Anda di halaman 1dari 61

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan mempunyai peranan besar dalam meningkatkan derajat hidup
masyarakat, sehingga semua negara berupaya menyelenggarakan pembangunan
kesehatan sebaik-baiknya. Pembangunan kesehatan di Kecamatan Pancatengah
Kabupaten Tasikmalaya dilaksanakan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
Pembangunan Nasional dan Pembangunan Kesehatan di Jawa Barat.Sesuai
dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, tujuan
pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal, yang mencakup aspek jasmani dan rohani.Tujuan
tersebut akan tercapai apabila derajat kesehatan masyarakat meningkat, melalui
peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan yang merata, serta
mengembangkan kesadaran dan perilaku hidup sehat dikalangan masyarakat.
Derajat kesehatan yang tinggi merupakan suatu prakondisi untuk meningkatkan
produktivitas sumber daya manusia.
Berbagai perubahan dan tantangan stategis yang mendasar seperti
globalisasi, demokratisasi, desentralisasi, krisis multidimensi, serta pemahaman
kesehatan sebagai hak asasi dan intervensi mendorong terjadinya revisi terhadap
sistem kesehatan yang selama ini menjadi dasar pembangunan kesehatan di
Indonesia. Untuk Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya sendiri upaya
peningkatan derajat kesehatan merupakan bagian dari peningkatan pembangunan
di Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya, sesuai dengan Undang-
Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009, semua aktivitas pembangunan kesehatan
ditujukan melalui status kesehatan yang memberikan konstribusi kepada kualitas
kehidupan yang produktif dan lebih tinggi secara sosial maupun ekonomi.Kegiatan
pelayanan kesehatan ditujukan melalui pemerataan dan peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan, aksesbilitas (keterjangkauan) dengan prioritas golongan
masyarakat berpenghasilan rendah atau ekonomi lemah yang sebagian besar
bermukim di daerah pedesaan, daerah kumuh di perkotaan, masyarakat di daerah
terpencil dan perbatasan termasuk masyarakat terasing dan daerah pemukiman
baru.
Berbagai kegiatan pembangunan di Kecamatan Pancatengah Kabupaten
Tasikmalaya dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan bersama-sama
dengan sektor terkait lain dan dukungan dari masyarakat termasuk sektor swasta,

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 1


telah menampakan hasil-hasil yang dapat dirasakan serta dinikmati oleh seluruh
masyarakat khususnya di Kecamatan Pancatengah Kab. Tasikmalaya. Disisi lain
keberhasilan pembangunan kesehatan masih dihadapkan pada berbagai masalah,
kendala dan tantangan di bidang kesehatan. Antara lain dengan meningkatnya
masalah kesehatan yang berhubungan dengan pola hidup masyarakat yang
menyebabkan semakin meningkatnya penyakit degeneratif seperti penyakit
jantung, stroke dan lain-lain, hal ini merupakan dampak dari keberhasilan
pembangunan di bidang ekonomi dan membaiknya taraf hidup masyarakat
di Kecamatan Pancatengah Kab. Tasikmalaya. Masalah lain yang dihadapi adalah
belum sepenuhnya informasi tentang masalah kesehatan berfungsi secara efektif
dan efisien.
Dalam penyusunan Buku Profil ini, pembangunan kesehatan daerah tidak
terlepas dari komitmen pembangunan kesehatan secara Nasional dimana telah
ditetapkan Visi & Misi Pembangunan Kesehatan Nasional yaitu
“Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan “ dengan misinya yaitu :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat
termasuk swasta dan masyarakat madani.
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya
kesehatan yang paripurna, merata bermutu dan berkeadilan.
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan
4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik
Untuk memenuhi dan memberikan gambaran menyeluruh tentang keadaan
kesehatan di wilayah Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya, UPTD
Puskesmas DTP Pancatengah menyusun “Profil Kesehatan Puskesmas DTP
Pancatengah tahun 2017”, hal ini bertujuan untuk mengetahui upaya kesehatan
yang telah dilaksanakan dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan
evaluasi program pembangunan kesehatan. Penyajian Buku Profil Kesehatan
Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2017 ini disajikan dengan
sistematika sebagai berikut :
 BAB I PENDAHULUAN
 BAB II GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK
 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN
 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN
 BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
 BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN
 LAMPIRAN

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 2


BAB II
GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK

A. Gambaran Umum
1. Visi dan Misi Puskesmas DTP Pancatengah
a. Visi :
Terwujudnya Masyarakat yang mandiri untuk berprilaku hidup sehat
b. Misi :
1) Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berprilaku hidup sehat
2) Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian terhadap penyakit
berbasis lingkungan.
3) Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memanfa’atkan fasilitas
kesehatan.

2. Keadaan Geografis
Kondisi geografis Kecamatan Pancatengah terdiri dari
pegunungan,bukit dan dataran. Letak wilayahnya berbatasan dengan beberapa
kecamatan, yaitu:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Cikatomas
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Cimerak wilayah
Kabupaten Pangandaran.
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cikalong
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Cikatomas
Berdasarkan data dari Kantor Statistik Kecamatan Pancatengah
Kabupaten Tasikmalaya, Wilayah Kecamatan Pancatengah terbagi menjadi 11
Desa ….. Dusun,… RW, ….. RT. Nama-nama desa yang ada di Wilayah Kerja
Puskesmas DTP Pancatengah adalah Desa Cibongas, Cikawung, Tonjong,
Jayamukti, Pancawangi, Pangliaran, Cibuniasih, Margaluyu, Tawang,
Neglasari, dan Mekarsari. Wilayah Kerja Puskesmas Pancatengah dapat
digambarkan dalam Gambar 2.1 berikut ini.

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 3


PETA

Gambar 2.1
Peta
Wilayah Kerja

Puskesmas DTP Pancatengah

3. Keadaan Demografi
Situasi kependudukan dapat dilihat dari berbagai indikator antara lain
tingkat pertumbuhan penduduk, angka kelahiran kasar, tingkat fertilitas
penduduk, distribusi penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur serta
kepadatannya.

a. Tingkat Pertumbuhan Penduduk


Jumlah penduduk Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya
pada tahun 2017 yaitu sebanyak 47.670 jiwa (laki-laki sebanyak 24.429 jiwa
atau 51,25% dan perempuan sebanyak 23.241 jiwa atau 48.75%) dengan
jumlah Rumah Tangga sebanyak 13.957 KK. Apabila dibandingkan dengan
jumlah penduduk Kecamatan Pancatengah pada Tahun 2015 yaitu sebesar

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 4


47.522 jiwa, terjadi kenaikan jumlah penduduk yakni sebesar 148 jiwa atau
0,3%. Hal ini dimungkinkan terjadi karena penduduk Kecamatan
Pancatengah Kab. Tasikmalaya tahun ketahun terus naik karena masih
banyak pasangan muda yang ingin punya anak. Gambaran pertambahan
penduduk Kecamatan Pancatengah Kab. Tasikmalaya dalam lima tahun
terakhir dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut.

Jumlah Penduduk
48,000 47,670
47,522
47,500
46,945
47,000
46,500
46,000 45,709
Jumlah
45,500 Penduduk
45,000 44,785
44,500
44,000
43,500
43,000
2012 2013 2014 2015 2016

Gambar 2.2 Jumlah Penduduk Kecamatan Pancatengah Tahun 2012-2017


(Sumber : Pendataan Sasaran KIA, KB, Imunisasi )

Berdasarkan Gambar 2.2, sejak Tahun 2012 sampai 2017 terjadi


peningkatan jumlah penduduk secara terus menerus. Pada Tahun 2012
jumlah penduduk di Kecamatan Pancatengah adalah sebanyak 44.785 jiwa
dan mengalami peningkatan pada Tahun 2013 menjadi 45.709 jiwa dari
jumlah penduduk tahun sebelumnya, kemudian di Tahun 2014 jumlah
penduduk meningkat lagi menjadi 46.945 jiwa, selanjutnya pada Tahun 2015
masih terjadi peningkatan jumlah penduduk sehingga jumlah penduduk pada
saat itu mencapai 47.522 jiwa dan pada Tahun 2017 jumlah penduduk di
Kecamatan Pancatengah masih meningkat sebanyak 47.670.

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 5


b. Kelompok Umur
Jumlah kelompok umur berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan
Pancatengah disajikan dalam Gambar 2.3 berikut.

75+ 1,166
963
70 - 74 1,164
1,263
65 - 69 1,064
1,189
60 - 64 1,296
1,328
55 - 59 1,652
1,767
50 - 54 1,389
1,324
45 - 49 1,763
2,129
40 - 44 996
1,165
35 - 39 1,328
1,265
30 - 34 1,286
1,126
25 - 29 1,761
1,743
20 - 24 1,063
1,185
15 - 19 1,834
973
10 - 14 1,452
1,574
5--9 1,963
2,184
0--4 2,064
2,248
0 500 1,000 1,500 2,000 2,500

Perempuan Laki-Laki

Gambar 2.3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok


Umur di Kecamatan Pancatengah Tahun 2017
(Sumber : Kantor Statistik Kecamatan Pancatengah Tahun 2017)
Gambar 2.3 tersebut menunjukkan bahwa kelompok umur terbanyak
adalah usia 0-4 tahun dan kelompok umur terendah adalah usia 75 tahun
keatas dengan rasio beban tanggungan adalah 82..

4. Kepadatan Penduduk
Luas wilayah Kecamatan Pancatengah adalah sebanyak 20,45 Km2,
luas wilayah ini kurang sebanding dengan jumlah penduduk di Kecamatan
Pancatengah Kab. Tasikmalaya dan tentunya berdampak terhadap persebaran
penduduk. Luas wilayah tidak bertambah sedangkan jumlah penduduk dari
tahun ketahun terus mengalami peningkatan menyebabkan kepadatan

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 6


penduduk menjadi bertambah padat, ada beberapa desa yang luasnya tidak
sebanding dengan jumlah penduduk diantaranya : Desa Neglasari, Cibuniasih.
Kepadatan penduduk di Kecamatan Pancatengah dapat dilihat pada Gambar
2.4.

Kepadatan Penduduk
2,350.00

2,300.00

2,250.00

Kepadatan
2,200.00 Penduduk

2,150.00

2,100.00
2012 2013 2014 2015 2016

Gambar 2.4 Kepadatan Penduduk Per km2 di Kecamatan Pancatengah


Tahun 2012-2017
(Sumber : Kantor Statistik Kecamatan Pancatengah Tahun 2017)

Gambar 2.4 menunjukkan bahwa kepadatan penduduk Kecamatan


Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya dari tahun 2012 sampai tahun 2017
mengalami peningkatan yang terus menerus. Pada tahun 2012 kepadatan
penduduk Kecamatan Pancatengah adalah sebanyak 2.189,97 jiwa/km 2, dan
mengalami peningkatan pada tahun 2013 menjadi 2.235,15 jiwa/km 2, kemudian
di tahun 2014 kepadatan penduduk meningkat lagi menjadi 2.295,59 jiwa/km 2,
selanjutnya di tahun 2015 kepadatan penduduk masih terjadi peningkatan
sebanyak 2.323,81 jiwa/km2 dan pada tahun 2017 kepadatan penduduk
sebanyak 2.331,05 jiwa/km2.

B. Perilaku Penduduk
1. Tingkat Pendidikan Penduduk
Tingkat pendidikan masyarakat di Kecamatan Pancatengah Kab.
Tasikmalaya pada tahun 2012-2017, dapat dilihat pada Gambar 2.5.

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 7


Tingkat Pendidikan di Kecamatan Rajapolah
14000
12000
10000
8000
Axis Title

6000
4000
2000
0
Tidak Tamat SD SD SMP SMA PT

Gambar 2.5 Tingkat Pendidikan di Kecamatan Pancatengah tahun 2012-2017


(Sumber : Kantor Statistik Kecamatan PancatengahTahun 2017)

Berdasarkan Gambar 2.5 menunjukkan adanya peningkatan pendidikan


dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi pada Tahun 2012 sampai 2017.
Tingkat pendidikan yang paling banyak dipenuhi sejak tahun 2012 sampai 2017
adalah pendidikan Sekolah Dasar (SD) yakni sebanyak 51,4%, kemudian
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) sebanyak 24%, Sekolah Lanjutan
Tingkat Atas (SLTA) sebanyak 12%, belum/tidak memiliki ijazah (anak dibawah
usia SD atau tidak mengenyam pendidikan dasar) sebanyak 9,5% dan
Perguruan Tinggi (PT) sebanyak 3,1%.
Pada tahun 2012, penduduk sebanyak 4.4785 jiwa mengenyam
pendidikan dasar, lanjutan hingga perguruan tinggi, dimana tingkat pendidikan
SD sebanyak 2149 jiwa (4,8%), kemudian SLTP sebanyak 4.444 jiwa (9,92%),
SLTA sebanyak 2.243 (12,80%), belum/tidak memiliki ijazah sebanyak 1149
(6,56%) dan PT sebanyak 542 jiwa (1,21%). Tahun 2013 jumlah penduduk yang
mengenyam pendidikan adalah sebanyak 45.709 jiwa, dimana tingkat
pendidikan SD sebanyak 11.681 jiwa (25,6%), kemudian SLTP sebanyak 4.499
jiwa (9,84%), SLTA sebanyak 2.390 jiwa (5,23%), belum/tidak memiliki ijazah
sebanyak 1.845 (8,76%) dan PT sebanyak 635 jiwa (1,39%). Tahun 2014 jumlah
penduduk yang mengenyam pendidikan adalah sebanyak 28.425 jiwa, dimana

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 8


tingkat pendidikan SD sebanyak 11.105 jiwa (39,07%), kemudian SLTP
sebanyak 7625 jiwa (26%), SLTA sebanyak 5.572 jiwa (19,6%), belum/tidak
memiliki ijazah sebanyak 1.025 jiwa (3,6%) dan PT sebanyak 1.518 jiwa
(5,34%). Tahun 2015 jumlah penduduk yang mengenyam pendidikan adalah
sebanyak 28.217 jiwa, dimana tingkat pendidikan SD sebanyak 12.232 jiwa
(43,35%), kemudian SLTP sebanyak 8.316 jiwa (29,47%), SLTA sebanyak
3.007 jiwa (10,66%), belum/tidak memiliki ijazah sebanyak 2.672 jiwa (5,95%)
dan PT sebanyak 1.027 jiwa (2,56%). Tahun 2017 jumlah penduduk yang
mengenyam pendidikan adalah sebanyak 27.353 jiwa, dimana tingkat
pendidikan SD sebanyak 2368 jiwa (8,16%), kemudian SLTP sebanyak 6.432
jiwa (23,52%), SLTA sebanyak 3.688 jiwa (13,48%), belum/tidak memiliki ijazah
sebanyak 2.268 jiwa (8,16%) dan PT sebanyak 1.26 jiwa (4,62%).

2. Angka Melek Huruf


Salah satu indikator sektor pendidikan yang berperan dalam Indek
Pembangunan Manusia (IPM) adalah angka melek huruf, angka melek huruf
yang didefinisikan menurut Dinas Pendidikan Kecamatan Pancatengah Kab.
Tasikmalaya adalah jumlah penduduk yang buta aksara dan telah mengikuti
pelatihan/kursus baca tulis baik huruf latin maupun huruf lainnya. Angka Melek
Huruf (AMH) Kecamatan Pancatengah Tahun 2015 adalah sebanyak ......... jiwa
dan tahun 2017 angka melek huruf sebanyak 2368 jiwa. Adapun penduduk
berumur 10 tahun yang melek huruf disajikan dalam Gambar 2.6.

Column1
PEREMPUAN
1235 LAKI LAKI

1133

LAKI LAKI PEREMPUAN

Gambar 2.6 Jumlah Penduduk Laki-Laki dan Perempuan Melek Huruf di


Kecamatan Pancatengah Tahun 2017

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 9


(Sumber : Kantor Statistik Kecamatan Pancatengah Tahun 2017)

Gambar 2.5 menunjukkan bahwa jumlah laki-laki yang melek huruf lebih
banyak 2,63% dibandingkan dengan jumlah perempuan yang melek huruf
2,34%.

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 10


BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

A. Angka Kematian
1. Kematian Bayi
Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah
jumlah banyaknya kematian bayi berusia dibawah usia satu tahun pada setiap
1.000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu. Angka ini merupakan salah
satu indikator yang sensitif terhadap ketersediaan pemanfaatan dan kualitas
pelayanan kesehatan terutama pelayanan perinatal. Angka kematian bayi ini
juga merupakan suatu indikator penting untuk mencerminkan keadaan derajat
kesehatan di suatu masyarakat, karena bayi yang baru lahir sangat sensitif
terhadap terhadap lingkungan tempat orang tua bayi tinggal dan erat kaitannya
dengan status sosial orang tua. Angka kematian bayi di Wilayah Kerja
Puskesmas Pancatengah dari Tahun 2012 sampai Tahun 2017 dapat dilihat
pada Gambar 3.1.

Angka Kematian Bayi


10 17

8
2012
2013
2014
2015
2016

12 16

Gambar 3.1 Angka Kematian Bayi dan Neonatal di Wilayah Kerja


Puskesmas DTP Pancatengah Tahun 2012-2017
(Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Pancatengah Tahun 2014 dan
Laporan KIA Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)

Gambar 3.1 menunjukkan bahwa angka kematian bayi dan neonatal di


Wilayah Kerja Puskesmas Pancatengah masih sering terjadi. Pada Tahun 2012
adalah 17 bayi, Tahun 2013 sebanyak 16 bayi, Tahun 2014 adalah sebanyak
12 bayi, sedangkan tahun 2015 sebanyak 8 bayi dan tahun 2017 sebanyak 10
bayi.

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 11


2. Kematian Balita
Angka Kematian Anak Balita (AKABA) adalah jumlah kematian anak
berusia dibawah 5 tahun (1 – 59 bulan) selama satu tahun tertentu per 1.000
anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu, Angka Kematian Anak
Balita tidak termasuk kematian bayi. Indikator ini terkait langsung dengan target
kelangsungan hidup anak dan merefleksikan kondisi sosial, ekonomi dan
lingkungan anak-anak bertempat tinggal termasuk pemeliharaan kesehatannya.
Angka kematian balita sering digunakan untuk mengidentifikasi kesulitan
ekonomi penduduk.

Angka Kematian Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas


DTP Pancatengah Tahun 2015 s.d. 2016
2

0 0
0
2015 2016

Gambar 3.2 Angka Kematian Anak Balita diWilayah Kerja Puskesmas


Pancatengah Tahun 2017
(Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Pancatengah Tahun 2015 dan
Laporan KIA Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)
Gambar 3.2 menunjukkan bahwa kematian pada anak balita di Wilayah
Kerja Puskesmas Pancatengah pada Tahun 2015 sampai tahun 2017
Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Puskesmas Pancatengah Tahun 2015,
kematian balita pada Tahun 2015 adalah 0, dan tidak terdapat data jumlah
kematian balita di tahun yang lainnya.

3. Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR) adalah
banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak
terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang
disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya dan bukan karena
sebab-sebab lain per 100.000 kelahiran hidup. Informasi mengenai tingginya
MMR akan bermanfaat untuk pengembangan program peningkatan kesehatan
reproduksi, terutama pelayanan kehamilan dan membuat kehamilan yang aman

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 12


bebas risiko tinggi (making pregnancy safer), program peningkatan jumlah
kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan terlatih, penyiapan sistim rujukan
dalam penanganan komplikasi kehamilan, penyiapan keluarga dan suami siaga
dalam menyongsong kelahiran, sangat membantu sekali dalam mengurangi
Angka Kematian Ibu(AKI) dan meningkatkan derajat kesehatan reproduksi.

Angka Kematian Ibu


1

2015
2016

Gambar 3.3 Angka Kematian Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas


Pancatengah Tahun 2017
(Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Pancatengah Tahun 2015 dan
Laporan KIA Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)

Gambar 3.3 menggambarkan angka kematian ibu di Wilayah Kecamatan


Pancatengah pada tahu 2015 sampai 2017, pada tahun 2015 sebanyak 3
orang, sedangkan pada tahun 2017 ada kematian ibu 1 orang.

B. Angka Kesakitan
1. TB Paru
TB Paru atau Tuberkulosis Paru adalah penyakit yang ditimbulkan
karena adanya infeksi akut atau kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberkulosa dan bakteri ini akan menyerang organ paru-paru. Gambar 3.3 di
bawah ini menunjukkan Kasus TB Paru yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas
Pancatengah.

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 13


Kasus TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Pancatengah Tahun
2015-2016
Seluruh Kasus Kasus Baru BTA + TB Anak

50
45 44
39

5
0
2015 2016

Gambar 3.4 Kasus TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Pancatengah


Tahun 2015-2017
(Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Pancatengah Tahun 2015 dan
Laporan TB Paru Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)
Gambar 3.4 menunjukkan kecenderungan kasus TB Paru di tahun 2015
sampai 2017, dimana tahun 2015seluruh kasus mencapai 45 penderita dan
yang dinyatakan BTA+ (positif) sebanyak 39 kasus, untuk kasusu TB Paru pada
anak usia 0-14 tahun tidak ditemukan. Pada tahun 2017, seluruh kasus TB
Paru sepanjang Tahun 2017 ini mencapai 50 kasus dengan CNR (Case
Notification Rate) Seluruh kasus TB adalah 104,89% per 100.000 penduduk,
kemudian data kasus baru BTA + ditemukan sebanyak 44 kasus dengan CNR
adalah 92,30% per 100.000 penduduk dan pada kasus TB Paru pada anak
usia 0 – 14 Tahun adalah 5 kasus. Selanjutnya, selain melakukan pendataan
dan penjaringan masyarakat yang menderita TB Paru, kegiatan pemberian
pengobatanpun diberikan bagi pasien yang sudah dinyatakan positif TB Paru,
hasil pengobatan tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.5 berikut ini.

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 14


Angka Kesembuhan dan Pengobatan Lengkap TB Paru BTA+ Serta
Keberhasilan Pengobatan di Wilayah Kerja Puskesmas Pancatengah
Tahun 2015-2016
50
45 44

40 39
35 BTA + diobati
Angka Kesembuhan
30
25 Pengobatan Lengkap
25 23
20
15
10
6
5 3
0
2015 2016

Gambar 3.5 Angka Kesembuhan dan Pengobatan Lengkap TB Paru BTA+


serta Keberhasilan Pengobatan di Wilayah Kerja Puskesmas
Pancatengah Tahun 2015-2017
(Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Pancatengah Tahun 2015 dan Laporan
TB Paru Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)
Gambar 3.5 menunjukkan bahwa pada tahun 2015, kasus BTA + yang
diobati adalah sebanyak 39 kasus (100%), penderita yang dinyatakan sembuh
sebanyak 23 kasus (60%) dan angka pengobatan lengkap (Complete Rate)
adalah sebanyak 6 kasus (15,4%). Sedangkan pada tahun 2017kasus BTA +
yang diobati adalah sebanyak 44 kasus (100%), penderita yang dinyatakan
sembuh sebanyak 25 kasus (62,5%) dan angka pengobatan lengkap (Complete
Rate) adalah sebanyak 3 kasus (6,8%).

2. HIV/AIDS dan Syphilis


HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan infeksi salah satu virus
yang secara progresif merusak sel-sel darah putih sehingga berpengaruh
terhadap kekebalan tubuh dan kemampuan tubuh seseorang dalam melawan
penyakit, sedangkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) atau
sindrom penurunan kekebalan tubuh yang didapat merupakan penyakit yang
disebabkan oleh adanya infeksi virus HIV. Selain HIV/AIDS ada juga penyakit
menular lainnya yaitu Syphilis. Syphilis merupakan salah satu infeksi menular
seksual (IMS). Penyebaran infeksi ini paling umum melalui hubungan seksual
dengan orang yang terinfeksi.

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 15


Jumlah Kasus HIV, AIDS dan Syphilis

2015
2016

Gambar 3.6 Jumlah Kasus HIV, AIDS, dan Syphilis di Wilayah Kerja
Puskesmas Pancatengah Tahun 2015-2017
(Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Pancatengah Tahun 2015 dan Laporan
TB Paru Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)

Gambar 3.6 menggambarkan bahwa Kasus HIV/AIDS dan Syphilis tidak


ditemukan sepanjang Tahun 2015 dan pada tahun 2017.

3. Kasus Diare
Diare merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan bertambahnya
frekuensi berak lebih dari biasanya (3 kali atau lebih per hari) yang disertai
perubahan bentuk dan konsistensi tinja dari penderita. Di Puskesmas
Pancatengah kasus diare ini dapat ditangani 69,25% (825 kasus) dari jumlah
target penemuan diare 2573 kasus) dengan angka kesakitan mencapai 54 per
1.000 penduduk, namun di tahun 2014 jumlah perkiraan kasus adalah
sebanyak 2412 kasus dengan angka kesakitan mencapai 91 per 1.000
penduduk dan 312 kasus mengenai jumlah diare yang ditangani. Hal ini dapat
kita lihat pada gambar yang tersaji dalam Gambar 3.7 di bawah ini.

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 16


Kasus Diare yang di Tangani di Wilayah Kerja Puskesmas Pancatengah
Tahun 2015 - 2016

3000
2573
2412

2000
Target Penemuan Diare
Diare Ditangani

1000 825

312

0
2015 2016

Gambar 3.7 Kasus Diare yang di Tangani di Wilayah Kerja Puskesmas


Pancatengah Tahun 2015 - 2017
(Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Pancatengah Tahun 2015 Laporan
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)

4. Pneumonia Pada Balita


Pnemonia adalah penyakit infeksi yang merupakan penyebab utama
kematian pada balita di dunia. Menurut definisinya pneumonia merupakan
infeksi jaringan paru-paru (alveoli) akut dan merupakan penyakit menular.
Kasus pneumonia pada balita di Puskesmas Pancatengah Tahun 2015-2017
dapat dilihat pada Gambar 3.8.

Kasus Pnemonia Balita di Wilayah Kecamatan Pancatengah Tahun 2015 -


2016

4837
5000
4500
4000 3393
Jumlah Balita
3500
3000
2500 Perkiraan Penderita
2000
1500
Penderita ditemukan
1000 484 360 339 232 dan ditangani
500
0
2015 2016

Gambar 3.8 Kasus Pneumonia Balita di Wilayah Kerja Puskesmas


Pancatengah
Tahun 2015 -2017

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 17


(Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Pancatengah Tahun 2015 dan Laporan
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)
Gambar 3.8 menunjukkan bahwa jumlah balita yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Pancatengah Tahun 2015 adalah sebanyak 4837, perkiraan
penderita sebanyak 484 dan penderita yang ditemukan dan ditangani adalah
sebanyak 360 penderita (74,4%). Kemudian terjadi penurunan di tahun 2017
dimana jumlah balita adalah sebanyak 3393 balita, perkiraan penderita
sebanyak 339 dan penderita yang ditemukan dan ditangani sebanyak 232 atau
68,4 %.

5. Kusta
Kusta adalah penyakit yang disebabkan kuman Mycobacterium lepra
yang menyerang kulit dan saraf tepi. Penderita kusta yang tidak diobati
berpotensi menularkan kepada orang lain dengan kontak erat dan dalam kurun
waktu yang lama. Kasus kusta di Puskesmas Pancatengah Tahun 2015 - 2017
tidak ditemukan.

6. AFP (Non Polio)


AFP (Acute Flaccid Paralysis) Non Polio adalah semua anak berusia
kurang dari 15 tahun dengan kelumpuhan (paralysis) yang memiliki gejala
sifatnya layuh (Flaccid) terjadi secara mendadak (Acute) dan bukan disebabkan
ruda paksa. Jumlah Penduduk di Puskesmas Pancatengah yang berusia
kurang dari 15 tahun adalah sebanyak 11.489 jiwa dan dari jumlah tersebut
tidak ditemukan adanya kasus AFP (Non Polio) di Tahun 2017.

7. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)


Imunisasi merupakan suatu proses untuk meningkatkan sistem
kekebalan tubuh dengan cara memasukan vaksin, yakni virus atau bakteri yang
sudah dilemahkan , dibunuh, atau bagian-bagian dari bakteri atau virus tersebut
telah dimodifikasi, dan vaksin tersebut dimasukkan ke dalam tubuh melalui
suntikan maupun oral. Penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
tersebut antara lain Tetanus, Pertusis, Difteri, Hepatitis B, Polio dan Campak
seperti yang ada pada Gamba 3.9 di bawah ini.

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 18


Jumlah Kasus yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) di
Wilayah Kerja Puskesmas Pancatengah
Tahun 2015-2016
Tetanus Pertusis Difteri Hepatitis B Polio Campak

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2015 2016

Gambar 3.9 Jumlah Kasus yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) di
Wilayah Kerja Puskesmas Pancatengah Tahun 2015-2017
(Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Pancatengah Tahun 2015 dan Laporan
Imunisasi Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)

Berdasarkan Gambar 3.9, jumlah kasus PD3I yang ada di Puskesmas


Pancatengah pada Tahun 2015dan tahun 2017tidak terjadi kasus campak, dan
untuk penyakit lainnya seperti tetanus, pertusis, difteri, Hepatitis B dan polio

8. Demam Berdarah Dengue (DBD)


Demam berdarah dengue atau yang dikenal dengan penyakit DBD
merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dengan vektornya
adalah nyamuk Aedes aegepty. Tidak ditemukan kasus DBD di Wilayah Kerja
Puskesmas Pancatengah Tahun 2014, sedangkan pada tahun 2015 ditemukan
sebanyak 6 kasus DBD.

Jumlah Kasus DBD di Kecamatan Pancatengah tahun 2015 - 2016

6
5
4
3
2
1
0 Jumlah Kasus DBD
2015
2016

Gambar 3.10 Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di


Wilayah Kerja Puskesmas Pancatengah Tahun 2015-2017

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 19


(Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Pancatengah Tahun 2015 dan Laporan
Imunisasi Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)

9. Malaria
Berikut merupakan jumlah kesakitan dan kematian akibat malaria di
Puskesmas Pancatengah Tahun 2017 yang tertera pada Gambar 3.11.

Jumlah Kesakitan dan Kematian Akibat Malaria di Wilayah Kerja


Puskesmas Pancatengah Tahun 2015 - 2016

0 0 0 0 0 0 0 0
Suspek Malaria Darah diperiksa Positif Malaria Meninggal

Gambar 3.11 Jumlah Kesakitan dan Kematian Akibat Malaria di Wilayah


Kerja Puskesmas Pancatengah Tahun 2015-2017
(Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Pancatengah Tahun 2015 dan Laporan
Malaria Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)

Gambar 3.11 menunjukkan bahwa penduduk yang terkena suspek atau


diduga malaria pada tahun 2015 adalah tidak ada kasus dan di tahun
2017sama tidak terjadi kasus, dan tidak terjadi kematian akibat malaria
tersebut.

10. Filariasis
Penyakit filariasis atau kaki gajah merupakan penyakit yang disebabkan
oleh cacing filaria, kejadian penyakit filariasis ini tidak ditemukan di Puskesmas
Pancatengah Tahun 2017.

11. Kejadian Luar Biasa (KLB)


Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah salah satu status yang diterapkan di
Indonesia untuk mengklasifikasikan peristiwa merebaknya suatu wabah
penyakit. KLB tidak di ketemukan diwilayah kerja Puskesmas DTP

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 20


Pancatengah pada Tahun 2015 sedangkan pada tahun 2017 terdapat
sebanyak 12 kasus KLB di Desa ..............

Kejadian Luar Biasa (KLB) di Wilayah Kecamatan Pancatengah Tahun


2015 - 2016

12

10

6 Kejadian Luar
Biasa (KLB)
4

0
2015 2016

Gambar 3.12Kejadian Luar Biasa (KLB) di Wilayah


Kerja Puskesmas Pancatengah Tahun 2015-2017
(Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Pancatengah Tahun 2015 dan Laporan
Malaria Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)

12. Sepuluh Besar Penyakit


Gambaran sepuluh besar penyakit yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Pancatengahdisajikan dalam grafik batang yang terdiri dari data sepuluh besar
penyakit berdasarkan kunjungan pasien umum dan pasien JKN (Jaminan
Kesehatan Nasional). Data tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.13 dan 3.14
berikut ini.

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 21


Sepuluh Besar Penyakit Berdasarkan Kunjungan Pasien Umum di
Wilayah Kerja Puskesmas Pancatengah Tahun 2016

4000 3708 ISPA


Gastritis
3500
Hypertensi
3000 Scabies
2376 Rheumatoid Artritis
2500
Febris
2000 Diare
1367 1280 ANC
1500
864 758 Cought
1000 681 Dermatitis
542 484 484
500

0
Tahun 2016

Gambar 3.13 Sepuluh Besar Penyakit Berdasarkan Kunjungan Pasien Umum


di Wilayah Kerja Puskesmas Pancatengah Tahun 2017
(Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)
Gambar 3.13 menunjukkan bahwa berdasarkan data kunjungan pasien
umum, jumlah penderita ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) merupakan
penyakit terbanyak yang diderita oleh penduduk di wilayah kerja Puskesmas
Pancatengah yakni sebanyak 3708 kasus (7,78%), kemudian Gastritis
sebanyak 2376 kasus (4,98%), Scabies sebanyak1280 kasus (2,69), Dermatitis
sebanyak 484 kasus (4,98%), Hipertensi sebanyak 1.367 kasus (2,87%),
Rhamamatoid Arthitis sebanyak 864 kasus (1,81%), Skabies sebanyak 1280
kasus (7,69%), Diare sebanyak 681 kasus (1,43%), ANC sebanyak 542 kasus
(3,24%) dan penyakit Dermatitis lainnya sebanyak 484 kasus (4,90%).

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 22


Sepuluh Besar Penyakit Berdasarkan Kunjungan Pasien JKN di
Wilayah Kerja Puskesmas Pancatengah
Tahun 2016
1954
2000
1710 ISPA
1800 1586
Dispepsia
1600 Dermatitis
1400 1125 Hipertensi
1200 Rematoid
1000 850 Diare
713 Konjungtiviti
800 595
515 s
600 415 358 Skabies
400 Typhoid
200 Lainnya
0
2016

Gambar 3.14 Sepuluh Besar Penyakit Berdasarkan Kunjungan Pasien JKN


di Wilayah Kerja Puskesmas Pancatengah Tahun 2017
(Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas PancatengahTahun 2017)
Gambar 3.14 menunjukkan bahwa berdasarkan jumlah kunjungan pasien
JKN, jumlah penderita ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) merupakan
penyakit terbanyak yang diderita oleh penduduk di wilayah kerja Puskesmas
Pancatengah yakni sebanyak 1.954kasus (19,89%), kemudian penyakit
dipepsia sebanyak 1.710 kasus (17,41%), Dermatitis sebanyak 1.586 kasus
(16,14%), Hipertensi sebanyak 1.125 kasus (11,45%), Rematoid sebanyak 850
kasus (8,65%), Diare sebanyak 713 kasus (7,25%), Konjungtivitis sebanyak
515 kasus (5,24%), Skabies sebanyak 415 kasus (4,22%) dan penyakit diderita
paling sedikit adalah Typhoid yakni sebanyak 358 kasus (3,64%), serta
beberapa penyakit lainnya sperti Cought sebanyak 595 (6,05).

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 23


BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
A. UPAYA PELAYANAN KESEHATAN
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
a. Pelayanan Ibu Hamil
Pelayanan ibu hamil atau dikenal dengan pelayanan antenatal
merupakan pelayanan kesehatan yang dilakukan tenaga profesional pada
ibu hamil selama masa kehamilan. Akses pelayanan ibu hamil pada
kunjungan pemeriksaan kehamilan dari 1.210 orang ibu hamil yang ada di
Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2015, ibu
hamil yang telah melakukan pemeriksaan kehamilan pada kunjungan
pertama (K1) sebesar 815 (67,36%) dan kunjungan berikutnya (K4) sebesar
763 (63,10%). Kemudian terjadi peningkatan pada Tahun 2017 dimana
jumlah ibu hamil adalah sebanyak 977 orang, ibu hamil yang telah
melakukan pemeriksaan kehamilan pada kunjungan pertama (K1) adalah
sebanyak 859 orang (87,92%), dan kunjungan berikutnya (K4) adalah
sebanyak 736 orang (75,3%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Gambar 4.1 berikut ini.

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil di Wilayah Kecamatan Rajapolah


Tahun 2015 - 2016

100.00%
90.00%
80.00%
K1
70.00%
K4
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
2015 2016

Gambar 4.1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas


Pancatengah Tahun 2015-2017
(Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Pancatengah Tahun 2015 dan
Laporan KIA Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 24


b. Pelayanan Persalinan
Kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi
pada saat proses persalinan, hal ini terjadi salah satunya adalah karena
pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai
kompetensi kebidanan. Jumlah ibu hamil yang ada di Kecamatan
Pancatengah Kab. Tasikmalaya pada tahun 2015 sebanyak 1.210 orang,
sedangkan jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan adalah
sebanyak 808 orang (70%), ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan
kesehatan nifas adalah sebanyak 826 (71,5%), dan ibu nifas yang mendapat
vitamin A adalah sebanyak 838 orang (72,5%). Angka cakupan pertolongan
persalinan ini mengalami penurunan di tahun 2017 menjadi 947orang,
sedangkan jumlah persalinan oleh tenaga kesehatan sebanyak 758 (80%)
persalinan, ibu bersalin yang mendapat pelayanan nifas adalah sebanyak
834 orang (88,1%), dan ibu nifas yang mendapat Vitamin A adalah
sebanyak 834 orang (88,1%).Deskripsi cakupan pelayanan kesehatan
persalinan oleh tenaga kesehatan Tahun 2015-2017 dapat dilihat pada
Gambar 4.2 berikut ini.

Cakupan Pelayanan Kesehatan Persalinan di Wilayah Kerja


Puskesmas Pancatengah Tahun 2015-2016

Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan


Mendapat Pelayanan Nifas
Ibu Nifas Mendapat Vitamin A
88.10% 88.10%
80%
70% 71.50% 72.50%

2015 2016

Gambar 4.2 Cakupan Pelayanan Kesehatan Persalinan di Wilayah Kerja


Puskesmas Pancatengah Tahun 2015-2017

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 25


(Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Pancatengah Tahun 2015dan
Laporan KIA Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)
c. Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Komplikasi Neonatal
Beberapa ibu hamil mempunyai resiko yang tinggi dalam melahirkan
(obsterti komplikasi) sehingga perlu dirujuk ke unit pelayanan kesehatan
yang memadai karena keterbatasan kemampuan dalam memberikan
pelayanan di puskesmas maupun bidan desa. Pada Tahun 2015 dari 1.210
ibu hamil yang ada, terdapat 242 ibu hamil (20%) memiliki kehamilan risiko
tinggi, dan sebanyak 210 ibu hamil (86,8%) dapat ditangani. Sedangkan
tahun 2017 jumlah ibu hamil sebanyak 903 orang, dimana 181 ibu hamil
(20%) memiliki kehamilan risiko tinggi dan sebanyak 389 ibu hamil (43,1%)
yang memliki komplikasi dapat ditangani, seperti yang disajikan dalam
Gambar 4.3 berikut ini.

Jumlah Penanganan Komplikasi Kebidanan di Wilayah Kerja


Puskesmas Pancatengah Tahun 2015-2016

Bumil Resti Bumil Resti ditangani

86.80%

43.10%

20% 20%

2015 2016

Gambar 4.3 Jumlah Pelayanan Komplikasi Kebidanan di Wilayah Kerja


Puskesmas Pancatengah Tahun 2015-2017
(Sumber :Profil Kesehatan Puskesmas Pancatengah Tahun 2015
danLaporan KIA Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)

Selain ibu hamil, bayi yang dilahirkanpun ada beberapa yang


mengalami komplikasi neonatal, seperti yang terjadi pada Tahun 2015,
perkiraan komplikasi neonatal adalah sebanyak 131 bayi (14,95%) dari total
bayi sebanyak 876 bayi, dan jumlah komplikasi tersebut ditangani sebanyak
59 bayi (44,90%), sedangkan pada Tahun 2017 dari 761 bayi yang lahir
hidup, ada 139 bayi yang diperkirakan mengalami komplikasi neonatal, dan

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 26


sebanyak 73 bayi dengan komplikasi neonatal dapat ditangani (52,50%). Hal
ini dapat dilihat pada Gambar 4.4.

Jumlah Penanganan Komplikasi Neonatal di Wilayah Kerja


Puskesmas Pancatengah Tahun 2015-2016
Perkiraan Komplikasi Neonatal Penanganan Komplikasi Neonatal

73
59

139
131

2015 2016

Gambar 4.4 Jumlah Penanganan Komplikasi Neonatal di Wilayah Kerja


Puskesmas Pancatengah Tahun 2015-2017
(Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Pancatengah Tahun 2015 dan
Laporan KIA Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)

d. Kunjungan Neonatus
Cakupan kunjungan neonatal (KN) adalah prosentase neonatal (bayi
kurang dari satu bulan) yang memperoleh pelayanan kesehatan minimal dua
kali dari tenaga kesehatan satu kali pada umur 0-7 hari dan satu kali pada
umur 8-28 hari. Angka ini menunjukan kualitas dan jangkauan pelayanan
kesehatan neonatal, hal ini karena bayi hingga usia kurang dari 1 (satu)
bulan mempunyai risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Cakupan
kunjungan neonatal yang terjadi di Kecamatan Pancatengah Kab.
Tasikmalaya pada tahun 2015 untuk KN 1 sebanyak 851 (77,3%), dan KN 3
sebanyak 840 (76,3%). Pada Tahun 2017 mengalami peningkatan cakupan
kunjungan neonatal bayi yang melakukan kunjungan satu kali (KN 1)
sebanyak 833 (109,5 %) dan KN 3 sebanyak 832 (109,3%). Berikut disajikan
gambar grafik kecenderungan kunjungan neonatus di Kecamatan
Pancatengah dari tahun 2015-2017.

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 27


Cakupan Kunjungan Neonatus di Wilayah Kerja Puskesmas
Pancatengah Tahun 2015-2016

KN 1 KN 3

76.30%
109.30%

77.30%
109.50%

2015
2016

Gambar 4.5 Jumlah Kunjungan Neonatus di Wilayah Kerja Puskesmas


Pancatengah Tahun 2015-2017
(Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Pancatengah Tahun 2015dan
Laporan KIA Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)

e. Pelayanan Kesehatan Bayi


Pada tahun 2017 bayi yang mendapat pelayanan kesehatan adalah
sebanyak 926 bayi (121,7%) dimana 384 bayi berjenis kelamin perempuan
(101%), dan542 bayi berjenis kelamin laki-laki (143,%), seperti yang tersaji
dalam Gambar 4.6 berikut ini.

Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas


Pancatengah Tahun 2016

542 Laki-Laki Perempuan

384

2016

Gambar 4.6 Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi di Wilayah Kerja


Puskesmas Pancatengah Tahun 2017
(Sumber : Laporan KIA Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)
Kegiatan pelayanan kesehatan bagi bayi dan neonatal salah
satunya adalah dengan menimbang berat badan bayi dan mengukur
panjang badan bayi sejak lahir. Menurut data dari program Gizi Puskesmas
Tahun 2017 jumlah bayi yang lahir hidup adalah sebanyak 761 bayi dan
Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 28
semuanya dilakukan penimbangan (100%), dari hasil penimbangan tersebut
diketahui bahwa ada 39 bayi yang berat badannya rendah atau BBLR
(4,1%) dimana 17 bayi merupakan bayi laki-laki (4,5%) dan 22 bayi
perempuan (5,8%). Selain menimbang dan mengukur bayi, ada pula
pemberian ASI Eksklusif untuk memenuhi zat gizi bagi bayi, selain
memberikan penyuluhan untuk melakukan persalinan oleh tenaga
kesehatan, ibu hamil dan ibu nifas juga selalu diberikan penyuluhan
mengenai pentingnya ASI Eksklusif ini. Data dari Program Gizi Puskesmas
Pancatengah Tahun 2017 menunjukkan bahwa cakupan pemberian ASI
Eksklusif Tahun 2017 mencapai 64,9% atau 494 bayi, dimana bayi laki-laki
yang mendapat ASI Eksklusif adalah sebanyak 4239 bayi (63,1%), dan bayi
perempuan sebanyak 255 bayi (66,8%).

Cakupan Bayi yang Diberi ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas


Pancatengah Tahun 2016

Laki-Laki Perempuan

66.80%

63.10%

2016

Gambar 4.7 Cakupan Bayi yang Diberi ASI Ekslusif di Wilayah Kerja
Puskesmas DTP Pancatengah Tahun 2017
(Sumber : Laporan Gizi Puskesmas DTP Pancatengah Tahun 2017)

2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)


a. Peserta KB Aktif
Peserta KB aktif merupakan Pasangan Usia Subur (PUS) yang pada
saat ini masih menggunakan salah satu cara atau alat kontrasepsi. Tahun
2017 dilaporkan peserta KB aktif di wilayah kerja Puskesmas DTP
Pancatengah sebanyak 5.983 atau 72,5% dari jumlah Pasangan Usia Subur
(PUS), sedangkan tahun 2015 peserta KB aktif sebanyak 5.292 (52,4%).
Metode kontrasepsi terpilih untuk peserta KB Aktif pada tahun 2017 terdiri
dari Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) sebanyak 17,6% dan Non
MKJP sebanyak 82,6%, yang termasuk MKJP adalah IUD sebanyak 13,1%,

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 29


MOP sebanyak 0,2%, MOW sebanyak 1,6%, dan Implan sebanyak 2,8%,
sedangkan untuk Non MKJP terdiri dari kondom sebanyak 1,2%, suntik
sebanyak 68,1% dan pil sebanyak 13,1%. Dari data tersebut dapat diketahui
bahwa metode kontrasepi yang paling banyak dipilih adalah Non MKJP
berupa suntik dan yang paling sedikit adalah MKJP berupa MOP. Data
tersebut dapat digambarkan dalam Gambar 4.8 dan Gambar 4.9 di bawah
ini.

Cakupan Peserta KB Aktif Berdasarkan Metode Kontrasepsi di


Wilayah Kerja Puskesmas Pancatengah Tahun 2015-2016

MKJP Non MKJP

83% 82%

17% 18%

2015 2016

Gambar 4.8 Cakupan Peserta KB Aktif Berdasarkan Metode Kontrasepsi


di Wilayah Kerja Puskesmas Pancatengah Tahun 2015-2017
(Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Pancatengah Tahun 2015dan
Laporan KIA Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)

Cakupan Metode Kontrasepsi Peserta KB Aktif di Wilayah Kerja


Puskesmas Pancatengah Tahun 2016
1.20%

0.20%
13.10% 13.10%
1.60% IUD
2.80%
MOP
MOW
IMPLAN
SUNTIK
PIL
Kondom

68.10%

Gambar 4.9 Cakupan Metode Kontrasepsi Peserta KB Aktif di Wilayah Kerja


Puskesmas Pancatengah Tahun 2017
(Sumber : Laporan KIA Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 30


Cakupan Peserta KB Aktif di Kecamatan Pancatengah Tahun 2012-2016
66.56%
66.56%
63.90% 68.10%
58.41%

17.83% 25.42%
17.83%
4.50%
1.35% 19.10%
4.60%
0.00% 0.96% 5.66% 8.30%
0.00% 0.06% 13.10%
2012 0.00% 2.30%
2013 0.00% 2.80%
1.80%
1.20%
2014
2015
2016

IUD MOP/MOW Implan Suntik Pil Kondom

Gambar 4.10 Cakupan Peserta KB Aktif di Kecamatan Pancatengah Tahun


2012-2017
(Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Pancatengah Tahun 2015dan
Laporan KIA Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)
Gambar 4.10 menunjukkan bahwa sejak Tahun 2012 hingga 2017
alat KB suntik merupakan alat kontrasepsi yang paling banyak dipilih oleh
akseptor KB, cakupan pemakaian KB suntik tertinggi berada di Tahun 2017
yaitu 68,1% dan terendah di Tahun 2014 yaitu 58,41%, sedangkan untuk
alat kontrasepsi yang paling sedikit dipilih oleh akseptor KB adalah
MOP/MOW atau sering disebut sterilisasi dimana cakupannya tidak melebihi
2%, pengguna KB MOP/MOW paling tinggi berada di Tahun 2015 yaitu
2,30% dan paling rendah di Tahun 2014 yaitu 0,06%. Selain itu, dari tahun
2012 sampai 2015 tidak ada data akseptor KB dengan menggunakan
kondom, tetapi tahun 2017 terdapat data akseptor KB yang menggunakan
kondom sebanyak 1,2%.
b. Peserta KB Baru
Peserta KB Baru atau akseptor KB Baru adalah Pasangan Usia
Subur (PUS) yang pertama kali menggunakan alat kontrasepsi setelah
mengalami kehamilan yang berakhir denngan keguguran atau kelahiran.

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 31


Pada tahun 2017 peserta KB baru di Kecamatan Pancatengah sebanyak
841peserta (10,2%) dan tahun 2015 sebanyak 1.333 peserta (14,3%). Dari
data tersebut dapat terlihat bahwa pada Tahun 2017 terjadi penurunan
peserta KB baru sebanyak 4,1% dibanding tahun sebelumnya, metode
kontrasepsi yang paling banyak dipilih adalah berupa suntik sebanyak
64,5%, Pil sebanyak 7,4%, Implan sebanyak 98,9%, IUD sebanyak 18,1%,
MOW sebanyak 1,2%, MOP sebanyak 0,1% dan Kondom sebanyak 0,4%.
Berikut disajikan gambaran mengenai cakupan peserta KB baru di wilayah
kerja Puskesmas Pancatengah Tahun 2017 pada Gambar 4.11 dan Gambar
4.12.

Cakupan Peserta KB Baru di Wilayah Kerja Puskesmas Pancatengah


Tahun 2015-2016

14.30%

10.20%

2015 2016

Gambar 4.11. Cakupan Peserta KB Baru di Wilayah Kerja Puskesmas


Pancatengah Tahun 2015-2017
(Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Pancatengah Tahun 2015 dan
Laporan KIA Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)

Cakupan Metode Kontrasepsi Peserta KB Baru di Wilayah Kerja


Puskesmas Pancatengah Tahun 2015

7%
18%
0%
1% IUD
MOP

9% MOW
Implan

0% Kondom
Suntik
Pil
64%

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 32


Gambar 4.12. Cakupan Metode Kontrasepsi Peserta KB Baru di Wilayah
Kerja Puskesmas Pancatengah Tahun 2017
(Sumber : Laporan KIA Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)
3. Pelayanan Gizi
Masalah gizi di masyarakat merupakan fenomena gunung es, hal ini
karena yang tampak dipermukaan hanya sedikit. Masalah gizi juga tidak terlepas
dari masalah kondisi sosial ekonomi masyarakat, sehingga cenderung masalah
gizi khususnya gizi buruk identik dan erat kaitannya dengan masalah kemiskinan.
Padahal dampak dari masalah gizi ini dapat menyebabkan orang cenderung
lebih rentan terhadap suatu penyakit bahkan dapat menyebabkan kematian
karena kondisi tubuh menjadi tidak stabil. Kurangnya asupan makanan dapat
menimbulkan konsekuensi pada status kesehatan, pertumbuhan, mental dan
fungsi lain (kognitif, imunitas, reproduksi dan lain-lain). Berbagai upaya dilakukan
agar zat gizi terpenuhi khususnya ibu hamil, bayi dan balita, yang terdiri dari :
a. Cakupan Vitamin A Bagi Bayi dan Balita
Upaya penanggulangan masalah kurang vitamin A masih bertumpu pada
pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada anak balita, bayi dan ibu nifas.
Pemberian vitamin A ini diharapkan dapat memberikan peran pada integritas
sel epitel, imunitas dan reproduksi, bahkan diharapkan dapat mencegah
kematian pada anak balita. Tahun 2015 cakupan pemberian Vitamin A bagi
bayi dan balita sebanyak 4.079 (100%) dan cakupan vitamin A bagi ibu nifas
sebanyak 838 atau 72,5%. Begitupum di tahun 2017, cakupan pemberian
vitamin A mencapai 94,31% bagi bayi dan balita (3.715 bayi dan balita),
sedangkan cakupan vitamin A untuk ibu nifas sebanyak 838 atau 72,5%.

Cakupan Pemberian Vitamin A Bagi Bayi dan Balita serta Ibu Nifas
di Wilayah Kerja Puskesmas Pancatengah Tahun 2015-2016
Bayi dan Balita Ibu Nifas

100% 94,31%

72.50%

55.37%

2015 2016

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 33


Gambar 4.13 Cakupan Pemberian Vitamin A Bagi Bayi dan Balita serta Ibu
Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Pancatengah Tahun 2015-2017
(Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Pancatengah Tahun 2015 dan
Laporan Gizi Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)
b. Cakupan Tablet Fe
Pemberian tablet besi sebagai suplemen merupakan upaya untuk
meningkatkan kadar besi (Fe) dalam jangka waktu singkat, hal ini dilakukan
untuk mencegah terjadinya defisiensi Fe pada wanita terutama ibu hamil yang
diakibatkan karena kurangnya zat besi yang diabsorbsi tubuh melalui
makanan yang mengandung besi.Cakupan pemberian Fe pada ibu hamil
yang mendapatkan 90 tablet Fe (Fe 3) di Kecamatan Pancatengah Kab.
Tasikmalaya pada tahun 2013 sebesar 70,55% sedangkan untuk tahun 2014
pencapaiannya menurun menjadi 62,26%, tahun 2015 sedikit meningkat
menjadi 63,88% dan tahun 2017 meningkat lagi menjadi 87,71%. Cakupan
pemberian Tablet Fe untuk ibu hamil yang mendapatkan 30 tablet Fe (Fe 1)
pada tahun 2013 sebesar 78,77%, mengalami penurunan di tahun berikutnya
yakni Tahun 2014 sebesar 71,16%, terjadi penurunan lagi di tahun 2015 yakni
sebesar 70,58%, dan tahun 2017 mengalami peningkatan menjadi 99,89%.
Berikut ini disajikan grafik cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe 1
dan Fe 3 pada Gambar 4.14.

Cakupan Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe di Wilayah Kerja


Puskesmas Pancatengah Tahun 2014-2016
Fe 1 (30 Tablet) Fe 3 (90 Tablet)

99.89%
78.77% 71.16% 70.58% 87.71%
70.55% 63.88%
62.60%

2013 2014 2015 2016

Gambar 4.14 Cakupan Ibu Hamil Mendapatkan Tablet Fe di Wilayah Kerja


Puskesmas Pancatengah Tahun 2013-2017
(Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Pancatengah Tahun 2015 dan
Laporan Gizi Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 34


c. Gizi Baduta dan Balita
1) Gizi Baduta (Usia Anak di Bawah Dua Tahun)
Jumlah baduta tahun 2017 sebanyak 1.441, dimana jumlah
baduta yang ditimbang (D/S) adalah sebanyak 1.284 atau 89,5% dan dari
penimbangan tersebut dapat diketahui bahwa terdapat baduta yang
beratnya dibawah garis merah (BGM) yakni sebanyak 26 baduta atau
2%.
2) Gizi Balita (Usia Anak di Bawah Lima Tahun)
Bawah lima tahun atau sering disingkat balita merupakan salah
satu periode usia manusia setelah bayi sebelum anak awal. Anak pada
masa ini pertumbuhan fisiknya relatif lebih lambat dibandingkan dengan
masa bayi, tetapi perkembangan motoriknya berjalan lebih cepat. Pada
Tahun 2017 jumlah balita di wilayah kerja Puskesmas Pancatengah
adalah sebanyak 3.027 dan balita yang mendapatkan pelayanan
kesehatan minimal delapan kali adalah sebanyak 2.552 atau 84,3%,
angka ini meningkatdibanding satu tahun sebelumnya yaitu sebanyak
2.752 atau 52,1%. Berikut sajian berupa gambar grafik mengenai balita
yang mendapatkan pelayanan kesehatan minimal delapan kali dari tahun
2015 sampai 2017.

Persentase Balita yang Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Minimal 8


Kali di Wilayah Kerja Puskesmas Pancatengah Tahun 2015-2016

84.30%

52.10%

2015 2016

Gambar 4.15Persentase Balita yang Mendapatkan Pelayanan

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 35


Kesehatan Minimal 8 Kali di Wilayah Kerja
Puskesmas Pancatengah Tahun 2015-2017
(Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Pancatengah Tahun 2014 dan
Laporan Gizi Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)

Selanjutnya, di tahun 2017 jumlah balita yang ditimbang (D/S)


sebanyak 3.325 atau 82,3% dan sebanyak 30 balita (0,9%) berat
badannya berada di bawah garis merah (BGM). Berdasarkan data dari
program Gizi Puskesmas Pancatengah Tahun 2017, balita yang
mengalami gizi buruk di tahun 2017 ini mencapai 2 balita dan 100%
mendapatkan perawatan. Berikut ini merupakan grafik yang
menggambarkan tren balita BGM dan balita gizi buruk sejak tahun 2012
sampai 2017.

Persentase Balita BGM (Bawah Garis Merah) dan Balita Gizi Buruk
di Wilayah Kerja Puskesmas Pancatengah Tahun 2012-2016
6.00%
5.50%

5.00%

4.00%

3.00%

2.00%

0.90%
1.00% 0.97% 0.51%
0.73%
0.20% 0.20% 0.27% 0.23% 0.06%
0.00%
2012 2013 2014 2015 2016

BGM Gizi Buruk

Gambar 4.16Persentase Balita BGM (Bawah Garis Merah) dan Balita


Gizi Buruk di Wilayah Kerja Puskesmas Pancatengah
Tahun 2012-2017
(Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Pancatengah Tahun 2015 dan
Laporan Gizi Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)

Gambar 4.16 menunjukkan bahwa kasus balita BGM tertinggi


terjadi pada tahun 2015 dan kasus terendah terjadi pada tahun 2014.

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 36


Sedangkan untuk kasus gizi buruk, kasus tertinggi terjadi di tahun 2012
dan kasus gizi buruk terendah terjadi pada tahun 2017.
4. Pelayanan Imunisasi
a. Imunisasi Bayi dan Balita
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit
dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap
penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seeseorang. Tujuannya
adalah untuk mencegah terjadinya infeksi tertentu, dan apabila terjadi
penyakit tidak akan terlalu parah dan dapat mencegah gejala yang dapat
menimbulkan cacat dan kematian. Imunisasi dasar bagi bay dan balita terdiri
dari 5 jenis imunisasi yaitu Hepatitis B, BCG, DPT-HB, Polio, dan Campak.
Berdasarkan data yang dilaporkan dari Program Imunisasi Pukesmas
Pancatengah Tahun 2017 menunjukkan bahwa cakupan imunisasi bayi dan
balita meningkat dibanding dengan tahun 2015. Untuk jelasnya dapat dilihat
pada Gambar 4.17 berikut ini.

Cakupan Imunisasi Pada Bayi dan Balita di Wilayah Kerja Puskesmas


Pancatengah Tahun 2015-2016

HB < 7 Hari BCG


DPT-HB3 Polio 4
Campak Imunisasi Dasar Lengkap

85.70%
74.40% 85.70%
74.40%
85.58%
75.41%
85.80%
75.40%
87%
79%
91.20%
76.30%
2015 2016

Gambar 4.17Cakupan Imunisasi Pada Bayi dan Balita di Wilayah Kerja


Puskesmas Pancatengah Tahun 2015-2017
(Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Pancatengah Tahun 2015 dan
Laporan Gizi Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)

Gambar 4.17 menunjukkan peningkatan persentase cakupan imunisasi


pada bayi dan balita di tahun 2017. Cakupan imunisasi bagi bayi dan balita

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 37


paling banyak pada tahun 2015 adalah imunisasi BCG (79%) dan terendah
adalah campak dan imunisasi dasar lengkap (74,40%). Kemudian di tahun
2017 cakupan imunisasi bagi bayi dan balit terbanyak adalah imunisasi HB <7
hari (91,20%), dan terendah adalah imunisasi campak dan imunisasi dasar
lengkap (74,40%).
Bila dilihat dari data pencapaian cakupan desa UCI (Universal Child
Immunization) di Kecamatan Pancatengah Kab. Tasikmalaya pada tahun
2017 semua desa sudah mencapai desa UCI . Desa yang sudah mencapai
desa UCI tersebut adalah Desa ……………., Desa ………….,Desa
……………,Desa ……………,Desa ……………,Desa …………… Desa
……………,Desa ……………. UCI ini merupakan kependekan dari Universal
Child Immunization yaitu tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada
bayi (0-11 bulan), ibu hamil, wanita usia subur, dan anak sekolah tingkat
dasar.
b. Imunisasi Pada Murid Sekolah Dasar
Pelaksanaan imunisasi pada anak sekolah biasa disebut BIAS (Bulan
Imunisasi Anak Sekolah), hal ini dilakukan karena pemberian imunisasi saat
bayi belum cukup untuk mencegah PD3I (Penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi), biasanya pada saat usia sekolah kekebalan tubuh anak
menurun sehingga perlu diberikan imunisasi untuk lebih memperkuat sistem
ketahanan tubuhnya terhadap penyakit. Imunisasi yang diberikan berupa
imunisasi campak pada anak kelas 1 Sekolah Dasar atau setingkat, imunisasi
Dipteri Tetanus (DT) diberikan pada anak kelas 1 Sekolah Dasar atau
setingkat, dan imunisasi TD (Tetanus Toxoid diberikan pada anak kelas 2 dan
3 Sekolah Dasar atau setingkat.
Berdasarkan data yang dilaporkan dari Program Imunisasi Puskesmas
Pancatengah Tahun 2015, cakupan pemberian imunisasi DT, Td pada siswa
kelas 1, 2 dan 3 Sekolah Dasar atau setingkat adalah sebesar 97% dengan
data sasaran sebanyak 3.074 siswa dan yang mendapatkan imunisasi
sebanyak 2.987 siswa. Selanjutnya untuk cakupan imunisasi campak bagi
siswa kelas 1 Sekolah Dasar atau setingkat adalah sebesar 99%, dimana
jumlah sasarannya adalah sebanyak 959 siswa dan yang mendapatkan
pelayanan imunisasi campak adalah sebanyak 950 siswa. Pelayanan
imunisasi bagi siswa Sekolah Dasar ini tidak mencapai 100% dikarenakan
ketidakhadiran siswa baik karena sakit, izin ataupun tanpa keterangan saat
dilakukan pelaksanaan imunisasi.
c. Imunisasi TT (Tetanus Toksoid) Pada Ibu Hamil

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 38


Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil gunanya untui mencegah
tetanus bagi ibu dan bayinya. Tetanus adalah penyakit yang mengancam jiwa
yang disebabkan oleh toksin dari bakteri Clostridium tetani. Cakupan
Imunisasi TT pada Ibu Hamil di Kecamatan Pancatengah Kab. Tasikmalaya
untuk tahun 2017 dari jumlah Ibu Hamil sebanyak 992 orang yang telah
melaksanakan Imunisasi TT1 berjumlah 755 orang (76,1%) dan untuk TT2
sebanyak 744 orang (75%). Berikut gambaran cakupan imunisasi TT1 dan
TT2 di Kecamatan Pancatengah Kab. Tasikmalaya Tahun 2015-2017seperti
terlihat dibawah ini :

Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas


Pancatengah Tahun 2015-2016

TT-1 TT-2

86.10%

75.00%

92.80%
76.10%

2015 2016

Gambar 4.18Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja


Puskesmas Pancatengah Tahun 2015-2017
(Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Pancatengah Tahun 2015 dan
Laporan Gizi Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)

Berdasarkan Gambar 4.18, terjadi penurunan cakupan imunisasi TT


pada ibu hamil yang cukup signifikan, dimana tahun 2015 cakupannya
mencapai lebih dari 80% sedangkan pada tahun 2017 cakupannya hanya
mencapai 75%. Pada tahun 2017 dari jumlah ibu hamil sebanyak 994 orang,
yang telah melaksanakan TT1 mencapai 76,1% dan TT2 mencapai
75%.Tetanus toksoid ini penting sekali bagi ibu hamil untuk menjaga
kesehatan diri dan janin selama dalam kandungan.
d. Imunisasi TT (Tetanus Toksoid) Pada Wanita Usia Subur
Cakupan Imunisasi TT pada WUS di Kecamatan Pancatengah Kab.
Tasikmalaya untuk tahun 2017 dari jumlah WUS sebanyak 11.707 orang yang
tidak ada yang melaksanakan Imunisasi TT1.

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 39


5. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Adanya pelayanan kesehatan gigi dan mulut bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gigi dan mulut dan
supaya bisa mencapai pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang optimal.
Berdasarkan data yang dilaporkan bahwa pelayanan kesehetan gigi dan mulut di
Puskesmas Pancatengah adalah berupa tumpatan gigi tetap dan pencabutan gigi
tetap. Tahun 2015 pelayanan tumpatan gigi tetap adalah sebanyak 883pasien
dan mengalami penurunan di tahun 2017 yaitu menjadi583 pasien, sedangkan
pelayanan pencabutan gigi tetap pada tahun 2015 adalah sebanyak 135 pasien
dan mengalami peningkatan pada tahun 2017 yaitu sebanyak 357 pasien,
dengan rasio tumpatan atau pencabutan sebanyak 1,6%. Hal ini dapat dilihat
pada Gambar 4.19.

Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Wilayah Kerja Puskesmas


Pancatengah Tahun 2015-2016

Tumpatan Gigi Tetap Pencabutan Gigi Tetap

883

583

357

135

2015 2016

Gambar 4.19Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Wilayah Kerja


Puskesmas Pancatengah Tahun 2015-2017
(Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Pancatengah Tahun 2015 dan Laporan
BP Gigi Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut selain diberikan pada masyarakat


dewasa, juga diberikan pada usia anak sekolah khususnya siswa SD dan
setingkat, dimana tahun 2017 ini pemeriksaan gigi pada siswa SD mengalami
kenaikan sebayak 15%, tahun 2015 sebanyak 85% dan tahun 2017 sebanyak

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 40


100% ( 877siswa). Dari seluruh siswa yang diperiksa semuanya perlu
mendapatkan perawatan. Tahun 2015 sebanyak 95% siswa mendapatkan
perawatan dan naik di tahun 2017 dimana siswa mendapatkan perawatan
sebanyak 95% (289 siswa).

Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa SD dan Setingkat di Wilayah


Kerja Puskesmas Pancatengah Tahun 2015-2016

Diperiksa Mendapatkan Perawatan

95.00%

64.00%

100.00%
85.00%

2015 2016

Gambar 4.20Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa SD dan Setingkat di


Wilayah Kerja Puskesmas Pancatengah Tahun 2015-2017
(Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Pancatengah Tahun 2017 dan Laporan
Gizi Puskesmas Pancatengah tahun 2017)

6. Penjaringan Siswa Sekolah Dasar dan Setingkat


Tahun 2017 jumlah siswa Sekolah Dasar dan Setingkat di Kecamatan
Pancatengah adalah sebanyak 877, dan yang mendapatkan pelayanan
kesehatan (penjaringan) sebanyak 854 siswa (95,8%).

7. Pelayanan Kesehatan Lainnya


a. Pengukuran Tekanan Darah
Tekanan darah merupakan jumlah tenaga darah yang ditekan terhadap
pembuluh nadi saat jantung memompakan darah ke seluruh tubuh manusia.
Tekanan darah merupakan salah satu pengukuran yang penting dalam
menjaga kesehatan tubuh, karena tekanan darah yang tinggi atau hipertensi
dalam jangka panjang akan menyebabakan perenggangan pembuluh darah
dan mengakibatkan pecahnya pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan
beberapa penyakit seperti stroke, penyakit jantung, penyakit ginjal dan lain-
Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 41
lain. Tahun 2017 di Puskesmas Pancatengah pelayanan pengukuran tekanan
darah dengan data sebagai berikut : jumlah penduduk yang berusia lebih dari
18 Tahun adalah sebanyak 31.077, penduduk yang melakukan pengukuran
tekanan darah sebanyak 3.760 (12,10%) dan penduduk yang mengalami
tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah sebanyak 383 orang (10,19%).
b. Pemeriksaan Obesitas
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan
lemak tubuh yang berlebihan. Pemeriksaan obesitas ini dapat dilakukan
dengan cara yang sederhana yaitu dengan pemeriksaan antropometrik atau
dengan menimbang berat badan dan tinggi badan lalu dihitung IMT atau
Indeks Massa Tubuhnya. Hasil kegiatan pemeriksaan obesitas ini tidak ada
data jumlah maupun cakupannya di wilayah kerja Puskesmas Pancatengah
Tahun 2017.
c. Pelayanan Kesehatan Bagi Usia Lanjut
Penduduk usia lanjut adalah penduduk yang berumur 60 tahun atau
lebih. Masalah kesehatan pada usia lanjut berawal dari kemunduran sel-sel
tubuh, sehingga fungsi dan daya tahan tubuh menurun serta faktor resiko
terhadap penyakit pun meningkat. Masalah kesehatan yang sering dialami
adalah seperti malnutrisi, gangguan keseimbangan, hipertensi, gangguan
pendengaran, gangguan penglihatan, demensia, osteoporosis dan lain-lain.
Menurut UU No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan, upaya pemeliharaan
kesehatan bagi usia lanjut harus ditujukan untuk menjaga agar tetap hidup
sehat dan produktif baik secara sosial maupun ekonomis. Jumlah penduduk di
wilayah kerja Puskesmas Pancatengah yang tergolong usia lanjut (usia 60
tahun lebih) pada tahun 2017 adalah sebanyak 4.746 orang dan yang
mendapat pelayanan kesehatan adalah sebanyak 2.888 orang (60,85%).

B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN


1. Cakupan Jaminan Pelayanan Kesehatan
Adanya Jaminan pelayanan kesehatan bertujuan agar :
a. Masyarakat memperoleh pelayanan paripurna (promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif) dan bermutu.
b. Masyarakat mengeluarkan biaya yang ringan untuk kesehatan, karena
azas usaha bersama dan kekeluargaan.
c. Masuarakat terlindung atau terjamin dalam memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai kebutuhan utamanya.
d. Terjaminnya pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat.

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 42


Berdasarkan data yang dilaporkan, jaminan kesehatan yang
digunakan oleh penduduk di wilayah kerja Puskesmas Pancatengah Tahun
2017 adalah jamkesmas (jaminan kesehatan masyarakat) sebanyak 17.310,
Jamkesda (jaminan kesehatan daerah) sebanyak 4.636dan Askes PNS
sebanyak1.617. Data ini dapat digambarkan pada diagram lingkaran yang
disajikan pada Gambar 4.21 berikut ini.

Cakupan Jaminan Kesehatan Penduduk di Wilayah Ke-


camatan Pancatengah Tahun 2016

18000
16000
14000
12000
10000
8000
6000
4000 Cakupan Jaminan
2000 Kesehatan Pen-
0 duduk
JAMKESMAS JAMKESDA TNI/POLRI/PNS

Gambar 4.21Cakupan Jaminan Kesehatan Penduduk di Wilayah Kerja


Puskesmas Pancatengah Tahun 2017
(Sumber : Laporan Anggaran Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)

2. Kunjungan Rawat Jalan


Kunjungan rawat jalan di Puskesmas Pancatengah sangat fluktuatif dari
setiap tahunnya, seperti data yang didapatkan pada tahun 2014 kunjungan
rawat jalan mencapai 20.219 orang, dan menurun di tahun 2015 menjadi
23.868orang, sedangkan di tahun 2017 terjadi peningkatan yang sangat
pesat yaitu sebanyak 21.308 orang. Data ini dapat dilihat pada Gambar 4.22
berikut.

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 43


Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Puskesmas
Pancatengah Tahun 2014-2016

25,000
23.868
24,000

23,000

22,000

21,000 Jumlah Kunjungan


21308 Rawat Jalan
20,000
20.219
19,000

18,000
2014 2015 2016

Gambar 4.22 Kunjungan Rawat Jalan di Puskesmas Pancatengah


Tahun 2014-2017
(Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Pancatengah Tahun 2015 dan Data
Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)

3. Ketersediaan Obat
Persentase ketersediaan obat di Puskesmas Pancatengah dapat dilihat
pada Lampiran di Tabel 66, dimana obat yang tersedia terdiri dari obat
umum, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Bahan Medis Habis Pakai
(BMHP). Berdasarkan data dari Pengelola Obat di Puskesmas Pancatengah
dapat ditarik garis besar jumlah pemakaian tertinggi obat di Puskesmas
Pancatengah yang disajikan pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 berikut ini.

Tablet 4.1 Sepuluh Besar Penggunaan Obat Umum Tertinggi di


Puskesmas Pancatengah Tahun 2017
Nama Obat Jumlah Jumlah
No %
Persediaan Penggunaan
1 Parasetamol tablet 500 mg 91.600 91.600 100
2 Amoksilin 500 mg kaplet 75.100 60400 80,4
3 Multi Vitamin 23.300 22.300 95,7
4 B.1 15.000 15.000 100
5 Antacida Doen tablet 75.000 63.400 84,5
6 Vitamin B Complek tablet 12.000 12.000 100

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 44


7 Zink 17.500 14.750 84,3
8 CTM 20.000 20.000 100
9 GG Tablet 98.000 8800 89,7
10 Parasetamol Syrop 1334 1334 100
Jumlah

Sumber : Laporan Pengelola Obat Puskesmas Pancatengah Tahun 2017


Berdasarkan Tabel 4.1 tersebut menunjukkan bahwa penggunaan obat
umum tertinggi di Puskesmas Pancatengah adalah parasetamol sebanyak
91.500 atau 100% dan yang terendah adalah Parasetamol Syrop sebanyak
atau 100%. Penggunaan obat ini berbeda jumlah pemakaiaannya,
tergantung dari sumber obat yang digunakan, dimana Puskesmas
Pancatengah selain ada obat umum, ada juga obat yang bersumber dari
JKN. Data penggunaan obat JKN ini dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Sepuluh Besar Penggunaan Obat Jaminan Kesehatan Nasional


JKN) Tertinggi di Puskesmas Pancatengah Tahun 2017
Jumlah Jumlah
No Nama Obat %
Persediaan Penggunaan
1 Asem Mefemanat tab 23800 23800 100
2 Ibuprofen tab 34100 21500 83
3 Asem Ascorbat tab 59000 19600 33.2
4 B.6 15000 12000 80
5 Multivitamin 12500 11400 91,2
6 GG tab 14000 11000 78,6
7 Dexametason tab 13100 9200 70,2
8 Ambrocol tab. 12,5 mg tab 8300 8300 100

9 Captrofil tab 12900 8600 66,7

10 Amlodipin 5 mg tab 6850 5670 82,6

Sumber : Laporan Pengelola Obat Puskesmas Pancatengah Tahun 2017


Tabel 4.2 menunjukkan bahwa obat yang bersumber dari JKN ini
penggunaan terbesarnya adalah Asam Mafemanat atau 100 % dan
penggunaan terendah adalah Amlodipin 5 mg sebanyak 6850 atau 5670%
82,8.

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 45


C. PERILAKU HIDUP SEHAT
PHBS atau perilaku hidup bersih dan sehat adalah semua perilaku
kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau
keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif
dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Ada banyak jenis PHBS
salah satunya adalah PHBS di tingkat rumah tangga yang memiliki 10 indikator,
yaitu :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. ASI Eksklusif
3. Menimbang Bayi dan Balita setiap Bulan
4. Menggunakan Air Besih
5. Mencuci Tangan Pakai Sabun dan Air Bersih
6. Menggunakan Jamban sehat
7. Memberantas jentik di Rumah
8. Makan Buah dan Sayur setiap hari
9. Olahraga setiap hari
10. Tidak Merokok di dalam rumah
Berdasarkan data yang dilaporkan dari program promosi kesehatan
Puskesmas Pancatengah Tahun 2017 jumlah Rumah Tangga yang ber-PHBS
adalah 14.472 atau 30,4% dari 5277 (0,11%) rumah tangga yang diperiksa.
Untuk lebiih jelasnya dapat dilihat data di diagram batang pada Gambar 4.22
berikut in

Jumlah Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


di Wilayah Kerja Puskesmas Pancatengah
Tahun 2016
79+Table1[[#Headers];[Jumlah Rumah]] Jumlah Rumah yang dipantau
Jumlah Rumah yang ber-PHBS

14472

5277 1520

2016

Gambar 4.23Jumlah Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 46


(PHBS) di Wilayah Kerja Puskesmas Pancatengah Tahun
2017
(Sumber : Laporan Promkes Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)

D. KEADAAN LINGKUNGAN
1. Rumah Sehat
Rumah sehat merupakan bangunan tempat berlindung dan beristirahat
yang menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik, mental dan sosial,
sehingga seluruh anggota keluarga dapat memperoleh derajat kesehatan
yang optimal. Syarat rumah sehat menurut Winslow dan APHA (American
Public Health Association) harus memiliki syarat antara lain :
a. Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaaan
(ventilasi), ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan atau suara
yang mengganggu.
b. Memenubuhi kebutuhan psikologis antara lain cukup aman dan nyaman
bagi masing-masing penghuni rumah, privasi yang cukup, komunikasi
yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah, lingkungan
tempat tinggal yang memiliki tingkat ekonomi yang relatif sama.
c. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni
dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan air limbah rumah
tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang sesuai,
cukup sinar matahari pagi, dan terlindungnaya makanan dan minuman
dari pencemaran.
d. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang
timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah seperti kontruksi
bangunan yang kokoh, terhindar dari bahaya kebakaran, tidak
menyebabkna keracunan gas, terlindung dari kecelakaan lalu lintas dan
sebagainya.
Menurut data yang dilaporkan oleh program kesehatan lingkungan
Puskesmas Pancatengah Tahun 2017 menunjukkan bahwa rumah yang
memenuhi syarat kesehatan adalah sebanyak 7.031 rumah (58,79%), rumah
yang belum memenuhi syarat adalah sebanyak 4.929 (41,21%). Rumah
yang belum memenuhi syarat tersebut dilakukan pembinaan pada tahun
2017, pembinaan dilakukan terhadap 2.040 rumah (41,39%) dan rumah
dibina yang memenuhi syarat adalah sebanyak 1.275 rumah (62,50%).
Rumah yang memenuhi syarat (Rumah Sehat) pada tahun 2017 sebanyak
8.306 rumah (69,45%). Berikut ini merupakan kecenderungan jumlah rumah

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 47


sehat dari tahun 2015 sampai 2017 yang disajikan dalam diagram garis pada
Gambar 4.24.

Jumlah Rumah Sehat


8500
8306

8000

7500

7000 7034
Jumlah
Rumah Sehat
6500

6000
2015 2016

Gambar 4.24 Jumlah Rumah Sehat di Wilayah Kerja Puskesmas


Pancatengah Tahun 2015-2017
(Sumber : Laporan Kesling Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)

2. Penduduk yang Memiliki Akses Air Minum yang Layak


Berdasarkan data dari Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas
Pancatengah Tahun 2017, penduduk yang memiliki akses air minum yang
layak adalah sebanyak 43.140 orang atau 90,50%. Jumlah sarana air minum
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pancatengah adalah sebanyak 11.125
sarana dan yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 8.551 sarana atau
76,86%. Untuk lebih jelasnya secara garis besar data ini disajikan dalam
Tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3 Penduduk dengan Akses Air Minum yang Layak di Wilayah
Kerja Puskesmas Pancatengah Tahun 2017
Jenis Sarana Air Bersih dan Air Minum
Sumur Gali Sumur Gali Mata Air
Perpipaan
Terlindung dengan Pompa Terlindung
Jumlah Sarana 3.727 7.018 30 350
Jumlah Pengguna 17.635 32.190 1.200 1.750
Jumlah Sarana yang 2.118 6.072 11 350
Memenuhi Syarat
Jumlah Pengguna 10.590 30.360 440 1.750
Sarana Yang
Memenuhi Syarat
Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 48
Sumber : Laporan Kesling Puskesmas Pancatengah Tahun 2017
3. Penyelenggara Air Minum Memenuhi Syarat Kesehatan
Jumlah penyelenggara air minum di wilayah kerja Puskesmas
Pancatengah adalah sebanyak 13, semua penyelenggaran air minum
tersebut dilakukan pemeriksaan secara laboratoris dengan mengambil
sampel dari tiap penyelenggaran air minum, dan berdasarkan pemeriksaan
tersebut, dari 13 sampel yang diperiksa, semua sampel dinyatakan
memenuhi syarat kesehatan (100%). Parameter yang digunakan untuk
pemeriksaan tersebut mengacu pada Permenkes RI
No.492/MENKES/PER/IV/2010 yaitu pemeriksaan secara mikrobiologi
(Coliform tinja), dan secara kimia (pH).

4. Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi yang Layak (Jamban Sehat)


Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan
kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan
leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit
penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya. Jenis jamban terdiri
dari jamban komunal, leher angsa, plengsengan dan cemplung. Tujuan
penggunaan jamban sehat adalah untuk menjaga lingkungan agar bersih,
sehat dan tidak berbau, tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya,
tidak mengundang datangnya lalat yang dapat menjadi media penularan
penyakit. Menurut data yang dilaporkan dari program kesehatan lingkungan
Puskesmas Pancatengah Tahun 2017, untuk terdapat data mengenai jumlah
penduduk denngan akses jamban sehat.

5. Presentase Desa STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)


STBM merupakan suatu kegiatan pendekatan kepada masyarakat
untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi masyarakat yang dilakukan
dengan metode pemicuan. STBM itu sendiri terdiri dari lima pilar yaitu stop
buang air besar sembarangan (SBS), Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS),
Pengamanan Air Minum dan Makanan, Pengelolaan Sampah dengan benar,
dan Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga. Jumlah desa yang sudah
melaksanakan STBM di wilayah kerja Puskesmas Pancatengah ini sebanyak
8 desa (........%), sedangkan untuk desa yang sudah dinyatakan SBS
sebanyak 0 dan desa yang dinyatakan desa STBM sebanyak 0.

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 49


6. Sanitasi Tempat-Tempat Umum
Sanitasi tempat-tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi
dan mencegah kerugian akibat dari tidak terawatnya tempat-tempat umum
tersebut yang mengakibatkan timbul menularnya berbagai jenis penyakit.
Ada beberapa jenis tempat umum antara lain sarana pendidikan, sarana
kesehatan, hotel, kolam renang, pasar, salon, panti pijat, tempat wisata,
terminal dan tempat ibadah. Berdasarkan data yang dilaporkan dari program
kesehatan lingkungan Puskesmas Pancatengah Tahun 2017, dari 42 sarana
Tempat-Tempat Umum (TTU), ada 28 TTU (66,7%) yang memenuhi syarat
kesehatan yaitu sarana pendidikan sebanyak 27 TTU (65,85%) dan sarana
kesehatan sebanyak 1 (100%).

7. Persentase Tempat Pengolahan Makanan (TPM) Memenuhi Syarat,


Dibina Dan Diuji Petik
Tempat pengolahan makanan yang dimaksud yaitu terdiri dari rumah
makan atau restoran, jasa boga, Depot Air Minu (DAM), dan makanan
jajanan. Data dari Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Pancatengah
Tahun 2017 melaporkan bahwa ada 71 TPM, dan TPM yang memenuhi
syarat higiene sanitasi sebanyak 50 TPM (70,42%), dan yang belum
memenuhi syarat higiene sanitasi adalah sebanyak 21 TPM (29,58%). TPM
yang dibina sebanyak 21TPM (100%).

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 50


BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

A. Sarana Kesehatan
1. Sarana Kesehatan Dasar
a. Pemerintah
Puskesmas Pancatengah merupakan puskesmas rawat jalan,
Rawat Inap dan sudah memiliki PONED (Pelayanan Obstretri Neonatal
Emergensi Dasar). Jenis–jenis pelayanan yang ada di Puskesmas
Pancatengah meliputi :
1) UGD (Unit Gawat Darurat)
2) Rawat Jalan
3) Rawat Inap
4) Poli Gigi
5) Persalinan/PONED
6) USG (Ultrasonografi) dan EKG (Elektrokardiografi)
7) KIA/KB
8) Laboratorium Sederhana
9) Gizi
10) Apotek
11) Ambulance
Selain itu, untuk membantu pelayanan puskesmas agar tetap
merata dan dapat menjangkau seluruh penduduk yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Pancatengah terdapat beberapa pelayanan tambahan di luar
gedung puskesmas, seperti :
1) Puskesmas Pembantu
Jumlah Puskesmas Pembantu (Pustu) di Kecamatan Pancatengah
Kab. Tasikmalaya pada tahun 2017 sebanyak 4 buah, yakni berada di
Desa Cikawung, Desa Tawang, Desa Cibuniasih dan Desa Neglasari.
2) Puskesmas Keliling
Jumlah Puskesmas Keliling (Pusling) roda empat di Kecamatan
Pancatengah Kab. Tasikmalaya pada tahun 2017 sebanyak 2 buah.
3) Polindes/Poskesdes
Jumlah polindes/poskesdes yang ada di Kecamatan Pancatengah Kab.
Tasikmalaya sebanyak 3 buah yaitu di Desa …………….., Desa
…………….., dan Desa ……………...

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 51


b. Swasta
Jumlah Balai Pengobatan (BP) klinik yang ada di Kecamatan
Pancatengah Kab. Tasikmalaya sebanyak 1 (satu) buah. Yang berada di
Desa …………………….

2. Sarana Pelayanan Kesehatan Rujukan


Sejak Pemerintahan Kota Tasikmalaya memisahkan diri dari Kecamatan
Pancatengah Kab. Tasikmalaya sudah berubah status Puskesmas DTP.
Untuk pelayanan kesehatan rujukan masih bekerja sama dengan RSU Kota
Tasikmalaya, Singaparna Medical Center (SMC) Kab. Tasikmalaya, RSU
Permata Bunda, RSU PRASTYA BUNDA Hal ini dilakukan dalam upaya
aksesibilitas pelayanan kesehatan pada masyarakat di Kecamatan
Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya.

3. Sarana Kesehatan Lainnya


a. Instalasi farmasi
Sarana yang menunjang pada pelayanan kefarmasian di Kecamatan
Pancatengah. Tasikmalaya meskipun kepemilikannya swasta , yaitu
apotik sebanyak ……… buah dan toko obat sebanyak …… buah, yang
semuanya dibawah pengawasan dan pengendalian bidang pelayanan
kesehatan dan kefarmasian Kecamatan Pancatengah Kab. Tasikmalaya.

b. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)


Pos pelayanan terpadu (Posyandu) adalah sarana pelayanan
kesehatan yang aksesnya lebih dekat dengan masyarakat dan milik
masyarakat. Pemerintah dalam hal ini petugas kesehatan yang membantu
dalam penyelenggaraan posyandu tidak lebih sebagai fasilitator karena
yang berperan aktif adalah para kader posyandu itu sendiri keberadaan di
Wilayah Kerja Puskesmas Pancatengah Tahun 2012adalah sebanyak 73
posyandu sedangkan untuk tahun 2013 jumlah posyandu sebanyak 75
posyandu, mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebanyak 2
posyandu. Untuk Tahun 2014 – 2017 Jumlah posyandu tetap sebanyak 75
posyandu

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 52


Jumlah Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pancatengah Tahun
2010-2016

76
74
75 75 75 75
72 73
70
68
Jumlah Posyandu
66
64
62
60
2012 2013 2014 2015 2016

Gambar 5.1 Jumlah Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pancatengah


Tahun 2012-2017
(Sumber : Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Pancatengah Tahun 2017
dan Laporan Gizi Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)

Tahun 2012 dari 73 posyandu sebanyak 29 posyandu merupakan


posyandu pratama atau 37,5%, 29 posyandu madya 19 atau 45,31%, 13
posyandu purnama atau 17,39% dan 3 posyandu mandiri 7 atau 6,52%.
Tahun 2013 terdiri dari 75 posyandu dengan strata pratama sebanyak 26
posyandu (34,32%), madya 22 posyandu (46,26%), purnama 15 posyandu
(13,43%) dan mandiri8 posyandu (5,97%). Tahun 2014 jumlah
posyanduterdiri dari 75 posyandu dengan strata pratama sebanyak 14
posyandu (11%), madya sebanyak 38 posyandu (64%), purnama
sebanyak 16 posyandu (16%) dan 7posyandu mandiri (8,57%). Tahun
2015 terdiri dari 75 posyandu dengan jumlah posyandu pratama sebanyak
11 posyandu atau 15%, madya sebanyak 38 posyandu atau 66%,
purnama sebanyak 18 posyandu atau 14%, dan mandiri sebanyak 8
Posyandu atau 4,23%. Tahun 2017 terdiri dari 75 posyandu dengan jumlah
posyandu Madya 49 posyandu (65%), purnama 23 posyandu (31%),
Mandiri 3 posyandu (4%). Hal ini dapat dilihat pada Gambar 5.2.

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 53


Jumlah Posyandu menurut Strata di
Puskesmas Pancatengah Tahun 2012-2016

80 3
6 3
70 4
3 10 23
8 9 11 Mandiri
60
Purnama
50 Madya
29 31 Pratama
40 47
45
30 49
20
24 23
10 8 11
0
0
2012 2013 2014 2015 2016

Gambar 5.2 Jumlah Posyandu Menurut Strata di Wilayah Kerja Puskesmas


Pancatengah Tahun 2012-2017
(Sumber : Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Pancatengah Tahun 2017
dan Laporan Gizi Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)

c. Desa Siaga
Selain Posyandu, di Kecamatan Pancatengah Kab. Tasikmalaya
terdapat pula Desa Siaga yaitu Desa yang penduduknya memiliki kesiapan
sumber daya serta kemampuan untuk mencegah dan mengatasi berbagai
masalah kesehatan, bencana, kegawatdaruratan kesehatan secara
mandiri. Di Desa siaga minimal harus ada pusat kesehatan masyarakat
yang dilayani oleh 1 (satu) orang tenaga bidan dan 2 (dua) orang kader
kesehatan dan ditempat ini masyarakat setidaknya mendapatkan
pelayanan kesehatan dasar. Jumlah Desa Siaga di Kecamatan
Pancatengah Kab. Tasikmalaya sampai tahun 2017 ini yaitu sebanyak 11
buah itu berarti semua desa yang ada di wilayah Kecamatan Pancatengah
Kab. Tasikmalaya telah memiliki desa siaga dan aktif. Dalam desa siaga
terdapat juga strata seperti halnya posyandu, dimana 11 desa siaga
berstrata madya.

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 54


Jumlah Desa Siaga Menurut Strata di Wilayah Kerja Puskesmas
Pancatengah Tahun 2017

0
Pratama
Madya 0
Purnama 0
Mandiri

Gambar 5.3 Jumlah Desa Siaga Menurut Strata di Wilayah Kerja


Puskesmas Pancatengah Tahun 2017
(Sumber : Laporan Promkes Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)

d. Jumlah Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)


UKBM yang dimiliki oleh Puskesmas Pancatengah terdiri dari
Polindes sebanyak 3 buah yang berada di Desa ……………, Desa
…………… dan Desa ……………, dan Posbindu sebanyak 11 buah
dimana semua desa sudah terdapat posbindu. Data ini dapat dilihat pada
Gambar 5.4 berikut ini.

Jumlah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) di


Wilayah Kerja Puskesmas Pancatengah Tahun 2017

7 8

Poskesdes
Polindes
Posbindu

Gambar 5.4 JumlahUpaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat


(UKBM) di Wilayah Kerja Puskesmas Pancatengah Tahun
2017
(Sumber : Laporan Gizi Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017)

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 55


B. Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32/1996 adalah
setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta yang untuk jenis
tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Tenaga
Kesehatan menurut PP No. 32 Tahun 1996 dapat dideskripsikan berdasarkan jenis
ketenagaannya sebagai berikut :
1. Tenaga medis (meliputi tenaga dokter dan dokter gigi).
2. Tenaga keperawatan (meliputi tenaga perawat dan bidan)
3. Tenaga kefarmasian (meliputi apoteker, analis farmasi dan asisten apoteker)
4. Tenaga kesehatan masyarakat (meliputi epidemiologi kesehatan, entomologi,
mikrobiologi kesehatan, penyuluh kesehatan, administrator kesehatan dan
sanitarian)
5. Tenaga gizi (meliputi nutrisionis dan dietisien).
6. Tenaga keterapian fisik (meliputi fisioterafi, okuterapis dan terapis wicara).
7. Tenaga keteknisan medis (meliputi radiografer, radioterafis, teknisi gigi, teknisi
elektromedis, analis kesehatan, repraksionis optisien, otorik prostektik, teknisi
transfusi dan perekam medis).
Berdasarkan data yang didapatkan dari Ka.Tata Usaha Puskesmas
Pancatengah Tahun 2017, jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Pancatengah
adalah sebanyak 27 orang terdiri dari dokter 1 orang dengan rasio 4 per 100.000
penduduk, dokter gigi 0 orang dengan rasio 2 per 100.000 penduduk, bidan 12
orang dengan rasio 132 per 100.000 penduduk, perawat 9 orang dengan rasio 25
per 100.000 penduduk, perawat gigi 2 orang dengan rasio 8 per 100.000 penduduk,
farmasi sebanyak 1 orang dengan rasio 2 per 100.000 penduduk, apoteker
sebanyak 1 orang dengan rasio 2 per 100.000 penduduk, Nutrisionis sebanyak 0
orang dengan rasio 4 per 100.000 penduduk dan kesehatan lingkungan sebanyak 0
orang dengan rasio 2 per 100.000 penduduk, sedangkan untuk tenaga penunjang
lainnya sebanyak 0 orang sebagai supir ambulance, sebanyak 1 laboratorium, dan
staf penunjang teknologi. Berikut merupakan gambaran jumlah tenaga kesehatan
yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Pancatengah Tahun 2017.

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 56


Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas Pancatengah
Tahun 2017
20
18 Dokter
16 Dokter gigi
14 Bidan
12 Perawat
10 Perawat Gigi
8 Farmasi
6
Apoteker
4
Kesehatan lingkungan
2
Nutrisionis
0
2016 Lainnya

Gambar 5.5 Jumlah Tenaga Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas


Pancatengah Tahun 2017
(Sumber : Data Ka.Tata Usaha Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)

C. Pembiayaan Kesehatan
Pembiayaan kesehatan memegang peranan sangat penting dalam
penyelenggaraan roda pelayanan kesehatan pada masyarakat di Kecamatan
Pancatengah Kab. Tasikmalaya dalam upaya mencapai tujuan sesuai visi dan misi
pembangunan. Sumber dana pembangunan kesehatan di Kecamatan Pancatengah
Kab. Tasikmalaya tidak hanya bersumber dari APBD saja tapi ditunjang dengan
sumber dana lain yaitu APBN yang didapatkan dari BOK atau Bantuan Operasional
Kesehatan dan ASKESKIN. Pada Tahun 2017 ini besarnya anggaran kesehatan
yang bersumber dari APBD Kabupaten Tasikmalaya adalah sebesar Rp260.392.560
atau 11,85%, dan besarnya anggaran dari APBN adalah Rp1.936.569.716 atau
88,15%, dimana dana ini didapatkan dari dua sumber yakni BOK sebesar
Rp134.850.000 atau 6,14% dan ASKESKIN sebesar Rp1.801.719.716 atau 82,01%.
Sehingga total anggaran Tahun 2017 sebesar Rp2.196.962.276, dan anggaran
kesehatan per kapita adalah sebesar Rp49.500. Hal ini dapat dilihat pada Gambar
5.6.

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 57


Sumber Anggaran Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Pan-
catengah Tahun 2017

APBD Kab
12%

ASKESKIN 82,01%

BOK 6,14%

APBN
88%

Gambar 5.6 Sumber Anggaran Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas


Pancatengah Tahun 2017
(Sumber : Laporan Anggaran Puskesmas Pancatengah Tahun 2017)

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 58


BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan data dan informasi hasil pembangunan kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas Pancatengah Tahun 2017 yang dilaporkan, dapat disimpulkan
bahwa :
1. Tidak ada kasus kematian ibu yang dilaporkan.
2. Jumlah kematian bayi yang dilaporkan sebanyak 1, neonatus sebanyak 1 dan
balita tidak ada..
3. Angka Kesembuhan TB dilaporkan sebesar 90,91%.
4. Kasus pneumonia pada balita ditangani sebanyak 74,4%.
5. Angka Kesakitan Diare sebesar 91/1000 penduduk.
6. Tidak ditemukan kasus HIV/AIDS.
7. Tidak ditemukan kasus APF Non Polio.
8. Tidak ada Kasus Kusta ditemukan.
9. Kasus PD3I ditemukan yakni kasus Campak sebanyak 0 orang dengan Case
Fatality Rate (CFR) 0%.
10. CFR Malaria 0%.
11. Tidak ditemukan kasus Filariasis.
Dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat di Desa
………….., sudah dilakukan upaya-upaya kesehatan yang hasilnya sebagai berikut :
1. Persentase cakupan kunjungan ibu hamil K1: 67,36%, K4: 63,20%, Persalinan
ditolong tenaga kesehatan: 100%.
2. Imunisasi TT pada ibu hamil sebanyak 75%.
3. Cakupan ibu hamil yang diberi tablet Fe 1 sebanyak 99,9%, dan Fe 3 sebanyak
87,7%.
4. Penanganan komplikasi kebidanan sebesar 91,4%, dan penanganan komplikasi
neonatal sebesar 52,5%.
5. Persentase cakupan KB aktif sebesar 56,6% dan KB baru sebesar 14,3%.
6. Cakupan KN 1 sebanyak 77,3%, dan KN lengkap sebanyak 76,3%.
7. Cakupan ASI Eksklusif sebanyak 68,9%.
8. Persentase cakupan desa UCI sebesar 33,3%.
9. Cakupan imunisasi dasar lengkap 74,4%.
10. Cakupan pemberian vitamin A pada bayi sebanyak 100%.

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 59


11. Persentase bayi ditimbang sebanyak 81,8%, dan bayi BGM sebanyak 12,9%,
sedangkan persentase balita ditimbang sebanyak 83,1% dan balita BGM
sebanyak 5,5%.
12. Bayi mendapat pelayanan kesehatan minimal delapan kali sebanyak 52,1%.
13. Kasus gizi buruk sebanyak 9 dan mendapat perawatan 100%.
14. Cakupan penjaringan siswa SD 100%.
15. Siswa yang mendapatkan perawatan UKGS (Upaya Kesehatan Gigi Sekolah)
sebanyak 41,3%.
16. Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut sebanyak 50,28%.
17. Cakupan jaminan kesehatan sebanyak 71,71%.
18. Cakupan kunjungan rawat jalan sebanyak 19%.
19. Persentase rumah tangga ber-PHBS sebanyak 66,2%.
20. Rumah sehat mencapai 47,51%.
21. Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak sebanyak
76,74%.
22. Kualitas air minum 100% memenuhi syarat kesehatan.
23. Persentase desa melaksanakan STBM 0%, Desa STBM 0% dan Desa SBS 0%.
24. Tempat Tempat Umum memenuhi syarat kesehatan sebanyak 66,7%.
25. Tempat pengolahan makan memenuhi syarat kesehatan higiene sanitasi
sebanyak 78,13% yang dibina sebanyak 100% dan diuji petik sebanyak 50%.
Selain melakukan upaya kesehatan, peningkatan mutu pelayanan harus
didukung dengan sumber daya kesehatan, keadaan sumber daya di Puskesmas
Pancatengah terdiri dari :
1. Puskesmas DTP Rawat Inap mampu PONED sebanyak 1, puskesmas pembantu
sebanyak 4, toko obat sebanyak 1, puskesmas keliling 1, dan balai pengobatan
klinik sebanyak 1 buah.
2. Jumlah posyandu sebanyak 75 buah, dengan kategori posyandu aktif sebanyak
100%.
3. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) terdiri dari 3 Polindes,
dan 11 posbindu.
4. Desa siaga sebanyak 11 kelompok 90%.
5. Tenaga medis terdiri dari 1 orang dokter, 12 bidan, 9 perawat, 2 perawat gigi,
teknis kefarmasian 0, kesehatan masyarakat 0, dan tenaga kesehatan lain
kesehatan sebanyak 2 orang.
6. Total anggaran kesehatan yang diterima sebanyak Rp. ......................

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 60


B. Saran
Profil Kesehatan Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya ini
merupakan gambaran situasi kesehatan masyarakat Kecamatan Pancatengah Kab.
Tasikmalaya Tahun 2015. Sampai saat ini pembangunan kesehatan masih
merupakan kebutuhan masyarakat yang perlu ditingkatkan secara menyeluruh dan
merata, baik dari pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, sumber daya
kesehatannya maupun dari legalitas hukumnya. Keberadaan Profil Kesehatan ini
diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi kesehatan dan juga dapat
dijadikan sebagai alat pemantau keberhasilan indikator kesehatan, serta sebagai
bahan perencanaan, pengambilan kebijakan dan perumusan bidang kesehatan
untuk terwujudnya pelayanan yang bermutu dan berkualitas serta adil dan merata.
Semoga buku ini bermanfaat, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penyusun harapkan demi kesempurnaan penyusunan profil pada edisi yang akan
datang.

Profil Kesehatan Puskesmas DTP Pancatengah tahun 2017 61

Anda mungkin juga menyukai