Anda di halaman 1dari 34

OM SWASTYASTU

NAMA KELOMPOK
I Wayan Eka Antara (18E10014)
I Gede Gangga Krisnuyoga (18E10015)
Kadek Gilang Darma Yudha (18E10016)
Kadek Wahyu Aditya Putra (18E10022)
I Putu Werdi Antara Putra (18E10024)
DIARE
Diare adalah penyakit yang ditandai bertambahnya
frekuensi defekasi lebih dari biasanya (> 3kali/hari)
disertai perubahan konsistensitinja (menjadi cair),
dengan atau tanpa darahatau lendir (Suraatmaja,
2007).
Diare akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari
15hari. Sedangkan menurut World Gastroenterology
Organization Global Guidelines(2005) diare akut
didefinisikan sebagai pasase tinja yang cair atau
lembek dengan jumlah lebih banyak dari normal,
berlangsung kurang dari 14 hari.
Kasus
Pukul 11.30 WIB Ny. S datang ke UGD dengan keluhan
diare selama 2 hari. Klien berumur 50th dan
mengatakan sudah diare selama 2 hari. BAB encer
berlendir dengan frekuensi 4-5 kali setiap harinya.
Menurut hasil observasi perawat badan klien panas,
warna dan bau feses khas. Setelah ditanya kembali
klien mengatakan sebelumnya makan makanan
pedas.Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan
tanda-tanda vital : Tensi  : 110/70 mmHg, Nadi  : 78
x/menit, RR  :  20x/menit, Suhu  : 37,5 C, Keadaan
umum  : Lemah, dan Mukosa bibir kering.
Pengkajian
Pengumpulan data
Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 25 November 2019 pukul
12.00 Wita di ruang UGD RSUD Wangaya dengan teknik
wawancara, observasi, pemeriksan fisik dan catatan medik pasien.
Identitas Pasien Penanggung (Anak)
Nama : Ny. S Tn. K
Umur: 50 th 39 th
Jenis kelamin : Perempuan Laki-laki
Agama : Hindu Hindu
Pendidikan : SDSMP
Pekerjaan : IRT Petani
Status : Kawin Kawin
Suku/Bangsa : Bali/Indonesia Bali/Indonesia
Alamat : Jl. Tukad Balian, Denpasar
No CM : 035537
MRS : 25 November 2019
Alasan dirawat
Keluhan Utama
- Saat Masuk rumah sakit
Pasien mengatakan diare sejak 2 hari yang lalu.
- Keluhan Saat Pengkajian
Pasien mengeluh diare, lemas dan mukosa bibir
kering.
Riwayat Penyakit
- Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan pada hari sabtu tanggal 23
November 2019 sekitar jam 08.00 Wita mengeluh
frekuensi BAB meningkat dan feses encer berlendir
dengan frekuensi 4-5 kali setiap harinya.
- Riwayat Penyakit Sebelumnya
Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah
mengalami sakit yang sama seperti mencret
- Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang
menderita penyakit menular dan penyakit keturunan,
seperti osteoporosis, asma, diabetes, jantung, hipertensi, dll
Data Bio-Psiko-Sosial –Spiritual
- Data Sosial
(1) Bernafas
Pasien mengatakan sebelum sakit, selama sakit dan saat
pengkajian tidak mengalami kesulitan dalam bernafas baik dalam
menarik maupun mengeluarkan nafas.
(2) Makan-minum
(a) Makan
Sebelum sakit pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan
dalam makan dan selama sakit pasien mengatakan nafsu makan
menurun. Saat pengkajian pasien masih mengatakan hanya makan
2-3 sdm.
(b) Minum
Sebelum sakit dan selama sakit pasien mengatakan tidak
mengalami gangguan dalam minum. Pasien biasa minum ± 7 – 8
gelas sehari (2100 - 2400 cc). Saat pengkajian pasien mengatakan
tidak mengalami kesulitan untuk minum.
(3) Eliminasi
(a) Buang Air Besar (BAB) :
Sebelum sakit pasien mengatakan tidak mengalami
gangguan dalam BAB. Pasien mengatakan biasa BAB 1x
sehari dengan konsistensi lembek, warna kuning
kecoklatan dan bau khas feses. Dan selama sakit pasien
mengatakan bisa BAB 4-5 kali sehari dengan frekuensi
encer.
(b) Buang Air Kecil (BAK) :
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien biasa BAK 4-5
kali sehari (600 – 1400 cc) dengan konsistensi warna
kuning jernih, bau urine normal. Dan selama sakit pasien
mengatakan frekuensi kencing frekuensi kencing normal
dengan konsistensi warna kuning jernih, bau urine normal
(4) Gerak aktivitas
Sebelum sakit dan selama sakit pasien mengatakan tidak
mengalami kesulitan dalam gerak aktivitasnya sehari-hari.
Saat pengkajian pasien mengatakan tidak leluasa melakukan
gerak aktivitas sehari-hari karena pasien sedang di rawat.
(5) Istirahat tidur.
Sebelum sakit pasien mengatakan tidak mengalami
kesulitan dalam tidur, pasien biasa tidur ( 7-8 jam), tidur
malam pukul 22.00-06.00 wita dan kadang- kadang tidur
siang selama ± 1-2 jam,saat sakit pasien mengatakan
tidurnya sering terjaga. Pasien mengatakan tidur pada pukul
22.00 Wita dan terbangun pada pukul 23.00 Wita karena
pasien merasakan nyeri pada perut bagian bawah. saat
pengkajian pasien dalam keadaan berbaring di tempat tidur.
(6) Kebersihan Diri
Sebelum sakit pasien mengatakan biasa mandi 2x sehari,
ganti pakaian 1x sekali, cuci rambut 1x seminggu, gosok gigi
2x sehari, selama sakit dan saat pengkajian pasien dalam
keadaan bersih. Pasien tampak dilap di tempat tidur oleh
keluarga. Kebersihan pasien cukup.
(7) Pengaturan Suhu Tubuh
Sebelum sakit, selama sakit mengatakan belum pernah
mengalami peningkatan suhu tubuh yang sangat tinggi dan
hasil pengkajian pasien mengalami peningkatan suhu tubuh.
 Data Psikologis
(1) Rasa nyaman (Nyeri)
Sebelum sakit pasien mengatakan tidak pernah
mengalami gangguan rasa nyaman. Saat pengkajian pasien
mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk, pada perut bagian
bawah, skala nyeri 3 dari 0-10 skala nyeri yang diberikan.
(2) Rasa aman (Cemas)
Sebelum sakit dan saat pengkajian pasien mengatakan
merasa aman karena ditemani oleh keluarganya.
Data Sosial
(1) Sosial
Pasien mengatakan hubungannya dengan keluarga,
perawat, begitu pula dengan pasien lainnya baik. Pasien
tampak kooperatif saat diberikan tindakan oleh perawat.
(2) Bermain dan rekreasi
Pasien mengatakan biasa jalan – jalan bersama
keluarganya.
(3) Prestasi
Pasien mengatakan selama ini tidak pernah mempunyai
prestasi yang membanggakan.
(4) Pengetahuan
Pasien mengatakan kurang mengerti tentang
keadaannya, pengobatan dan lama perawatan.

Data Spiritual
Pasien beragama hindu dan biasanya melakukan
persembahyangan pada hari – hari tertentu. Seperti
Purnama dan hari – hari besar lainnya.
Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum
(1) Kesadaran : Compos Mentis
(2) Bangun tubuh : Sedang
(3) Postur tubuh : Tegak
(4) Keadaan kulit : Turgor kulit kurang elastis, sianosis
tidak ada, edema tidak ada , capilary refill 3 detik.
Gejala kardinal
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 78x/menit
Suhu : 37,5 ºC
Respirasi : 20x/menit
Ukuran – ukuran
Berat Badan sebelum sakit : 60 kg
Berat Badan saat pengkajian : 58 kg
Tinggi Badan : 160 cm
Keadaan Fisik
(1) Kepala : Keadaan kepala bersih, penyebaran rambut
merata, kebersihan cukup, benjolan tidak ada, nyeri tekan
tidak ada.
(2) Wajah : Bentuk simetris, pucat, edema tidak ada,
nyeri tekan tidak ada.
(3) Mata : Bentuk simetris, sklera putih, konjungtiva
enemis, pergerakan bola mata dapat melihat ke segala arah,
pupil isokor, reflek pupil +/+, nyeri tekan tidak ada.
(4) Hidung : Bentuk simetris, penumpukan secret tidak
ada, pernafasan cuping hidung tidak ada, nyeri tekan tidak
ada.
(5) Telinga : Bentuk simetris, serumen tidak ada, pasien
dapat mendengar detak arloji 30 cm, nyeri tekan tidak ada.
(6) Mulut : Bentuk simetris, mukosa bibir kering,
kebersihan cukup, perdarahan gusi tidak ada, stomatitis
tidak ada, pembesaran tonsil tidak ada.
(7) Leher : Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada,
bendungan vena jungularis tidak ada.
(8) Thorak : Bentuk simetris, pergerakan dada simetris,
retraksi otot dada tidak ada, wheezing -/-, ronchi -/-, irama
jantung S1 S2 tunggal regular, suara jantung tambahan
gallop tidak ada, suara jantung tambahan murmur tidak
ada.
(9) Abdomen : Bentuk simetris, bising usus 38x/menit,
distensi tidak ada, asites tidak ada, hypertimpani,
pembesaran hati tidak ada.
(10) Ekstremitas :
Atas Kanan : Pergerakan terkoordinir, edema
ekstremitas tidak ada, sianosis tidak ada, lesi tidak ada.
Atas Kiri : Terpasang Infus Pergerakan terkoordinir,
edema ekstremitas tidak ada, sianosis tidak ada, lesi tidak
ada.
Bawah : Pergerakan terkoordinir, edema ekstremitas
tidak ada, sianosis tidak ada, lesi tidak ada.
Kekuatan otot : 444 555
555 555
(11) Genetalia : Kebersihan cukup, lesi tidak ada.
(12) Anus : Kebersihan cukup.
Analisa Data
No Data Subyektif Data Obyektif Kesimpulan
1 2 3 4
1 Pasien mengatakan bab Pasien terlihat lemas, Diare
  encer dan berlendir, mukosa bibir kering
  dengan frekuensi 4-5 kali  
  setiap sejak 2 hari yang TD : 110/70 mmHg
N : 78x/menit
lalu RR : 20 x/ menit
S : 37,5 C

2 Pasien mengatakan Suhu tubuh pasien Hipertermia


badannya panas meningkat
 
S : 37,5 C
 
 
Analisa Masalah
P = Diare
E = proses infeksi dan parasit
S = Pasien mengatakan bab encer dan berlendir, dengan
frekuensi 4-5 kali setiap sejak 2 hari yang lalu, pasien terlihat
lemas, mukosa bibir kering.
Proses Terjadinya :
Karena peristaltik usus meningkat maka terjadi trosit
yang cepat pada usus besar, sehingga mengakibatkan
kurangnya absorpsi air, hal ini akan mengakibatkan feses
menjadi cair dan tidak berbentuk di tambah lagi tidak adanya
nutrisi yang masuk. Keadaan ini akan mengakibatkan cairan
tubuh juga berkurang sehingga feses keluar berupa cairan.
Akibat jika tidak ditanggulangi : Dehidrasi, syok
hypovolemik
P = Hipertermia
E = Faktor biologis
S = Pasien mengatakan badannya panas, suhu tubuh pasien
meningkat, Suhu : 37,5 C
Proses terjadinya:
Adanya infeksi atau cedera jaringan, kemudian terjadi
inflamasi, dan merangsang hipotalamus meningkatkan suhu
tubuh sehingga suhu tubuh meningkat.
Akibat jika tidak ditanggulangi : Kejang demam
Diagnosa keperawatan
1. Diare berhubungan dengan proses infeksi dan
parasite ditandai dengan pasien mengatakan bab
encer dan berlendir, dengan frekuensi 4-5 kali setiap
sejak 2 hari yang lalu, pasien terlihat lemas, mukosa
bibir kering.
2. Hipertermia berhubungan dengan faktor biologis
ditandai dengan pasien mengatakan badannya panas,
suhu tubuh pasien meningkat, Suhu : 37,5 C
Rencana keperawatan
Hari/ Diagnosa
N Tangg Keperawatan Rencana Tujuan Rencana Rasional
o al/ (DX) Tindakan
Jam
1. Senin, Diare Setelah diberikan 1. Observasi 1. Mengeta
25 berhubungan asuhan keperawatan keadaan hui TTV
Novem dengan proses selama 3x24 jam umum dan pasien
ber infeksi dan diharapkan gangguan TTV pasien dan
2019 parasite eliminasi fekal setiap 8 keadaan
Pkl. ditandai (diare) pasien jam. umum
14.00 dengan pasien berkurang dengan 2. Observasi pasien.
Wita mengatakan kriteria hasil: frekuensi, 2. Mengeta
bab encer dan 1. Diare pasien konsistensi hui
berlendir, berkurang , warna bab karateris
dengan menjadi 1-2 kali pasien tik
frekuensi 4-5 sehari setiap 1 x pasien
kali setiap 2. Konsistensi feses sehari 3. Memfasi
sejak 2 hari pasien lembek dan 3. Bantu litasi
yang lalu, tidak berlendir. pasien dalam
pasien terlihat 3. Pasien tidak dalam BAB
lemas, mukosa tampak lemas eliminasi  
bibir kering. 4. Mukosa bibir BAB  
  pasien tidak  
kering
  4. Berikan HE 4.  Dengan
tentang diet rendah memberikan
serat setiap 1 hari pendidikan
sekali diet rendah
5. Kolaborasi dalam serat pasien
pemberian sucralfat mengetahui
sirup per oral 3x 1 tentang cara-
sendok makan   cara
pengobatan
diare
5. Melindungi
duodenum
dari asam
lambung dan
untuk
menangani
gastritis.

 
Pelaksanaan
Hari/Tanggal/ No Tindakan Evaluasi Paraf
Jam (Dx) Keperawatan
1 2 3 4 5
Senin, 1. Mengobservasi TTV dan TD=110/70mmhg
25 November keadaan umum pasien N= 78 X/menit Gangga
2019 S = 37, 5ºC
Pkl. 14.00 R = 20X/menit
Wita  
Pasien masih tampak
lemas, dan mukosa bibir
kering
14.30 Wita 1 memberikan HE tentang Pasien sudah mengerti
  diet rendah serat setiap 1 tentang pendidikan yang Gilang
  hari sekali diberikan
   
 
 
 
 
  1. mengkolaborasi dalam Obat sudah masuk,
pemberian sucralfat reaksi alergi tidak ada Gilang
sirup 1 sendok makan
22.00 Wita 1 Mengobservasi TTV TD=120/70mmhg
    dan keadaan umum N= 78 X/menit Eka
    pasien S = 37 ºC
      R = 20X/menit  
       
      Pasien masih  
      tampak lemas,
      dan mukosa bibir  
      kering
         
       
  1 mengkolaborasi Obat sudah Eka
    dalam pemberian masuk, reaksi
    sucralfat sirup 1 alergi tidak ada  
    sendok makan
     
Selasa, 26 1 Mengobservasi TTV TD=120/70mmhg
November dan keadaan umum N= 78 X/menit Werdi
2019 Pkl. 06.00 pasien S = 36, 5ºC
Wita   R = 20X/menit  
 
Pasien tampak  
tidak lemas, dan
mukosa bibir
tidak kering
 

  1 mengkolaborasi Obat sudah


dalam pemberian masuk, reaksi Wahyu
sucralfat sirup 1 alergi tidak ada
sendok makan  
 
07.00 wita 1 memberikan HE Pasien sudah
tentang diet rendah mengerti tentang Gangga
serat setiap 1 hari pendidikan yang
sekali diberikan  
 
 
08.00 wita 1 Membantu pasien Pasien merasa
dalam eliminasi BAB nyaman setelah Gilang
BAB
 
  1 Mengobservasi Frekuensi BAB
frekuensi, pasien sejak Gilang
konsistensi dan
kemarin kurang
warna BAB pasien lebi 4-5 x/hari,  
setiap 1 kali sehari
warna feses
kuning,
konsistensi encer
14. 00 wita 1 Mengobservasi TTV TD=120/70mmhg
  dan keadaan umum N= 78 X/menit Eka
  pasien S = 36, 5ºC
    R = 20X/menit
   
  Pasien tampak
  tidak lemas, dan
  mukosa bibir
  tidak kering
   

  1 mengkolaborasi Obat sudah


dalam pemberian masuk, reaksi Eka
sucralfat sirup 1 alergi tidak ada
sendok makan    
22.00 wita 1 Mengobservasi TTV TD=120/70mmhg
dan keadaan umum N= 78 X/menit Werdi
pasien S = 36, 5ºC
  R = 20X/menit  
 
Pasien tampak  
tidak lemas, dan
mukosa bibir
tidak kering
 

  1 mengkolaborasi Obat sudah


dalam pemberian masuk, reaksi Wahyu
sucralfat sirup 1 alergi tidak ada
sendok makan    
Rabu, 27 1 Mengobservasi TTV TD=120/70mmhg
November 2019 dan keadaan umum N= 78 X/menit Gilang
pkl. 06.00 pasien S = 36 ºC
  R = 20X/menit  
   
  Pasien tampak  
  tidak lemas, dan
  mukosa bibir
  tidak kering
   

  1 mengkolaborasi dalam Obat sudah masuk,


pemberian sucralfat reaksi alergi tidak Gilang
sirup 1 sendok makan ada
     

07.00 wita 1 memberikan HE Pasien sudah


tentang diet rendah mengerti tentang Gangga
serat setiap 1 hari pendidikan yang
sekali diberikan  
08.00 wita 1 Membantu pasien Pasien merasa
    dalam eliminasi BAB nyaman setelah Werdi
      BAB
         

  1 Mengobservasi Frekuensi BAB


  frekuensi, pasien sejak Werdi
  konsistensi dan kemarin kurang
  warna BAB pasien lebih 3-4 x/ hari
setiap 1 kali sehari Warna feses
kuning
Konsistensi encer
 
 
Evaluasi
Hari/Tanggal/ Diagnosa Evaluasi
Jam Keperawatan

1 2 3
Senin, Diare berhubungan dengan S = pasien mengatakan masih
25 November proses infeksi dan parasite mengeluh diare 4-5 kali dalam
2019 ditandai dengan pasien sehari
Pkl. 14.00 mengatakan bab encer dan O= Konsistensi feses pasien masih
Wita berlendir, dengan frekuensi 4-5 encer, berwarna kuning, pasien
kali setiap sejak 2 hari yang masihtampak lemas dan mukosa
lalu, pasien terlihat lemas, bibir kering
mukosa bibir kering A= Tujuan 1,2, 3, 4, 5 belum
  tercapai. Masalah belum teratasi
  P= Lanjutkan rencana
  keperawatan
   
   
   
Hari/Tanggal/ Diagnosa Evaluasi
Jam Keperawatan
1 2 3
Selasa, Diare berhubungan dengan S = pasien mengatakan masih
26 November proses infeksi dan parasite mengeluh diare 4-5 kali dalam
2019 ditandai dengan pasien sehari
Pkl. 08.00 mengatakan bab encer dan O= Konsistensi feses pasien masih
Wita berlendir, dengan frekuensi 4-5 encer, berwarna kuning, pasien
kali setiap sejak 2 hari yang tampak tidak lemas dan mukosa
lalu, pasien terlihat lemas, bibir tidak kering
mukosa bibir kering A= Tujuan 1,2, 3 belum tercapai,
  tujuan 4,5 tercapai. Masalah
  teratasi sebagian.
  P= Lanjutkan rencana
  keperawatan
   
   
   
   
   
   
   
   
 
 
 
 
Hari/ Diagnosa Keperawatan Evaluasi
Tanggal/
Jam

1 2 3
Rabu, Diare berhubungan dengan S = pasien mengatakan masih
27 proses infeksi dan parasite mengeluh diare 3-4 kali dalam
November ditandai dengan pasien sehari
2019 mengatakan bab encer dan O= Konsistensi feses pasien
Pkl. 08.00 berlendir, dengan frekuensi masih encer, berwarna kuning,
Wita 4-5 kali setiap sejak 2 hari pasien tampak tidak lemas
yang lalu, pasien terlihat dan mukosa bibir tidak kering
lemas, mukosa bibir kering A= Tujuan 1,2, 3 belum tercapai,
  tujuan 4,5 tercapai. Masalah
teratasi sebagian.
P= Lanjutkan rencana
keperawatan
 
Om shanti, shanti, shanti om

Anda mungkin juga menyukai