Anda di halaman 1dari 2

Efek Relaksasi Otot Progresif (PMR) pada Tekanan Darah di antara Pasien dengan

Hipertensi

Sebelum dilakukannya terapi Relaksasi Otot Progresif lansia memiliki tekanan darah
yang bervariasi. Dengan bertambahnya usia, risiko terkena hipertensi lebih besar sehingga
prevalensi hipertensi pada lansia cukup tinggi. Faktor gender sangat berpengaruh dan pria
umumnya lebih rentan terhadap hipertensi daripada wanita karena pria lebih rentan terhadap
stres, kelelahan dan pola makan yang tidak terkontrol. Lansia yang memiliki gaya hidup tidak
sehat sangat mempengaruhi hipertensi, tidak sehat. Gaya hidup termasuk jarang berolahraga,
mengonsumsi makanan tinggi garam, tinggi lemak, kolesterol tinggi, konsumsi alkohol, berat
badan berlebih, dan stres adalah faktor terjadinya hipertensi setelah relaksasi otot progresif,
tekanan darah responden menurun dan bervariasi. Tekanan darah pada kelompok intervensi
ada penurunan pada tingkat hipertensi dari tahap 2 ke tahap 1 dan normal dapat disebabkan
oleh pemberian teknik relaksasi otot progresif.
Hasilnya juga didukung oleh pernyataan Suratini (2013) dalam sebuah jurnal yang
berjudul efek relaksasi progresif pada tekanan darah reduksi yang menyatakan bahwa
relaksasi progresif dapat mengurangi tekanan darah sistolik sebesar 4,7 mmHg tetapi tidak
signifikan (pv = 0,054), sedangkan tekanan darah diastolik menurun 3,3 mmHg dan
bermakna (pv = 0,02), sedangkan meditasi transedental dapat mengurangi sistolik tekanan
darah sebesar 10,7 mmHg (pv <0,0003) dan tekanan darah diastolik sebesar 6,4 mmHg (pv =
0,0005). Dari hasil penelitian, itu bisa disimpulkan bahwa ada efek antara relaksasi progresif
pada tingkat tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia dengan hipertensi
Hasil penelitian lain menunjukkan nilai rata-rata tekanan darah sistolik pada
kelompok kontrol sebelum intervensi adalah 157,35 mmHg dan tekanan darah diastolik
adalah 95,77 mmHg. Nilai rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik pada kelompok
intervensi sebelum diberikan intervensi adalah 163,85 mmHg dan tekanan darah diastolik
adalah 105,69 mmHg. Kelompok intervensi sebelum terapi Relaksasi Otot Progresif
menunjukkan tekanan darah sistolik dengan rata-rata 6,5 mmHg lebih tinggi daripada
kelompok kontrol dan tekanan darah diastolik rata-rata 9,92 mmHg lebih tinggi daripada
kelompok kontrol. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa sebelum diberikan intervensi tidak
ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata tekanan darah sistolik responden pada
kelompok intervensi dengan tekanan darah sistolik responden kelompok kontrol (p-value =
0,141). Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut didapatkan hasil yaitu terdapat perbedaan
yang signifikan antara rata – rata tekanan darah diastolik reponden pada kelompok intervensi
dengan tekanan darah diastolik responden kelompok kontrol (p value = 0,001) (Rosdiana dan
Cahyati, 2019). Sesuai dengan hasil kelompok intervensi pada Lansia PSTW Jember p <
0,05= 0,005 ho ditolak ada pengaruh sistolik intervensi dan p < 0,05= 0,004 h0 ditolak ada
pengaruh diastolic intervensi.

Deddy Arrisjulyanto. 2019. Benefits and Effect of Progressive Muscle Relaxation Therapy on
the Blood Pressure of Patient with Hypertension in Mataram. EC emergency medicine and
critical care 76 - 84

Anda mungkin juga menyukai