Anda di halaman 1dari 9

MENINGITIS

Oleh :
Batrisyia Ayu Azizah (1601300010)
Cintia Devi Nigita (1601300011)
PENGERTIAN
 Meningitis  infeksi cairan otak dan disertai proses peradangan
yang mengenai piameter, araknoid  meluas ke permukaan
jaringan otak dan medula spinalis  eksudasi berupa pus (nanah)
secara akut dan kronis.
1. (Suriadi, 2001)  Meningitis adalah peradangan pada selaput
meningen, cairan serebrospinal dan spinal colum yang
menyebabkan proses infeksi pada system syaraf pusat.
2. (A.Showden, Linda.2002) Meningitis adalah inflamasi akut
pada meningens disebabkan oleh infeksi neisseria meningitis atau
infeksi stafilokokus.
3. (Ilmu Kesehatan Anaka : 1994 : 558)  Meningitis adalah
radang selaput otak (araknoid dan piameter).
ETIOLOGI
1. Bakteri
 Streptococcus pneumoniae (pneumococcus).
 Neisseria meningitidis (meningococcus).
 Haemophilus influenzae (haemophilus).
 Listeria monocytogenes (listeria).
2. Virus Toxoplasma gondii dan ricketsia.
3. Faktor predisposisi ( pendukung) : jenis kelamin laki-laki lebih sering
dibandingkan wanita.
4. Faktor maternal : ruptur (robeknya) membran fetal, infeksi pada
minggu terakhir kehamilan.
5. Faktor imunologi : defisiensi mekanisme imun, defisiensi
imunoglobulin (faktor ketrununan dan karena infeksi).
6. Kelainan sistem saraf pusat, pembedahan atau injury yang
berhubungan dengansystem persarafan.
Tanda dan Gejala (Manifestasi Klinik)
 Sakit kepala  Petekie (mingingitis
 Demam H.Influenzae dan
 Muntah
Meningokokus)
 Iritabilitas
 Septicemia
 Fotofobia
 Syok
 Kaku kuduk dan tulang
 Koagulasi intravascular
belakang diseminata
 Tanda kernig positif
 Konfusi
 Tanda brundzinski positif
 Kejang .
 Opistotonus
Pathway
PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Isolasi 10. Panas diturunkan dengan: Kompres,
2. Terapi antimikroba parasetamol, asam salisilat, pada
anak dosisnya 10 mg/kg BB tiap 4 jam
3. Mempertahankan hidrasi optimum secara oral
4. Mencegah dan mengobati komplikasi. 11. Kenaikan tekanan intra kranial diatasi
5. Mengontrol kejang dengan: Manitol = Dosisnya 1-1,5
6. Pemberian antibiotik secara Infus mg/kgBB/iv. Kortikosteroid Biasanya
(intravenous) dipakai dexametason secara IV dengan
dosis 10 mg.
7. Bila gelisah diberi sedativ seperti
fenobarbital (penenang) 12. Bila ada hidrosefalus obstruktif
dilakukan operasi pemasangan pirau
8. Nyeri kepala diatasi dengan analgetik (shunting)
9. Fisioterapi diberikan untuk mencegah 13. Efusi subdural pada anak dikeluarkan
dan mengurangi cacat. 25-30 cc setiap hari selama 2-3 minggu,
bila gagal dilakukan operasi.
KOMPLIKASI
 Hidrosefalus obstruktif  Kejang kronis
 Meningococcal septicemia  Edema dan herniasi serebral
(mengingocemia) (pembengkakan pada otak)
 Sindrom Water Friderichsen  Paresis otot-otot wajah
(septic syok, perdarahan  Peningkatan sekresi hormone
adrenal bilateral) antidiuretik
 SIADH (Syndrome  Perkembangan terlambat
Inappropriate Antidiuretic  Gangguan mental
Hormone)  Gangguan belajar, gangguan
 Efusi subdural (20%-30% hiperaktifitas
kasus)  Tuli dan buta.
PENCEGAHAN
Meningitis dapat dicegah dengan cara mengenali dan
mengerti dengan baik faktor predisposisi (pendukung)
seperti otitis media atau infeksi saluran napas (seperti TBC)
dimana dapat menyebabkan meningitis serosa. Dalam hal ini
yang paling penting adalah pengobatan tuntas (antibiotik)
walaupun gejala-gejala infeksi tersebut telah hilang.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai