Anda di halaman 1dari 10

STETOSKOP

Ayu Widyastuti 220110140050

Asti Hanifah 220110140033

Dwi Intan Indah Susanti 220110140028

Illyana Maulydia 220110140132

Lisa Meilia Khairunnisa 220110140027

Monika Natalia 220110140001

Olvie Leonita 220110140004

Rizka Aisyah 220110140014

Shri Latifani Mulyani 220110140037

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

SUMEDANG

2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan paper ini. Paper ini membahas salah
satu bahan ajar fisika yang berisi tentang “stetoskop”. Dimana stetoskop tersebut
merupakan salah satu pengaplikasian fisika pada bidang kesehatan. Pada
stetoskop terdapat gelombang bunyi yang membantu dokter dan perawat untuk
mendengar bunyi kerja alat tubuh.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Irwan Ary Dharmawan
sebagai dosen fisika Keperawatan Universitas Padjadjaran karena telah
memberikan tugas ini kepada kami sehingga menambah pengetahuan kami
mengenai stetoskop yang memiliki cara kerja berdasarkan ilmu fisika.
Paper ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya paper ini. Semoga
paper ini memberikan informasi yang bermanfaat untuk meningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.

Jatinangor, 27 September 2014

Penulis

2
Daftar Isi
Kata Pengantar ......................................................................................................2
Daftar Isi .................................................................................................................3
Bab I Pendahuluan.................................................................................................4
1.1 Latar Belakang .......................................................................................4
1.2 Tujuan ....................................................................................................4
Bab II Pembahasan ................................................................................................5
2.1 Sejarah Stetoskop ...................................................................................5
2.2 Definisi Stetoskop ..................................................................................6
2.3 Fungsi Stetoskop ....................................................................................7
2.4 Cara Penggunaan Stetoskop ...................................................................8
Bab III Simpulan ....................................................................................................9
Daftar Pustaka ......................................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari - hari sering sekali kita temui hal-hal atau kejadian
maupun alat-alat yang sering kita gunakan yang berhubungan dengan ilmu
fisika. Contohnya gelombang, gelombang adalah getaran yang merambat.
Gelombang merambatkan energi, pada gelombang mekanik hal ini bisa kita
lihat pada gelombang air yang merambatkan energi sehingga ketika gabus
yang sedang mengapung di air dapat berpindah karena adanya energi yang
ditimbulkan. Tidak seimbangnya kapal laut juga disebabkan oleh energi yang
ditimbulkan gelombang laut (ombak). Gelombang juga bisa merambat
walaupun dalam udara hampa, contohnya gelombang elektromagnetik seperti
gelombang radio, gelombang radar, cahaya tampak, laser, sinar x dan sinar
gamma. Karena gelombang merupakan getaran yang merambat, maka
gelombang memerlukan media untuk merambat. Gelombang bunyi misalnya,
gelombang bunyi memerlukan media untuk merambat agar bunyi tersebut
dapat didengar, contohnya stetoskop yang merupakan media untuk
meneruskan bunyi hingga dapat didengar oleh penggunanya. Pada tugas kali
ini kami akan membahas lebih rinci dan lebih jelas mengenai stetoskop.

1.2 Tujuan
Tujuan dari paper ini adalah untuk mengetahui sejarah, definisi, fungsi dan
cara kerja stetoskop serta untuk menyelesaikan tugas akhir dari mata kuliah
Basic Science of Nursing I Fisika.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Stetoskop


Sebelum stetoskop ditemukan, para dokter memeriksa dada kliennya
dengan cara menempelkan telinganya secara langsung ke dada klien. Cara
seperti ini tentu mengganggu klien. Selain itu, suara yang terdengar juga
kurang jelas karena hanya menggunakan salah satu telinga.
Stetoskop ditemukan di Perancis pada 1816 oleh René-Théophile-
Hyacinthe Laennec, Stetoskop awalnya tercipta dari sebuah kesulitan, Rene
Theophile Hyacinthe Laennec marasa sulit mendeteksi detak jantung pasien
tanpa alat bantu. Untuk itu, ia menggulung kertas yang kemudian ditempelkan
pada tubuh pasien untuk memperbesar suara denyut nadi.
Suatu ketika, Rene teringat pernyataan Leonardo da Vinci. Leonardo
mengatakan bahwa kayu dapat dijadikan media untuk memperbesar suara
yang lirih. Dari pernyataan itu, ia kemudian mencoba menggunakan kayu
untuk memecahkan kesulitan nya mendengar denyut nadi pasien. Melalui
berbagai percobaan,
Pada tahun 1819, Rene berhasil menciptakan stetoskop pertama yang diberi
nama Baton, Bentuknya berupa pipa silinder berlubang yang terbuat dari kayu
dengan panjang 5,9 inchi atau 15 cm. Alat itu ditempelkan pada tubuh pasien
dan bagian ujungnya didengarkanpada telinga sang dokter. Bentuk Baton
kemudian berkembang menjadi gelas berbentuk pipa atau jam pasir dengan
panjang 15-22,5 cm. Berkat kemajuan teknologi, pada abad 19 stetoskop
dikembangkan dengan bahan karet dan alumunium. Kemudian, penemuan
Rene disempurnakan oleh Nicholas P Cominspada tahun 1829, Ia
menciptakan stetoskop yang memungkinkan seseorang mendengar denyut
nadi dengan kedua telinga. Inilah stetoskop yang kita kenal bentuknya saaat
ini. Penemuan Rene dan Nicholas ini bisa dikatakan sebagai penemuan yang
mengubah dunia. Sebab, stetoskop ini menjadi semacam alat wajib untuk
menganalisis penyakit pasien. Waktu itu stetoskop terdiri dari tabung kayu.

5
Tahun 1851, Arthur Binaural Leared menciptakan stetoskop dari karet dan
pada tahun 1852 George Cammann menyempurnakan desain stetoskop dan
mulai diproduksi untuk tujuan komersial. Rappaport dan Sprague merancang
stetoskop baru di tahun 1940-an, yang merupakan cikal bakal standar ukuran
stetoskop masa kini, terdiri dari dua sisi, salah satunya adalah digunakan
untuk sistem pernapasan, dan yang lainnya digunakan untuk sistem
kardiovaskular.
Pada awal tahun 1960 Dr David Littmann, seorang profesor Harvard
Medical School, menciptakan stetoskop baru yang lebih ringan dibandingkan
model-model sebelumnya hingga akhir tahun 1970 ditemukan sistem
diafragma yang meningkatkan hasil pendengaran.

2.2 Definisi Stetoskop


Stetoskop adalah alat kedokteran yang berfungsi sebagai pendiagnosa.
Sebagai alat pendiagnosa, stetoskop selalu dapat kita liat jika kita berobat atau
sekedar memeriksakan diri ke rumah sakit.
Menurut KBBI, stetoskop adalah alat yang digunakan oleh dokter untuk
mendengarkan bunyi kerja alat tubuh di rongga dada (terutama bunyi paru-
paru dan jantung). Stetoskop adalah sebuah alat yang digunakan untuk
mengirimkan suara volume jantung (atau usus, vena dan suara janin) ke
telinga pendengar. Stetoskop pun terdiri dari dua earpiece yang terhubung
melalui tabung fleksibel ke diafragma yang ditempatkan di kulit pasien.
Stetoskop adalah alat medis yang menjadi bawaan wajib pada dokter, yang
biasanya dikalungkan di leher atau disimpan i kantong jas dokter. Bagian-
bagian utama pada stetoskop modern adalah sungkup (bell) baik yang terbuka
(open bell) dan yang tertutup (closed bell) dan earpiece.

6
2.3 Fungsi Stetoskop
Fungsi stetoskop adalah sebagai berikut :
1. Memeriksa Tekanan Darah
Memeriksa tekanan darah dengan cara menempatkan ujung stetoskop
yang datar di bawah manset pada tekukkan tangan pasien. Anda dapat
mendengar bunyi detakan ketika memompa tekanan darah melalui
pembuluh darah dan bisa menghitung detak jantung pasien.
2. Memeriksa Paru-Paru
Memeriksa atau mendeteksi paru-paru kita apakah terjadi
penyumbatan paru-paru atau tidak. Untuk mengetahui apakah ada flek
atau sinus didalam paru-paru kita. Dengan menggunakan stetoskop kita
juga bisa mengetahui apakah pernapasan kita dengan normal atau terjadi
sesak di paru-paru.
3. Memeriksa Jantung
Memeriksa detak jantung pasien apakah jantung berdetak teratur atau
tidak. Stetoskop juga berfungsi untuk memperbaiki dan mendeteksi
kerusakan pada jantung.
4. Pemeriksaan Prenatal
Penggunaan stetoskop juga mengalami kemajuan semakin hari,
termasuk dalam segi pemeriksaan kandungan ibu hamil. Sekarang,
dokter tidak hanya bisa memeriksa janin yang ada di dalam rahim
seorang ibu tetapi juga bisa memeriksa gerakan janin di dalam rahim
sang ibu.
5. Gangguan Pada Perut
Sebuah stetoskop yang digunakan oleh seorang dokter dapat juga
digunakan untuk mendiagnosis gangguan organ-organ di dalam perut,
seperti usus. Penggunaan stetoskop tersebut untuk mendiagnosa adanya
gangguan pencernaan pada usus dan penyumbatan pada salah satu
saluran dimana ada yang tidak bergerak dapat didengar melalui
stetoskop.

7
2.4 Cara Penggunaan Stetoskop
Menggunakan stetoskop ternyata tidak hanya ditempelkan di dada dan
didengarkan begitu saja. Tetapi, ada sesuatu yang harus di-setting agar
memudahkan dalam pemahamannya. Pertama kali yang harus dilakukan yaitu
harus adanya seorang pasien dan pastikan seorang pasien itu adalah anak –
anak atau orang dewasa. Jika pasien tersebut adalah seorang anak – anak maka
pastikan alat stetoskop tersebut menggunakan bell, sedangkan untuk yang
dewasa gunakan diafragma. Jangan lupa periksa stetoskop untuk kualitas dan
kerusakan. Cari tempat yang tenang untuk memastikan bahwa suara tubuh
tidak dikuasai oleh kebisingan latar belakang. Gunakan stetoskop pada kulit
telanjang untuk menghindari suara gemerisik kain. Saat memeriksa, tempelkan
pada area kulit intercostals atau biasa sering disebut sebagai otot antartulang
rusuk. Pastikan pasien dalam keadaan nyaman dan rileks. Jangan lupa
pasangkan stetoskop di telinga. Ketika dilakukan pemeriksaan, mintalah
pasien untuk bernapas secara perlahan agar pemeriksaan dapat berjalan lancar.

8
BAB III
SIMPULAN

Berdasarkan hasil diskusi kami, dapat diketahui bahwa stetoskop adalah alat
bantu dalam dunia kedokteran yang cara kerjanya menggunakan ilmu fisika yaitu
gelombang bunyi yang berguna sebagai media pendengaran sederhana yang
memungkinkan seorang dokter mendengar dan mendeteksi suara-suara yang
berasal dari dalam tubuh, seperti jantung, paru, dan bagian dalam perut.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. KBBI. Definisi stetoskop.


2. www.kamuskesehatan.com/arti/stetoskop. Diakses : 27 September 2014
3. www.mitaunair-fk.web.unair.ac.id. Diakses : 27 September 2014
4. http://biosmart.dintian.com/BioSmart_Laboratory/S/Stetoskop.htm.
Diakses : 27 September 2014
5. Pengertian dan Fungsi Stetoskop. http://rajinbelajar.net/pengertian-dan-
fungsi-stetoskop. Diakses : 27 September 2014
6. Penggunaan Stetoskop.
http://books.google.co.id/books?id=tcIUgMqLWNAC&pg=PA125&lpg=P
A125&dq=penggunaan+stetoskop+sesuai+fisika&source=bl&ots=cHQfgz
YjNk&sig=ddxsW4NHM3fQ5qkAf8rYMIEh8DQ&hl=id&sa=X&ei=O4
AXVP-
VJYmfugS18YDYAw&ved=0CEYQ6AEwBQ#v=onepage&q=pengguna
an%20stetoskop%20sesuai%20fisika&f=false. Diakses : 27 September
2014
7. Cara Menggunakan Stetoskop. http://www.bimbingan.org/cara-
menggunakan-stetoskop.htm. Diakses : 27 September 2014
8. Cahyono, Yoyok, Endang Susilo, and Yossy Novitaningtyas. "Rekayasa
Biomedik Terpadu untuk Mendeteksi Kelainan Jantung." Jurnal Fisika
dan Aplikasinya 4.2 (2011).
9. Pengertian Gelombang. http://www.tuliskan.com/2012/06/pengertian-
gelombang-dan-unsur-unsurnya.html. Diakses : 27 September 2014

10

Anda mungkin juga menyukai