Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dewa Ayu Komang Dian Sumiseptiari

NIM : 18E10012

Prodi : DIII Keperawatan

KEPERAWATAN ANAK
1. Masalah/diagnosis yang mungkin terjadi pada anak dengan kasus DBD
a. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue
b. Risiko terjadi syok hypovolemik berhubungan dengan kurangnya volume cairan
tubuh.3.
c. Risiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b/d intakenutrisi yang tidak adekuat akibat mual dan nafsu makan yang menurun.
2. Intervensi/ rencana keperawatan pada anak dengan kasus DBD
Diagnosa keperawatan I : Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus
dengue
a. Beri komres air kran
Rasional : Kompres dingin akan terjadi pemindahan panas secara konduksi

b. Berikan / anjurkan pasien untuk banyak minum 1500-2000 cc/hari ( sesuai


toleransi )
Rasional : Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat evaporasi.

c. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang tipis dan mudah menyerap
keringat
Rasional : Memberikan rasa nyaman dan pakaian yang tipis mudah menyerap
keringat dan tidak merangsang peningkatan suhu tubuh.

d. Observasi intake dan output, tanda vital ( suhu, nadi, tekanan darah ) tiap 3 jam
sekali atau lebih sering.
Rasional : Mendeteksi dini kekurangan cairan serta mengetahui keseimbangan
cairan dan elektrolit dalam tubuh. Tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui
keadaan umum pasien.

e. Kolaborasi : pemberian cairan intravena dan pemberian obat sesuai program.


Rasional : Pemberian cairan sangat penting bagi pasien dengan suhu tubuh yang
tinggi. Obat khususnyauntuk menurunkan suhu tubuh pasien.
Diagnosa Keperawatan II : Risiko terjadi syok hypovolemik berhubungan dengan
kurangnya volume cairan tubuh.

a. Monitor keadaan umum pasien


Rasional: Untuk memonitor kondisi pasien selama perawatan terutama saat terjadi
perdarahan. Perawat segera mengetahui tanda-tanda presyok / syok

b. Observasi vital sign setiap 3 jam atau lebih


Rasional : Perawat perlu terus mengobaservasi vital sign untuk memastikan tidak
terjadi presyok / syok

c. Jelaskan pada pasien dan keluarga tanda perdarahan, dan segera laporkan jika
terjadi perdarahan
Rasional : Dengan melibatkan psien dan keluarga maka tanda-tanda perdarahan
dapat segera diketahui dan tindakan yang cepat dan tepat dapat segera diberikan.

d. Kolaborasi : Pemberian cairan intravena


Rasional : Cairan intravena diperlukan untuk mengatasi kehilangan cairan tubuh
secara hebat.

Diagnosa keperawatan III : Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang


dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekuat akibat mual
dan nafsu makan yang menurun.
a. Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang disukai
Rasional : Mengidentifikasi defisiensi, menduga kemungkinan intervensi
b. Observasi dan catat masukan makanan pasien
Rasional : Mengawasi masukan kalori/kualitas kekurangan konsumsi makanan
c. Timbang BB tiap hari (bila memungkinkan )
Rasional : Mengawasi penurunan BB / mengawasi efektifitas intervensi.
d. Berikan makanan sedikit namun sering dan atau makan diantara waktu makan
Rasional : Makanan sedikit dapat menurunkan kelemahan dan meningkatkan
masukan juga mencegah distensi gaster.
e. Berikan dan Bantu oral hygiene.
Rasional : Meningkatkan nafsu makan dan masukan peroral
f. Hindari makanan yang merangsang dan mengandung gas.
Rasional : Menurunkan distensi dan iritasi gaster.
3. Masalah/diagnosis yang mungkin terjadi pada anak dengan kasus Diare
a. Peningkatan suhu tubuh (Hipertermi) berhubungan dengan proses infeksi
Salmonella Typhi
b. Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake yang tidak adekuat, mual, muntah dan anoreksia.
4. Intervensi/ rencana keperawatan pada anak dengan kasus Diare
Diagnosa Keperawatan I : Peningkatan suhu tubuh (Hipertermi) berhubungan
dengan proses infeksi Salmonella Typhi
a. Observasi tanda-tanda vital
Rasional : Tanda-tanda vital berubah sesuai tingkat perkembangan penyakit
dan menjadi indikator untuk melakukan intervensi selanjutnya
b. Beri kompres pada daerah dahi
Rasional : Pemberian kompres dapat menyebabkan peralihan panas secara
konduksi dan membantu tubuh untuk menyesuaikan terhadap panas
c. Anjurkan untuk banyak minum air putih
Rasional : Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan sehingga perlu
diimbangi dengan asupan cairan yang banyak
d. Kolaborasi pemberian antiviretik, antibiotic
Rasional : Mempercepat proses penyembuhan, menurunkan demam.
Pemberian antibiotik menghambat pertumbuhan dan proses infeksi dari bakteri

Diagnosa Keperawatan II : Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan


tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, mual, muntah dan
anoreksia.
a. Kaji kemampuan makan klien
Rasional : Untuk mengetahui perubahan nutrisi klien dan sebagai indikator
intervensi selanjutnya
b. Beri makanan dalam porsi kecil tapi sering
Rasional : Memenuhi kebutuhan nutrisi dengan meminimalkan rasa mual dan
muntah
c. Beri nutrisi dengan diet lunak, tinggi kalori tinggi protein
Rasional : Memenuhi kebutuhan nutrisi adekuat
d. Anjurkan kepada orang tua klien/keluarga untuk memberikan makanan yang
disukai
Rasional : Menambah selera makan dan dapat menambah asupan nutrisi yang
dibutuhkan klien
e. Anjurkan kepada orang tua klien/keluarga untuk menghindari makanan yang
mengandung gas/asam, pedas
Rasional : dapat meningkatkan asam lambung yang dapat memicu mual dan
muntah dan menurunkan asupan nutrisi
f. Kolaborasi. Berikan antiemetik, antasida sesuai indikasi
Rasional : Mengatasi mual/muntah, menurunkan asam lambung yang dapat
memicu mual/muntah

Anda mungkin juga menyukai