Anda di halaman 1dari 13

Kusniadin, S.Pd.

HUBUNGAN ANTARA MATERI, METODE DAN STRATEGI SERTA PERANNYA


DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
1
MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mid Mata Kuliah Pengembangan Metode Dan Strategi
Pba

Oleh

KUSNIADIN
NIM: 80400222010

PENDIDKAN BAHASA ARAB PROGRAM PASCASARJANA UIN ALAUDDIN


MAKASSAR 2023/2024
KATA PENGANTAR

2
Rasa syukur yang tiada hentinya kita ucapkan kepada Allah SWT, yang Maha Kuasa
dan Maha Berkehendak. Kepada-Nya juga kita sampaikan pujian atas keleluasaan ilmu dan
pikiran hingga mampu memahami sebagian dari ilmu-Nya. Shalawat serta salam tidak hentinya
kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Saw, kepada keluarga keluarga beliau,
kepada sahabat-sahabat beliau dan kepada pengikut-pengikut beliau yang senantiasa istiqamah
menjalankan sunnah-sunnah beliau hingga akhir zaman.
Kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr.Sitti Aisyah Chalik, M.Pd
selaku dosen pembimbing mata kuliah pengembangan metode dan strategi PBA yang telah
memberikan arahan serta bimbingan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan
baik.
Dalam pembuatan makalah ini, kami sudah menyelesaikan dengan semaksimal
mungkin, namun tidak menutup kemungkinan terdapat kesalahan dalam penulisan makalah
ini, untuk itu diperlukan kritik dan saran yang bersifat membangun. Dengan demikian kami
mengucapkan terima kasih.

Gowa, 31 mei 2023

Penulis
Kusniadin

BAB I

3
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembelajaran yang berkualitas akan tercapai apabila tercipta suatu kondisi yang
nyaman dalam pembelajaran. Kondisi nyaman tersebut akan terjadi apabila ada suatu
interaksi positif antara guru dan peserta didik yang menimbulkan rasa nyaman antara
keduanya. Dalam proses pembelajaran, hasil belajar merupakan salah satu aspek penting
yang menjadi indikator keberhasilan siswa dalam mengikuti proses belajar. Hasil belajar
tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan
diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan.1
Hasil belajar merupakan masalah yang tidak berdiri sendiri, melainkan erat kaitannya
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam Proses belajar. Slameto
mengatakan: Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar banyak jenisnya, tetapi dapat
digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern
adalah faktor yang ada di dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern
adalah faktor yang ada diluar diri individu.2
Agar mutu pendidikan yang dikembangkan tetap baik, maka perlu diadakan dan
diciptakan suatu suasana proses belajar mengajar yang komunikatif antara guru dengan
siswa. Interaksi yang baik antara guru dengan siswa, akan membuat siswa menyukai dan
lebih menghormati gurunya. Begitupun dalam proses belajar mengajar meliput pemberian
Materi, Metode Dan Strategi dan model pembelajaran yang diberikan oleh guru juga harus
mampu membawa pengaruh baik dalam Proses Belajar Mengajar.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Hubungan Antar Materi Dengan Proses Belajar Mengajar?
2. Bagaimana Hubungan Metode Dengan Proses Belajar Mengajar?
3. Bagaimana Hubungan Strategi Dengan Proses Belajar Mengajar?
4. Bagaimana Peranan Materi, Metode, Dan Strategi Dalam Proses Belajar Mengajar?
BAB II

1
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.( Jakarta, Bumi Aksara:
2018), H. 155
2
Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. (Jakarta: PT. Rineka cipta, 1995), H. 53

4
PEMBAHASAN

A. HUBUNGAN ANTAR MATERI DENGAN PROSES BELAJAR MENGAJAR


Agar kegiatan belajar dan pembelajaran berhasil mengantarkan siswa mencapai
tujuan pelajaran yaitu hasil belajar siswa, Sudjana menjelaskan hasil belajar yang diperoleh
siswa dari proses pengajaran harus nampak dalam bentuk perubahan tingkah laku secara
menyeluruh (komprehensif) yang terdiri atas unsur kognitif, afektif, dan psikomotor secara
terpadu pada diri siswa, ataukah hasil belajar yang bersifat tunggal (single facts) dan terlepas
satu sama lain, sehingga tidak membentuk satu integritas pribadi.3
Pembelajaran adalah suatu sistem artinya keseluruhan yang terdiri dari komponen-
komponen yang berinteraksi antara satu dengan yang lainnya secara keseluruhan untuk
mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Komponen merupakan
bagian dari suatu system yang memiliki peran dalam keseluruhan berlangsungnya suatu
proses untuk mencapai tujuan sistem. Jadi, komponen pendidikan adalah bagian-bagian dari
sistem proses pendidikan yang menentukan berhasil atau tidaknya proses pendidikan.
Adapun komponen-komponen tersebut meliputi :
1. Tujuan pembelajaran berbasis kompetensi
2. Peserta didik
3. Pendidik
4. Bahan atau materi pembelajaran
5. Pendekatan dan metode
6. Media atau alat
7. Faktor administrasi dan finansial
Semua komponen dalam sistem pembelajaran saling berhubungan dan saling
mempengaruhi untuk mencapai tujuan pengajaran. Pada dasarnya, proses pembelajaran dapat
terselenggara secar lancar, efisien, dan efektif berkat adanya interaksi yang positif,
konstruktif dan produktif antara berbagai komponen yang terkandung di dalam sistem
pembelajaran tersebut. Isi atau materi pembelajaran merupakan salah satu komponen penting
dalam sistem pembelajaran. Dalam konteks tertentu, materi pembelajaran merupakan inti

3
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Algesindo, 2009), h. 37

5
dalam proses pembelajaran. Artinya, sering terjadi proses pembelajaran diartikan sebagai
proses penyampaian materi. Hal ini dibenarkan manakala tujuan utama pembelajaran adalah
penguasaan materi pembelajaran (subject centered teaching). Dalam kondisi ini, maka
penguasaan materi pelajaran oleh guru mutlak diperlukan.
B. HUBUNGAN METODE DENGAN PROSES BELAJAR MENGAJAR
Keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar, yakni keterpaduan antara kegiatan pembelajaran dengan kegiatan peserta didik.
Pendidik dan peserta didik harus saling mengisi dan berinteraksi baik di dalam maupun di
luar kelas, sehingga pembelajaran tidak hanya berlangsung di lembaga formal tetapi kepada
yang lebih luas dan fleksibel. Peserta didik dapat menyerap pelajaran lebih banyak
ditentukan oleh pendidik tersebut dalam mengajar.
Salah satu usaha untuk mengoptimalkan pembelajaran adalah dengan memperbaiki
pola pembelajaran yang banyak dipengaruhi oleh pendidik. Karena pembelajaran adalah
suatu sistem, maka perbaikannya pun harus mencakup keseluruhan komponen dalam sistem
pembelajaran tersebut. Komponen-komponen yang terpenting adalah tujuan, materi, metode
dan evaluasi. Dalam perumusan tujuan, pendidik perlu merumuskannya dengan jelas dan
dapat diukur. Dengan begitu mudahlah bagi pendidik menentukan metode yang dipilih guna
menunjang pencapaian tujuan yang telah dirumuskan tersebut. Dengan adanya perumusan
tujuan yang jelas maka akan memudahkan bagi pendidik untuk memilih dan memakai
metode mengajar apa yang cocok dengan kondisi masing-masing kelas yang para peserta
didik berbeda latar belakang.
Pemakaian metode mengajar yang tepat merupakan salah satu upaya meningkatkan
kompetensi dan kualitas pendidik dalam menyampaikan materi ajarnya. Untuk meningkatkan
kualitas kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh pendidik, maka pendidik harus
memiliki dan menguasai perencanaan kegiatan belajar mengajar dengan baik. Melaksanakan
kegiatan yang direncanakan dan bagaimana metode yang akan digunakan di dalam proses
belajar mengajar serta usaha-usaha yang dilakukan oleh pendidik untuk meningkatkan
kualitas dari kegiatan belajar mengajar.
Kesemuanya itu tentu harus diaplikasikan dan diterapkan sedini mungkin sehingga
proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan efisien. Penerapan metode yang baik
dalam proses belajar mengajar akan memberikan dampak yang baik terhadap pencapaian

6
tujuan pembelajaran, baik dari segi peserta didik maupun dari segi pendidik itu sendiri.
Namun sebaliknya jika seorang pendidik tidak menggunakan metode yang sesuai dengan
materi pembelajaran maka bisa jadi apa yang disampaikan oleh pendidik tidak bisa dipahami
oleh peserta didik.
Hal ini tentu menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh pendidik dalam
penerapan metode mengajar yang dipakai agar jangan terjadi kerancuan dan ketidak
sepahaman antara peserta didik yang satu dengan yang lain dalam materi ajar yang
disampaikan oleh pendidik. Kegiatan belajar mengajar harus diintegrasikan antara pendidik
yang mengajar dengan peserta didik yang belajar. Terlebih untuk pendidik haruslah memakai
metode mengajar yang efektif dan menarik. Mengajar adalah membimbing peserta didik agar
mengalami proses belajar. Mengajar yang efektif ialah mengajar yang dapat membawa
belajar peserta didik yang efektif pula.4
C. HUBUNGAN STRATEGI DENGAN PROSES BELAJAR MENGAJAR
Agar suatu proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, maka seorang pengajar
perlu untuk mempersiapkan sejumlah hal, termasuk menentukan dan menerapkan suatu
strategi pengajaran (teaching strategy) yang tepat pada pembelajaran yang diberikan kepada
para siswanya. strategi pengajaran merupakan suatu proses perencanaan sistem kerja
(working system) secara terampil, yang bersifat dinamis dan dapat mengalami perubahan
yang berdasarkan pada penyesuaian dengan konteks.
Selanjutnya dijelaskan pula bahwa penerapan strategi pengajaran sebagai suatu
pendekatan dalam proses pembelajaran memiliki tujuan untuk dapat mendukung proses
belajar siswa, serta untuk dapat memungkinkan terjadinya peningkatan pada pembelajaran
tersebut (Harrel dan Jordan dalam Angelinawati, Selaras dengan penjelasan tersebut, Pe’pan
dan Hana juga menjelaskan bahwa tujuan seorang pengajar dalam menerapakan strategi
pengajaran pada proses pembelajaran adalah untuk dapat membantu para siswa dalam
menerima pembelajaran dengan baik sehingga mereka juga dapat meraih prestasi yang baik.

Kemp (Wina Senjaya) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu


kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina

4
Dinil Abrar Sulthani, Hubungan Metode Mengajar Dengan Minat Belajar Di Mts Aisyiyah Ujung
Belakang Olo Padang, dalam Jurnal POTENSIA: Jurnal Kependidikan Islam, Vol. 3, No. 2, Juli – Desember 2017

7
Senjaya menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan.
Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-
keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.5
D. PERANAN MATERI, METODE, DAN STRATEGI DALAM PROSES BELAJAR
MENGAJAR
1. Peran Materi Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar
Bahan ajar atau materi pembelajaran secara garis besar terdiri dari pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar
kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran
terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau
nilai.
Bahan ajar adalah sebuah persoalan pokok yang tidak bisa dikesimpangkan dalam
satu-kesatuan pembahasan yang utuh tentang cara pembuatan bahan ajar. Menurut
Departemen Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa bahan ajar merupakan informasi,
alat dan teks yang diperlukan guru atau instruktur untuk perencanaan dan penelaahan
implementasi pembelajaran.
Untuk dapat melakukan pengembangan bahan ajar diperlukan pemahaman akan
pentingnya bahan ajar dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, bahan
ajar berkedudukan sebagai modal awal yang akan digunakan atau diproses untuk
mencapai hasil. Hasil tersebut berupa pemahaman dan kemampuan siswa. Pentingnya
bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran dapat dianalogikan seperti pentingnya bahan-
bahan untuk memasak. Jika tidak ada bahan yang digunakan dalam memasak, maka tidak
akan ada masakan yang dihasilkan. Sebaliknya, jika terdapat bahan makanan untuk
dimasak maka akan dihasilkan suatu makanan walaupun itu sangat sederhana.
Pengembangan bahan ajar memiliki beberapa fungsi diantaranya yaitu sebagai
pedoman bagi siswa terhadap kompetensi yang harus dikuasai, sebagai pedoman bagi
guru untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran dan sebagai alat untuk evaluasi
pembelajaran. Fungsi bahan ajar bagi siswa yaitu sebagai pedoman terhadap kompetensi
yang harus dikuasai. Melalui bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran, siswa
dapat memahami materi dan konsep yag dipelajari dengan lebih mudah. Sedangkan
5
Wina Senjaya, Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2008), H. 25.

8
fungsi dari bahan ajar untuk guru adalah sebagai pedoman dalam mengarahkan kegiatan
pembelajaran.
2. Peran Metode Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar
menurut Daryanto metode pembelajaran adalah cara pembentukan atau
pemantapan pengertian peserta (penerima informasi) terhadap suatu penyajian
informasi/bahan ajar.6 Metode dalam pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai cara
untuk menyampaikan materi saja, sebab sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran
mempunyai tugas cakupan yang luas yaitu disamping sebagai penyampai informasi juga
mempunyai tugas untuk mengelola kegiatan pembelajaran sehingga warga belajar dapat
belajar untuk mencapai tujuan belajar secara tepat. Jadi, metode pembelajaran dapat
diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan hal tersebut maka peran metode dalam proses belajar mengajar
adalah sebagai berikut:
a. Pemberian dorongan, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam rangka
memberikan dorongan kepada warga belajar untuk terus mau belajar
b. Pengungkap tumbuhnya minat belajar, yaitu cara dalam menumbuhkan
rangsangan untuk tumbuhnya minat belajar warga belajar yang didasarkan pada
kebutuhannya
c. Penyampaian bahan belajar, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam
menyampaikan bahan dalam kegiatan pembelajaran
d. Pencipta iklim belajar yang kondusif, yaitu cara untuk menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan bagi warga abelajar untuk belajar
e. Tenaga untuk melahirkan kreativitas, yaitu cara untuk menumbuhkan kreativitas
warga belajar sesuai dengan potensi yang dimilikinya
f. Pendorong untuk penilaian diri dalam proses dan hasil belajar, yaitu cara untuk
mengetahui keberhasilan pembelajaran
g. Pendorong dalam melengkapi kelemahan hasil belajar, cara untuk untuk mencari
pemecahan masalah yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran.

6
Daryanto, Strategi dan Tahapan Mengajar, (Bandung: Yrama Widya, 2013), H. 1.

9
Terlihat di sini bahwa metode jauh lebih operasional dibandingkan dengan
pendekatan, sebab metode sudah menginjak ke tingkat pelaksanaan lapangan. Bentuk
metode yang digunakan dalam pengajaran bahasa di lapangan tidak boleh bertentangan
dengan pendekatan, tetapi harus mendukung anggapan-anggapan yang ada dalam
pendekatan.
3. Peran Strategi Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar

Strategi pembelajaran dapat dipahami sebagai suatu cara, seperangkat cara, teknik
yang dilakukan dan ditempuh oleh seorang guru atau siswa dalam melakukan upaya
terjadinya suatu perubahan tingkah laku atau sikap.7

Strategi pembelajaran adalah suatu cara atau metode yang dilakukan oleh seorang
guru/pengajar dalam menyampaikan materi pembelajaran. Strategi pembelajaran terdiri
atas beragam jenis misalnya, strategi E-Learning, strategi praktek, strategi observasi,
strategi mencatat dan lain sebagainya.

Adapun perannya dalam proses belajar mengajar adalah dapat menjadikan proses
tersebut lebih efektif tersampaikan kepada siswa atau murid. Misalkan saja strategi E-
Learning menjadikan pembelajaran menjadi lebih seru tersampaikan kepada siswa.
Jangkauan pembelajaran yang didapatkan pun lebih luas.

BAB III

7
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasnya, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2008),
H. 267-268

10
PENUTUP

A. KESIMPULAN

proses pembelajaran dapat terselenggara secar lancar, efisien, dan efektif berkat
adanya interaksi yang positif, konstruktif dan produktif antara berbagai komponen yang
terkandung di dalam sistem pembelajaran tersebut. Isi atau materi pembelajaran merupakan
salah satu komponen penting dalam sistem pembelajaran. Dalam konteks tertentu, materi
pembelajaran merupakan inti dalam proses pembelajaran. Artinya, sering terjadi proses
pembelajaran diartikan sebagai proses penyampaian materi. Hal ini dibenarkan manakala
tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pembelajaran (subject centered
teaching). Dalam kondisi ini, maka penguasaan materi pelajaran oleh guru mutlak
diperlukan.
Kegiatan belajar mengajar harus diintegrasikan antara pendidik yang mengajar
dengan peserta didik yang belajar. Terlebih untuk pendidik haruslah memakai metode
mengajar yang efektif dan menarik. Mengajar adalah membimbing peserta didik agar
mengalami proses belajar. Mengajar yang efektif ialah mengajar yang dapat membawa
belajar peserta didik yang efektif pula. Hal ini tentu menjadi hal penting yang harus
diperhatikan oleh pendidik dalam penerapan metode mengajar yang dipakai agar jangan
terjadi kerancuan dan ketidak sepahaman antara peserta didik yang satu dengan yang lain
dalam materi ajar yang disampaikan oleh pendidik.
Agar suatu proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, maka seorang pengajar
perlu untuk mempersiapkan sejumlah hal, termasuk menentukan dan menerapkan suatu
strategi pengajaran (teaching strategy) yang tepat pada pembelajaran yang diberikan kepada
para siswanya. strategi pengajaran merupakan suatu proses perencanaan sistem kerja
(working system) secara terampil, yang bersifat dinamis dan dapat mengalami perubahan
yang berdasarkan pada penyesuaian dengan konteks.
Peran materi bahan ajar diantaranya yaitu sebagai pedoman bagi siswa terhadap
kompetensi yang harus dikuasai, sebagai pedoman bagi guru untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran dan sebagai alat untuk evaluasi pembelajaran. Fungsi bahan ajar bagi siswa

11
yaitu sebagai pedoman terhadap kompetensi yang harus dikuasai. Melalui bahan ajar yang
digunakan dalam pembelajaran, siswa dapat memahami materi dan konsep yag dipelajari
dengan lebih mudah. Sedangkan fungsi dari bahan ajar untuk guru adalah sebagai pedoman
dalam mengarahkan kegiatan pembelajaran. Kita beralih ke mtode pembelajaran. Adapun
peran metode dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:

1. Pemberian dorongan, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam rangka
memberikan dorongan kepada warga belajar untuk terus mau belajar
2. Pengungkap tumbuhnya minat belajar, yaitu cara dalam menumbuhkan rangsangan
untuk tumbuhnya minat belajar warga belajar yang didasarkan pada kebutuhannya
3. Penyampaian bahan belajar, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam
menyampaikan bahan dalam kegiatan pembelajaran
4. Pencipta iklim belajar yang kondusif, yaitu cara untuk menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan bagi warga abelajar untuk belajar
5. Tenaga untuk melahirkan kreativitas, yaitu cara untuk menumbuhkan kreativitas
warga belajar sesuai dengan potensi yang dimilikinya
6. Pendorong untuk penilaian diri dalam proses dan hasil belajar, yaitu cara untuk
mengetahui keberhasilan pembelajaran.
Adapun strategi, perannya dalam proses belajar mengajar adalah dapat menjadikan
proses tersebut lebih efektif tersampaikan kepada siswa atau murid. Misalkan saja strategi E-
Learning menjadikan pembelajaran menjadi lebih seru tersampaikan kepada siswa.
Jangkauan pembelajaran yang didapatkan pun lebih luas.
B. SARAN/KRITIK
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari banyak sekali kekurangan serta
sangat jauh dari kata sempurnah,sebagai penulis akan terus memperbaiki,oleh karena itu
kritik dan saran sangat di perlukan oleh penulis.

DAFTAR PUSTAKA

12
Daryanto, 2013, Strategi dan Tahapan Mengajar, Bandung: Yrama Widya.
Hamalik Oemar, 2018, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta,
Bumi Aksara.
Senjaya Wina, 2008, Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Slameto, 1995, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka cipta.
Sudjana Nana, 2009, Dasar-Dasar Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Algesindo.
Sulthani Abrar Dinil, 2017, Hubungan Metode Mengajar Dengan Minat Belajar Di Mts Aisyiyah
Ujung Belakang Olo Padang, dalam Jurnal POTENSIA: Jurnal Kependidikan Islam, Vol.
3, No. 2.
Warsita Bambang, 2008, Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasnya, Jakarta: PT.Rineka
Cipta.

13

Anda mungkin juga menyukai