Anda di halaman 1dari 6

Nama : Aeron Frimals

NIM : A2G123062
MataKuliah : Prinsip Pengajaran dan Asesmen (UTS)

Ujian Tengah Semester memuat CPMK1 dan 2 yaitu:


1. Mahasiswa mampu menggunakan prinsip Understanding by Design
(backward design) dalam perencanaan pembelajaran dan asesmen.
2. Mahasiswa mampu merancang asesmen untuk mengetahui kebutuhan
belajar, perkembangan, dan pencapaian hasil belajar peserta didik.

Pada ujian tengah semester mahasiswa diminta untuk mengerjakan soal,


berikut referensi soal yang dapat digunakan:

1. Rancangan pembelajaran dapat disusun menggunakan prinsip


Understanding by Design (UbD) atau biasa disebut denganbackward design.
Jelaskan bagaimana cara merancang pembelajaran dengan prinsip ini!

Jawaban:
Dalam merancang pembelajaran menggunakan prinsip Understanding
by Design (UbD) atau biasa disebut dengan backward design merupakan
pendekatan yang efektif dalam mendesain kurikulum dalam proses
pembelajaran. UbD mencerminkan pendekatan perbaikan berkelanjutan
terhadap pencapaian. UbD disebut dengan desain mundur karena terlebih
dahulu merancang hasil kemudian rancangan pembelajaran dilakukan pada
tahap akhir. Dalam pengembangan UbD pemahaman adalah capaian
belajarnya. Pembelajaran berbasis UbD mengedepankan pemahaman
konseptual dan pengembangan keterampilan berpikirtinggi pada peserta didik.
Pada pengembangan UbD juga terdapat tahap penilaian dan evaluasi
pemahaman UbD. Penilaian dilakukan untuk mengevaluasi bukti pemahaman
peserta didik. Adapun prinsip-prinsip Understanding by Design (UbD) atau
biasa disebut dengan backward design sebagai berikut :
 Menentukan Tujuan Pembelajaran ialah menetapkan tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai.
 Menentukan Asesmen ialah merancang dan melaksanakan asesmen
awal pembelajaran guna mengetahui kondisi awal, kemampuan serta
kebutuhan setiap peserta didik. Namun tak hanya itu, guru perlu
menentukan asesmen formatif dan sumatif, dan ketiga asesmen harus
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
 Menentukan dan merancang rencana Kegiatan Pembelajaran
ialah setelah dilakukan asesmen, maka guru merancang rencana
pembelajaran yang mengacu pada tujuan pembelajaran dan hasil
asesmen awal tersebut. Keseluruhan harus selaras dan
berkesinambungan.

2. Dalam merancang pembelajaran menggunakan prinsip UbD guru harus


merencanakan tujuan pembelajaran, asesmen, dan kegiatan pembelajaran.
Jelaskan hubungan ketiga komponen tersebut, lalu kemukakan
pendapatmu jika salah satu komponen tidak termuat dalam perencanaan
pembelajaran.

Jawaban:
Menurut saya, Hubungan ketiga komponen (tujuan pembelajaran,
asesmen, dan kegiatan pembelajaran) ini saling berkaitan dan
berkesinambungan. Ketiganya tidak dapat dipisahkan maupun dihilangkan salah
satunya.
 Tujuan pembelajaran memandu asesmen dimana tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan dan ditetapkan akan
memengaruhi alat penilaian yang akan digunakan. Bahkan
Asesmen harus dirancang untuk mengukur sejauh mana peserta
didik telah mencapai tujuan yang sudah ditetapkan tersebut.
 Asesmen yang dilaksanakan akan memberikan umpan balik untuk
perbaikan Hasildari asesmen (asesmen awal, formatif dan sumatif)
memberikan data tentang pencapaian peserta didik. Data inilah
yang nantinya dapat digunakan untuk menilai keefektifan dari
rencana proses pembelajaran, serta akan membantu guru dalam
memperbaiki rencana pembelajaran yang sudah dirancangnya.
Kegiatan pembelajaran mendukung tujuan pembelajaran
 Kegiatan pembelajaran yang dirancang guru hendaknya
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Dimana rencana
pembelajaran yang dirancang harus berpihak pada peserta didik
dalam mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan
tersebut.
Dan jika salah satu dari tiga komponen ini tidak termuat dalam
perencanaan pembelajaran, maka pembelajaran menjadi tidak efektif. Berikut
ini pendapat saya jika salah satu komponen tidak dimasukkan dalam
perencanaan pembelajaran:
 Tanpa TujuanPembelajaran: Menurut saya, tanpa adanya
tujuanpembelajaran maka pembelajaran tidak akan terarah, bahkan
peserta didik kebingungan. Tentu hal ini akan sangat menghambat
pencapaian pemahaman yang mendalam, pembelajaran tidak efektif
dan tidak bermakna.
 Tanpa Asesmen: Menurut saya, pembelajaran tanpa asesmen juga
seperti kotak kosong. Guru tidak mempunyai alat penilaian yang
digunakan dalam mengukur kemampuan awalpeserta didik atau
memberikan umpan balik yang diperlukan, bahkan tidak dapat
mengetahui perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu. Dan
hal Ini menghilangkan dasar untuk penilaian dan perbaikan dalam
pembelajaran.
 Tanpa kegiatan pembelajaan : menurut saya jika tanpa adanya
kegiatan pembelalajaran maka peserta didik tidak akan tahu dan
tidak akan memahami akan pembelajaran yang diberikan. Materi
Pembelajaran UbD mendorong pemilihan materi pelajaran yang
relevan dan penting. Ini memastikan bahwa peserta didik tidak hanya
mempelajari fakta-fakta, tetapi juga memahami konsep dan prinsip
yang memiliki aplikasi di dunia nyata. UbD memungkinkan
penyesuaian pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

3. Mengapa merancang pembelajaran dianjurkan menggunakan prinsip


UbD? Jelaskan kelebihan prinsip ini dibandingkan dengan cara
merancang pembelajaran seperti biasanya!

Jawaban:
Menurut saya mengapa dianjurkan untuk menggunakan prinsip UbD
karenadapat membantu memperbaikikualitas pembelajarandimulaidariapa yang
ingindipahamioleh peserta didik dari topik bahasan tertentu. Selanjutnya
mealakukan penyusunan penilaian yang mengukur bukti-bukti pembelajarannya
kemudian ke perencanaan pengajaran yang akan dilakukan. Adapun kelebihan
prinsip UbD sebagai berikut :

 Pendekatan ini membantu mengarahkan seluruh proses pembelajaran


ke arah yang diinginkan.
 Mengintegrasikan Asesmen Secara Alami: Dalam UbD, asesmen
diintegrasikan secara alami kedalam perencanaan pembelajaran. Hal
ini memastikan bahwa asesmen sesuai dengan tujuan pembelajaran
dan memberikan umpan balik yang berarti tentang pencapaian
peserta didik.
 Relevansi Materi Pembelajaran: UbD mendorong pemilihan materi
pelajaran yang relevan dan penting. Ini memastikan bahwa peserta
didik tidak hanya mempelajari fakta-fakta, tetapi juga memahami
konsep dan prinsip yang memiliki aplikasi didunia nyata.
 Kustomisasi Pembelajaran: UbD memungkinkan penyesuaian
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Guru dapat
menyesuaikan instruksi dan asesmen berdasarkan pemahaman
peserta didik, sehingga peserta didik dengan tingkat pemahaman
yang berbeda dapat diakomodasi.
 Pemikiran Peserta didik yang Aktif: Pembelajaran dalam UbD
mendorong peserta didik untuk berpikir secara aktif, mengajukan
pertanyaan esensial, dan mencari jawaban. Ini mendorong partisipasi
peserta didik dan pengembangan keterampilan berpikir kritis.
Dibandingkan dengan cara merancang pembelajaran tradisional atau
biasa yang mungkin hanya berfokus pada materi, UbD memberikan landasan
yang lebih kuat untuk pengembangan pemahaman peserta didik yang
mendalam dan relevansi dalam pembelajaran. Ini juga memberikan pedoman
yang jelas bagi guru dalam merancang pembelajaran yang efektif dan
memungkinkan mereka untuk mengukur pencapaiantujuan pembelajaran secara
lebih akurat.

4. Jelaskan perbedaan asesmen awal, asesmen formatif, dan asesmen sumatif


serta berikan masing-masing 1 contoh!

Jawaban:

A. Asesmen Awal
Asesmen awal adalah jenis asesmen yang dilakukan di awal
sebelum prose pembelajaran dimulai. Asesmen ini untuk mengukur
pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman awal peserta didik mengenai
materi yang akan diajarkan atau dipelajari. Hasil asesmen awal digunakan
dalam merancang rencana kegiatan pembelajaran. Contoh Asesmen Awal:
Seorang guru bahasa Indonesia ingin memulai pembelajaran yaitu materi
teks berita. Sebagai asesmen awal, dia memberikan peserta didik
serangkaian pertanyaan pemantik tentang pengetahuan dasar mereka
tentang teks berita. Hasilnya membantu guru memahami tingkat
pemahaman awal peserta didik tentang topik tersebut.

B. Asesmen Formatif
Asesmen inidilakukan guru selama proses pembelajaran untuk
mengukur perkembangan kemampuan setiap peserta didik dan memberikan umpan
balik. Tujuannya adalah untuk mengukur pemahaman peserta didik selama proses
pembelajaran berlangsung. Serta mengukur apakah telah mencapai tujuan
pembelajaran dan sebagai alat yang dapat membantu guru mengidentifikasi area
yang memerlukan perbaikan. Asesmen formatif tidak selalu diberinilaidansering
digunakansebagaialat pembelajaran. ContohAsesmen Formatif: Selama pelajaran
tentang menulis teks berita, guru memberikan tugas tulisan teksberita kepada
peserta didik (LKPD Tulisanteksberita) dan memberikanumpan balik konstruktif
tentang struktur teks berita, penulisan kalimat, atau pemilihan kata. Guru
menggunakan informasi ini untuk membantu peserta didik meningkatkan
keterampilan menulis mereka.

C. Asesmen Sumatif
Asesmen ini berguna untuk mengukur pencapaian akhir peserta didik,
dan asesmen ini dilakukan pada akhir suatu pembelajaran atau akhir dari 1 bab
(materi). Tujuannya adalah memberikan gambaran tentang sejauh mana peserta
didik telah mencapai tujuan pembelajaran secara keseluruhan. Asesmen sumatif
seringkali diberi nilai dan digunakan untuk mengevaluasi kinerja peserta didik.
Contoh Asesmen Sumatif peserta didik membuat teks berita untuk dibacakan.
Hasilnya membantu guru mengetahui tingkat pemahaman akan tugas yang dibuat
apakah sudah sesuai dengan capaian pembelajaran.
5. Asesmen bertujuan untuk memonitor perkembangan peserta didik.
Jelaskan maksud dari pernyataan tersebut!

Jawaban:

Maksud dari tujuan asesmen untuk memonitor perkembangan peserta didik


ialah dengan adanya asesmen guru mengetahui tingkat pemahaman yang dicapai
oleh pesrta didik, selanjutnya dengan adanya asesmen membantu guru untuk
mengetahui kebutuhan apa saja yang dibutuhkan peserta didik, dan dengan adanya
asesmen membantu guru mendapatkan informasi dari proses hasil pembelajaran,
dan membantu guru dalam mengetahui aspek-aspek apa saja dalam perkembangan
peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai