PENYALAHGUNAAN NAPZA
DI SUSUN OLEH :
Ganding Nofta
F0H018003
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Makalah Asuhan Keperawatan dengan judul “Asuhan
Keperawatan Keluarga Dengan Penyalahgunaan NAPZA“. Penyusunan Makalah
Asuhan Keperawtaan ini diajukan untuk memenuhi tugas Keperawatan Keluarga.
Ganding Nofta
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................6
C. Tujuan...........................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6
A. Pengertian NAPZA.......................................................................................7
B. Kategori NAPZA..........................................................................................7
C. Etiologi Penyalahgunaan Napza...................................................................8
D. Prinsip penatalaksanaan Keperawatan........................................................15
BAB III KASUS....................................................................................................20
A. Pengkajian...................................................................................................21
B. Rencana Keperawatan.................................................................................26
C. Implementasi Keperawatan.........................................................................28
BAB IV PENUTUP...............................................................................................30
A. Kesimpulan.................................................................................................31
B. Saran...........................................................................................................31
DAFTAR PUSTKA...............................................................................................31
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
D. Pengertian NAPZA
B. Kategori NAPZA
3. Alkohol
Alkohol adalah minuman yang mengandung etanol yang diproses dari
bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara
fermentasi dan distilasi atau fermentasi tanpa distilasi, baik dengan cara
memberikan perlakuan terlebih dahulu atau tidak, menambahkan bahan
lain atau tidak, maupun memproses dengan cara mencampur konsentrat
dengan etanol atau dengan cara pengenceran minuman yang mengandung
etanol.
2. Faktor Kepribadian
Kepribadian penyalahgunaan Napza juga turut berperan dalam
perilaku ini. Para remaja biasaya penyalahguna Napza memiliki konsep
diri yang negative dan harga diri yang rendah.
Perkembangan emosi yang terhambat dengan ditandai oleh
ketidakmampuan mengekspresikan emosinya secara wajar, mudah cemas,
pasif agresif dan cendrung depresi juga turut mempengaruhi.
Selain itu kemampuan remaja untuk memecahkan masalahnya secara
adekuat berpengaruh terhadap bagaimana ia mudah mencari pemecahan
masalah dengan melarikan diri. Hal ini juga berkaitan dengan mudahnya
menyalahkan lingkungan dan lebih melihat faktor-faktor diluar dirinya
yang menentukan segala sesuatu. Dalam hal ini, kepribadian yang
dependen dan tidak mandiri memainkan peranan penting dalam
memandang Napza sebagai satu-satunya pemecahan masalah yang
dihadapi. Sangat wajar bila dalam usianya remaja membutuhkan
pengakuan dari lingkungan sebagai bagian pencarian identitas dirinya.
Namun jika ia memiliki kepribadian yang tidak mandiri dan menganggap
segala sesuatunya harus diperoleh dari lingkungan, akan sangat
memudahkan kelompok teman sebaya untuk mempengaruhinya
menyalahgunakan Napza. Di sinilah sebenarnya peran keluarga dalam
meningkatkan harga diri dan kemandirian pada anak remajanya.
4. Faktor Kesempatan
Ketersediaan Napza dan kemudahan memperolehnya juga dapat
dikatakan sebagai pemicu. Indonesia yang sudah menjadi tujuan pasar
narkotika internasional, menyebabkan zat-zat ini dengan mudah diperoleh.
Bahkan beberapa media massa melansir bahwa para penjual narkotika
menjual barang dagangannya di sekolah-sekolah, termasuk sampai di SD.
Penegakan hukum yang belum sepenuhnya berhasil tentunya dengan
berbagai kendalanya juga turut menyuburkan usaha penjualan Napza
Indonesia. Akhirnya, dari beberapa faktor yang sudah diuraikan, tidak ada
faktor yang satu-satunya berperan dalam setiap kasus penyalahgunaan
Napza. Ada faktor yang memberikan kesempatan dan ada faktor pemicu.
Biasanya, semua faktor itu berperan. Karena itu penanganannya pun harus
melibatkan berbagai pihak, termasuk keterlibatan aktif orang tua.
3. Perilaku
a. Bicara cedal atau pelo.
b. Jalan sempoyongan.
c. Malas dan sering melupakan tanggung jawab dan tugas-tugas
rutinnya.
d. Mengalami jantung berdebar-debar.
e. Menyalami nyeri kepala.
f. Mengalami nyeri/ngilu sendi-sendi.
g. Mengeluarkan air mata berlebihan.
h. Mengeluarkan keringat berlebihan.
i. Menunjukan sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga.
j. Selalu kehabisan uang.
k. Sering batuk dan pilek berkepanjangan, biasanya terjadi pada saat
gejala “putus zat”.
l. Sering bohong dan ingkar janji dengan berbagai alasan.
m. Sering bertemu dengan orang yang tidak dikenal keluarga, pergi
tanpa pamit dan pulang lewat tengah malam.
n. Sering mengalami mimpi buruk.
o. Sering menguap.
p. Cenderung menarik diri.
q. Mencuri uang.
r. Takut air.
6. Gejala Sakaw
1. Bola mata mengecil.
2. Hidung dan mata berair.
3. Bersin-bersin.
4. Menguap.
5. Banyak keringat.
6. Mual-mual.
7. Muntah.
8. Diare.
9. Nyeri tulang dan persendian.
7. Overdosis
Overdosis atau kelebihan dosis terjadi akibat tubuh mengalami
keracunan akibat obat. OD sering terjadi bila menggunakan narkoba
dalam jumlah banyak dengan rentang waktu terlalu singkat, biasanya
digunakan secar bersamaan antara putaw, pil, heroin digunakan
bersama alcohol. Atau menelan obat tidur seperti golongan
barbiturate (luminal) atau obat penenang (valium, xanax, mogadon).
Ciri-ciri overdosis :
1. Tidak ada respon.
2. Tidur mendengkur.
3. Bibir dan kuku membiru.
4. Tubuh dingin dan kulit lembab.
5. Kejang-kejang.
6. Adanya riwayat pemakaian morfin/heroin terdapat tanda bekas
jarum suntik.
7. Frekuensi pernafasan < 12 kali/menit.
8. Penurunan kesadaran.
BAB III
KASUS
Anak A berusia 16thn, SMA kelas 1 anak dari Tn. M dan ny. P
merupakan anak yang riang, ceria, sopan terhadap guru. awalnya anak berprestasi
sering mendapatkan pengghargaan atas prestasinya. Tetapi belakangan ini
prestasinya menurun drastis, hal ini disebabkan oleh terpengaruh pergaulan bebas
diluar sekolahnya. Selain itu pertengkaran antara kedua orang tuanya menjadi
anak tidak betah dirumah. Sehingga anak tersebut menggunakan napza tanpa
sepengetahuan orang tuanya, akhirnya anak itu menjadi pecandu narkoba. Setelah
anak A menggunakan napza jenis ganja, sikap anak A berubah, menjadi sering
bolos sekolah, pemarah, malas serta sering bertengkar sama teman-temannya
disekolah.
A. Pengkajian
I. Data umum
1. Nama Kepala Keluarga Tn. M
2. Alamat : Jalan Parit H. Husin
3. Komposisi Kelarga
Genogram
Tn.M Ny.P
An.A
Ket. genogram :
: Meninggal
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
- Kurus
- Pucat
- Lemas
- Malas makan
G. Rencana Keperawatan
H. Implementasi Keperawatan
TANGGA
DIAGNOSA
L DAN IMPLEMENTASI/DAR EVALUASI/SOAP
KEPERAWATAN
WAKTU
1. Koping individu 23 januari D: S:
tidak efektif 2008 - Ds : Tn.M mengatakan - An.A mengatakan
akibat Pukul : sering bertengkar ingin sembuh dari
penggunaan 09.00 dengan Ny,P untuk ketergantungan
NAPZA pada menyelesaikan NAPZA ganja.
An.A dari masalah - Keluarga
keluarga Tn.M - Do : An.A mengatakan mengatakan akan
b/d kurangnya tidak senang karena mensupport An.A
perhatian dari orang tua nya sering untuk sembuh
keluarga An.A bertengkar. Dario
- An.A mengatakan ketergantungan
kurang perhatian dari NAPZA ganja
kedua orang tuanya. O:
A: - An. A dapat
- Memberikan motivasi menentukan
kepada keluarga untuk dampak positif
memberikan support dan negative
kepada An.A penggnaan
- Berikan support NAPZA.
kepada An.A untuk A:
meningktkan koping Masalah teratasi
An.A sebagian
R: P:
- Keluarga mensupport - Dilanjutkan oleh
kepada An.A untuk keluarga.
sembuh dari
ketergantungan
NAPZA ganja.
- Perawat memberikan
spporrt pada An. A
dengan menjadi teman
yang kooperatif
terhadap An.A dalam
meningkatkkan
koping.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
I. Saran
DAFTAR PUSTKA