Anda di halaman 1dari 14

Program Inovasi SAKINA,

Tekan Angka Kasus


Kematian Ibu dan Anak

Perbesar

Sumber : pixabay
ADVERTISEMENT

Stop Angka Kematian Ibu dan Anak atau yang bisa


disebut SAKINA adalah sebuah program inovasi
dibidang kesehatan yang tidak dipungut biaya dan
ditujukan kepada masyarakat (visible service).
Program inovasi SAKINA ini mengedepankan
pelayanan yang maksimal untuk ibu hamil dan
menjadi salah satu cara untuk meminimalisir, serta
menekan kasus kematian yang terjadi pada ibu dan
juga bayi di wilayah kerja Puskesmas Sempu yang
berlokasi di Kecamatan Sempu, Kabupaten
Banyuwangi.
ADVERTISEMENT

Dalam proses pelayanan program SAKINA ini,


ternyata tidak hanya melibatkan tim dari Puskesmas
Sempu saja, melainkan juga melibatkan kader-kader,
dan stakeholder terkait yang ada di lingkungan
setempat. Hal ini selaras dengan Surat Keputusan
(SK) Camat wilayah setempat yang menyebutkan
bahwa Tim Pelaksana dari program inovasi SAKINA
terdiri atas berbagai stakeholder terkait, seperti
Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
Kecamatan, staf Puskesmas Sempu, bidan, dokter
PONED, kepala KUA, analis kesehatan, dan juga
Laskar SAKINA. Di mana nantinya seluruh tim
pelaksana yang terlibat dalam program SAKINA ini
akan memberikan pelayanan dengan prinsip
kemudahan akses, yaitu dengan cara menerapkan
model jemput bola. Maksud dari model jemput bola
yaitu kader dari tim SAKINA akan mendatangi setiap
rumah ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan dan
pengecekan kehamilan setiap satu minggu sekali.
ADVERTISEMENT

Hal yang dilakukan ini merupakan salah satu upaya


dan langkah pasti yang dilakukan untuk
meminimalisir dan menekan angka kasus kejadian
kematian pada ibu dan juga bayi yang jumlahnya
kian meningkat serta memprihatinkan. Selain itu
kabar baiknya lagi, seluruh tim pelaksana program
SAKINA siap untuk melaksanakan program inovasi
ini selama 24 jam dalam memberikan pelayanan yang
maksimal kepada ibu hamil dan juga bayi.
Sedangkan di Indonesia sendiri, Angka Kematian Ibu
(AKI) masih digolongan kategori tinggi, hal ini sesuai
dengan data yang disampaikan oleh SUPAS (Survei
Penduduk Antar Sensus) pada tahun 2015
menyebutkan bahwa AKI (Angka Kematian Ibu) di
Indonesia sebanyak 305 per 100 ribu kelahiran
hidup. Di mana faktor yang berkaitan erat dengan
kasus terjadinya Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia adalah
faktor Total Fertility Rate (TFR) yaitu rata-rata
jumlah anak yang dilahirkan seorang wanita atau ibu
selama masa usia subur/reproduksinya.
ADVERTISEMENT

Selain itu, belum lagi tiap tahunnya Angka Kematian


Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) terus
meningkat di wilayah kerja Puskesmas Sempu, dan
hal ini menjadikan Puskemas Sempu menjadi salah
satu Puskesmas yang menyumbang data Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
terbesar di wilayah Banyuwangi. Kemudian, akhirnya
hal ini melatar belakangi terbentuknya program
inovasi SAKINA di wilayah Puskesmas Sempu,
dengan harapan bisa menurunkan dan menekan
angka kematian ibu dan juga bayi.
Hasil wawancara yang telah dilakukan dengan Kepala
Puskesmas Sempu, beliau menyampaikan bahwa
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) yang terjadi di Puskesmas Sempu disebabkan
oleh beberapa faktor, seperti masih minimnya
kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap
pentingnya pemeriksaan kehamilan secara berkala,
masih terjadinya keterlambatan penanganan akibat
sulitnya mengakses wilayah setempat dan
transportasi dikarenakan kondisi geografis, masih
kurangnya kemampuan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan terkait pembiayaan kehamilan dan juga
persalinan yang sesuai dengan standar kesehatan,
serta faktor lain yang juga dapat menyebabkan masih
tingginya angka kematian ibu dan bayi di wilayah
Puskesmas Sempu yaitu masih tingginya angka
pernikahan dini yang ada di wilayah Puskesmas
Sempu.
ADVERTISEMENT

Kematian Ibu dan juga bayi yang jika tidak diatasi


secara dini dan maksimal, pasti akan menimbulkan
suatu masalah baru yang bahkan mungkin bisa
memperburuk masalah kesehatan lainnya dan
masalah kesehatan terkait status derajat kesehatan di
masyarakat ke depannya, karena kesehatan ibu dan
bayi akan berkaitan juga dengan sumber daya
manusia yang akan dimiliki oleh negara kita. Ketika
status derajat kesehatan masyarakatnya berada
dikualitas yang baik, hal ini pasti akan memberikan
suatu dampak positif juga bagi sumber daya manusia
yang kita miliki.
Jadi, diharapkan dengan adanya program inovasi
SAKINA ini bisa menjadi salah satu langkah positif
yang efektif untuk menurunkan Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang jumlah
kasusnya terus meningkat tiap tahunnya di seluruh
Indonesia, terutama di wilayah Puskesmas Sempu,
Kabupaten Banyuwangi.
ADVERTISEMENT

Selain itu dalam pelaksanaan program inovasi


SAKINA ini perlu kepedulian serta kesadaran dari
semua lintas sektor untuk mendukung program
inovasi SAKINA, yang di mana hal ini perlu diatasi
semaksimal mungkin untuk mensukseskan
pengaplikasian program inovasi SAKINA, karena
bukan tidak mungkin yang awalnya program SAKINA
ini hanya diaplikasikan di wilayah Puskesmas Sempu,
bisa diaplikasikan juga di wilayah-wilayah Puskesmas
Indonesia yang lainnya.
RINDU KIA

SISTEM INFORMASI DAN KOMUNIKAS CEPAT

DALAM PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK

KABUPATEN KULON PROGO

Oleh: Suhartini, SKM, M.P.H. *

LATAR BELAKANG

       Tingginya angka kematian ibu (AKI) secara nasional (Riskesdas 2012

sebesar 359/100.000 KH) dan fluktuatifnya kematian ibu di Kab Kulon

Progo 5 tahun terakhir (tahun 2011 : 6, tahun 2012 : 3, tahun 2013 : 7,

tahun 2014 : 5 kasus dan tahun 2015 turun menjadi 2 kasus. Sementara
AKB gambaran 5 tahun terakhir di Kulon Progo (tahun 2011 : 73, tahun

2012 : 69, tahun 2013 : 97, tahun 2014 sebanyak 75 kasus dan tahun 2015

ada 62 kasus).

       Permasalahan kesehatan ibu dan anak selain permasalahan medis juga

terkait erat dengan masalah sosial. Masalah sosial ini yang jajaran

kesehatan tidak dapat menyelesaikan sendiri, diperlukan sinergitas dengan

masyarakat, tokoh masyarakat, Kepala Dusun, Kepala Desa atau Lurah

sampai Camat untuk bersama-sama menuntaskan masalah tersebut.

       Hal ini mendorong Dinas Kesehatan Kulon Progo melakukan

terobosan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan

memanfaatkan sarana teknologi yang ada dan melibatkan semua stake

holder membuat Jejaring Peduli Kesehatan Ibu dan Anak yang disingkat

RINDU KIA melalui WhatsApp (WA) Group.

Tujuan :

Tujuan Umum :

Menurunkan kasus kematian ibu dan kematian bayi di Kabupaten Kulon

Progo

Tujuan Khusus :

1. Tersedianya data ibu hamil, ibu bersalin ibu nifas dan bayi

2. Tidak ada keterlambatan dalam merujuk dan rujukan sesuai

kompetensi fasilitas kesehatan


3. Terpantaunya kasus ibu hamil, ibu bersalin ibu nifas dan bayi

4. Terlayaninya ibu hamil, ibu bersalin ibu nifas dan bayi dalam

kegawatdaruratan

5. Membantu keluarga miskin untuk mendapatkan bantuan

pembiayaan kesehatan

6. Saling informasi perkembangan dan tindak lanjut kasus dalam

jejaring

Apa itu RINDU KIA ?

RINDU KIA adalah :

       Jejaring Peduli Kesehatan Ibu dan Anak merupakan strategi yang

bertujuan untuk mengatasi masalah kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu

nifas dan bayi secara cepat dan tepat, sehingga ibu dan bayinya sehat dan

selamat dengan melibatkan semua stakeholder.

       RINDU KIA dibentuk di kabupaten yaitu RINDU KIA Kulon Progo

dan di dua belas (12) kecamatan. Kecamatan dengan dua (2) puskesmas

mejadi satu. Ada RINDU KIA Temon, Wates, Panjatan, Galur, Lendah,

Kokap, Pengasih, Sentolo, Nanggulan, Girimulyo, Kalibawang, dan

RINDU KIA Samigaluh.

Siapa saja yang menjadi anggota RINDU KIA ?

       RINDU KIA Kabupaten anggotanya adalah Kepala Bidang Pelayanan

Kesehatan Masyarakat, Kepala Seksi Kesehatan Keluarga, Pengelola


Program Kesehatan Ibu, Pengelola Kesehatan Anak, Kepala Seksi Jaminan

Pemeliharaan Kesehatan dan Kepala UPTD Jaminan Kesehatan Daerah

(Jamkesda), Jajaran RSUD Wates terdiri dari dokter Spesialis Kebidanan,

dokter Spesialis Anak, perwakilan dari Poli Kebidanan, IGD, ICU, NICU,

Ruang Persalinan, Ruang Nifas, kepala Bidang Keperawatan Kebidanan

dan Seksi Kebidanan.

       Anggota RINDU KIA tingkat kecamatan terdiri dari Puskesmas yaitu

Kepala Puskesmas, semua Bidan, dokter umum, fasiliitas pelayanan

kesehatan (fasyankes) swasta yang ada di wilayah Puskesmas, fasiliitas

kesehatan swasta yang disukai oleh masyarakat wilayah Puskesmas,

Camat, Danramil, Kapolsek, Kepala Desa. Dinas Kesehatan terdiri dari

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Kepala Seksi Kesehatan

Keluarga, Pengelola Program Kesehatan Ibu, Pengelola Program

Kesehatan Anak, Kepala Seksi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan dan

Kepala UPTD Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Jajaran RSUD

Wates terdiri dari satu perwakilan IGD, ICU, NICU, Ruang Persalinan,

Ruang Nifas, kepala Bidang Keperawatan dan Kebidanan dan Seksi

Kebidanan.

       Informasi yang disampaikan di RINDU KIA berdasar etika, bukan

bersifat tuduhan, fitnah maupun SARA yang membuat ketidaknyamanan.

Anggota jejaring disini menginformasikan dan menanggapi terkait kasus

yang perlu dibahas bersama ataupun kemudian ditindaklanjuti sesuai


kapasitas dan kewenangan masing-masing, sehingga permasalahan yang

ada segera dapat teratasi secara tepat dan cepat.

Bagaimana pembiayaannya.?

       RINDU KIA berbiaya mandiri. RINDU KIA adalah bentuk

kepedulian stakeholder & masyarakat terhadap keselamatan dan kesehatan

ibu hamil ibu bersalin ibu nifas dan bayi.

       Harapannya semangat RINDU KIA di Kulon Progo tetap menyala,

berkomitmen dalam akselerasi penurunan kematian ibu dan bayi sehingga

ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi di Kulon Progo mendapatkan

pelayanan standar terbaik, selamat dan sehat.

*) Suhartini, SKM,MPH , Kepala Seksi Peyananan Kesehatan Keluarga.


ARSIP

POSTING TERBARU
 UPDATE KONFIRMASI COVID-19 KULON PROGO TGL. 21-09-2022
 SITUASI ZONASI RT KAB KULON PROGO TGL 21-09-2022
 UPDATE VAKSINASI RABU, 21-09-2022
 Hari Keselamatan Pasien Sedunia 2022
 KUNJUNGAN KERJA DPRD MOJOKERTO DI DINAS KESEHATAN KULON PROGO
 Selamat Memperingati Satu Dasawarsa Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta
 Pertemuan Peningkatan Kapasitas Tentang Kesehatan Jiwa bagi Sekolah Menengah Negeri Kab.Kulon Progo
 UPACARA HUT RI KE-77 DI DINAS KESEHATAN KULON PROGO
 SI DITA GAPAI ILMU PUSK. SAMIGALUH I
 Kegiatan Penerimaan dan Pembekalan Peserta Program Internship Dokter Indonesia Angkatan III Tahun 20

KATEGORI POSTINGAN
Berita (381 postingan) Pengumuman (113 postingan) Artikel (179 postingan) Selintas
Info Penyakit (15 postingan) Info Covid 19 (9 postingan) GALERY PHOTO (3 postingan)
LAYANAN UJI AIR
  KLIK untuk Pendaftaran Layanan
STATISTIK KUNJUNGAN
Online Sekarang 57

Unique Visitor Hari Ini 2013

Unique Visitor Bulan Ini 102602

Hits Hari Ini 5318

Hits Bulan Ini 297029

LINK EKSTERNAL

Dinas Kesehatan Kab. Bantul

Dinas Kesehatan Kab. Gunungkidul


LAPOR ADUAN

PENUNJUK ARAH

Anda mungkin juga menyukai