Anda di halaman 1dari 30

PELURUHAN 𝜶, 𝜷, 𝛄

Nurlina, S.Pd., M.Si.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Sulawesi Barat
SEJARAH
1896 (Becquerel); peluruhan radioaktif mula-mula diamati pada unsur Uranium.
1898 (Marie & Pierre Curie); menemukan polonium (Z = 84) dan radium (Z = 88),
dua unsur baru radioaktif.
1899 (Ernest Rutherford); memilah radioaktivitas menjadi dua kelompok
berdasarkan daya jangkau serta daya ionisasinya pada suatu materi.
1900 (Paul Villard); menemukan jenis radiasi ketiga,peluruhan gamma.
1903 (Becquerel & the Curie’s); menerima Nobel Prize fisika dalam hal
mempelajari radioaktivitas.
1911 (Marie & Curie); menerima Nobel Prize kimia untuk penemuan polonium dan
radium.
1938 (Hahn & Strassmann); menemukan fisi inti.
1938 (Enrico Fermi); menerima nobel prize fisika dalam hal memproduksi unsur
radioaktif baru melalui irradiation neutron dan bekerja dengan reaksi inti.
HUKUM KEKEKALAN

Kekekalan energi
Kekekalan momentum linear
Kekekalan momentum sudut
Kekekalan muatan elektrik
Kekekalan nomor massa
JENIS PELURUHAN

Alpha Decay

Beta Decay

Gamma Emission

Positron Emission

Electron Capture
PARTIKEL ALPHA 𝛼

Stopped by a piece of paper

Penetrate skin only 0,3 mm

Consist of 2 protons and 2 neutrons


𝟒𝑯𝒆
Rutherford found an alpha particle to be a 𝟐

helium atom 42𝐻𝑒


PELURUHAN ALPHA 𝛼

𝐼𝑛𝑡𝑖 𝐼𝑛𝑑𝑢𝑘 → 𝐼𝑛𝑡𝑖 𝐴𝑛𝑎𝑘 + 𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒𝑙 𝐴𝑙𝑓𝑎


𝐴 𝐴−4
𝑍𝑋 → 𝑍−2𝑌 + 42𝛼

Ketika sebuah inti memancarkan partikel sinar alfa, inti tersebut kehilangan
empat nukleon (dua diantaranya adalah proton).
Penyebab; ukuran inti terlalu besar.
Mekanisme; Pemancaran partikel alfa mereduksi ukuran inti.
PELURUHAN ALPHA 𝛼

Example: Uranium-238 decays

238 234
92𝑈 → 90𝑇ℎ + 42𝐻𝑒

Alpha particle 𝛼
PELURUHAN ALPHA 𝛼
𝐼𝑛𝑡𝑖 𝐼𝑛𝑑𝑢𝑘 → 𝐼𝑛𝑡𝑖 𝐴𝑛𝑎𝑘 + 𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒𝑙 𝐴𝑙𝑓𝑎

𝐴 𝐴−4
𝑍𝑋 → 𝑍−2𝑌 + 42𝛼
𝐴 𝐴−4
∆𝑚 = 𝑚 𝑍𝑋 −𝑚 𝑍−2𝑌 − 𝑚 42𝛼

Energi yang dibebaskan:


𝑄 = 𝑚𝑐 2
𝐴 𝐴−4
𝑄= 𝑚 𝑍𝑋 −𝑚 𝑍−2𝑌 − 𝑚 42𝛼 𝑐 2

Energi kinetik alfa dapat ditulis:


𝐴−4
𝐾𝛼 = 𝑄
𝐴
PELURUHAN ALPHA 𝛼
Peluruhan Alpha merupakan salah satu
dari persitiwa efek penerowongan
(tunneling).
Teori peluruhan Alpha tidak bisa
dijelaskan melalui fisika klasik.
Gambar di samping menunjukkan
bahwa partikel alpha secara klasik
yang memiliki energi antara 4 hingga 8
MeV (bergantung dari nuklida tertentu)
tidak dapat meloloskan diri karena
tinggi rintangan potensial sebesar 25
MeV sehingga perlu energi antara 16 –
22 MeV dengan teori terobosan dari
peluruhan alpha.
EXAMPLE 1
Hitunglah energi kinetik partikel alfa yang dipancarkan dalam peluruhan alfa dari
Ra-226!
Penyelesaian:

226 222
88𝑅𝑎 → 86𝑅𝑛 +𝛼+𝑄
226 222
𝑄= 𝑚 88𝑅𝑎 −𝑚 86𝑅𝑛 − 𝑚 𝛼 𝑐2
𝑄 = 4,871 𝑀𝑒𝑉
𝐴−4 222
𝐾𝛼 = 𝑄= 4,871 𝑀𝑒𝑉
𝐴 226

𝐾𝛼 = 4,785 𝑀𝑒𝑉
BETA PARTICLE 𝛽
Very fast
Stopped by 0,1 mm of lead
Penetrate skin 17 mm
Beta particles may be positively or
negatively charged
Two types of beta decay are known:
- Peluruhan beta negatif 𝛽 − 𝑛 → 𝑝 + 𝑒 − + 𝑣ҧ
- Peluruhan beta positif 𝛽 + 𝑝 → 𝑛 + 𝑒+ + 𝑣
Reaksi yang menyaingi pemancaran
positron adalah tangkapan electron 𝑝 + 𝑒− → 𝑛 + 𝑣
(electron capture).
BETA DECAY 𝛽

Anti
Neutrino

Dalam peluruhan beta, sebuah neutron berubah menjadi sebuah proton atau
sebaliknya. Partikel yang dipancarkan disebut partikel beta (yang dikenal sebagai
elektron).
Penyebab; kelebihan neutron/proton.
BETA DECAY 𝛽 −

𝑛 → 𝑝 + 𝑒 − + 𝑣ҧ + 𝑄𝛽
𝐴 𝐴 0
𝑍𝑋 → 𝑍+1𝑌 + −1𝑒 + 𝑣 ҧ + 𝑄𝛽 −
𝐴 𝐴
∆𝑚 = 𝑚 𝑍𝑋 −𝑚 𝑍+1𝑌 − 𝑚𝑒 − 𝑚𝑣ത
𝐴
𝑄= 𝑀 𝑍𝑋 − 𝑍. 𝑚𝑒 − 𝑀 𝐴
𝑍+1𝑌 − 𝑍 + 1 𝑚𝑒 − 𝑚𝑒 𝑐 2
𝐴 𝐴
𝑄= 𝑀 𝑍𝑋 −𝑀 𝑍+1𝑌 𝑐2
BETA DECAY 𝛽 +

𝑝 → 𝑛 + 𝑒 + + 𝑣 + 𝑄𝛽
𝐴 𝐴 0
𝑍𝑋 → 𝑍−1𝑌 + +1𝑒 + 𝑣 + 𝑄𝛽 +
𝐴 𝐴
∆𝑚 = 𝑚 𝑍𝑋 −𝑚 𝑍−1𝑌 − 𝑚𝑒 − 𝑚 𝑣
𝐴
𝑄= 𝑀 𝑍𝑋 − 𝑍. 𝑚𝑒 − 𝑀 𝐴
𝑍−1𝑌 + 𝑍. 𝑚𝑒 − 2𝑚𝑒 𝑐 2
𝐴 𝐴
𝑄= 𝑀 𝑍𝑋 −𝑀 𝑍−1𝑌 − 2𝑚𝑒 𝑐 2
ELECTRON CAPTURE

𝑝 + 𝑒− → 𝑛 + 𝑣 + 𝑄
𝐴 0 𝐴
𝑍𝑋 + −1𝑒 → 𝑍−1𝑌 + +𝑣 + 𝑄
𝐴 𝐴
∆𝑚 = 𝑚 𝑍𝑋 + 𝑚𝑒 − 𝑚 𝑍−1𝑌 − 𝑚𝑣
𝐴 𝐴
𝑄= 𝑀 𝑍𝑋 − 𝑍. 𝑚𝑒 + 𝑚𝑒 − 𝑀 𝑍−1𝑌 + 𝑍 − 1 𝑚𝑒 𝑐 2
𝐴 𝐴
𝑄= 𝑀 𝑍𝑋 −𝑀 𝑍−1𝑌 𝑐2
EXAMPLE 2
K-40 adalah suatu isotop tidak lazim, dalam arti bahwa ia mengalami peluruhan
beta positif, beta negative dan tangkapan electron. Carilah nilai Q bagi masing-
masing peluruhan ini!
Penyelesaian:
40 40
19𝐾 → 20𝐶𝑎 + −10𝑒 + 𝑣ҧ + 𝑄
40 40 𝑄𝛽− = 1,312 𝑀𝑒𝑉
𝑄𝛽− = 𝑀 19𝐾 −𝑀 20𝐶𝑎 𝑐2

40 40
19𝐾 → 18𝐴𝑟 + +10𝑒 + 𝑣 + 𝑄
40 40
𝑄𝛽− = 𝑀 19𝐾 −𝑀 20𝐴𝑟 − 2𝑚𝑒 𝑐 2 𝑄𝛽+ = 0,483 𝑀𝑒𝑉

40 40
19𝐾 + −10𝑒 → 18𝐴𝑟 +𝑣+𝑄
40 40
𝑄𝐸𝐶 = 𝑀 19𝐾 −𝑀 18𝐴𝑟 𝑐2 𝑄𝐸𝐶 = 1,505 𝑀𝑒𝑉
GAMMA DECAY 𝛾

Pemancaran sinar Gamma tidak berlangsung secara sendiri, melainkan bersama


proses peluruhan Alpha dan Beta.
Peluruhan Gamma dapat terjadi pada peluruhan Alpha dan Beta ketika inti akhir
masih pada keadaan eksitasinya.
Peluruhan Gamma adalah peristiwa pemancaran sinar gamma (foton) yang terjadi
ketika suatu inti yang berada dalam keadaan tereksitasi kembali ke keadaan dasar
(ground state).
Energi sinar gamma yang dipancarkan sama dengan perbedaan energi antara dua
tingkat energi dikurangi dengan energi kinetic inti yang terpental.
GAMMA DECAY 𝛾

𝐸𝛾 = ∆𝐸 − 𝐸𝑅 𝐸𝑖 = Energi keadaan tereksitasi


𝐸𝑜 = Energi keadaan dasar
∆𝐸 = 𝐸𝑖 − 𝐸𝑜 𝑀 = Massa inti mula-mula
𝐸𝑅 = Energi pentalan inti setelah peluruhan
1 ∆𝐸 2 𝐶 = Kecepatan cahaya
𝐸𝑅 = ∆𝐸 = Beda energi keadan tereksitasi dan keadaan dasar
2 𝑀𝐶 2
JENIS-JENIS RADIASI
Radiasi Pengion (Ionisasi)
Jenis radiasi yang dapat menyebabkan proses ionisasi apabila
berinteraksi dengan materi.
Ion ini kemudian akan menimbulkan efek atau pengaruh pada bahan,
termasuk pada makhluk hidup.
Radiasi pengion disebut juga radiasi atom atau radiasi nuklir.
Contohnya: Alpha, Beta, dan Gamma

Radiasi Non-Pengion (Non-Ionisasi)


Radiasi yang mengacu pada jenis radiasi yang tidak membawa energi
yang cukup per foton untuk mengionisasi atom atau molekul.
Contohnya: bentuk energi yang lebih rendah dari radiasi elektromagnetik
(yaitu, gelombang radio, cahaya inframerah, dan cahaya tampak)
PENGGUNAAN RADIASI
Bidang Arkeologi
Penentuan umur fosil dengan C-14.

Bidang Kedokteran
Diagnosis
Pengobatan (Radioterapi)
Penelitian
PENGGUNAAN RADIASI
Bidang Hidrologi
Menguji kecepatan aliran
sungai/aliran lumpur
Mendeteksi kebocoran pada pipa
bawah tanah

Bidang Biologis
Mempelajari mekanisme
fotosintesis
Mempelajari proses penyerapan
air serta sirkulasinya di dalam
batang tumbuhan
Memacu mutase gen tumbuhan
dalam upaya mendapatkan bibit
unggul
PENGGUNAAN RADIASI
Bidang Ilmu Kimia
Teknik perunut
Analisis pengecenran isotop
Analisis Aktivasi Neutron (AAN)

Bidang Pertanian
Efisiensi pemupukan
Penemuan tanaman varietas baru
Pengendalian hama serangga
Pengawetan makanan
PENGGUNAAN RADIASI
Bidang Industri
Pemeriksaan tanpa merusak
Mengontrol ketebalan bahan
Pengawetan bahan
Meningkatkan mutu tekstil
Pemanfaatan radioisotope
untuk PLTN

Bidang Pertambangan
Merunut alur-alur minyak
bawah tanah
Penentuan strategi yang paling
baik untuk menyuntikkan air ke
dalam sumur-sumur.
BAHAYA RADIOAKTIF
RADIASI

Radioactivity: Expect the unexpected


https://www.youtube.com/watch?v=TJgc28csgV0

Nuclear Reactions, Radioactivity, Fission and Fusion


https://www.youtube.com/watch?v=fES21E0qebw&t=710s
RADIATION DOSE
Absorbed Dose
The amount of energy that cells
absorb, measured in Grays (Gy)
1 gray = 1 joule absorbed per kg of
tissue.

Equivalent Dose
A measure of possible harm from
radiation also taking account of the
radiation type, measured in Sieverts
(Sv).
HEALTH EFFECTS
Several things can happen when an ionizing radioation penetrates a
cell:
The cell is unaffected;
The cell is damaged but is able to repair itself;
The cell is killed;
The cell’s DNA is damaged but remains able to reproduce itself,
in its modified form. This cell could become cancerous.
If a sex cell is hit, ionization may cause a genetic mutation.
AN ANALOGY

Here’s a way to think about measures of radioation. Imagine


that you’re out in a rainstorm.
The amount of rain falling is measured in becquerels.
The amount of rain hitting you is measured in grays.
How wet you get is measured in sieverts.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai