan Percaya
diri merupakan hal penting dalam melaksanakan peran seorang ibu.
c) Kesehatan dalam teorinya Mercer mengartikan status kesehatan
sebagaimana persepsi Ibu atau ayah mengenai kesehatan masa lalu, saat ini dan
yang akan datang, resisten terhadap kemungkinan timbulnya penyakit, cemas akan
kesehatan, orientasi terhadap pemulihan penyakit. Status kesehatan keluarga
mempunyai dampak negatif terhadap stress antepartum. Kesehatan juga di
pandang sebagai hasil yang dipengaruhi oleh variable ibu dan anak.
d) Lingkungan peran seseorang tidak dapat dipisahkan dari lingkungan, ada
suatu akomodasi mutualisme antara perkembangan seseorang dan perubahan
properti tatanan di sekitarnya,

BAB III
APLIKASI KONSEP DALAM PARADIGMA KEPERAWATAN

A. Keperawatan
Mercer (1995) menyatakan bahwa “Perawat adalah tenaga kesehatan
professional yang memiliki interaksi yang berkesinambungan dengan perempuan
dalam siklus maternal” (hal. xii). Perawat memiliki tanggung jawab untuk
mempromosikan kesehatan keluarga dan anak; perawat adalah pioneer dalam
mengembangkan serta berbagai strategi pengkajian pada pasien.
Definisi Mercer mengenai keperawatan yang disampaikan dalam komunikasi
pribadi adalah sebagai berikut:
Keperawatan adalah profesi dinamis dengan tiga focus utama: promosi
kesehatan dan pencegahan penyakit, memberikan asuhan keperawatan kepada
siapa saja yang membutuhkan bantuan professional untuk mencapai tingkat
kesehatan dan fungsi optimal, dan penelitian untuk meningkatkan pengetahuan
dasar dalam memberikan pelayanan keperawatan yang bermutu. Perawat
memberikan pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga, dan komunitas.
Setelah pengkajian situasi dan lingkungan klien, perawat bersama klien
mengidentifikasi tujuan, memberikan bantuan pada klien melalui penyuluhan,
dukungan, memberikan asuhan keperawatan kepada klien yang tidak mampu
melakukannya secara mandiri, serta menghadapi lingkungan. (R. Mercer,
komunikasi pribadi, 21 Maret, 2004).
Pada artikelnya, Mercer (1995) menjelaskan mengenai pentingnya asuhan
keperawatan. Di dalam Becoming a Mother: Research on Maternal Identity from
Rubin to the Present, Mercer tidak menyebutkan secara spesifik mengenai asuhan
keperawatan, namun Mercer menekankan bahwa adanya bantuan atau pemberian
perawatan yang diterima seorang perempuan selama periode kehamilan dan tahun
pertama pasca persalinan dapat memberikan efek jangka panjang bagi perempuan
tersebut dan bayinya. Perawat maternitas-anak memiliki peranan penting dalam
memberikan asuhan keperawatan tersebut dan informasi selama periode tersebut
kepada setiap perempuan.

B. Manusia
Mercer (1985) tidak secara spesifik menjabarkan mengenai manusia, tetapi
diartikan kepada diri sendiri atau inti diri. Mercer memandang diri sebagai bagian
yang terpisah dari peran yang dijalankannya Melalui individualisasi maternal,
memungkinkan seorang perempuan untuk meningkatkan kompetensi dirinya
bersamaan dengan eksplorasi dirinya ketika menjalani peran ibu bersama bayi
(Mercer, 1985). Inti diri berasal dari konteks budaya dan menjabarkan bagaimana
situasi diartikan dan dibentuk (Mercer, 1985). Konsep mengenai konsep diri dan
kepercayaan diri merupakan hal yang penting dalam pencapaian peran sebagai
ibu. Seorang ibu merupakan orang yang berinteraksi dengan bayinya dan dengan
ayahnya atau dengan orang lain. Seorang ibu mendapatkan pengaruh dan
dipengaruhi oleh factor-faktor tersebut (Mercer, 1995).

C. Kesehatan
Di dalam teorinya, Mercer mendefinisikan status kesehatan sebagai persepsi
ibu dan ayah tentang kesehatan sebelumnya, kesehatan terkini, gambaran
mengenai sehat, resistensi dan kerawanan terhadap penyakit, kepedulian pada
kesehatan, orientasi mengenai sakit, dan penolakan peran sakit. Status kesehatan
bayi baru lahir adalah gambaran kedua orangtau terhadap kemungkinan penyakit
yang dapat terjadi dan status kesehatan bayi (Mercer, 1986). Status kesehatan
keluarga dipengaruhi secara negative oleh stress selama masa antepartum
(Mercer, Ferketich, DeJoseph, May, & Sollid. 1998; Mercer, May, Ferketich, &
DeJoseph. 1986). Status kesehatan adalah factor tidak langsung yang sangat
penting dalam mempengaruhi tingkat kepuasan hubungan keluarga ketika proses
mengasuh bayi atau anak. Kesehatan juga diartikan sebagai tujuan yang
diharapkan orangtua kepada anaknya. Hal ini dipengaruhi oleh kedua variable
maternal dan bayi. Mercer (1995) berfokus kepada arti penting kesehatan selama
proses mengasuh dan mendidik bayi dan anak.

D. Lingkungan
Konsep lingkungan menurut Mercer berasal dari definisi Bronfenbrenner
mengenai lingkungan ekologis dan didasarkan konsep model Mercer seperti yang
tertera di gambar 3.1 berikut (Mercer, 1995; R. Mercer, komunikasi pribadi, 24
Juni, 2000). Model ini menggambarkan adanya interaksi lingkungan ekologis
dalam pencapaian peran sebagai ibu. Selama proses komunikasi personal pada
tanggal 4 Januari 2003, Mercer menjelaskan, “Perkembangan peran seseorang
tidak dapat dipisahkan dari factor lingkungan; ada hubungan antara perkembangan
individu dengan perubahan secara cepat di lingkungannya, hubungan antara
pengaturan, dan konteks yang lebih luas lainnya.” Stres dan dukungan social di
dalam lingkungan mempengaruhi pencapaian peranan sebagai seorang ibu dan
orangtua dan perkembangan anak.

BAB IV
APLIKASI KASUS

A. Gambaran Kasus
Ny. W, usia 20 tahun, P1A0. Bayi di rawat satu ruangan dengan ibu. Ibu
mengatakan belum menyusui bayinya karena masih merasakan lelah dan nyeri
luka perineum dan Ibu juga mengatakan payudaranya mulai mengeras tetapi ASI
belum keluar. Dari hasil pemeriksaan didapatkan keadaan umum baik, kesadaran
komposmentis, TD:110/70 mmHg, RR: 20x/menit, N: 86x/menit, T:37,8°C.
Ekpresi wajah tampak meringis dan payudara tampak bengkak.

B. Pengkajian kasus
1. Identitas Pasien
1.1 Identitas ibu
a. Nama : Ny “W”
b. Usia : 20 tahun
c. Pekerjaan : ibu rumah tangga
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SMA
f. Alamat : Sultan Mahmud Badaruddin II
g. Tanggal pengkajian : 25 Desember 2017 pukul 08.00 WIB.

1.2 Identitas penanggung jawab


a. Nama : “M”
b. Usia : 25 tahun
c. Pekerjaan : buruh
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SMA
f. Alamat : Sultan Mahmud Badaruddin II
g. Hubungan dengan klien : Suami
2 Antisipatori
a. Riwayat kehamilan ibu
ibu mengatakan bahwa kehamilannya tidak ada masalah yang berarti, mual
dan muntah di awal kehamilan, namun selera makan sudah membaik di
trimester dua dan tiga. HPHT tanggal 23 Maret 2017, Taksiran Partus
tanggal 30 Desember 2017. Pemeriksaan kehamilan dilakukan sejak
kehamilan 18 minggu di RS. AK.Gani. Ibu mengatakan tidak ada masalah
pada masa kehamilan hanya klien merasakan pusing yang hebat pada awal
kehamilan yang lambat laun berkurang sampai hilang. Ibu menyatakan
tidak pernah melakukan perawatan payudara selama kehamilan.
b. Riwayat psikologis selama hamil
ibu mengatakan bahwa kehamilannya ini sangatlah diharapkan,
dikarenakan ini merupakan anak dan cucu pertama di keluarga suami Ny
W, Ibu mengungkapkan bahwa suami dan keluarganya sangat senang
dengan kehamilannya. Klien mengatakan dirinya menjadi percaya diri saat
mengetahui hamil karena dirinya merasa sempurna menjadi wanita.
c. Interaksi selama hamil
ibu mengatakan bahwa suami dan keluarganya sangat menjaga dan
memperhatikan sehingga ibu merasa kedekatan dirinya dengan keluarga
semakin erat.
d. Harapan selama kehamilan
Ibu mengatakan bahwa dirinya ingin kehamilannya tidak bermasalah,
bayinya sehat dan nomal, tidak mempermasalahkan jenis kelamin bayinya
nanti, dan bisa menyusui bayinya.
e. Peran yang dilakukan ibu selama hamil berhubungan dengan bayinya
ibu mengatakan bahwa selama hamil klien selalu bersikap hati-hati,
berusaha mengkonsumsi makanan yang bergizi dan senang mempersiapkan
perlengkapan yang dibutuhkan bayinya nanti.

3. Formal
a.Riwayat kelahiran
Pada tanggal 25 Desember 2017,pukul 11.00 WIB ibu merasakan kontraksi
dan mengeluarkan bercak darah pada pakaian dalamnya dan ibu di bawa ke
RSIA. Pada pukul 11.45 dilakukan pemeriksaan dan didapatkan ibu sudah
pembukaan 1 dan pembukaan lengkap terjadi pada pukul 16.20 WIB.

b. Riwayat kelahiran saat ini


pada tanggal 25 Desember 2017, pukul 16.45 WIB. Bayi lahir sehat dengan
jenis kelamin laki-laki, BB 2900 gr dan PB 48 cm. Nilai APGAR pada menit
ke-1:7dan pada menit ke-5:9, lingkar kepala 34 cm, lingkar dada 32 cm.
Denyut jantung bayi 120 x/mnt, frekuensi respirasi 42 x/mnt, Suhu axilla
37,4 °C. Placenta lahir lengkap pada pukul 16.50 WIB. Tidak tampak
adanya kecacatan pada tubuh bayi.

c.Fase penerimaan bayi


Ibu tampak senang dengan kelahiran bayinya, hal tersebut tampak saat ibu
memeluk dan menyentuh bayinya dengan tampak senyum kebahagiaan.

d. Bonding attachment
Segera setelah lahir bayi diletakkan di perut Ny W, bayi tampak tenang
dalam dekapan ibunya. Bayi dibiarkan merangkak dan mencari puting
ibunya. Didampingi oleh Tn.M yang sekaligus mengazankan bayinya.
Perawat dan keluarga menjaga dan mengawasi di dekat ibu. Sekitar 30 menit
kemudian bayi berhasil mencapai puting dan menghisap puting ibu.

e.Breast feeding/ kolostrum


Bayi sudah mau menghisap puting ibu. Ibu mengatakan bahwa ingin
menyusui bayinya untuk seterusnya namun ibu mengeluh masih lelah dan
ASI belum ada dan khawatir produksi ASI seperti pada pengalaman
keluarganya dulu sehingga perlu dibantu dengan susu formula
f. Interaksi sosial selama kelahiran
Ibu dapat kooperatif selama kelahiran, hal ini dibuktikan dengan ibu
mengikuti intruksi yang diberikan dokter dan perawat dengan baik
g. Peran ayah selama kelahiran
suami Ny. W tampak setia mendampingi saat proses persalinan dan selalu
memberikan dukungan.
h. Adaptasi psikologis ibu
adaptasi psikologis ibu dalam fase taking in, yang terjadi karena ibu baru
saja mengalami ketidaknyamanan fisik akibat persalinan dan nyeri luka
perineum. Ibu masih fokus pada diri dan kenyamanannya sendiri, meskipun
sesekali tampak memeluk bayinya.

4. Informal
a. Orang yang terlibat dalam perawatan bayi
ibu mengatakan bahwa dia akan merawat bayinya sendiri dibantu oleh
suami dan orang tuanya.
b. Peran dalam perawatan bayi
ibu mengatakan akan berusaha menjaga dan memanfaatkan waktu untuk
merawat anak sebaik-baiknya
c. Pengalaman dalam perawatan bayi
Ibu mengatakan belum mempunyai pengalaman dalam merawat bayi
dikarenakan ini merupakan anak pertamanya, hal ini dibuktikan dengan ibu
tampak kesulitan dalam menggendong bayi dan cara menyusui.
d. Harapan untuk perawatan bayi yang akan datang
Ibu mengatakan berencana untuk memiliki anak lagi, ibu mengatakan akan
lebih mampu merawat bayinya sejak kehamilan dengan pengalamannya
merawat anak-anaknya terdahulu.

5. Personal
a. Pandangan ibu terhadap perannya
ibu mengatakan dirinya merasa sangat bahagia dengan dikaruniai bayi laki-
laki dan mengatakan akan merawat bayinya dengan baik dan berperan
penuh sebagai ibu bagi anaknya.
b. Pengalaman masa lalu yang mempengaruhi peran ibu
ibu mengatakan mendapatkan pengetahuan dan mendapat contoh peran ibu
yang baik dari ibunya yang merawatnya dengan baik meskipun dengan
jumlah anak yang banyak.
c. Percaya diri dalam menjalankan peran
ibu mengungkapkan bahwa dirinya merasa mampu mejadi ibu, karena
dukungan dari suami dan orang tua yang baik.
d. Pencapaian peran
selama pengamatan ibu masih tampak merawat bayinya karena meskipun
masih dalam keadaan kelelahan tetapi ibu sudah memeluk dan menyentuh
bayinya

6. Pengkajian pada Bayi


a. Temperamen bayi
Segera setelah lahir bayi menangis kuat, saat bayi diletakkan di perut ibu
bayi tampak berhenti menangis dan tenang. Selanjutnya bayi terlelap.
b. Kemampuan berespon terhadap stimulus
segera setelah lahir bayi diberi rangsangan dengan menyentuh telapak
tangan bayi dengan tangan perawat bayi langsung menggenggam.
c. Penampilan umum : Berat badan 2900 gr, panjang badan 48 cm, lingkar
kepala 34 cm, lingkar dada 32 cm. Denyut jantung bayi 120 x/mnt,
frekuensi respirasi 42 x/mnt, Suhu axilla 37,40C.
d. Karakteristik umum :
1) Usia bayi : 2 jam
2) Postur : lengan, tungkai bawah dalam keadaan fleksi
3)Integumen : warna umumnya merah muda, tidak tampak adanya
hiperpigmentasi, tidak ada edema, vernik kaseosa sedikit seperti keju
dan tidak berbau, lanugo menipis, deskuamasi terdapat pada buku jari-
jari.
4) Kepala : bentuk kepala simetris atau tidak ada kelainan bentuk, fontanel
anterior teraba datar, fontanel posterior berbentuk segitiga dan lebih
kecil dari anterior, sutura teraba dan tidak menyatu.
5) Mata : kelopak mata terbuka, kedua mata dan jarak masing-masing 1/3
jarak dari bagian luar kantus ke bagian kantus yang lain, bentuk
simetris, terdapat refleks mengedip ada, kelopak mata terdapat edema
ringan, tidak ada rabas, bola mata dapat bergerak bebas, ukuran pupil
sama dan bereaksi terhadap cahaya.
6) Hidung : bentuk simetris berada di garis tengah, tampak tidak ada tulang
hidung, terdapat sedikit mukus tetapi tidak ada lendir yang keluar.
7) Telinga : letak telinga sesuai dengan garis sepanjang kantus luar dan
kantus dalam mata, pinna fleksibel, berespon terhadap suara dengan
memberikan rangsang suara yang keras bayi tampak terkejut (refleks
startle), lubang telinga terbuka, tidak terdapat sekret.
8) Mulut : bentuk bibir simetris, warna merah muda, palatum lunak dan
keras utuh, terdapat refleks rooting, sucking dan ekstruksi, gusi
berwarna merah muda, lidah tidak menonjol.
9) Wajah : Bentuk simetris
10) Leher : Pergerakan bebas
11) Dada : bentuk bulat, puting susu menonjol, letak simetris, bunyi jantung
tidak terdapat murmur dan kecepatan jantung reguler, bunyi nafas
bronkial, rektraksi dada tampak teratur
12) Abdomen : bentuk bulat, terdapat tali pusat tampak satu vena dua arteri,
warna putih kebiruan, sedikit tampak perdarahan dari ujung puntung tali
pusat, terdengar bising usus, mekonium keluar sudah keluar. Tampak
pernafasan perut.
13) Genetalia : tampak penis lurus, testis sudah turun. Tampak keluar urine
berwarna jernih.
14) Ektremitas
• Lengan: Sikap fleksi, ukuran lengan simetris, pergerakan bebas,
jumlah jari utuh, saat diberi rangsangan bayi dapat menggenggam
(refleks menggenggam). Bayi diletakkan pada daerah datar kemudian
diberi rangsangan dengan hentakan di sekitar bayi. Bayi menunjukkan
respon mengembangkan jari-jarinya dengan sedikit tremor dan
gerakan tangan memeluk kemudian kembali ke posisi fleksi.
 Tungkai dan kaki : panjang simetris, sikap fleksi, gerakan bebas,
terdapat refleks babinski,refleks menggenggam (refleks plantar) , saat
kaki bayi disentuhkan pada daerah datar kaki bayi tampak seperti
akan melangkah (refleks melangkah), dan saat ditengkurapkan bayi
tampak bergrak maju.
15) Punggung utuh
16) Anus : lubang anus terbuka, mekonium sudah keluar.
17) Usia kematangan bayi berdasarkan New Ballard’s Score Kematangan
fisik
• Kulit tampak mengelupas dan terdapat ruam, vena jarang (nilai 2)
• Lanugo tampak menipis (nilai 2)
• Garis telapak tangan beberapa garis di 2/3 anterior (nilai 3)
• Payudara tampak areola muncul lebih jelas dengan tonjolan 3-4 mm
(nilai 3)
• Telinga tampak bentuk lebih baik, mudah membalik (nilai 2)
• Genetalia perempuan tampak labia mayora sudah menutupi labia
minora (nilai 4)

7. Responsiverness
a. Kontak mata : belum tampak jelas adanya kontak mata antara ibu dengan
bayinya.
b. Refleks genggam sudah tampak saat bayi diberi rangsangan sentuhan pada
telapak tangan dan di bawah jari kaki.
c. Tersenyum : bayi belum tampak tersenyum
d. Perubahan interaksi konsistensi bayi : belum tampak adanya perubahan
interaksi yang konsisten dari ibu dan bayinya, tetapi ibu sudah berupaya
untuk memeluk dan menyentuh bayinya dan ibu belum mencoba secara
aktif untuk menyusui.
e. Rangsangan yang dapat meningkatkan pergerakkan : bayi sudah dapat
berespon terhadap rangsangan terhadap refleks startle, refleks moro, refleks
babinski, refleks melangkah, refleks mengisap, dan merangkak.

C. Diagnosa Keperawatan
1. Pencapaian peran menjadi orang tua berhubungan dengan status kesehatan
ibu
2. Kesiapan peningkatan menjadi orang tua berhubungan dengan perilaku
upaya peningkatan kesehatan
3. Defisit Pengetahuan berhubungan dengan belum adanya pengetahuan dan
pengalaman sebelumnya menjadi orang tua

D. Intervensi /Perencanaan
DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
NO
KEPERAWATAN (NOC) (NIC)
1. Pencapaian peran Setelah dilakukan Dukungan Penampilan Peran
menjadi orang tua tindakan keperawatan - Identifikasi berbagai peran dan
berhubungan dengan selama 2 x 24 jam, periode transisi sesuai tingkat
status kesehatan ibu diharapkan ibu secara perkembangan
yang ditandai aktif dapat beradaptasi - Identifikasi peran yang ada
dengan dan mulai melakukam pada keluarga
 Adanya bounding tugas perawatan bayi - Identifikasi adanya peran yang
attachment baru lahir dengan tepat tidak terpenuhi
 Perilaku positif dengan kriteria hasil: - Fasilitasi adanya peran
menjadi orang tua a. Mengungkapkan keluarga terhadap perubahan
 Adanya interaksi masalah dan peran yang tidak diinginkan
ibu dan bayi pertanyaan tentang - Fasilitasi diskusi perubahan
 Ibu tampak menjadi seorang ibu peran ibu terhadap bayi
memeluk bayi b. Menunjukkan perilaku - Fasilitasi diskusi tentang peran
positif menjadi orang orang tua
tua - Diskusikan perubahan peran
c. Adanya bonding yang diperlukan ajarkan
Attachment perilaku baru yang dibutuhkan
d. Adanya interkasi oleh orang tua untuk
antara ibu dan bayi memenuhi peran

2 Kesiapan Setelah dilakukan Edukasi Orangtua Fase Bayi


peningkatan menjadi tindakan keperawatan - Identifikasi pengetahuan dan
orang tua selama 2 x 24 jam, kesiapan orangtua belajar
berhubungan dengan diharapkan dengan tentang perawatan bayi
perilaku upaya pertumbuhan dan - Berikan panduan tentang
peningkatan perkembangan perubahan pola tidur bayi
DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
NO
KEPERAWATAN (NOC) (NIC)
kesehatan ditandai lingkungan bagi ibu dan selama tahun pertama
dengan : bayi dapat ditingkatkan - Motivasi orangtua untuk
 Ibu mengatakan kriteria hasil: berbicara pada bayi
ingin menyusui a. Mengekspresikan - Ajarkan keterampilan orangtua
bayinya keinginan untuk untuk merawat bayi baru lahir
 Ibu tampak meningkatkan peran - Ajarkan orangtua tentang
menyentuh dan menjadi orang tua kebutuhan nutrisi bayi
memeluk bayinya b. Ibu dan bayi - Ajarkan stimulasi
mengekspresikan perkembangan bayi
kepuasan dengan - Anjurkan dan motivasi
lingkungan orangtua untuk memegang,
c. Mengungkapkan memeluk, memijat, bermain
harapan yang realistis dan menyentuh bayi

3 Defisit Pengetahuan Setelah dilakukan Edukasi Menyusui


berhubungan dengan tindakan keperawatan - Identifikasi tujuan atau
belum adanya selama 2 x 24 jam keinginan menyusui
pengetahuan dan diharapkan informasi - Monitor kegiatan menyusui
pengalaman kognitif meningkat - Dukung ibu meningkatkan
sebelumnya menjadi dengan kriteria hasil : kepercayaan diri dalam
orang tua yang a. Menyatakan menyusui
ditandai dengan pemahaman tentang - Berikan bantuan praktis seperti
 Ibu mengatakan kondisinya membantu atau memberikan
belum ada b. Menunjukkan bantal ketika ibu menyusui
pengalaman kemampuan - Libatkan system pendukung :
menyusui dan melaksanakan suami: keluarga, tenaga
merawat bayi prosedur yg dijelaskan kesehatan dan masyarakatrikan
 Ibu tampak secara benar konseling menyusui
kesulitan c. Menunjukkan - Jelasskan manfaat menyusui
menggendong bayi kemampuan bagi ibu dan bayi
 Ibu tampak menjelaskan kembali - Ajarkan 4 (empat) posisi
kesulitan menyusui apa yg dijelaskan menyusui dan perlekatan (lacth
perawat/ tim kesehatan on) dengan benar
lainnya - Ajarkan perawatan
payudarapostpartum : memerah
ASI, pijat payudara, pijat
oksitosin

Edukasi Perawatan Bayi


- Jelasskan manfaat perawatan
bayi
- Ajarkan memantau TTV bayi
- Ajarkan memandikan bayi
- Ajarkan perawatan tsli pusat
- Anjurkan untuk menjemur bayi
sebelum jam 9 pagi
DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
NO
KEPERAWATAN (NOC) (NIC)
- Ajarkan pijat bayi
- Anjurkan untuk segera
mengganti popok apabila basah
- Anjurkan penggunaan pakaian
bayi dari bahan katun
- Anjurkan ibu menyusui sesuai
kebutuhan bayi.
BAB V
ANALISIS TEORI DENGAN KASUS

Pada awalnya model konseptual Mercer lebih ditujukan pada pengkajian ibu
post partum karena model ini berfokus pada proses pencapaian peran ibu dan
bagaimana menjadi seorang ibu. Namun jika meninjau konsep model yang
dikemukakan oleh Mercer ini bayi adalah bagian yang sangat penting dalam
proses pencapaian peran tersebut, dimana interaksi bayi dengan ibu yang terjalin
utuh dan sistematis akan mempererat kasih sayang antara keduanya.
Penerapan konsep model Mercer dalam praktek keperawatan maternitas
dikenal sebagai bonding attachment. Bonding attachment adalah interaksi antara
orang tua dengan bayinya yang dimulai sejak dalam kandungan, dilanjutkan saat
proses persalinan serta dipertahankan selama dan setelah proses post partum.
Pengertian bonding sendiri adalah dimulainya interaksi emosi, fisik dan sensoris
antara orang tua dan bayinya segera setelah lahir ditampilkan melalui daya tarik
satu araj oleh orang tua tehadap bayinya. Sedangkan attachment adalah ikatan
perasaan kasih sayang antara oarang tua dengan bayinya meliputi pencurahan
perhatian serta adanya hubungan emosi, fisik yang kuat berupa hubungan timbal
balikyang saling menguntungkan melalui sinyal antara pemberi asuhan utama dan
bayi yang berkembang secara berangsur-angsur. (Matterson, 2001).
Pengkajian terhadap bonding dapat dilakukan dengan melakukan observasi
terhadap perilaku orang tua dengan mengenali bayinya, memberi nama dan
mengakui adanya bayi sebagai anggota keluarga. Attachment meliputi pengkajian
verbal dan non verbal ibu dan keluarga saat berinteraksi dengan bayinya, meliputi
respon orang tua saat bayi menangis, apakah orang tau menunda pekerjaan atau
kebutuhan dan berjalan mendekat, menerima tanggung jawab mengasuh bayinya
dan melaksanakan perawatan pada bayi, merubah panggilan orang tua dengan
panggilan yang diharapkan anak. (Mercer, 1995). Perilaku orang tua yang
menunjukkan adanya bonding attachment adalah adanya sentuhan fisik dengan
menyusui, sentuhan kulit, adanya kontak mata saat menyusui dan saat bayi
terbangun, berbicara serta memeriksa tubuh bayi. Peran ayah yang aktif dalam
proses persalinan maupun perawat bayi akan menunjukkan keterikatan yang lebih
kuat dari pada ayah yang tidak terlibat dalam proses persalinan dan perawatan
bayi (Reeder, 1997). Hal-hal tersebut sejalan dengan bagaimana Mercer
menggambarkan bagaimana pencapaian peran menjadi ibu.
Mercer menegaskan pada teorinya bahwa proses pencapaian peran ibu yang
dilalui dengan empat fase akan selalu berhubungan dengan respon bayi. Pada fase
anticipatory yang dimulai sejak kehamilan, bayi juga dilibatkan untuk
berinteraksi, lalu fase kedua yang dimulai saat kelahiran bayi yang juga
memerlukan peran perawat dalam melakukan pengkajian fisik secara umum,
model Mercer ini juga mendukung dengan pengkajian yang lebih difokuskan pada
psikososial. Pada fase ketiga informal, peran ibu dalam proses interaksi dengan
bayinya menjadikan ibu lebih matang di dalam menjalankan perannya. Fase
keempat personal, ibu telah menginternalisasi perannya sehingga ibu mulai
merasa percaya diri,merasa mampu dalam menjalankan tugasnya.
Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi berdampak pada
identitas peran ibu yang meliputi : temperamen, kemampuan memberikan isyarat,
penampilan, karakteristik umum, responsiveness dan kesehatan umum.Mercer
juga mengembangkan teorinya pada bayi baru lahir yang lebih spesifik dengan
mengkaji kontak mata antara bayi dengan ibunya sebagai isyarat
pembicaraan,adanya refleks menggenggam, refleks tersenyum dan tingkah laku
yang tenang sebagai respon terhadap perawatan yang dilakukan ibu. Konsistensi
tingkah laku interaksi dengan ibu dan respon yang datang dari ibu akan
meningkatkan pergerakan. Sejalan dengan asumsi Mercer ini, May (1990)
membedakan perilaku bayi khususnya temperamen bayi ke dalam 2 (dua) ketegori
:
1. Tipe ”easy infant” dimana bayi menunjukkan fungsi tubuh yang teratur,
perasaan yang positif dan dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan
lingkungan.
2. Tipe ”difficult infant” dimana bayi menunjukkan irama tubuh yang tidak
beraturan serta berespon lambat terhadap rangsangan atau situasi yang baru.

Proses pencapaian identitas peran ibu ini menurut model konseptual Mercer
dapat memakan waktu sebulan atau beberapa bulan. (Mercer, 1995). Sedangkan
masa bayi baru lahir atau neonatus berlangsung selama 40 hari bahkan di klinik
bersalin atau rumah sakit pengaplikasian pada bayi baru kurang dari 24 jam.
Perawatan bayi selanjutkan menjadi tanggung jawab perawat yang ada di
komunitas dan perawat anak.
Meighan (2001), mengemukakan bahwa teori Mercer sangat relevan
digunakan pada berbagai setting praktek keperawatan maternitas dan anak. Hal ini
didasarkan pada hasil penelitiannya yang selalu dapat diaplikasikan dalam tatanan
pelayanan keperawatan. Penerapan konsep Mercer ini lebih banyak terfokus pada
kondisi psikologis dan fisik sedangkan pemenuhan kebutuhan dasar manusia tidak
terkaji. Oleh karena itu agar dapat menggali data yang komprehensif konsep
model Mercer ini harus dikombinasi dengan teori lain yang mencakup kebutuhan
dasar manusia.
Pada kasus pengkajian Ny.W belum didapatkan hasil bahwa proses
pencapaian peran ibu sudah hampir dicapai oleh ibu hanya ibu belum mampu
memberikan ASI secara mandiri segera karena kondisi ibu yang kelelahan yang
disebabkan proses persalinan. Namun sifat dan perilaku ibu seperti empati,
sensitive terhadap isyarat bayi, kematangan sikap, riwayat kehamilan yang
normal, dimana menurut teori sikap itu dapat mempengaruhi bayinya, sehingga
hal tersebut dapat menjadi berpotensi untuk penyebab keadaan bayi yang baik dan
sejahtera.
Pada proses persalinan bayi Ny. W dilakukan tehnik inisiasi dini. Hal ini
ditujukan untuk memfasilitasi bonding attachment dengan segera. Segera setelah
lahir, bayi lansung dileletakkan diatas abdomen. Selama di atas perut ibu, bayi
tampak tenang kemudian beberapa saat kemudian bayi merangkak mencari-cari
puting dan menghisap puting saat mencapainya. Proses inisisai dini ini merupakan
proses awal ikatan batin yang kuat antara ibu dengan bayinya. 
Peran ayah yang terlibat dalam proses persalinan dan perawatan bayi akan
meningkatkan pencapaian ikatan kasih sayang secara utuh. Selain itu kondisi ibu
dan bayi yang sehat dan sangat diharapkan oleh ibu akan mempercepat
pencapaian peran menjadi ibu. Hal ini sangat menguntungkan mengingat dampak
pelaksanaan bonding attachment pada bayi adalah bayi akan merasa dihargai,
diperhatikan, menumbuhkan sikap percaya, aman, berani bereksplorasi,
bertambah pengetian, menumbuhkan sikap social dan merupakan fase awal
terciptanya dasar kepribadian yang positif. (Klaus, 1990).

Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan teori Ramona T. Mercer


apabila diterapkan dalam Asuhan Keperawatan , yakni sebagai berikut :
A. Kelebihan Teori
1. Teori Mercer sangat relevan digunakan pada berbagai setting praktek
keperawatan maternitas dan anak
2. Teori Mercer berfokus pada interaksi antara oramgtua dan bayi dengan
factor lingkungan
3. Teori Mercer aplikatif ditujukan untuk mengkaji kondisi pada kasus ibu
postpartum, dimana kasus tersebut berkaitan dengan pencapaian peran.
4. Teori Mercer dapat meningkatkan kualitas pelayanan perawat pada ibu
dengan menjadikan panduan dalam membantu proses pencapaian peran
ibu. dan proses akan menjadi seorang ibu .

B. Kelemahan Teori
1. Penerapan konsep Mercer ini lebih banyak terfokus pada kondisi
psikologis dan fisik
2. Konsep teori Mercer tidak berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar
manusia.
3. Konsep teori Mercer harus dikombinasi dengan teori lain yang mencakup
kebutuhan dasar manusia agar dapat menggali data yang komprehensif.
DAFTAR PUSTAKA

Alligood, M. R. 2017. Pakar Teori Keperawatan dan Karya Mereka. Elsevier


Singapore Pte Ltd. (8th Indonesia edition by Achir Yani S. Hamid and
Kusman Ibrahim).

Aspiani, Reny Juli. (2017). Asuhan Keperawatan Maternitas Aplikasi NANDA,


NIC dan NOC. Jakarta: Trans Info Media

Fawcett, J. 2006. Textbook Contemporary Nursing Knowledge Analisis and


Evaluation of Nursing Modells and Theories. Philadelphia: F. A. Davis
Company. copyright © 2006 by F. A. Davis

Herdman, T.Heather. 2015. Nanda International Inc. diagnosis Keperawatan :


definisi & klasifikasi 2015-2017.Ed.10. Jakarta : EGC

Nugroho, S. A. (2021). TEORI KEPERAWATAN RAMONA T MERCER


“Maternal Role Attainment—Becoming a Mother”.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016.Standar Diagnosis Keperawatan Indonesiaa


Defisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta : DPP PPNI

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016.Standar Intervensi Keperawatan Indonesiaa


Defisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta : DPP PPNI

https://id.scribd.com/document/396538941/Aplikasi-Ramona-t-Mercer

Anda mungkin juga menyukai