Anda di halaman 1dari 14

BAB I

BPB, VITAMIN A DAN TTD REMATRI


PETUNJUK TEKNIS BULAN PENIMBANGAN BALITA (BPB)

DAN PEMBERIAN VITAMIN A

1. H minus 1 posyandu berkordinasi dengan ibu kader terkait kesiapan posyandu terutama sarpras
seperti termogun, handsanitizer, gunting dan tisuue, selain itu menentukan kesepakatan jam
pelaksanaan, pastikan PMT sdh terbungkus rapih, Format terisi data identitas balita lengkap

2. Pagi hari saat hari H, Menyiapkan alat dan bahan meliputi : handsanitizer 2 botol , APD ( gaun
lolipop, masker N95 bila ada, faceshield)

3. Datang tepat waktu paling lambat 07.45 berangkat dari puskesmas

4. Tiba diposyandu lakukan breafing dengan linmas/karangtaruna/gugus covid RW, ketua posyandu
dan Tim yang bertugas ( 2 kader) menjelaskan pembagian tugas.

5. Membuat undangan untuk ibu balita sesuai dengan jam yg telah ditentukan

6. Kader/linmas menjemput 5-10 balita (sekali jemput) disesuaikan dengan luas posyandu

7. Setelah balita mendapat pelayanan kesehatan ( Pengukuran BB, TB, lingkar kepala, pemberian
vitamin A dan obat cacing) langsung dipersilahkan pulang

8. Bila ada keluhan/efek obat cacing (mual, muntah dll) segera hubungi kader yang bertugas untuk
dikonsultasikan ke petugas Kesehatan (contact person)

9. Kader menjemput 5-10 balita berikutnya, begitu seterusnya sampai balita yang sudah tercatat pada
1 tim selesai

10. Bila 1 tim sudah selesai dipersilahkan pulang, dan digantikan Tim berikutnya, melakukan kegiatan
yang sama.

11. Posyandu yang terdiri dari 2 pos dalam satu tempat, upayakan dipisah mencari tempat baru (
rumah RT, RW, TOMA dan lainnya)

12. Kegiatan monitoring pemberian vitamin A dibatasi

13. Setiap Balita membawa Sarung, sendok the, air minum dan sudah sarapan dirumah masing-masing

14. Selesai kegiatan ruangan dan sarana prasarana di desinfektan oleh satgas covid tingkat RW

15. Tidak ada Botram setelah pelaksanaan penimbangan

16. Pemetaan Tempat pelaksanaan Posyandu


TABLET TAMBAH DARAH

Upaya pemberian tablet zat besi ke sekolah-sekolah untuk remaja putri ini dilakukan untuk meminimalisiasi
perempuan usia muda mengalami anemia. Jika seorang remaja putri menderita anemia dan kemudian hamil
maka akan berpotensi melahirkan bayi dengan tubuh pendek (stunting) atau berat badan lahir rendah
(BBLR). Hal ini disebakan karena kurangnya supply oksigen dan makanan ke janin selama masa
kehamilan.
Sasarannya adalah seluruh remaja putri ( rematri ) tingkat SMP/sederajat, SMA/Sederajat, dan yang putus
sekolah. Pemberian tablet tambah darah diberika 1x seminggu dan dianjurkan diminum setelah makan atau
sebelum tidur. Hindari meminum kopi setelah meminum tablet tambah darah.
PERHATIKAN !!!

1. Jangan gunakan obat setelah melewati tanggal kadaluarsa yang tertera pada kemasan
obat;

2. Pastikan kemasan obat dalam keadaan baik/ tidak rusak;


BAB II PELAKSANAAN POPM KECACINGAN

DASAR HUKUM

1. PERMENKES No.15 tahun 2017 tentang Penanggulangan Cacingan


2. Edaran Walikota Bandung No.442/SE.075-dinkes tentang kegiatan POPM
Kecacingandi Kota Bandung.

KELOMPOK UMUR SASARAN

1. Usia balita (12-59 bulan);


2. Usia pra sekolah (5-6 tahun);
3. Usia sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (7-12 tahun).

DOSIS PEMBERIAN ALBENDAZOLE

Semua anak usia 1-12 tahun di Kab/Kota intervensi stunting mendapat obat cacing DUA KALI
SETAHUN, pada saat pemberian vitamin A atau kegiatan UKS di bulan FEBRUARI dan AGUSTUS.

SASARAN DOSIS SUSPENSI/SIRUP & TABLET

Usia 12-23 bulan 200mg/5ml ½ botol atau½ tablet dihaluskan (puyer)

Usia 24-59 bulan 400mg/10ml 1 botol atau 1 tablet kunyah

Usia 5-6 tahun 400mg 1 tablet kunyah

Usia 7-12 tahun 400mg 1 tablet kunyah

PERHATIKAN !!!

1. Jangan gunakan obat setelah melewati tanggal kadaluarsa yang tertera pada kemasan
obat;

2. Pastikan kemasan obat dalam keadaan baik/ tidak rusak;

3. Kocok terlebih dahulu obat Albendazole sirup sebelum digunakan.


ANJURAN !

1. Kondisi anak harus benar2 sehat pada saat pemberian obat cacing;

2. Anak harus sudah sarapan (perut tidak kosong) sebelum minum obat cacing;

3. Sediakan air minum di pos pemberian vit.A & obat cacing;

4. Pemberian obat cacing MINIMAL 10 MENIT setelah pemberian VITAMIN A.

PENUNDAAN PEMBERIAN OBAT CACING

1. Demam atau sakit;

2. Penderita epilepsi yg sedang dalam serangan akut;

3. Kondisi gizi buruk dengan gejala klinis;

4. Gangguan fungsi ginjal dan hati.

REAKSI PEMBERIAN OBAT CACING

KLASIFIKASI GEJALA CARA MENGATASI

RINGAN 1. Demam; Istirahatkan, minum air hangat. Jika


2. Rasa tidak nyaman di lambung; gejala tidak berkurang, konsultasikan ke
3. Mual dan/atau muntah; petugas puskesmas
4. Nyeri kepala atau pusing;
5. Keluar cacing.

SEDANG Diare Minum oralit. Bila berlanjut terus, rujuk


ke puskesmas atau IGD RS

BERAT Asma Rujuk ke puskesmas atau IGD RS


Penyebab Penyakit Cacingan
ALUR PELAYANAN
POSYANDU
Saleha Sungkar. FKU1, 2016
BAB III

PENDATAAN PHBS RUMAH TANGGA

PENGERTIAN

Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua prilaku kesehatan yang dilakukan atas
kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah
Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau, dan mampu
melaksanakan prilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di
masyarakat.

PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah Tangga Sehat
adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di Rumah tangga, yaitu :

1. Persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan

2. Memberi bayi ASI Ekslusif

3. Menimbang bayi dan balita

4. Menggunakan air bersih

5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

6. Menggunakan jamban sehat

7. Memberantas jentik dirumah

8. Makan buah dan sayur setiap hari

9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari

10. Tidak merokok di dalam rumah

SASARAN SELAMA PANDEMI

Sasaran Pendataan PHBS Rumah Tangga seluruh Balita pada pelaksanaan Bulan Vitamin A dan
Pemberian Obat Cacing di wilayah kerja UPT Puskesmas Sukajadi Tahun 2021.
TEKNIS PENDATAAN

Setiap sasaran Bulan Vitamin A dan Pemberian Obat Cacing pada saat pencatatan di data terkait
keluarga sesuai dengan format Pendataan PHBS Rumah Tangga.

TEKNIS PENGISIAN FORMULIR PENDATAAN PHBS

1. Beri nomor urut mulai dari 1 pada setiap balita atau sasaran yang dilakukan pendataan.

2. Tulis nama dasa wisma yang melakukan pendataan / membina sasaran tersebut.

3. Tulis jumlah kepala keluarga yang termasuk dalam rumah tangga sasaran tersebut

4. Isi dengan jumlah ibu yang bersalin pada saat pendataan di rumah sasaran dalam kurun
waktu 1 tahun sebelumnya

5. Isi dengan jumlah ibu pada kolom 4 yang melahirkan ditolongm dokter/bidan/pendampingan
bidan oleh paraji

6. Isi dengan jumlah bayi umur < 6 bulan pada saat dilakukan pendataan

7. Isi dengan jumlah bayi umur < 6 bulan pada saat pendataan yang hanya mendapat ASI saja
sejak lahir sampai usia bayi pada saat dilakukan pendataan

8. Isi dengan jumlah bayi umur 6 - 12 bulan pada saat pendataan

9. Isi dengan jumlah bayi umur 6 - 12 bulan pada saat pendataan serta hanya mendapat ASI
saja sejak lahir sampai dengan 180 hari (6 bulan), tidak diberi makan/minum, kecuali air
putih matang untuk minum obat pada saat bayi sakit.

10. Isi dengan jumlah bayi dan balita pada saat pendataan
11. Isi dengan jumlah bayi dan balita yang ditimbang setiap bulan dalam 3 bulan terakhir.

12. Isi dengan jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari
(mandi, mencuci,dan memasak) yang memenuhi syarat fisik, (tidak berwarna, tidak keruh,
tidak berasa dan tidak berbau) yang berasal dari sumur gali, sumur pompa, mata air,
penampungan air hujan dan air ledeng, yang terlindung berjarak minimal 10 meter dari
tempat penampungan kotoran atau limbah.

13. Isi dengan jumlah rumah tangga yang anggotanya selalu mencuci tangan setiap kali tangan
kotor, sebelum makan, sebelum merawat anak, dan sesudah buang air besar dengan memakai
sabun dan air bersih yang mengalir (perlu dilakukan pengamatan).

14. Isi dengan jumlah rumah tangga yang menggunakan jamban/WC/kakus leher angsa dengan
tangki septik atau lubang penampungan kotoran sebagai pembuangan akhir

15. Isi dengan jumlah rumah tangga yang melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk di
rumah 1 kali dalam seminggu, agar tidak terdapat jentik nyamuk. Periksa : pada tempat-
tempat penampungan air, bak mandi, gentong air, vas bunga, alas vas bunga, wadah
pembuangan air dispenser, wadah pembuangan air kulkas, pagar bambu, talang air, balkon
dan barang-barang bekas/tempat-tempat yang bisa menampung air .

16. Isi dengan jumlah anggota rumah tangga yang mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari.

17. Isi dengan jumlah rumah tangga yang anggota keluarganya melakukan aktivitas fisik
minimal 30 menit terus menerus setiap hari (jalan, lari, senam dan kegiatan dalam rumah
tangga seperti mencuci pakaian/mobil, mengepel lantai, berkebun)

18. Isi dengan jumlah rumah tangga yang anggota keluarganya tidak merokok di dalam rumah
setiap hari.

19. Isi dengan jumlah rumah tangga sehat

20. Isi dengan jumlah rumah tangga tidak sehat

21. Isi dengan jumlah bayi dan balita pada saat pendataan.

22. Isi dengan jumlah bayi dan balita yang ditimbang setiap bulan dalam 3 bulan terakhir

23. Isi dengan jumlah bayi umur < 6 bulan pada saat dilakukan pendataan

24. Isi dengan jumlah bayi umur < 6 bulan pada saat pendataan yang hanya mendapat ASI saja
sejak lahir sampai usia bayi pada saat dilakukan pendataan

25. Isi dengan jumlah bayi umur 6 - 12 bulan pada saat pendataan

26. Isi dengan jumlah bayi umur 6 - 12 bulan pada saat pendataan serta hanya mendapat ASI
saja sejak lahir sampai dengan 180 hari (6 bulan), tidak diberi makan/minum kecuali air
putih matang untuk minum obat pada saat bayi sakit.

27. Isi dengan jumlah keluarga termasuk balita umur 6-59 bulan mengkonsumsi makanan pokok,
lauk-pauk, sayur dan buah setiap hari.

28. Isi dengan jumlah keluarga yang menggunakan garam beryodium untuk memasak setiap
hari. Periksa garam yang digunakan dengan melihat label atau menggunakan iodina test atau
parutan singkong ditambah cuka (apabila hasil test garam berwarna ungu gelap garam
mengandung iodium).

29. Isi dengan jumlah keluarga yang ada bumil, bufas, bayi dan balita yang mengkonsumsi
suplemen (tablet Fe dan atau vitamin A)

30. Isi dengan jumlah keluarga sadar gizi (kadarzi)

31. Isi dengan jumlah keluarga tidak sadar gizi (tidak kadarzi)

32. Isi dengan jumlah WUS (10-49 tahun) yang meninggal oleh berbagai sebab dalam kurun
waktu 1 tahun sebelum pendataan sampai pada saat pendataan

33. Isi dengan jenis KB yang digunakan

ANJURAN !

1. Tetap terapkan protokol kesehatan selama kegiatan berlangsung

2. Tetap menggunakan masker selama berbicara, sesering mungkin cuci tangan pakai sabun dan
jaga jarak, serta hindari kerumunan

3. Pastikan semua dalam keadaan sehat

JIKA ADA KELUHAN ATAU SARAN BISA


HUBUNGI HOTLINE

UPTD PUSKESMAS SUKAGALIH

087875749138 (WhatsApp)

Anda mungkin juga menyukai