Anda di halaman 1dari 42

RESUME MATERI RANGKAIAN LISTRIK II

TRANSIEN RL ARUS DC

Di susunOleh :
Kelompok III
AwaliaSeptyani (5115150661)
Citra Tri Ayuningtias (5115152673)
DesiAndriani (5115153789)
DetiaNurindah Sari (5115155603)
Fajar Arif (5115152293)
Gabriellia Surya Putri (5115151262)
SitiBayani (5115151046)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2016

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 1


KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang sangat mendalam kami panjatkan kehadirat Allah SWT sehingga
melalui rahmat-Nya yang tiada terkira tugas makalah saya dengan judul “resume rangkaian
listrik” ini dapat terselesaikan.
Makalah ini di susun oleh kami dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari
diri kami maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang resume materi tentang teorema superposisi, thevenin,
Norton, dan transien sengaja dipilih karena menurut kami, wawasan tentang materi ini sangat
luas sehingga harus kita pelajari lebih mendalam. Untuk dicermati dan perlu mendapat
dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah banyak membantu
kami agar dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kami mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 2


DAFTAR ISI
BAB I ......................................................................................................... Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN ........................................................................................ Error! Bookmark not defined.
A. LATAR BELAKANG......................................................................... Error! Bookmark not defined.
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................... Error! Bookmark not defined.
C. TUJUAN PENULISAN ..................................................................... Error! Bookmark not defined.
D. METODE PENGUMPULAN DATA .................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB II ........................................................................................................ Error! Bookmark not defined.
PEMBAHASAN .......................................................................................... Error! Bookmark not defined.
A. TRANSIEN ..................................................................................... Error! Bookmark not defined.
B. GEJALA PERALIHAN PADA RL .................................................................................................... 14
C. TETAPAN WAKTU TC ................................................................................................................. 16
D. DAYA SESAAT ............................................................................................................................ 17
E. ARUS PERALIHAN PADA RL ....................................................................................................... 18
F. CONTOH SOAL ........................................................................................................................... 20
BAB III .................................................................................................................................................... 22
LATIHAN SOAL ....................................................................................................................................... 22
BAB IV....................................................................................................... Error! Bookmark not defined.
PENUTUP .................................................................................................. Error! Bookmark not defined.
KESIMPULAN ........................................................................................ Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... Error! Bookmark not defined.

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 3


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pada pembahasan sebelumnya, kita sudah membahas materi mengenai teorema star delta.
Untuk menambah wawasan dan ilmu kita, maka kami memperdalam pembahasan
teorema Thevenin, teorema Norton, transien RL arus DC

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana cara penyederhanaan arus bolak-balik?
2. Bagaimana konsep penyederhanaan arus bolak balik dengan menggunakan
teorema Thevenin?
3. Bagaimana konsep penyederhanaan arus bolak balik dengan menggunakan
teorema Norton?
4. Bagaimana gejala dan konsep transien pada rangkaian RL?
5. Bagaimana menyelesaikan rangkaian transien?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui konsep penyederhanaan arus bolak-balik.
2. Mahasiswa mengetahui serta memahami konsep teorema Thevenin dalam
penyederhanaan arus bolak-balik.
3. Mahasiswa mengetahui serta memahami konsep teorema Norton dalam
penyederhanaan arus bolak-balik
4. Dapat memahami gejala dan konsep transien pada rangkaian RL
5. Dapat menyelesaikan rangkaian transien

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 4


BAB II

PEMBAHASAN

1. TEOREMA THEVENIN

Teorema ini ditemukan oleh seorang insinyur Perancis yang bekerja di bidang
telegraph bernama M.L Thevenin. Tujuan dari teorema ini adalah untuk
menyederhanakan analisis rangkaian, yaitu dengan membuat rangkaian pengganti
berupa sumber tegangan yang di hubungkan secara seri dengan suatu resistansi
ekuivalennya.
Pada teorema Thevenin berlaku :
“suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan dengan hanya terdiri dari
satu buah sumber tegangan yang dihubungkan secara seri dengan sebuah
tahanan ekuivalennya pada dua terminal yang diamati”.
suatu rangkaian yang terdiri dari beberapa sumber tegangan dan impedansi,
dapat diubah menjadi :
1. Satu sumber arus pengganti Thevenin (VTH).
2. Satu sumber impedansi pengganti Thevenin yang tersusun secara seri.

Langkah penyelesaian dengan teorema Thevenin adalah :

Z1 = 2j Z3 = 4 Ω

Z2 = -j

VB = 6 ∠ 0°

VA = 2 ∠ 0°

1. Sumber arus dibuka dan tegangan dihubung singkat (dishort).


2. Lepaskan komponen bila akan dicari tegangan atau arusnya.

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 5


3. Tentukan hambatan pengganti (ZTH).

𝒁𝟏 ∙ 𝒁𝟐
𝒁𝑻𝑯 =
𝒁𝟏 + 𝒁𝟐

2j(−j)
ZTH =
2j + (−j)
= 2j
= 2∠ − 90
= −𝟐𝐣

4. Pasang kembali sumber tegangan, atau sumber arus dan tentukan


besar VTh?
Tentukan lebih dahulu ITh

Jika Jika VB > VA maka,

𝐕𝐁 − 𝐕𝐀
𝐈𝐓𝐇 =
𝐙𝟏 + 𝐙𝟐

6∠0° − 2∠0°
ITH =
j

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 6


4∠0°
=
1∠90°
= 4∠ − 90°
= −𝟒𝐣

𝐕𝐓𝐇 = 𝐕𝐁 − 𝐈𝐓𝐇 ∙ 𝐙𝟐
𝐕𝐓𝐇 = 𝐕𝐀 − 𝐈𝐓𝐇 ∙ 𝐙𝟏

VTH = 6∠0° − (4∠90°) ∙ −j


= 6∠0° − (4∠90°) ∙ 1∠ − 90°
= 6∠0° − (4∠ − 180°)
= 6 − (−4)
= 𝟏𝟎∠𝟎°
5. Buat rangkaian pengganti

6. Pasang kembali komponen yang dilepas

𝐕𝐓𝐡
𝐈=
𝐙𝐓𝐡 +𝐙𝟑

10∠0
=
4−2j
10∠0°
= = 2,24∠26,56°
4,47∠ − 26,56°

2. TEOREMA NORTON

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 7


Teorema ini didapatkan oleh E.L Norton, seorang ilmuan yang bekerja di Bell
Telephone Laboratories. Teorema norton menyatakan bahwa suatu rangkaian
listrik dapat disederhanakan dengan hanya terdiri dari satu buah sumber arus yang
dihubung palalelkan dengan sebuah tahanan ekuivalennya pada dua terminal yang
diamati.
Suatu rangkaian yang terdiri dari beberapa sumber tegangan dan impedansi,
dapat diubah:
1. Satu sumber arus pengganti Norton (IN)
2. Satu impedansipengganti Norton yang tersusun secara paralel

IN
ZN

Langkah penyelesaian dengan teorema Norton adalah :

Perhatikan gambar rangkaian dibawah ini !

Z1 = 2j Z3 = 4 Ω

Z2 = -j

VB = 6 ∠ 0°

VA = 2 ∠ 0°

1. Sumber arus dibuka dan sumber tegangan dihubung singkat (dishort)


2. Lepaskan komponen bila akan dicari tegangan atau arusnya

3. Tentukan hambatan pengganti (ZTH)

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 8


𝐙𝟏 ∙ 𝐙𝟐
𝐙𝐍 =
𝐙𝟏 + 𝐙𝟐

2j ∙ (−j)
ZN =
2j + (−j)
2
= = 2 ∠ 0°
j

= -2j

4. Pasang kembali sumber tegangannya.

5. Kemudian titik a-b dihubungkan singkat. Sehingga IN dapat diperoleh


dengan:

𝐕𝐀 𝐕𝐁
𝐈𝐍 = +
𝐙𝟏 𝐙𝟐

𝟐∠𝟎° 𝟔∠𝟎°
𝐈𝐍 = +
𝟐𝐣 −𝐣

𝟐∠𝟎° 𝟔∠𝟎°
= +
𝟐∠𝟗𝟎° 𝟏∠−𝟗𝟎°

= 𝟏∠ − 𝟗𝟎° + 6∠𝟗𝟎°

= -j +6j = 5j

= 𝟓∠𝟗𝟎°

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 9


6. Gambarkan kembali rangkaian pengganti Nortonnya (rangkaian
aktif), kemudian pasangkan kembali komponen yang tadi dilepas.

Maka dapat diperoleh besar nilai arus yang mengalir (I), yaitu:

ZN
I= . IN
ZN + Z2
-2j
= . 5j
4-2j
10
=
4-2j
10∠0°
=
4,47∠-26,56°

= 2,24∠26,56°

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 10


C. TRANSFORMASI DELTA WYE

Pada banyak aplikasi rangkaian, kita menemukan komponen-komponen yang


terhubung bersama pada satu dari dua cara sehingga membentuk rangkaian tiga
terminal : sambungan “Delta” atau "Δ" dan juga sambungan "Wye' atau “Y” Hal ini
dimungkinkan bagi kita untuk menghitung nilai resistor,kapasitor maupun
induktor yang tepat untuk menggantikan bentuk ini (Y dan Δ) ke bentuk yang
lainnya. Rangkaian Δ dan Y mempunyai sifat yang sama.

Gambar 1. Delta (∆) network dan Wye (Y) network

Jika sekumpulan resistansi yang membentuk hubungan tertentu saat dianalisis


ternyata bukan merupakan hubungan seri ataupun hubungan paralel yang telah
kita pelajari sebelumnya, maka jika rangkaian resistansi tersebut membentuk
hubungan star atau bintang atau rangkaian tipe Y, ataupun membentuk hubungan
delta atau segitiga atau rangkaian tipe ∆, maka diperlukan transformasi baik dari
star ke delta ataupun sebaliknya.

1. Tranfromasi dari rangkaian delta (∆) ke rangkaian wye (Y)

Z1 = 𝒁𝑨+𝒁𝒁𝑨𝑩𝒁+𝑪 𝒁𝑪

𝒁𝑩 𝒁𝑪
Z2 =
𝒁𝑨 + 𝒁𝑩 + 𝒁𝑪

𝒁𝑨 𝒁𝑩
Z3 =
𝒁𝑨 + 𝒁𝑩 + 𝒁𝑪

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 11


2. Tranfromasi dari rangkaian wye ke rangkaian delta

𝐙𝟏 𝐙𝟐 +𝐙𝟏 𝐙𝟑 + 𝐙𝟐 𝐙𝟑
ZA =
𝐙𝟐

𝐙𝟏 𝐙𝟐 +𝐙𝟏 𝐙𝟑 + 𝐙𝟐 𝐙𝟑
ZB =
𝐙𝟏

𝐙𝟏 𝐙𝟐 +𝐙𝟏 𝐙𝟑 + 𝐙𝟐 𝐙𝟑
RC =
𝐙𝟑

Catatan : Dua Persamaan diatas sangat dipengaruhi oleh posisi Z pada gambar,
jika peng-index-an gambar diganti, maka permasaan harus
disesuaikan lagi dengan gambar.

Contoh Soal !!!

Carilah impendasi total pada rangkaian dibawah ini !

Penyelesaian :

Bila kita melihat Z1, Z2, dan Z3 sebagai suatu rangkaian Δ dan ingin menggantinya
dengan rangkaian Y, kita bisa mengubah rangkaian jembatan ini menjadi
rangkaian yang lebih sederhana yaitu rangkaian seri-paralel:

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 12


Memilih bagian rangkaian (∆) ∆ telah dikonversi menjadi Y
yang akan dikonversi

Z 1 Z2
ZA =
Z1 + Z2 + Z3
−4j.−4j
=
−4j+(−4j)+4j
16j2
=
4j
= - 4j
Z1 Z3 −16j2
ZC = ZB = = = 4j
Z1 + Z2 + Z3 −4j
ZA1 = ZA2 = ZB + Z4
= 4j + 2
= 2+4j
(2+4j)(2+4j)
Zp =
2+4j+2+4j
4+8j+8j+16j2
=
4+8j
4+16j+16j2
=
4+8j
−12+16j
=
4+8j
20∠126,86°
=
8,9∠63,43°
Zp = 2,2 ∠ 63,43° Ω
Zp = 0,98 + 1,96 j

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 13


A. TRANSIEN

Transien adalah kondisi perubahan dari tegangan nol ke tegangan stasioner


(maksimum). Atau transien adalah kondisi perubahan dati tegangan stasioner
(maksimum) ke tegangan nol. Transien hanya terjadi sebentar dan biasanya hanya
terjadi pada sekian detik. Keadaan tegangan stasioner adalah keadaan pada saat suatu
tegangan maksimum, seperti pada saat lampu menyala.

Contoh alat yang mengalami masa Transien dan Stasioner yaitu solder dan
kompor listrik. Stasioner terjadi saat solder telah panas dan dapat melelehkan timah.
Sedangkan pada kompor listrik masa stasioner terjadi pada saat kumparan berwarna
merah atau telah panas.

A. GEJALA PERALIHAN PADA RL

R XL

V
𝐝𝐢
𝛜 = −𝐋
𝐝𝐭

Hukum pada ruang tertutup

di
𝚺𝛜 = 𝐑 ∙ 𝐈 V−L =R∙I
dt

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 14


𝐕+𝛜 =𝐫∙𝐢
di dt
=
V−R∙I L

1 d(V − R ∙ I) 1
− = dt
R (V − R ∙ I) L

d(V − R ∙ I) R
= − dt
(V − R ∙ I) L

Untuk t = 0 sampai dengan t = t dan I = 0 sampai dengan I = 1

I t
d(V − RI) R
∫ = − ∫ dt
V − RI L
0 0

1 R t
[Ln (V − RI)I] = − [t]
0 L 0
V − RI R
Ln =− t
V L
RI −
Rt
1− =e L
V
V −
Rt
I = (1 − e L )
R
V
IM = Io =
R
Rt
I = Io (1 − e− L )

__________________________________________ × R
Rt
IR = R. I0 (1 − e− L )

Rt
VR = V ( 1 − e− L )

Rt

d(Io (1 − e L)
VL = L
dt

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 15


R −Rt
VL = L Io . .e L
L
Rt
VL = RIo . e− L
Rt
VL = Ve− L

V = VR + VL
Rt Rt
V = V ( 1 − e− L ) + (Ve− L )

Grafik I, VR, dan VL sebagai fungsi waktu pada penutupan saklar

B. TETAPAN WAKTU TC

V Rt
I= (1 − e− L )
R
L
t = , maka
R

L R
I = Io (1 − e−Rx L )

I = Io (1 − e−1 )
1
I = I0 (1 − )
e
RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 16
I = Io (1 − 0,368)

I = 0,632. Io

Keterangan:
L
 Untuk t = R disebut tetapan waktu TC
 Untuk t = 5 TC dianggap arus telah mencapai nilai maksimum
L
 Jika R kecil, berarti rangkaian cepat mencapai keadaaan stasioner

C. DAYA SESAAT

Pada Hambatan R

PR = VR I
Rt Rt
= V (1 − e− L ) xIo (1 − e− L )

Rt 2Rt
− −
= VI0 (1 − 2e L +e L )

Pada Induktor L
Rt Rt
PL = VL . Io = Ve− L x I0 (1 − e− L )

Daya Total

Pt = PR + PL
Rt
= VI0 (1 − e− L )

𝐑𝐭
𝐕𝟐
𝐏𝐭 =
𝐑
(𝟏 − 𝐞− 𝐋 )

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 17


D. ARUS PERALIHAN PADA RL

Rangkaian dalam keadaan stasioner saklar di pindahkan dari posisi (1) ke (2)
mengakibatkan elemen R dan L terhubung pendek.

0 = VL + VR
di
R.I = - L untuk, t = 0, t =t
dt

di
=-
R
dt I = I0 , I =I
dt L

I dI R t
∫I = - ∫0 dt
0 I L

R
[Ln I]II0 = - [t]t0
L

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 18


I R
Ln =- t
I0 L

R
I = I0 e − L t
di
R. I = - L
dt

R
R. I = R I0 e− L t
𝐑
𝐕𝐑 = V 𝐞− 𝐋 𝐭

dI
VL = L
dt

R
VL = L d (I0 e− L t )

R
R
= L I0 (− ) e− L t
L

𝐑
𝐕𝐋 = −𝐕𝟎 𝐞− 𝐋 𝐭

Jadi, V = VR + VR
𝐑 𝐑
V = V 𝐞− 𝐋 𝐭 - V 𝐞− 𝐋 𝐭 = 0
Grafik arus peralihan setelah hubung singkat

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 19


Daya pada saat R

PR = VR . I
R
PR = V I0 e−2 L t

𝐕 𝟐 −𝟐𝐑 𝐭
𝐏𝐑 = 𝐞 𝐋
𝐑

Daya sesaat pada inductor L

PL = VL . I
R
PL = −V I0 e−2 L t

𝐕 𝟐 −𝟐𝐑 𝐭
𝐏𝐋 = − 𝐞 𝐋
𝐑
Daya Total

𝐏𝐓 = 𝐏𝐑 + 𝐏𝐋 = 𝟎

CONTOH SOAL

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 20


1. Kumparan dengan tahanan 10 Ω dan induktansi 0,4 H di hubungkan pada
sumber tegangan 100 V arus searah. Hitung :
a. Besar arus peralihan (I)
b. Tegangan pada tahanan (VR)
c. Tegangan pada inductor (VL)
d. Waktu peralihan

Pembahasan:
Diketahui:

R = 10 Ω

L = 0,4 H

V = 100 V

Penyelesaian:
Rt
V
a. I = (1 − e− L )
R
100 10t

I= (1 − e 0,4 )
10
10t

I = 10 (1 − e 0,4 )

I = 10(1 − e−25t )
Rt
b. VR = V ( 1 − e− L )
VR = 100 ( 1 − e−25t )

Rt
c. VL = Ve− L
VL = 100e−25t

d. Waktu peralihan
L
t=
R
0,4
t=
10
t = 0,04 detik

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 21


BAB III

LATIHAN SOAL
1. Carilah nilai I pada rangkaian dibawah ini dengan Teorema Thevenin !

Pembahasan:

Diketahui : V = 2 ∠ 0° Z2 = - 2 j
Z1 = 6 Z3 = 5 j
Ditanya : I?
Jawab :
a. Sumber dishort, lepaskan komponen yang dicari.

Zab = ZTh

Z1 . Z2
ZTh =
Z1 + Z2
(6)(−2 j) − 12 j
= =
6+2 j 6−2 j
12 ∠−90°
=
6,32 ∠−18,43
𝐙𝐓𝐡 = 1,9 ∠ 71,57 Ω

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 22


b. Pasang kembali sumber yang dilepas.

V
ITh = VTh = ITh . Z2
Z1 + Z2
2∠0
= = (0,32 ∠ 18,43) (- 2 j)
6,32 ∠−18,43
𝐈𝐓𝐡 = 0,32 ∠ 18,43 A = (0,32 ∠ 18,43) ( 2 ∠ - 90°)
𝐕𝐓𝐡 = 0.64 ∠ - 71,57°

c. Buat Rangkaian pengganti.

d. Pasang kembali komponen yang dilepas.

𝒁𝑻𝒉 = 1,9 ∠ 71,57 °


5∠90°

𝑉𝑇𝐻

VTh
I=
ZTh + Z3

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 23


0.64 ∠ − 71,57°
=
(1,9 ∠ 71,57 Ω) ( 5 ∠ 90 )
0.64 ∠ − 71,57°
=
0,6 + 3,2 j
0.64 ∠ − 71,57°
=
3,26 ∠ 79,4
I = 0,2 ∠ - 150,9 A
2. Perhatikan rangkaian dibawah ini!

Tentukan besar ITotal dari rangkaian diatas!

Pembahasan:

Diketahui :
V1 = 10 ∠ 20° Z1 = 13 Z2 = -10j + 4 j = -6j
V2 = 8 ∠ 10° Z3 = 4+5 j
Ditanya: IT .....???
Jawab:
a. Ubah rangkaian diatas kedalam bentuk impedansi

b. Sumber arus dibuka dan tegangan dihubung singkat (dishort).


c. Lepaskan komponen bila akan dicari tegangan atau arusnya.

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 24


d. Tentukan hambatan pengganti (ZTH).
𝒁𝟏 ∙ 𝒁𝟐
𝒁𝑻𝑯 =
𝒁𝟏 + 𝒁𝟐

13(−6j)
ZTH =
13 + (−6j)
−78j
=
13 − 6j
78∠−90°
= 14,3∠−24,8°

= 5,45∠ − 65,2°

e. Pasang kembali sumber tegangan, atau sumber arus dan tentukan besar VTh?
Tentukan lebih dahulu ITh

Jika Jika VB > VA maka,

𝐕𝐁 − 𝐕𝐀
𝐈𝐓𝐇 =
𝐙𝟏 + 𝐙𝟐

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 25


10∠20° − 8∠10°
ITH =
13 − 6j
(9,4 + 3,42j) − (7,9 + 1,4j)
=
14,3∠ − 24,8°
(17,3 + 4,82j)
=
14,3∠ − 24,8°
(17,95∠15,6°)
=
14,3∠ − 24,8
= (1,22∠40,4°)

𝐕𝐓𝐇 = 𝐕𝐁 − 𝐈𝐓𝐇 ∙ 𝐙𝟐
𝐕𝐓𝐇 = 𝐕𝐀 − 𝐈𝐓𝐇 ∙ 𝐙𝟏

VTH = 10∠20° − ((1,22∠40,4°) ∙ (13)


= 10∠20° − (4∠90°) ∙ 13∠0°
= 10∠20° − (52∠90°)
= (9,4 + 3,42j) − (52j)
= 𝟗, 𝟒 − 𝟒𝟖, 𝟓𝟖𝐣 = 𝟒𝟗, 𝟓∠ − 𝟕𝟗, 𝟎𝟒°
f. Buat rangkaian pengganti

g. Pasang kembali komponen yang dilepas

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 26


𝐕𝐓𝐡
𝐈=
𝐙𝐓𝐡 +𝐙𝟑
𝟒𝟗,𝟓∠−𝟕𝟗,𝟎𝟒°
=
𝟓,𝟒𝟓∠−𝟔𝟓,𝟐°+(𝟒+𝟓𝐣)

49,5∠ − 79,04°
=
2,29 − 4,9j + 4 + 5j
49,5∠−79,04°
= 6,29+0,1j
49,5∠−79,04°
= 6,29∠0,91°

= 𝟕, 𝟖𝟔∠ − 𝟕𝟗, 𝟗𝟓°

3. Carilah I pada Z2 pada rangkaian dibawah ini menggunakan Teorema Norton !

Pembahasan:

Diketahui : V1 = 10 ∠ 0° Z1 = 3 + j Z3 = 1 + 5 j
V2 = 6 ∠ 0° Z2 = 2 – 4 j
Ditanya :
Jawab :
a. Ubah rangkaian diatas dalam bentuk impedansi

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 27


b. Kemudian,semua sumber dihubung singkat.

Z1 Z2

Z3

c. Lepaskan komponen yang ingin dicari.

Z1 Z2

ZN

Z1 .Z3
ZN =
Z1 + Z3
( 3+j ) ( 1+5 J)
=(
3+j )+ ( 1+5 J)
( 3+j ) ( 1+5 J)
=
4+6 j
(3,2 ∠ 18,43) (5,1 ∠ 78,69)
=
7,21 ∠ 56,31

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 28


16,32 ∠ 97,12
=
7,21 ∠ 56,32
𝐙𝐍 = 2,3 ∠ 40,81°

d. Pasang kembali sumber yang dilepas.


Z1 Z2

V2
V1
ZN

e. Kemudian titik a-b dihubungkan singkat. Sehingga IN dapat diperoleh dengan:

ΣI = 0
I1 + I2 − IN = 0
IN = I1 + I2

V1 V2
IN = +
Z1 Z3
10∠0° 6∠0°
= +
3,2∠18,43 5,1∠78,69
= (3,125 ∠ − 18,43°) + (1,18 ∠ − 78,69)
= (2,96 − 0,98j ) + ( 0,23 − 1,157 j )
= 𝟑, 𝟏𝟗 − 𝟐, 𝟏𝟒 𝐣

f. Buat Rangkaian Pengganti, kemudian pasangkan kembali komponen yang tadi


dilepas.

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 29


I ZN
Z2 = . I
ZN + Z2 N
2,3 ∠ 40,81
= ( 2,3 ∠ 40,81)+(2−4J)
. 3,19 − 2,14 j
2,3 ∠ 40,81
= . 3,84 ∠ - 33,85
3,74−2,5 j
8,83 ∠ 6,96
= = 1,96 ∠ 40,72° = 1,5 + 1,3 j
4,49 ∠−33,76

4. Perhatikan rangkaian dibawah ini!

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 30


Hitunganlah ZT dan IT pada rangkaian tersebut!

Pembahasan:

Diket :
V = 20∠45° Volt XLc = 10 Ω
RA = 20Ω XL4 = 20 Ω
RB = 30Ω XL5 = 10
R5 = 25 Ω
Ditanya: ZT dan IT .............?
a. Ubah rangkaian pada soal menjadi bentuk impendasi terlebih dahulu.

dengan nilai Z masing-masing pada rangkaian diatas adalah


ZA = 20 Z4 = 20j
ZB = 30 Z5 = 25-10j
ZC = 10j

b. Mencari Z1,Z2, dan Z3


Transformasikan dari rangkaian segitiga (Za, Zb, dan Zc) ke rangkaian bintang (Z1, Z2,
dan Z3), maka rangkaian akan seperti ini:

IT

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 31


𝐙𝐁 𝐙𝐂 𝟑𝟎 .𝟏𝟎𝐣 𝟑𝟎𝟎𝐣 𝟑𝟎𝟎∠𝟗𝟎°
Z1 = = = = = 𝟓, 𝟖𝟖∠𝟕𝟖, 𝟕°
𝐙𝐀 + 𝐙𝐁 +𝐙𝐂 𝟐𝟎+𝟑𝟎+𝟏𝟎𝐣 𝟓𝟎+𝟏𝟎𝐣 𝟓𝟏∠𝟏𝟏,𝟑𝟎°

𝐙𝐀 𝐙𝐂 𝟐𝟎 .𝟏𝟎𝐣 𝟐𝟎𝟎𝐣 𝟐𝟎𝟎∠𝟗𝟎°


Z2 = = = = =𝟑, 𝟗𝟐∠𝟕𝟖, 𝟕 °
𝐙𝐀 + 𝐙𝐁 +𝐙𝐂 𝟐𝟎+𝟑𝟎+𝟏𝟎𝐣 𝟓𝟎+𝟏𝟎𝐣 𝟓𝟏∠𝟏𝟏,𝟑𝟎°

𝐙𝐀 𝐙𝐁 𝟐𝟎 .𝟑𝟎 𝟔𝟎𝟎 𝟔𝟎𝟎∠𝟎°


Z3 = = = = = = 𝟏𝟏, 𝟕𝟔∠ − 𝟏𝟏, 𝟑𝟎°
𝐙𝐀 + 𝐙𝐁 +𝐙𝐂 𝟐𝟎+𝟑𝟎+𝟏𝟎𝐣 𝟓𝟎+𝟏𝟎𝐣 𝟓𝟏∠𝟏𝟏,𝟑𝟎°

c. Mencari Impendasi total (Ztotal)


 Tahap 1

Z2,4 = Z2 + Z4

= 3,92∠78,7° + 20j = 0,76 + 23,84j

Z1,5 = Z1 + Z5

= 5,88∠78,7° + 25-10j = 26,15 - 4,24j

 Tahap 2
Paralelkan Z2,4 dengan Z1,5
Z2,4// Z1,5 = ZP
Z1,5 .Z2,4
ZP =
Z1,5 + Z2,4
(𝟎,𝟕𝟔 + 𝟐𝟑,𝟖𝟒𝐣)(𝟐𝟔,𝟏𝟓 − 𝟒,𝟐𝟒𝐣)
Zp = (
𝟎,𝟕𝟔 + 𝟐𝟑,𝟖𝟒𝐣)+(𝟐𝟔,𝟏𝟓 − 𝟒,𝟐𝟒𝐣)
(23,85∠88,17°)(4,75∠−63°)
=
(26,91+19,6j)
(23,85∠88,17°)(4,75∠−63°)
=
(19,78∠82,18°)
(13,53∠25,17°)
=
(19,78∠82,18°)
= 𝟎, 𝟔𝟖𝟒∠ − 𝟓𝟕, 𝟎𝟏°

 Tahap 3
ZTotal = Z3 + Zp
ZTotal = (11,76∠ − 11,30°) + (0,684∠ − 57,01°)
ZTotal = (19,37-3,87j) + (0,37-0,573j)
ZTotal = (19,74 - 4,44j) = 𝟏𝟕, 𝟑𝟐∠ − 𝟏𝟒, 𝟗𝟓°

d. Mencari IT

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 32


𝐕
IT =
𝐙𝐓

𝟐𝟎∠𝟒𝟓°
=
𝟏𝟕,𝟑𝟐∠−𝟏𝟒,𝟗𝟓°

= 𝟏, 𝟏𝟓∠𝟓𝟗, 𝟗𝟓°

5. Tentukan nilai ZT pada rangkaian berikut

Diketahui:
Z1 = 3 + 6j ZA = 1 + 2j

Z2 = 3 + 6j ZB = 1 + 2j

Z3 = 3 + 6j ZC = 1 + 2j

Z1 = Z2 = Z3 = 6,7 ∠ 63,43°

ZA = ZB = ZC = 2,23 ∠ 63,43°

Ditanya: ZT

Jawab:

a. Konversikan “Y” menjadi “Δ” ekivalensinya, karena resistor yang tersambung “Y”
memiliki nilai-nilai yang sama. Ekivalen “Δ” nya akan memiliki nilai-nilai sebesar

Z Δ = 3 (1+2j) = 3+6j =6,7 ∠ 63,43°

Sehingga rangkaiannya menjadi gambar di bawah ini.

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 33


b. Selanjutnya, kita paralel kan

6,7 ∠ 63,43° ∙ 6,7 ∠ 63,43°


ZP1 = ZP2 = ZP3 = ZP =
(3 + 6j) + (3 + 6j)
44,9 ∠ 126,86°
=
6 + 12j
45,024 ∠ 126,89°
=
13,4 ∠ 63,43°
= 3,36 ∠ 63,46°
= 1,5 + 3,01j

Sehingga rangkaiannya menjadi gambar di bawah ini.

c. Kita lihat bahwa sisi yang dihasilkan “Δ” adalah susunan paralel, sehingga nilai total
resistansinya dapat dihitung dengan mudah
ZT = ZP1 // (ZP2 + ZP3)
1,5+3,01j . (1,5+3,01j+1,5+3,01j)
=
1,5+3,01j+(1,5+3,01j+1,5+3,01j)

1,5+3,01j . (3+6,02j)
=
(4,5+9,03j)

(3,36 ∠ 63,46°) . (6,72∠ 63,51°)


=
(10,08 ∠ 63,51°)

(22,57 ∠ 126,97°)
=
(10,08 ∠ 63,51°)

ZT = 2,24 ∠ 63,46°
RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 34
6. Rangkaian dengan R = 5 Ω dan L = 2 H dihubungkan tiba-tiba pada 3 V. Berapa
harga setelah 2 detik untuk :
a. Arus
b. Besar persamaan arus

Pembahasan:

Diketahui :
R=5Ω
L=2H
V=3V
t = 2 dtk
Ditanyakan :
a. Arus
b. Besar persamaan arus
Jawab :

a. Besar arus untuk t=0


𝐕 𝐑𝐭
𝐈𝟎 = (𝟏 − 𝐞− 𝐋 )
𝐑
100 10(0)

I0 = (1 − e 0,4 )
10
I0 = 10(1 − e0 )
𝐈𝟎 = 𝟎

Besar arus untuk t=2

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 35


𝐕 𝐑
𝐈𝟏 = (𝟏 − 𝐞− 𝐋 𝐭 )
𝐑
3 1∙2
= (1 − e− 2 )
1
2
= 3 (1 − e−2 )

= 3(1 − e−1 )
1
= 3 (1 − )
e
= 3(1 − 0,367)
= 3(0,63)
= 𝟏, 𝟖𝟗𝟕 𝐀
b. Besar arus peralihan (∆I)
∆I = 𝐈𝟏 - 𝐈𝟎
= 1,897 - 0
= 𝟏, 𝟖𝟗𝟕 𝐀

7. Kumparan dengan tahanan 25Ω dan induktansi 0,5H dihubungkan pada sumber
tegangan 125 V arus searah. Hitunglah :
a) Besar arus peralihan (I)
b) Tegangan pada tahanan (VR)
c) Tegangan pada Induktor (VL)
d) Waktu peralihan

Pembahasan:

Diketahui :

R = 25Ω
L = 0,5 H

Ditanya :

I, VR, VL, dan Waktu peralihan ?

Jawab :

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 36


Rt
V
a) I = R (1 − e− L )
125V 25t

I= (1 − e 0,5 )
25Ω
𝐈 = 𝟓(𝟏 − 𝐞−𝟓𝟎𝐭 )

Rt
b) VR = V (1 − e− L )
25t

= 125V (1 − e 0,5 )

𝐕𝐑 = 𝟏𝟐𝟓(𝟏 − 𝐞−𝟓𝟎𝐭 )

Rt
c) VL = Ve − L
25t

= 125e 0,5
𝐕𝐋 = 𝟏𝟐𝟓𝐞−𝟓𝟎𝐭

d) Waktu peralihan

L 𝟎, 𝟓
= = 𝟎, 𝟎𝟐 𝐝𝐞𝐭𝐢𝐤
R 𝟐𝟓

8. Kumparan dengan tahanan 5 Ω dan induktansi 5 H dihubungkan pada sumber


tegangan 50 V arus searah, hitunglah besar daya sesaat yang dialami resistor dan
Induktor serta hitunglah daya totalnya, saat t=1;

Pembahasan:
Diketahui :
R=5Ω
L= 5H
V = 50 V
Ditanya :
a. Daya sesaat pada resistor (PR) ?
b. Daya sesaat pada Induktor (PL)?
c. Daya total (Pt) ?

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 37


Jawab :
−R
V
I = R (1 - e L t )
−5
50
= (1 - e 5 (1) )
5

= 𝟏𝟎(1 - 𝟎, 𝟑𝟔𝟕 ) A
= 6,321 A
Rt
a. VR = V (1 − e− L )
−5
= 50 (1 − e 5 (1) )
=31,6 V
−𝑅 −2𝑅
𝑡 𝑡
PR = V.I ( 1 – 2 𝑒 𝐿 +𝑒 𝐿 )
−5 2(−5)
(1)
= 31,6 (6,321) (1 − 2e 5 (1) +e e 5
)

= 31,6 (6,321) (1 − 0,734 + 0,135)


=31,6 (6,321) (0,40)
= 79,9 Watt
−R
b. VL = V . e L t
−5
= 50 e 5 (1)
= 50( e−1)
=18,4 V
Rt Rt
PL = V. e− L x I0 (1 − e− L )
−5 −5
(1) (1)
= 50 . e 5 x 6,321( 1 − e 5 )
=18,4 (6,321) (1 - 0,367)
= 73,6 Watt
c. Pt = PR + PL
= 79,9 + 73,6
= 153,5

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 38


9. Pada rangkaian dibawah ini, jika saklar s ditutup . maka hitunglah I, VR , VL & PR , Pada
saat t = 0 ?

Pembahasan:

Diketahui :

R = 20 Ω

L= 2H

V = 100 V

Ditanyakan :
I, VR , VL & PR ?
Jawab :
Pada saat t = 0,
−R
V
 I = R .e L t
20
100
= . e− 2 (0)
20

= 5 . e0
= 5A
−R
 VR = V(1 - e L t )

20
(0)
= 100 ( 1 − e− 2 )

= 100. 0 = 0 V
RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 39
−R
 VL = V. e L t
20
= 100. e− 2 (0)
= 100. e0
= 100 V

−R −2R
 PR = V.I ( 1 – 2 e L t + e L
t
)

20 2.20
(0) (0)
= 500 . ( 1 - 2e− 2 + e− 2 )

= 500.(2)

= 1000 Watt

10. Pada rangkaian berikut ini dalam keadaan stasioner, saklar dipindahkan dari posisi
1 ke posisi 2. Maka hitunglah I, VR , VL pada saat t =0 ?

Pembahasan:

Diketahui : R = 50 Ω
L= 2H
V = 100 V
Ditanyakan : I, VR , VL ?

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 40


Jawab :
Pada saat t = 0,

−R
V
 I=R .e L t
50
100
= . e− 2 (0)
50

= 2 . e0
= 2A

−R
 VR = V . e L t

50
(0)
= 100 . e− 2

= 100. e0
= 100 V

−R
 VL = - V. e L t
50
= - 100. e− 2 (0)

= - 100 . e0

= -100 V

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 41


DAFTAR PUSTAKA

 Masmail,Budiono, Rangkaian Listrik, Jilid 1 dan 2, Penerbit ITB, Bandung,1995


 Cekmas Cekdin, Taufik Barlin, Rangkaian Listrik, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2013
 PPT Slide mata kuliah Rangkaian listrik dari dosen pengampu

RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 42

Anda mungkin juga menyukai