Anda di halaman 1dari 7

PEMANTAUAN TUMBUH DAN KEMBANG BALITA

DI POSYANDU BALITA NGANCAR, PLAOSAN


BULAN MARET 2023

1. Nama Kegiatan : Pemantauan Tumbuh dan Kembang Balita di


Posyandu Balita Ngancar, Plaosan Bulan
Maret 2023

2. Tanggal Pelaksanaan : 13 Maret 2023

3. Lama Pelaksanaan : 1 Hari

4. Tempat Pelaksanaan : Posyandu Balita Ngancar, Plaosan


A. Latar Belakang
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI),
Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKABA). Jumlah
Posyandu di Indonesia sebanyak 266.827 yang tersebar di seluruh Indonesia.
Berdasarkan data Riskesdas, hampir 78% penimbangan balita dilaksanakan di
Posyandu.1,2
SKDN adalah sistem pencatatan dan pelaporan hasil penimbangan balita
yang terukur di posyandu. Keberhasilan SKDN dapat dilihat dari beberapa
indikator yang merupakan gabungan dari 2 parameter. Berikut pengertian S, K, D,
dan N sebagai berikut.2
1) S adalah jumlah seluruh balita di wilayah kerja posyandu;
2) K adalah jumlah balita yang memiliki kartu menuju sehat (KMS) di wilayah
kerja posyandu;
3) D adalah jumlah balita yang datang dan ditimbang di posyandu; dan
4) N adalah jumlah balita yang di timbang 2 bulan berturut-turut dan garis
pertumbuhan pada KMS naik. Berat badan (BB) dinyakan naik apabila: (1)
grafik BB memotong garis pertumbuhan di atasnya (kenaikan BB > KBM
(>900 gram)); (2) grafik BB mengikuti garis pertumbuhannya (kenaikan BB
> KBM (>500 gram)). Berat badan (BB) dinyakan tidak naik apabila: (1)
grafik BB memotong garis pertumbuhan di bawahnya (kenaikan BB < KBM
(<800 gram)); (2) grafik BB mendatar (kenaikan BB < KBM (<400 gram));
(3) grafik BB menurun (kenaikan BB < KBM (<300 gram)).
Menurut Suharjo (1996) mengungkapkan bahwa dalam pencatatan dan
pelaporan data SKDN terdapat beberapa capaian yang dapat menggambarkan
keberhasilan program posyandu, yaitu:
1) Capaian Cakupan Program (K/S)
Cakupan Program (K/S) merupakan banyak balita yang memiliki kartu KMS
dibandingkan dengan jumlah keseluruhan balita yang ada di wilayah
Posyandu dikalikan 100%, yang menggambarkan banyaknya balita yang
memiliki KMS di wilayah tersebut atau besarnya cakupan program di daerah
tersebut yang telah tercapai. Tercapainya cakupan program dengan
kemampuan posyandu apabila nilai targetnya minimal mencakup 80%.
Tabel 1. Contoh Perhitungan K/S
Jumlah balita di Posyandu X seluruhnya 200 balita (S) dan jumlah balita yang hanya
memiliki buku KMS hanya 150 balita (K) dan 50 balita lainnya tidak memiliki buku
KMS. Cakupan program dengan kemampuan posyandu untuk menjangkau seluruh
balita sebagai berikut.
K/S = 150 balita / 200 balita x 100% = 75 %

2) Capaian Partisipasi Masyarakat (D/S)


Partisipasi Masyarakat (D/S) merupakan banyak balita yang ditimbang di
wilayah Posyandu dibandingkan dengan banyak balita yang ada di wilayah
Posyandu dikalikan 100%, yang menggambarkan besarnya partisipasi
masyarakat terhadap kegiatan Posyandu di wilayah tersebut telah tercapai.
Rendahnya D/S disebabkan antara lain tingkat pendidikan, tingkat
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan gizi, faktor ekonomi dan
sosial budaya. Tercapainya partisipasi masyarakat yang datang menimbang
balitanya apabila nilai targetnya minimal mencakup 80%.
Tabel 2. Contoh Perhitungan D/S
Jumlah balita di Posyandu X seluruhnya 200 balita (S) dan jumlah balita yang hanya
datang untuk menimbang balitanya ke posyandu ada 175 balita (D). Hitunglah berapa
% partisipasi masyarakat dengan menggambarkan kesadaran masyarakat untuk datang
menimbangkan balitanya ke posyandu.
D/S = 175 balita / 200 x 100% = 87,5

3) Capaian Pencapaian Keseluruhan Program (N/S)


Pencapaian Keseluruhan Program (N/S) adalah indikator yang menunjukkan
pencapaian program yakni menggambarkan pencapaian keseluruhan program
posyandu, dengan melihat hasil penimbangan balita 2 bulan berturut-turut,
balita mengalami kenaikan berat badan dibandingkan seluruh jumlah balita di
wilayah kerja posyandu. Perhitungan N/S adalah N/S x 100%. Tercapaian
keseluruhan program posyandu terhadap kenaikan berat badan balita minimal
40%, namun sekarang setiap posyandu dapat menetapkan target masing-
masing sesuai kemampuan dan kondisi sumber daya di posyandu tersebut.
Tabel 3. Contoh Perhitungan N/S
Jumlah balita di Posyandu X seluruhnya 200 balita (S) dan jumlah balita yang rutin
menimbang dan mengalami kenaikkan berat badannya selama 2 bulan berturut-turut
rutin menimbang hanya 100 balita saja. Hitunglah berapa % yang menunjukkan
pencapaian keseluruhan program posyandu Melati.
N/S = 100 balita / 200 balita x 100% = 50 %

4) Capaian Kecenderungan status gizi (N/D)


Cakupan kecenderungan status gizi merupakan rata-rata banyak balita yang
mengalami kenaikkan berat badan pada penimbangan balita 2 bulan berturut-
turut dibanding banyak balita yang datang dan ditimbang di Posyandu dikali
100%, yang menggambarkan ketercapaian hasil penimbangan di daerah
tersebut. Faktor yang mempengaruhi N/D antara lain pengetahuan keluarga
tentang kebutuhan gizi balita, penyuluhan gizi masyarakat, dan ketersediaan
pangan ditingkat keluarga. Tercapainya program terhadap pertumbuhan balita
di posyandu tersebut apabila nilai targetnya minimal mencakup 80%.
Tabel 4. Contoh Perhitungan N/D
Jumlah balita yang datang ke Posyandu X untuk menimbang balitanya ada 175 balita
(D). Akan tetapi dari 175 balita yang ikut menimbang hanya 100 balita (N) saja yang
mengalami kenaikan berat badan selama 2 bulan berturut-turut rutin menimbang.
Hitunglah berapa % keberhasilan program terhadap pertumbuhan balita di posyandu
Melati.
N/D = 100 balita / 175 balita x 100% = 57,14 %

B. Permasalahan
Capaian kecenderungan status gizi (N/D) dengan melihat hasil antara
banyak balita yang mengalami kenaikkan berat badan pada penimbangan 2 bulan
berturut-turut (N) dibandingkan dengan banyak balita yang datang dan ditimbang
(D) di Posyandu Ngancar, Plaosan, oleh kader dan petugas Puskesmas pada bulan
Februari 2023 berjumlah 31,25%; jumlah balita BB naik sebanyak 5 dari 16 balita
yang datang dan ditimbang.

C. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi


Pemantauan tumbuh dan kembang balita N/D akan dilakukan saat kegiatan
Posyandu Balita pada tanggal 13 Maret 2023, di Ngancar, Plaosan.

D. Pelaksanaan
Pemantauan tumbuh dan kembang balita N/D dilakukan saat kegiatan
Posyandu Balita pada tanggal 13 Maret 2023, di Ngancar, Plaosan, dengan cara:
(1) melakukan pengolahan data yang merupakan hasil dari penimbangan BB dan
pengukuran TB; (2) penyuluhan mengenai pemenuhan gizi seimbang balita; serta
(3) kerja sama dengan kader untuk sosialisasi jadwal rutin pelaksanaan Posyandu
Balita mendatang.

E. Monitoring dan Evaluasi


Kegiatan pemantauan tumbuh dan kembang balita N/D pada tanggal 13
Maret 2023 di Posyandu Balita Ngancar, Plaosan, berjalan dengan lancar. Hasil
pemantauan N/D pada bulan Februari 2023 sebesar 31,25%, kemudian mengalami
penurunan menjadi sebesar 26,67% pada bulan Maret 2023. Jumlah balita BB
naik sebanyak 5 dari 16 balita yang datang dan ditimbang pada bulan Februari
2023, kemudian didapati menjadi sebanyak 4 dari 15 balita yang datang dan
ditimbang pada bulan Maret 2023.
Belum tercapainya target minimal kecenderungan status gizi (N/D)
sebesar 80% dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu kekurangan asupan
makanan bergizi dan/atau seringnya akibat terinfeksi penyakit menjadi salah satu
penyebab langsung terjadinya masalah gizi. Pola asuh yang kurang tepat,
kurangnya pengetahuan, kondisi sosial ekonomi juga berpengaruh secara tidak
langsung terhadap akses makanan bergizi dan layanan kesehatan.3
Kegiatan Posyandu Balita Ngancar, Plaosan, pada bulan Maret 2023
diberikan intervensi berupa: (1) melakukan pengolahan data yang merupakan hasil
dari penimbangan BB dan pengukuran TB; (2) penyuluhan mengenai pemenuhan
gizi seimbang balita; serta (3) kerja sama dengan kader untuk sosialisasi jadwal
rutin pelaksanaan Posyandu Balita mendatang. Intervensi tersebut dilakukan
supaya dapat tercapai keseluruhan program posyandu sesuai dengan target
minimal.
Tabel 5. Capaian Program Posyandu Balita Posyandu Ngancar, Plaosan
Jumlah Balita
Indikator Definisi
Februari Maret
2023 2023

S Jumlah seluruh balita di wilayah kerja posyandu 16 16

K Jumlah balita yang memiliki kartu menuju sehat 16 16


(KMS) di wilayah kerja posyandu

D Jumlah balita yang datang dan ditimbang di 16 15


posyandu

N Jumlah balita yang di timbang 2 bulan berturut- 5 4


turut dan garis pertumbuhan pada KMS naik

K/S Cakupan Program 100,00% 100,00%

D/S Partisipasi Masyarakat 100,00% 93,75%

N/S Pencapaian Keseluruhan Program 31,25% 25,00%

N/D Kecenderungan status gizi 31,25% 26,67%


DAFTAR PUSTAKA

[1] Kementerian Kesehatan RI. 2012. Ayo ke Posyandu Setiap Bulan. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI.
[2] Kementerian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
[3] Kementerian Kesehatan RI. 2023. Petunjuk Teknis Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) Berbahan Pangan Lokal untuk Balita dan Ibu Hamil.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Anda mungkin juga menyukai