Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Wahidatus Solihah (4201415055)
2. Febri Heni Masfufah (4201415066)
3. Muhammad Nahrowi (4211412031)
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah S.W.T atas segala rahmat dan karunia-
Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah untuk tugas mata kuliah Fisika Inti yang
berjudul “Peluruhan Alfa, Beta dan Gamma” tepat pada waktunya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu
memotivasi dan memberi masukan-masukan yang bermanfaat sehingga Kami dapat membuat
makalah ini dengan baik. Khususnya, Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Budi
Astuti, M.sc. selaku dosen mata kuliah Fisika Inti yang telah memberi tugas pembuatan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu Kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat untuk pembaca khususnya serta rekan-rekan mahasiswa pada
umumnya.
adalah Ma.
Berdasarkan hukum kekebalan energi
MpC2 = MdC2+ MC2 + K+ Kd.
Kd dan Kberturut-turut energi kinetik inti 𝐴−4
𝑍−2𝑌 (inti anak) dan energi kinetik
partikel .
Energi disintegrasi dapat dituliskan sebagai
Q = Kd + K= (Mp – Md - M) C2
Syarat terjadinya peluruhan spontan Jika Q > 0 sehingga:
𝑀𝑝 𝐶 2 > 𝑀𝑑 𝐶 2 +𝑀𝛼 𝐶 2 atau Mp > Md + M
Maka harga inti-inti dengan A 200 memenuhi syarat ini.
Fraksi Energi Peluruhan
𝑀𝑑
𝐾𝛼 = 𝑄
𝑀𝛼 + 𝑀𝑑
𝑀𝛼
𝐾𝑑 = 𝑄
𝑀𝛼 + 𝑀𝑑
Apabila pemancaran 𝛼 diikuti pemancaran sinar 𝛾, maka transisi terjadi dari dasar
𝐴 𝐴−4
𝑍𝑋 ketingkat eksitasi dari inti 𝑍−2𝑌
E𝛼 partikel 𝛼 diskrit dari tingkat dasar inti 𝐴𝑍𝑋 ke tingkat dasar inti 𝐴−4
𝑍−2𝑌
2𝑚(𝑉 − 𝐾)
𝑘=√
ℎ2
1 𝑏
2𝑚 2 2𝑍𝑒 2 2𝑍𝑒 2
ln 𝑃 = − 2 ( 2 ) ∫ ( − ) 𝑑𝑟
ℎ 4𝜋𝜀0 𝑟 4𝜋𝜀0 𝑏
𝑅
1 𝑏 1
2𝑚𝐾 2 𝑏 2
= −2 ( 2 ) ∫ ( − 1) 𝑑𝑟
ℎ 𝑟
𝑅
1 1 1 1
2𝑚𝐾 2 𝑅 2 𝑅 2 𝑅 2
= −2 ( 2 ) 𝑏 [𝑐𝑜𝑠 −1 ( ) − ( ) (1 − ) ]
ℎ 𝑏 𝑏 𝑏
Karena b ≫ R
1 1
𝑅 2 𝜋 𝑅 2
𝑐𝑜𝑠1 ( ) ≈ − ( )
𝑏 2 𝑏
1
𝑅 2
(1 − ) ≈ 1
𝑏
1 1
2𝑚𝐾 2 𝜋 𝑅 2
Sehingga ln 𝑃 ≈ −2 ( ) 𝑏 ( 2 − (𝑏 ) )
ℎ2
2𝑍𝑒 2
Dari pers (*) 𝑏 = 4𝜋𝜀
0𝐾
1 1 1
Jadi ln 𝑃 = 2,97 𝑍 𝑅 2 − 3,95 𝑍𝐾 2
2
Elektron yang dipancarkan pada peluruhan beta bukanlah elektron kulit atom dan juga bukan
elektron yang semula berada dalam inti. Tetapi elektron ini diciptakan oleh inti dari energi yang ada.
Jika ada beda energi diam sekurangkurangnya 𝑚𝑒 𝐶 2 , Maka penciptaan electron sangat
mungkin terjadi.
Dalam tahun 1934 Fermi telah mengajukan teori peluruhan beta berdasarkan
hipotesisi Pauli bahwa selain e- (elektron) dipancarkan v (anti neutrino) pada peluruhan
. Kemudian suatu teori yang lebih modern telah diajukan oleh Lee dan Yang pada
tahun 1956.
Berikut ini akan dibahas teori dari Fermi saja:
Asumsi-asumsi yang dikemukakan dalam teori Fermi:
1. Karena elektron/positron dan neutrino tidak ada di dalam inti, maka mereka harus
dibentuk dulu pada waktu disintegrasi:
n p v
1
N ( p) 2
2
C ( E max E ) ……………………….(2.1)
F dp
cacah rata-rata
gM
dengan C
2
1
3
C 3h7 2
F : Faktor Fermi
P : momentum linier
M = elemen matriks
Kurie Plot:
Suatu metode untuk menentukan energi .Transisi yang diperbolehkan berlaku: Pers
(2.1)
10 20 KeV
E (KeV)
Kinetik
Fenomena Peluruhan 𝜷
5,41 MeV -
1. Pemancaran Elektron
A
Z X
Z 1Y A 1 e 0
mp md me
Kd Ke
diabaikan
= mp + Z me , sehingga
mp = m (z) – z me
Z 1 Y A daughter M (Z 1)
= md + (Z+1) me , sehingga
md = m (z+1) – (z+1) me
3. Tangkapan Elektron n
-
Z X 1 e Z 1Y A
A 0
P
mp me md
+ kd = QEC
P M(z) = mp + zme
Elektron auger m( z ) m( z 1)
L xray
E xray Energi Sinar x (hf) = EK - EL
K
Energi elektron Auger
Ke = Exray – EL
= EK – EL – EL
Ke = EK – 2EL
Spektrum Beta
Spektrum Diskrit
1 decay:01 n
11 p 1 0 v
1 decay 01 n
11 p 1 0 v
EC 11 p 1 e 0 n1 v
* Momentum
* Muatan
sehingga :
Q E Ev E max
E 0 Ev 0 kontinu
C. PELURUHAN GAMMA
Pada tahun 1990 Villard menyelidiki/mendeteksi adanya radiasi dari sumber radioaktif,
radiasi tersebut mempunyai daya tembus jauh lebih besar daripada sinar α dan β. Radiasi
tersebut tidak dibelokkan oleh medan magnet maupun medan listrik. Radiasi tersebut tidak
bermuatan berupa gelombang elektromagnetik dan memancarkan foton dengan panjang
gelombang (0,005-0,5) Ǻ. Radiasi ini dinamakan radiasi gamma disebut juga sinar gamma.
Dalam proses pemancaran ini, baik nomor atom atau nomor massa inti tidak berubah.
( AX ) AX
Energi gelombang ini ditentukan oleh panjang gelombang (λ) atau oleh frekuensinya (f)
sesuai persamaan
ℎ𝑐
𝐸 = ℎ𝑓 =
𝜆
Ada tiga proses utama yang dapat terjadi apabila radiasi gamma melewati bahan,
yaitu efek fololistrik, hamburan Compton dan produksi pasangan. Ketiga proses
tersebut melepaskan elektron yang selanjutnya dapat mengionisasi atom-atom lain
dalam bahan. Peluang terjadinya interaksi antara radiasi gamma dengan bahan
ditentukan oleh koefisien absorbsi linier (μ). Karena penyerapan intensitas gelombang
elektromagnetik melalui tiga proses utama, maka nilai μ juga ditentukan oleh peluang
terjadinya ketiga proses tersebut, yaitu f untuk foto listrik, c untuk hamburan
t f c pp
Efek Fotolistrik
Efek foto listrik adalah peristiwa diserapnya energi foton seluruhnya oleh
elektron yang terikat kuat oleh suatu atom sehingga elektron tersebut terlepas dari ikatan
atom. Elektron yang terlepas dinamakan fotoelektron.efek foto listrik terutama terjadi
antara 0,01 MeV hingga 0,5 MeV.
Efek fotolistrik ini umumnya banyak terjadi pada materi dengan Z yang besar,
seperti tembaga (Z = 29).
Energi foton yang datang sebagian besar berpindah ke elektron fotolistrik dalam
bentuk energi kinetik elektron dan sebagian lagi digunakan untuk melawan energi ikat
elektron ( W0 ).
K hf W0
Dari persamaan diatas terlihat bahwa agar efek fotolistrik terjadi, maka energi
foton harus sekurang-kurangnya sama dengan energi ikat elektron yang berinteraksi.
Hamburan Compton
Produksi Pasangan
Produksi pasangan terjadi karena interaksi antara foton dengan medan listrik
dalam inti atom berat. Jika interaksi itu terjadi, maka foton akan lenyap dan sebagai
gantinya akan timbul sepasang elektron-positron. Karena massa diam elektron ekivalen
dengan energi 0,51 MeV, maka produksi pasangan hanya dapat terjadi pada energi foton
2
≥ 1,02 MeV (2mec ).
Kedua partikel ini akan kehilangan energinya melalui proses ionisasi atom
bahan. Positron yang terbentuk juga bisa bergabung dengan elektron melalui suatu
proses yang dinamakn annihiliasi.
1
setengahnya I I 0 , maka
2
0,693
HVT
Dilihat dari daya tembusnya, radiasi gamma memiliki daya tembus paling kuat
dibandingkan dengan radiasi partikel yang dipancarkan inti radioaktif lainnya.
Sebaliknya, daya ionisasinya paling lemah. Karena sinar gamma termasuk
gelombang elektromagnetik, maka kecepatannya sama dengan kecepatan cahaya.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Simpulan dari makalah ini adalah:
1. Peluruhan alfa adalah jenis peluruhan radioaktif dimana inti atom yang
memancarkan partikel alfa, dan dengan demikian mengubah (meluruh) menjadi
atom dengan nomor massa 4 dan nomor atom 2. Partikel alfa yang keluar hanya
dapat dijelaskan secara kuantum melalui efek terobosan.
2. Dalam peluruhan beta, sebuah neutron berubah menjadi sebuah proton (atau sebuah
proton menjadi neutron).
𝑛→𝑝+𝑒
3. Radiasi sinar gamma tidak bermuatan berupa gelombang elektromagnetik dan
memancarkan foton dengan panjang gelombang (0,005-0,5) Ǻ. Radiasi tersebut
tidak dibelokkan oleh medan magnet maupun medan listrik. Dalam proses
pemancaran ini, baik nomor atom atau nomor massa inti tidak berubah.
( AX ) AX
B. Saran
Saran dari makalah ini adalah agar para pembaca dapat mencari atau membaca
referensi lain tentang peluruhan alfa, beta, dan gamma agar wawasan tentang peluruhan
alfa, beta, dan gamma dapat lebih dipahami.
REFERENSI
Krane, K. S.1992.Fisika Modern.Jakarta:Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press)
Dwijayanti, P. 2012. Diktat Mata Kuliah Fisika Inti.Semarang : FMIPA Unnes.
Beiser, A. 1986. Konsep Fisika Modern. Jakarta: Penerbit Erlangga