HIPERTIROID
BERTHA YOHANES.R
EMILIANA
JENDRIANI PAKIDING
KRISTINA DESI
YULAN WINDA ASTRIT
SERNITA BELO PADANG
MELIANTI MERATTA
RESNI TURU’PADANG
TANA TORAJA
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa,karena ataas limpahan
rahmat dan hidaya-Nya,akhirnya kami dapat menyelesaikan makalaah dengan
penyakit ”HIPERTIROID” tugas ini kami buat guna untuk memenuhi salah satu
standar atau kriteri penilaian.
Akhirnya kami mengucpakan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua sebagai tambahan pengetahuan untuk memperkuas
pengawasan untuk kita semua.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................2
DAFTAR ISI....................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.........................................4
B. RUMUSN MASALAH........................................4
C. TUJUAN PENULISAN.......................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. DEFENISI..............................................................6
B. KLASIFIKASI.......................................................6
C. ETIOLOGI.............................................................7
D. MANIFESTASI KLINIS.......................................7
E. PATOFISIOLOGI.................................................8
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK.........................9
G. KOMPLIKASI.......................................................9
H. PENATALAKSANAAN....................................... 9
I. ASUHAN KEPERAWATAN...............................11
A. KESIMPULAN....................................................15
B. SARAN................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hipertirod adalah respon jaringan-jaringan tubuh terhadap pengaruh
metabolic hormone tiroid yan berlebihan.bentuk yang umum masalah
adalah penyakit grafes,sedngkan bentuk yang lain adalah toksik
adenoma,rumor kelenjar,hepofisis yang menimbulkan sekresi TSH
meningkat,tiroditis,sukutuan,dan berbagai bentuk kanker tiroid.
Lebih dari 95 kasus hipertiroid dissebabkan penyakit grafes,yaitu
penyakit auto imun yang antibodinya merangsan sel-sel untuk
menghasilkan hormone yang berlebihan.
Pada penyakit hipertiroidisme atau hiepertiroid memerlukan asuhan
keperawatan yang komperehensip karena disamping factor efek penyakit
itu sendiri biasanya terdapat pula kondisi stress pisikologis.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian hipertiroidisme?
2. Sebutkan klasifikasi hiertiroidisme?
3. Bagaimana etiologi hipertiroidisme?
4. Apa manifestasi klinis dari hipertiroidisme?
5. Bagaimana penegakan diagnosa dari hipertioidisme?
6. Apa saja komplikasi dari hipertiroidisme?
7. Bagaimana penatalaksanaan dari hipertiroidisme?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui pengertian hipertiroidisme
2. Menjelaskan klasifaksi hipertiroidism
3. Mengetahui etiologi hipertiroidisme
4. Mengetahui manifestasi klinis dari hipertiroidisme
5. Mengetahui penekanan diaagnosa dari hipertiroidisme
4
6. Mengetahui komplikasi dari hipertiroidisme
7. Menegtahui penatalaksanaan dari hipertiroidisme
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah suatu keadaan dimanaa didapatkan kelebihan
hormone tiroid kaarena berhubungan dengan suatu kompleks pisiologis
dan biokimiawi yang ditemukan disuatu jaringan memberikan hormone
yang berlbihan.
Hipertiroid dapaat didefenisikan sebagai respon Jringan-jaringan
terhadap metabolic terhadaap hormone tiroid yang berlebihan.
Heipertioridisme adalah keadaan yang disebabkan oleh kelenjar tiroid
bekerja secara berlebihan sehingga menghsilkan hormone tiroid yang
berlebihan didalam darah.
B. Klasifikasi
Hipertiroidisme (tiroksikosis) dibagi dalam 2 kategori :
1. Kelainan yang berhubungan dengan hipertiroidisme
2. Kelainan yang tidak bethubungan dengan hipertiroidisme
Pada anak-anak,hipertiroidisme bisa dibedakaan menjadi dua jenis
yaitu:hipertiroid bawaan (koenital) dan hipertiroid didapat setelah
lahir hipertiroid dapat ditemukan pada bayi dan anak.
Hipertiroid bawaan (kongenital)
Hipertiroid kongenital dapaat tejadi karena adanya
tirotokosikosis (keracunan tioid yang berlebihan) pada ibunya
dan hanyaa ditemukan pda satu dan tuju puluh ibu dari
tirotokosikosis.sedangkan angka kejadian tirotokosikosid pada
ibu hamil adalah 1-2 per 1.000 ibu hamil
Hipertiroid yang dapat setelah lahir (acquired)
Biasanya hipertitoid didaapat ini mengenai anak perempuan
yang menginjak usia remaja dan berhubungan dengan
6
penyakit-penyakit autoimun seperti penyakit grave an penyakit
hashimoto (hipertiroid autoimun) pada fase tiksid akut.
C. Etilogi
Hipertiroidisme dapaat terjadi akibat disfungsi kelenjar
tiroid,hipofisis,atau hipotalamus.peningkatan TSH akibat malfungsi
kelenjar tiroid akan disertai purunan TSH dan TRF karena umpan balik
negative HT terhadap kelepasan keduanya.hipertiroidisme akibat
malfungsi hipotalamus akan memperlihatkan HT yang berfungsi disertai
TSH dan TRH yang berlebihan.
1. Penyebab utama
Penyakit grave
Toxic multindular goitre
Solitary toxic adenoma
2. Penyebab lain
Tiroiditis
Penyakit trobolastis
Ambilan hormone tiroid secara berlebihan
Pemakaian yodium yang berlebihan
Kanker pitutari
Obat-obat seperti amiodarone
D. Manifestasi Klinis
1. Peningkatan frekuensi denyut jantung
2. Peningkatan tonus otot, tremor, iritabilitas, peningkatan kepekaan
terhadap katekolamin
3. Peningkatan laju metabolisme basal, peningktan pembentukan panas,
intoleran terhadap panas, keringat berlebihan
4. Penurunan berat, peningkatan rasa lapar (nafsu makan baik)
5. Peningkatan frekuensi buang air besar
7
6. Gondok (biasanya), yaitu peningkatan ukuran kelenjar tiroid
7. Gangguan reproduksi
8. Tidak tahan panas
9. Cepat letih
10. Tanda bruit
11. Haid sedikit dan tidak tetap
12. Pembesaran kelenjar tiroid
13. Mata melotot (exoptalmus)
E. Patofisiologi
Penyebab hipertiroidisme biasanya adalah penyakit grafes, goter
toksika. Pada kebanyakan penderita hipertiroidisme, kelenjar tiroid
membesar 2-3 kali dari ukuran normalnya, disertai dengan banyak
hyperplasia dan lipatan-lipatan sel-sel folikel kedalam folikel, sehinggga
jumlah sel-sel ini lebih meningkat beberapa kali dibandingkan dengan
pembesaran kelenjar, juga, setiap sel meningkatkan kecepatan sekresinya
beberapa kali lipat dengan kecepatan 5-15 kali lebih besar daripada
normal. Pada hipertiroidisme, konsentrasi TSH plasma menurut, karena
ada sesuatu yang menyerupai TSH, biasanya bahan-bahan ini adalah
antibody immunoglobulin yang disebut TSI (tyroid stimulating
immunologbulin), yang berikatan dengan reseptor membran yang sama
dengan preceptor yang meningkat TSH. Bahan-bahan tersebut merangsan
aktifitas CAMP dalam sel, dengan hasil akhirnya adalah hipertiroidisme
karena itu pada pasien hipertiroidisme konsentrasi TSH menurut,
sedangkan konsentrasi TSI meningkat. Bahan ini mempunyai efek
perangsangan yang panjang pada kelenjar tiroid, yakni selama 12 jam,
berbeda dengan efek TSH yang hanya berlangsung 1 jam.
8
F. Pemeriksaan Diagnostik
Diangnosa bergantung kepada beberapa hormone berikut ini :
1. Pemeriksan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH,
dan TRH akan memastikan diagnosis keadaan dan lokalisasi
masalah ditingkat susunan saraf pusat atau kelenjar tiroid.
2. TSH ( tiroid stimulating hormone )
3. Bebas T4 (tiroksin)
4. Bebas T3 (triiodotironin)
5. Diagnose juga boleh dibuat menggunakan ultradound untuk
memastikan pembesaran kelenjar tiroid
6. Hipertiroidisme dapat disertai penurunan kadar lemak serum
7. Penurunan kepekaan terhadap insulin, yang dapat
menyebabkan hiperglikemia
G. Komplikasi
Komplikasi hipertiroidisme yang dapat mengancam nyawa adalah krisis
tirotoksik (tyroid storm). Hal ini dapat berkembang secara spontan pada
pasien hipertiroid yang menjalani terapi, selama pembedahan kelenjar
tiroid, atau terjadi pada psien hipertiroid yang tidak terdiaknosis.
Akibatnya adalah pelepasan TH dalam jumlah yang sangat besar yang
menyebabkan takikardia, agitasi, tremor, hipertermia (sampai 106 oF), dan
apabila tidak diobati, kematian penyakit jantung hipertiroid, oftalmopati
grafe, demopati grafe, infeksi.
H. Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan hipertiroidisme adalah membatasi prodiksi
hormone tiroid yang berlebihan dengan cara menekan produksi (obat
antiroid) atau merusak jaringan tiroid ( yodium radioaktif, tiroidektomi
suptotal ) obat antiroid, digunakan dengan indikasi :
9
1. Terpai untuk memperpanjang remisi atau mendapatkan remisi
yang menepat, pada pasien mudah dengan struma ringan
sampai sedang dan tirotoksikosis
2. Obat untuk mengontrol tirotoksikosis pada fase sebelum
pengobatan, atau sesuai dengan pegobatan pada pasien yang
mendapat yodium radioaktif
3. Persiapan tiroidektomi
4. Pengobata pasien hamil dan orang lanjut usia
5. Pasien dengan krisis tiroid
Pada pasien hamil biasanya diberikan propiltiourasil dengan
10
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT HIPERTIROIDISME
A. Pengkajian
1. Tanyakan Riwayat timbulnya gejalah yang berkaitan dengan
metabolisme yang meningkat, hal ini mencangkup laporan klien dan
keluarga mengenai keadaan klien yang mudah tersingggung (iritabel)
dan peningkatan reaksi emosionalnya.
2. Kaji dampak perubahan yang dialami pada interaksi klien dengan
keluarga, sahabat dan teman sekerjanya.
3. Tanyakan riwayat penyakit yang lalu mencangkup paktor pencetus
stress dan kemampuan klien untuk mengatasinya
4. Kaji status nutrisi
5. Kaji timbulnya gejalah yang b.d haluaran system saraf yang berlebihan
dan perubahan pada penglihatan dan penampakan mata
6. Kaji keadaan jantung klien secara berkala meliputi frekuensi tekanan
darah, bunyi jantung, dan denyut jantung.
7. Kaji kondisi emosional dan psikologis
8. Pengkajian klien juga ditunjukan untuk mendeteksi iritabilitas,
anisetas, gangguan tidur, apati, dan letargi.
B. Diagnosa keperawatan
Diagnose keperawatan yang mungkin terjadi pada klien yang mengalami
hipertiroidisme adalah sebagai berikut :
1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan
hipertiroid tidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme peningkatan
beban kerja jantung
2. Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan
kebutuhan energi
3. Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan peningkatan metabolisme
11
4. Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas jaringan berhubungan
denga perubahan mekanisme perlindungan dari mata : kerusakan
penutupan kelopak mata/esoktalamus.
5. Anietas berhubungan dengan factor fisiologis, status hipermetabolik
6. Kurang pengetahuan mengenai kondisi proknosis mengenai kebutuhan
pengobatan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi
7. Resiko tinggi perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan
pisiologik, peningkatan stimulasi SSP/mempercepat aktifitas mental,
perubahan pola tidur
C. Intervensi Keperawatan
Menurut hidayat (2004),perencanaan keperawatan merupakan suartu
proses penusunan beragai interfensi keperawata yang dibutuhkan untuk
mencegah,menurunkan atau mengurangi masalah-masalah klien.adapun
proses perencanaan keperawatan pada klien hipertiroid adalah :
a. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan
dengan hipertiroid tidak terkontrol,keadaan hipermetabolisme,
peningkatan beban jantung.
Tujuan :
Klien akan mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai
dengan kebutuhan tubuh.
Kriteria hasil :
Nadi perifer dapat teraba normal
Vital sign dalam batas normal
Pengisian kapiler normal
Status mental baik
Tidak ada distritmia
Intervensi :
12
Perhatikan besarnya tekanan nadi
Periksa kemungkinan adanya nyeri dada atau angin yang
dikeluhkan pasien
Aulkultasi suara nafas,perhatikan adanya suara yang tidak
normal (seperti kerekelas)
Opserfasi tanda dan gejal haus yang hebat mukosa
membran kring,nadi lemah,penurunan produksi urine dan
hipotensi
b. Kelelahan berhubangan hipermetabolik dengan peningkatan
kebutuhan energi.
Tujuan :
Kelelahan tidak terjadi
Kriteria hasil :
Menetapkan secara verbal tentang tingkat energi pekah rangan
sangan dari saraf sehubungan dengan gangguan kima tubuh
Intervensi :
Pantau tanda-tanda vital dan catat nadi saat istirahat maupun
saat melakukan aktivitas
Catat berkembangnya takipnea,dipsnea,pucat saat sianosis
Berikan/ciptakan lingkupan yang terang
Sarankan pasien untuk mengurangi aktivitas dan
meningkatkan akitvitas dan meningkatkan istirahat ditempat
tidur sebanyak-banyaknya jika kemungkinan.
D. Implementasi
Implementasi merupakan tahap keempat dalam tahap proses
keperawatan dengan dengan melaksanakan berbagai strategi keperawatan
(Tindakan keperawatan) yang telah direncanakan dalam rencana Tindakan
keperawatan (hidayat,2004).dalam tahap ini perawat harus mengetahui
berbagai hal seperti bahaya fisik dan perlindungan pada klien,tehnik
13
komunikasi,kemampuan dalam prosedur Tindakan,pemahamaan tentang
hak-hak pasien serta memahami tingkat perkembangan pasien.
Pelaksanaan mencakup melakukan,membantu atau mengerakan kinerja
aktivitas sehari-hari setelah dilakukan,validasi,penguasaan keterampilan
interpersonal,intelektual dan tehknik intervensi harus dilakukan dengan
cermat dan efisien pada situasi yang tepat,keamanaan fisik dan pisikologi
dilindungi dan dokumentasi keperawatan berupa pencatatan dan pelaporan
(Nursalam,200).
E. Evaluasi
Hasil yang diharapkan :
1. Klien akan mempeertahankan curah jantung yang adekuat sesuai
dengan kebutuhan tubuh
2. Klien akan mengungkapkan secara verbal tentang peningkatan
tingkat energi
3. Klien akan menunjukkan berat badan stabil
4. Klien akan mempertahankan kelembapan membra mukosa
mata,terbebas dari ulkus
5. Klien akan melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapat
dibatasi
6. Klien akan melaporkan pemahaman tentang penyakitnya
7. Memprtahankan orientasi realitas umumnya,mengenali perubahan
dalam berfikir/berperilaku dan factor penyebab.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hipertiroidisme (tiroktosikosis) merupakan suatu keadaan dimana
didaptkan kelebihan hormon tiroid karena ini berhubungan dengan suatu
kompleks fisiologis dan biokimiawi yang ditemukan bila suatu jaringan
memberikan hormone tiroid berlebihan.
Hipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid,hipofisis,atau
hipotalamus.
Diagnose bergantung kepada beberapa hormon berikut :
Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4),TSH akan
memastikan diagnosis keadaan dan lokalisasi masalah ditingkat susunan
saraf pusat atau kelenjar tiroid.
Komplikasi hipertiroidisme yang dapat mengancam nyawa adalah krisis
tirotoksik (thyroid storm).hal ini dapat berkembang secara spontan pada
pasien hipertiroid yang menjalani terapi selama pembedahan kelenjar
tiroid,atau terjadi pada pasien hipertiroid yang tidak terdiagnosis.
Pada penyakit hipertiroidisme atau hipertiroid memerlukan asuhan
keperawatan yang komprehensif karena disamping factor efek penyakit itu
sendiri biasanya terhadap pula kondisi stress pisikologi.
B. Saran
Dengan dibuatnya makalah ini,diharapkan nantinya akan memberikan
manfaat bagi parah pembaca terutama pemahaman yang berhubungan
dengan penyakit hipertiroidismeserta pengobatan dan penatalaksanaan.
15
DAFTAR PUSTAKA
www.alomedika.com
www.academia.edu
Id.scribd.com
www.slideshare.net
16