“PUSKESMAS”
Disusun Oleh :
Era Meizela
18.905
Kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah
ini, kami sampaikan penghargaan dan terima kasih.Semoga Tuhan yang Maha Esa
senantiasa melimpahkan berkat dan bimbingannya kepada kita semua.
Penyusun
Era Meizela
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................
i
DAFTAR ISI.................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
2
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................................
2
A. Kesimpulan..............................................................................................................16
B. Saran........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan publik merupakan tanggungjawab pemerintah dan
dilaksanakan oleh instansi pemerintah, baik di pusat maupun daerah.
Hal ini disebabkan salah satu tugas pemerintah terhadap rakyatnya
adalah memberikan pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan
yang diinginkan oleh masyarakat. Secara umum dapat disebutkan
bahwa pelayanan publik adalah upaya untuk memenuhi hak-hak
warga negara (Suprapto, 2005).
Pelayanan publik berbentuk pelayanan barang maupun
pelayanan jasa. Salah satu bentuk pelayanan publik yang
dilaksanakan oleh pemerintah adalah pemenuhan kebutuhan
kesehatan masyarakat. Reformasi dibidang kesehatan dilaksanakan
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan menjadikannya lebih
efisien, efektif serta dapat dijangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat. Salah satu contoh pelayanan publik adalah pusat
kesehatan masyarakat (PUSKESMAS).
Seperti tertuang dalam PERMENKES No 75 Tahun 2014
tentang pusat kesehatan masyarakat, puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya.
Berdasarkan uraian mengenai pusat kesehatan masyarakat
(puskesmas), diharapkan dapat menumbuhkan minat pembaca untuk
lebih mengenal lebih dalam tentang puskesmas.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
KONSEP TEORI
A. SEJARAH PUSKESMAS
Di Indonesia puskesmas merupakan tulang punggung pelayanan kesehatan
tingkat pertama. Konsep puskesmas dilahirkan tahun 1968 ketika dilangsungkan
Rapat Kerja Ksehatan Nasional (Rakerkesnas) I di Jakarta. Waktu itu dibicarakan
upaya mengorganisasi sistem pelayanan kesehatan di tanah air, karena pelayanan
kesehatan tingkat pertama pada waktu itu dirasakan kurang menguntungkan dan
dari kegiatan-kegiatan seperti BKIA, BBP, P4M dan sebagainya masih berjalan
sendiri-sendiri dan tidak saling berhubungan. Melalui rakerkesnas tersebut timbul
gagasan untuk menyatukan semua pelayanan tingkat pertama kedalam suatu
organisasi yang dipercaya dan diberi nama Pusat Kesehatan Masyarakat
(puskesmas). Puskesmas pada waktu itu dibedakan dalam empat macam, yaitu:
1. Puskesmas tingkat desa
2. Puskesmas tingkat kecamatan
3. Puskesmas tingkat kewedanan
4. Puskesmas tingkat kabupaten
Pada rakesrnas II tahun 1969, pembagian puskesmas dibagi menjadi 3 kategori,
yaitu:
1. Puskesmas tipe A, dipimpin oleh dokter penuh
2. Puskesmas tipe B, dipimpin oleh dokter tidak penuh
3. Puskesmas tipe C, dipimpin oleh tenaga paramedik
Pada tahun 1970 ketika dilangsungkan Rapat Kerja Kesehatan Nasional
dirasakan pembagian puskesmas berdasarkan kategori ini kurang sesuai, karena
untuk puskesmasn tipe B dan tipe C tidak dipimpin oleh dokter penuhatau
sama sekali tidak ada tenaga dokternya, sehingga dirasakan sulit untuk
mengembangkannya. Sehingga mulai tahun 1970 ditetapkan hanya satu macam
puskesmas dengan wilayah kerja tingkat kecmatan atau pada suatu daerah
dengan jumlah penduduk antara 30.000 sampai 50.000 jiwa. Konsep
berdasarkan wilayah kerja ini tetap dipertahankan sampai dengan akhir Pelita II
pada tahun 1979 yang lalu, dan ini yang lebih dikenal dengan Konsep Wilayah.
Sesuai dengan perkembangan dan kemampuan pemerintah dan
dikeluarkannya Inpres Kesehatan Nomor 5 tahun 1974, Nomor 7 tahun 1975
dan Nomor 4 tahun 1976, dan berhasil mendirikan serta menempatkan tenaga
dokter disemua wilayah tingkat kecamatan diseluruh pelosok tanah air, maka
sejak Repelita III konsep wilayah diperkecil yang mencakup suatu wilayah
dengan penduduk sekitar 30.000 jiwa.
Dan sejak tahun 1979 mulai dirintis pembangunan puskesmas didaerah-
daerah tingkat kelurahan atau desa yang memiliki jumlah penduduk sekitar
30.000 jiwa. Dan untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan yang berada disuatu
kecamatan, maka salah satu puskesmas tersebut ditunjuk sebagai
penanggungjawab dan disebut dengan nama puskesmas tingkat kecamatan atau
yang disebut juga puskesmas pembina. Dan puskesmas-puskesmas yang ada di
tingkat kelurahan atau desa disebut dengan puskesmas kelurahan atau yang
lebih dikenal dengan puskesmas pembantu. Dan sejak itu puskesmas dibagi
dalam 2 kategori seperti apa yang kita kenal sekarang, yaitu: puskesmas
kecamatan (puskesmas pembina) dan puskesmas kelurahan/desa (puskesmas
pembantu) (Nasrul Effendy, 1998).
B. FUNGSI PUSKESMAS
Ada 3 fungsi pokok puskesmas yaitu :
a .Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya
b .Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam
rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat
c .Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya
Adapun proses dalam melaksanakan fungsinya, dilakukan dengan
cara:
1) Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan
kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri
2) Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana
menggali dan menggunakan sumber daya yang ada secara
efektif dan efisien
3) Memberi bantuan yang bersifat membimbing teknis materi dan
rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat
dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan
ketergantungan
4) Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat
5) Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam
melaksanakan progam puskesmas (Nasrul Effendy, 1998 dan
Hatmoko, 2006).
Menurut KemeKes RI (2004) fungsi puskesmas sebagai berikut:
a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan. Puskesmas
selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia
usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung
pembangunan kesehatan. Di samping itu puskesmas aktif memantau
dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap
program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk
pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah
mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit
tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan.
b. Pusat pemberdayaan masyarakat. Puskesmas selalu berupaya agar
perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat
termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan, dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat,
berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan
termasuk pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan
dan memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan
perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan
memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya
masyarakat setempat.
c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Puskesmas
bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab
puskesmas meliputi:
1. Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan perorangan
adalah pelayanan yang bersifat pribadi (private goods) dengan
tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan 7
perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat
jalan dan untuk puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.
2. Pelayanan kesehatan masyarakat Pelayanan kesehatan masyarakat
adalah pelayanan yang bersifat publik (public goods) dengan tujuan
utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain
promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan
lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga,
keluarga berencana, kesehatan jiwa serta berbagai program
kesehatan masyarakat lainnya.
D.Sasaran Puskesmas
Sasaran keperawatan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga, kelompok,
masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan akobat factor ketidaktahuan,
ketidakmauan maupun ketidakmampuan dalam menyelesaikan masalah
kesehatannya. Prioritas sasaran adalah yang mempunyai masalah kesehatan
terkait dengan masalah kesehatan prioritas daerah, terutama :
1. Belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan (Puskesmas serta jaringannya)
2. Sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan tetapi memerlukan tindak lanjut
keperawatan di rumah.
Sasaran terdiri dari :
1. Sasaran individu
Sasarann prioritas indvidu adalah balita gizi buruk, ibu hamil risiko tinggi, usia lanjut,
penderita penyakit menular, penderita penyakit degeneratif.
2. Sasaran keluarga
Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan terhadap masalah kesehatan
(vurnerable group) atau risiko tinggi (high risk group), dengan prioritas:
a. Keluarga miskin belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan (Puskesmas
dan jaringannya) dan belum mempunyai kartu sehat.
b. Keluarga miskin sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan mempunyai
masalah kesehatan terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan balita,
kesehatan reproduksi, penyakit menular
c. Keluarga tidak termasuk miskin yang mempunyai masalah kesehatan prioritas
serta belum memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan.
3. Sasaran kelompok
Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus yang rentan terhadap
timbulnya masalah kesehatan yang baik terikat maupun tidak terikat dalam suatu
institusi.
a. Kelompok masyarakat khusus tidak terikat dalam suatu institusi antara lain
posyandu, kelompok balita, kelompok ibu hamil, kelompok usia lanjut, kelompok
penderita penyakit tertentu, kelompok pekerja informal.
b. Kelompok masyarakat khusus terikat dalam suatu institusi, antara lain sekolah,
pesantren, panti asuhan lanjut, rumah tahanan (rutan), lembaga permasyarakatan
(lapas).
4. Sasaran masyarakat
Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan atau mempunyai risiko tinggi
terhadap timbulnya masalah kesehatan, diprioritaskan :
a. Masyarakat di suatu wilayah (RT, RW, Kelurahan/desa) yang mempunyai :
1) Jumlah bayi meninggal lebih tinggi di bandingkan daerah lain
2) Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi dibandingkan daerah lain
3) Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah lain
b. Masyarakat di daerah endemis penyakit menular (malaria, diare, dbd, dll)
c. Masyarakat di lokasi/ barak pengungsian, akibat bencana atau akibat lainnya
d. Masyarakat di daerah dengan kondisi geografi sulit antara lain daerah terpencil,
daerah perbatasan
e. Masyarakat di daerah pemukiman baru dengan transportasi sulit seperti daerah
transmigrasi
E.Target Puskesmas
1. Menggerakkan pembangunnan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sector lain yang
diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek kesehatan, yaitu
pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negative terhadap kesehatan,
setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat
yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di bidang kesehatan,
melalui peningkatan pengetahuann dalam kemampuan menuju kemandirian untuk
hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang di selenggarakan.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya.
3. membangun kapasitas.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai sejak
pemerintahan Belanda pada abad ke-16.Kesehatan masyarakat di Indonesia pada
waktu itu dimulai dengan adanya upaya pemberantasan cacar dan kolera yang
sangat ditakuti masyarakat pada waktu itu.
Kegiatan-kegiatan pokok puskesmas yang diselenggarakan oleh puskesmas sejak
berdirinya semakin berkembang, mulai dari 7 usaha pokok kesehatan, 12 usaha
pokok kesehatan, 13 usaha pokok kesehatan dan sekarang meningkat menjadi 20
usaha pokok kesehatan yang dapat dilaksanakan oleh puskesmas sesuai dengan
kemampuan yang ada dari tiap-tiap puskesmas baik dari segi tenaga, fasilitas, dan
biaya atau anggaran yang tersedia.
B. Saran
Trend dan issue tentang sehat dan sakit di masyarakat sangat beragam.Dengan ini
sangat dibutuhkan program pemerintah dalam menangani masalah kesehatan di
masyarakat.Salah satu sarana yang digunakan pemerintah untuk menjalankan
program kesehatan adalah puskesmas. Diharapkan masyarakat dan pemerintah
dapat bekerja sama dalam memningkatkan derajat kesehatan masyarakat
mmelalui pelayanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA