Anda di halaman 1dari 7

Tugas Kelompok

Mata Kuliah Eksperimen Fisika


Judul Percobaa : Rel Osilasi Kelereng
Dosen Pengampu: Dewi Sartika, S.Pd., M.Pd.

Oleh :

Robert’s Archyan Sq
Anggota :
1. Nurul Amalia Aris
2. Husniada
3. Sitti Kamaria
4. Ahmad Ardhan Rauf
Kelas/Angkatan : B/2017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu fisika yaitu sebuah ilmu pengetahuan, yang mempelajari
tentang sifat dan fenomen alam, dan seluruh interaksi didalamnya, baik
interaksi antar benda-benda maupun interaksi benda dengan makhluk
hidup, fisika juga memberikan pelajaran yang baik kepada manusia untuk
hidup selaras berdasarkan hukum alam. Dengan begitu, dalam kehidupan
sehari-hari semua tidak terlepas dari ilmu fisika, dimulai dari yang ada dari
diri kita sendiri seperti gerak yang dilakukan setiap saat, energi yang
dipergunakan setiap hari sampai pada sesuatu yang berada diluar diri kita,
salah satu contohnya adalah permainan di taman kanak-kanak, yaitu
ayunan.
Sebenarnya permainan ayunan ini juga juga tidak lepas dan dibahas
dalam ilmu fisika. Dimana dari permainan ayunan tersebut kita dapat
menghitung periode yaitu selang waktu yang diperlukan beban untuk
melakukan suatu getaran lengkap dan juga dapat menghitung berapa besar
gravitasi bumi di suatu tempat.
Agar lebih memahami konsep peristiwa kehidupan sehari-hari yang
dikaitkan dengan ilmu fisika diatas maka dibuatlah sebuah percobaan
dengan judul yaitu “Rel Osilasi Kelereng” dengan rel yang dibuat sebagai
ayunan yang dipergunakan adalah rel ayunan yang dibuat sedemikian rupa
dengan menggunakan alat dan bahan sederhana yang mudah dijangkau
sehingga lebih efektif dan efisien bila dipergunakan dalam proses
pembelajaran fisika bagi kalangan pelajar dan memudahkan guru untuk
menyampaikan materi dengan praktek.
Pada percobaan tersebut, beban utama yang digunakan dalam
percobaan ini adalah bandul fisis yaitu kelereng. Yang pada dasarnya
percobaan bandul menggunakan kelereng ini tidak lepas dari geteran.
Dimana pengertian getaran itu sendiri adalah gerak osilasi bolak-balik
secara periodik melalui titik kesetimbangan. Getaran dapat bersifat
sederhana dan kompleks.
Getaran (osilasi) yang dibahas dalam percobaan bandul ini adalah
getaran harmonik sederhana yaitu suatu getaran dimana resultan gaya yang
bekerja pada titik-titik sembarang selalu mengarah ke titik kesetimbangan
dan beser resultan gaya sebanding dengan jarak titik sembarang ketitik
kesetimbnangan tersebut. Umumnya suatu benda dapat yang dapat
bergetar bekerja serentetan impuls berkala yang frekuensinya sama dengan
salah satu frekuensi alam getaran benda itu, maka timbullah getaran yang
amplitudonya relatif besar.
Fenomena diatas dinamakan resonansi. Suatu benda dikatakan
resonan jika terdapat impuls yang bekerja padanya. Contoh umum
resonansi mekanis adalah saat mendorong sebuah ayunan. Ayunan ialah
bandul yang mempunyai hanya satu frekuensi alam yang bergantung pada
Panjang rel lintasannya. Jika pada ayunan tali secara berkala (periodik)
diberikan gaya atau dorongan yang frekuensinya sama dengan frekuensi
ayunan, maka geraknya dapat dibuat dengan nilai yang besar.
Jika frekuensi dorongan ridak sama dengan frekuensi alam ayunan.
Atau bila dorongan dilakukan dalam selang-selang waktu yang tidak
teratur maka ayunan itu tidak dapat disebut melakukan getaran (osilasi).

B. Rumusa Masalah
Berdasarkan latar belakang, adapun perumusan masalah dari laporan
ini sebagai berikut :
a. Bagaimana pengaruh massa terhadap periode?
b. Bagaimana pengaruh diameter kelereng terhadap periode?
c. Bagaimana pengaruh kelengkungan rel terhadap periode?
d. Bagaimana cara menentukan percepatan gravitasi melalui osilasi
harmonk?
C. Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah, adapun tujuan dari laporan ini
sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui pengaruh massa terhadap periode.
b. Untuk mengetahui pengaruh diameter kelereng terhadap periode.
c. Untuk mengetahui pengaruh kelengkungan rel terhadap periode.
d. Untuk menentukan percepatan gravitasi melalui osilasi harmonk.

D. Manfaat
Adapun manfaat dari percobaan ini sebagai berikut :
a. Bagi sekolah
Laporan ini diharapkan dapat membantu mmepermudah pembelajaran
serta sebagai pelengkap materi, dan memudahkan guru untuk
melakukan pembelajaran karena peserta didik melakukan metode
penelitian sendiri yaitu praktek.
b. Bagi peserta didik
Laporan ini diharapkan sebagai bahan kajian belajar dalam
rangka meningkatkan prestasi diri sendiri khususnya dalam proses
pembelajaran.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori
Contoh dari gerak osilasi adalah gerak osilasi pada bandul, dimana
gerak bandul merupakan gerak harmonik sederhana yang memiliki amplitudo
kecil. Bandul sederhana atau ayunan matematis merupakan sebuah partikel
yang bermassa m yang bergantung pada suatu titik tetap dari seutas tali yang
massanya diabaikan dan tali ini tidak dapat bertambah Panjang. Bandul
sederhana yang terdiri dari panjang tali l dan beban bermassa m. Gaya yang
bekerja pada beban adalah beratnya mg dan tegangan T pada tali. Tegangan
tali disebabkan oleh komponen berat Fn = mg cos θ, sedangkan komponen
mg sin θ bekerja untuk melawan simpangan. Mg sin θ inilah yang dinamakan
gaya pemulih (Fr). Jika bandul tersebut berayun secara kontinu pada titik
tetap (0) dengan gerakan melewati titik kesetimbangan c sampai berbalik ke
Bʹ ( B dan Bʹ simetris satu sama lain ) dengan sudut simpangan θο relatif
kecil maka terjadi ayunan harmonis sederhana (Giancoli,2007).
Bila suatu benda bergerak bolak – balik terhadap suatu titik tertentu,
maka benda tersebut dinamakan bergetar, atau benda tersebut bergetar. Dalam
ilmu fisika dasar, terdapat beberapa kasus bergetar diantaranya adalah gerak
harmonik sederhana (GHS) adalah gerak bolak – balik suatu benda yang
melalui titik kesetimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam
setiap detik selalu konstan. Gerak harmonik sederhana terjadi karena adanya
gaya pemulih atau restoring force. Dinamakan gaya pemulih karena gaya
selalu melawan perubahan posisi benda agar kembali ketitik setimbang.
Karena itulah terjadi gerak harmonik. Pengertian sederhana adalah bahwa kita
mengaggap bahwa tidak ada gaya disipatif, misalnya gaya gerak dengan
udara, atau gaya gesek antara komponen sistem (pegas dengan beban) atau
pegas dengan statifnya (Ishaq,2007).
Seperti pada percobaan yang dilakukan menggunakan kelereng. Model osilasi
kelereng dapat digunakan untuk menentukan konstanta percepatan gravitasi
(g), kita misalkan suatu bola pejal / kelereng dilepas pada intasan lengkung
dengan jari-jari (R) akan mengalami gerka osilasi balik. Misalnya kelereng
dengan jari-jari (a) diletakkan pada rell melengkung dengan jari-jari (R)
gerakan kelereng pada rell mirip dengan gerakan ayunan bandul sederhana
dengan panjang tali (R – a).

Dengan menggunakan hubungan translasi energi. Misalnya kelereng pada


awal berada diposisi A dan pada kedudukan seimbang berada diposisi B,
kehilangan energi oleh gerak dengan kecepatan linear bola dari A ke B adalah
mgh dimana h adalah tinggi OD. Energi yang hilang berubah menjadi energi
kinetik dengan persamaan eneri ialah ssebagai berikut :
1 1
Mgh = M v 2 + lω 2
2 2
1 I
(
= . v2 M + 2
2 a )
v 2 2
Dimana ω= dan I = M a
a 5
1 7
Mgh= ∙ M v 2
2 5
1 7 2
Jadi ¿ ∙ M v
2 5
Periode ayunan pendulum dengan persamaan kecepatan :
l
2
V P =2 gh dan
T P =2 π
√ g , maka periode osilasi untuk gerak kelereng

7 ( R−a )
adalah :
T P=2 π
√ 5g , dalam persamaan gravitasi menjadi
28 π ( R−a)
g=
5T2

Anda mungkin juga menyukai